• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Pelaksanaan Tugas

1.2.1 Mengenal masalah kesehatan keluarga

Hasil penelitian dari keluarga bersuku Minangkabau menunjukkan bahwa mayoritas responden (75,6%) selalu mengetahui pertumbuhan dan

perkembangan setiap anggota keluarga, lebih dari setengah jumlah responden (65,9%) selalu mengetahui perubahan yang terjadi jika timbul keluhan penyakit pada salah satu anggota keluarga, kurang dari setengah jumlah responden (36,6%) selalu mengetahui penyebab dari perubahan yang terjadi pada anggota keluarga yang sakit, lebih dari setengah jumlah responden (53,7%) selalu menanyakan keluhan yang dirasakan oleh anggota keluarga yang sakit, lebih dari setengah jumlah responden (58,5%) selalu dapat membedakan kondisi sehat-sakit setiap anggota keluarga, dan lebih dari setengah jumlah responden (51,2%) kadang beranggapan bahwa seseorang yang sakit tidak dapat melakukan aktivitas. Untuk lebih jelasnya mengenai mengenal masalah kesehatan keluarga dapat dilihat pada tabel 5.2 yang dilampirkan.

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Minangkabau dalam mengenal masalah kesehatan keluarga berdasarkan kategori kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 14,6% cukup baik, dan 85,4% baik.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Minangkabau dalam Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga (n=41)

Kategori Frekuensi Persentase

Kurang Baik 0 0

Cukup Baik 6 14,6

1.2.2 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.

Hasil penelitian dari keluarga bersuku Minangkabau menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden (65,9%) dengan kepala keluarga selalu berperan penting dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, lebih dari setengah jumlah responden (56,1%) selalu menanyakan pendapat dari anggota keluarga untuk menentukan tindakan kesehatan yang tepat (seperti pengobatan alternatif dan medis), kurang dari setengah jumlah responden (36,6%) kadang menanyakan pendapat dari orang lain untuk menentukan tindakan kesehatan yang tepat, mayoritas responden (70,7%) selalu memberikan perawatan sederhana di rumah (seperti kompres, minum air putih banyak, dll) sebelum mengambil keputusan yang tepat, lebih dari setengah jumlah responden (68,3%) selalu mengatasi masalah kesehatan dengan pelayanan medis, dan lebih dari setengah jumlah responden (63,4%) selalu dapat mengatasi masalah kesehatan dengan keputusan yang dipilih oleh keluarga. Untuk lebih jelas mengenai mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga dapat dilihat pada tabel 5.4 yang dilampirkan.

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Minangkabau dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga berdasarkan kategori kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 12,2% cukup baik, dan 87,8% baik.

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Minangkabau dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga (n=41)

Kategori Frekuensi Persentase

Kurang Baik 0 0

Cukup Baik 5 12,2

Baik 36 87,8

1.2.3 Memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.

Hasil penelitian dari keluarga bersuku Minangkabau menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden (56,1%) selalu membantu anggota keluarga yang sakit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (seperti mandi, makan, minum obat), lebih dari setengah jumlah responden (68,3%) selalu melanjutkan pengobatan di rumah sesuai dengan petunjuk dokter, kurang dari setengah jumlah responden (46,3%) selalu lebih mengutamakan pengobatan medis dibandingkan pengobatan tradisional, mayoritas responden (73,2%) selalu memperhatikan perkembangan kesehatan anggota keluarga yang sakit, lebih dari setengah jumlah responden (63,4%) selalu memberi perhatian lebih kepada anggota keluarga yang sakit, dan mayoritas responden (75,6%) selalu memberikan perawatan sederhana kepada anggota keluarga yang sakit (seperti minum air putih yang banyak, kompres jika panas, dan lain-lain). Untuk lebih jelas mengenai memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda dapat dilihat pada tabel 5.6 yang dilampirkan.

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Minangkabau dalam memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda berdasarkan kategori kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 14,6% cukup baik, dan 85,4% baik.

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Minangkabau dalam memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda (n=41)

Kategori Frekuensi Persentase

Kurang Baik 0 0

Cukup Baik 6 14,6

Baik 35 85,4

1.2.4 Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga

Hasil penelitian dari keluarga bersuku Minangkabau menunjukkan bahwa mayoritas responden (82,9%) selalu mampu menyediakan keperluan sehari-hari setiap anggota keluarga (seperti perlengkapan mandi dan makan, ataupun perlengkapan untuk merawat diri), lebih dari setengah jumlah responden (65,9%) selalu menyediakan waktu untuk membersihkan rumah dan lingkungan di sekitar rumah setiap hari, kurang dari setengah jumlah responden (29,3%) kadang membuat jadwal khusus untuk membersihkan seluruh bagian rumah, kurang dari setengah jumlah responden (34,1%) selalu dan sering melaksanakan jadwal kebersihan yang telah dibuat secara bersama-sama atau

serta dalam membersihkan lingkungan di sekitar rumah setiap minggu, dan kurang dari setengah jumlah responden (39%) kadang menyediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga untuk mengetahui kondisi perkembangan dari setiap anggota keluarga. Untuk lebih jelas mengenai mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga dapat dilihat pada tabel 5.8 yang dilampirkan.

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Minangkabau dalam mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga berdasarkan kategori kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 34,1% cukup baik, dan 65,9% baik.

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Minangkabau dalam mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga (n=41)

Kategori Frekuensi Persentase

Kurang Baik 0 0

Cukup Baik 14 34,1

Baik 27 65,9

1.2.5 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)

Hasil penelitian dari keluarga bersuku Minangkabau menunjukkan bahwa mayoritas responden (78%) selalu percaya kepada petugas kesehatan yang ada

jumlah responden (58,5%) selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan yang ada, kurang dari setengah jumlah responden (43,9%) kadang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan, kurang dari setengah jumlah responden (46,3%) selalu mendukung program kesehatan yang ada (imunisasi, KB, fogging, penyuluhan kesehatan, dan lain-lain), kurang dari setengah jumlah responden (41,5%) selalu mengikuti program kesehatan yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan, dan kurang dari setengah jumlah responden (41,5%) selalu merasa puas terhadap pelayanan yang ada di fasilitas kesehatan tersebut. Untuk lebih jelas mengenai mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada) dapat dilihat pada tabel 5.10 yang dilampirkan.

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan persentase pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Minangkabau dalam mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada) berdasarkan kategori kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 19,5% cukup baik, dan 80,5% baik.

Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Minangkabau dalam mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada) (n=41)

Kategori Frekuensi Persentase

Kurang Baik 0 0

Cukup Baik 8 19,5

Dari seluruh jawaban responden terhadap pertanyaan pelaksaanaan tugas kesehatan keluarga suku Minangkabau, diperoleh bahwa pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Minangkabau secara keseluruhan berada dalam kategori cukup baik 22% dan baik sebesar 78%. Tabel 5.12 menunjukkan kategori pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Batak Toba secara keseluruhan.

Tabel 5.12. Kategori Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga pada Suku Minangkabau secara Keseluruhan (n=41)

Kategori Skor Frekuensi Persentase

Kurang Baik 30-59 0 0

Cukup Baik 60-89 9 22

Baik 90-120 32 78

Dokumen terkait