BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
2. Distribusi Jawaban Responden
Distribusi Jawaban Responden terhadap Personal Capability
P STS TS N S SS Total
Rata-Rata
F % F % F % F % F % F %
X11 2 4.08 3 6.12 17 34.69 16 32.65 11 22.45 49 100 3.63 X12 0 0 5 10.2 12 24.49 20 40.82 12 24.49 49 100 3.8 X13 1 2.04 6 12.24 13 26.53 13 26.53 16 32.65 49 100 3.76 X14 1 2.04 3 6.12 10 20.41 19 38.78 16 32.65 49 100 3.94
Sumber: Data diolah (2021)
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa distribusi jawaban responden terhadap personal capability (X1) adalah:
a. Untuk pertanyaan ke-8 (X11), terdapat 2 (4.08%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 3 (6.12%), responden menjawab N sebanyak 17 (34.69%), responden menjawab S sebanyak 16 (32.65%) dan responden menjawab SS sebanyak 11 (22.45%)
b. Untuk pertanyaan ke-9 (X12), terdapat 5 (10.20%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 12 (24.49%), responden menjawab S sebanyak 20 (40.82%) dan responden menjawab SS sebanyak 12 (24.49%)
c. Untuk pertanyaan ke-10 (X13), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), responden menjawab N sebanyak 13 (26.53%), responden menjawab S sebanyak 13 (26.53%) dan responden menjawab SS sebanyak 16 (32.65%)
d. Untuk pertanyaan ke-11 (X14), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 3 (6.12%), responden menjawab N sebanyak 10 (20.41%), responden menjawab S sebanyak 19 (38.78%) dan responden menjawab SS sebanyak 16 (32.65%)
3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Pengalaman Kerja (X2) Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden terhadap Pengalaman Kerja
P STS TS N S SS Total
Rata-Rata
F % F % F % F % F % F %
X21 2 4.08 3 6.12 16 32.65 19 38.78 9 18.37 49 100 3.61 X22 0 0 5 10.2 16 32.65 16 32.65 12 24.49 49 100 3.71 X23 2 4.08 8 16.33 17 34.69 13 26.53 9 18.37 49 100 3.39 X24 0 0 5 10.2 13 26.53 22 44.9 9 18.37 49 100 3.71 X25 1 2.04 8 16.33 10 20.41 18 36.73 12 24.49 49 100 3.65 X26 4 8.16 6 12.24 15 30.61 15 30.61 9 18.37 49 100 3.39 X27 1 2.04 4 8.16 12 24.49 24 48.98 8 16.33 49 100 3.69
Sumber: Data diolah (2021)
Berdasarkan Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa distribusi jawaban responden terhadap pengalaman kerja (X2) adalah:
a. Untuk pertanyaan ke-12 (X21), terdapat 2 (4.08%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 3 (6.12%), responden menjawab N sebanyak 16 (32.65%), responden
menjawab S sebanyak 19 (38.78%) dan responden menjawab SS sebanyak 9 (18.37%)
b. Untuk pertanyaan ke-13 (X22), terdapat 5 (10.20%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 16 (32.65%), responden menjawab S sebanyak 16 (32.65%) dan responden menjawab SS sebanyak 12 (24.49%)
c. Untuk pertanyaan ke-14 (X23), terdapat 2 (4.08%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 8 (16.33%), responden menjawab N sebanyak 17 (34.69%), responden menjawab S sebanyak 13 (26.53%) dan responden menjawab SS sebanyak 9 (18.37%)
d. Untuk pertanyaan ke-15 (X24), terdapat 5 (10.20%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 13 (26.53%), responden menjawab S sebanyak 22 (44.90%) dan responden menjawab SS sebanyak 9 (18.37%)
e. Untuk pertanyaan ke-16 (X25), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 8 (16.33%), responden menjawab N sebanyak 10 (20.41%), responden menjawab S sebanyak 18 (36.73%) dan responden menjawab SS sebanyak 12 (24.49%)
f. Untuk pertanyaan ke-17 (X26), terdapat 4 (8.16%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), responden menjawab N sebanyak 15 (30.61%), responden
menjawab S sebanyak 15 (30.61%) dan responden menjawab SS sebanyak 9 (18.37%)
g. Untuk pertanyaan ke-18 (X27), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 4 (8.16%), responden menjawab N sebanyak 12 (24.49%), responden menjawab S sebanyak 24 (48.98%) dan responden menjawab SS sebanyak 8 (16.33%)
4. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Partisipasi Pemakai (X3) Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden terhadap Partisipasi Pemakai
P STS TS N S SS Total
Rata-Rata
F % F % F % F % F % F %
X31 2 4.08 1 2.04 16 32.65 22 44.9 8 16.33 49 100 3.67 X32 0 0 2 4.08 16 32.65 21 42.86 10 20.41 49 100 3.8 X33 0 0 6 12.24 12 24.49 21 42.86 10 20.41 49 100 3.71 X34 1 2.04 5 10.2 16 32.65 20 40.82 7 14.29 49 100 3.55 X35 2 4.08 6 12.24 19 38.78 15 30.61 7 14.29 49 100 3.39
Sumber: Data diolah (2021)
Berdasarkan Tabel 4.8, dapat diketahui bahwa distribusi jawaban responden terhadap partisipasi pemakai (X3) adalah:
a. Untuk pertanyaan ke-19 (X31), terdapat 2 (4.08%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 1 (2.04%), responden menjawab N sebanyak 16 (32.65%), responden menjawab S sebanyak 22 (44.90%) dan responden menjawab SS sebanyak 8 (16.33%)
b. Untuk pertanyaan ke-20 (X32), terdapat 2 (4.08%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 16 (32.65%),
responden menjawab S sebanyak 21 (42.86%) dan responden menjawab SS sebanyak 10 (20.41%)
c. Untuk pertanyaan ke-21 (X33), terdapat 6 (12.24%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 12 (24.49%), responden menjawab S sebanyak 21 (42.86%) dan responden menjawab SS sebanyak 10 (20.41%)
d. Untuk pertanyaan ke-22 (X34), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 5 (10.20%), responden menjawab N sebanyak 16 (32.65%), responden menjawab S sebanyak 20 (40.82%) dan responden menjawab SS sebanyak 7 (14.29%)
e. Untuk pertanyaan ke-23 (X35), terdapat 2 (4.08%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), responden menjawab N sebanyak 19 (38.78%), responden menjawab S sebanyak 15 (30.61%) dan responden menjawab SS sebanyak 7 (14.29%)
5. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kecanggihan Teknologi Informasi (X4)
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden terhadap Kecanggihan Teknologi Informasi
P STS TS N S SS Total
Rata-Rata
F % F % F % F % F % F %
X41 0 0 4 8.16 18 36.73 19 38.78 8 16.33 49 100 3.63 X42 0 0 4 8.16 14 28.57 16 32.65 15 30.61 49 100 3.86 X43 0 0 6 12.24 14 28.57 19 38.78 10 20.41 49 100 3.67 X44 1 2.04 6 12.24 12 24.49 18 36.73 12 24.49 49 100 3.69 X45 0 0 2 4.08 10 20.41 29 59.18 8 16.33 49 100 3.88
X46 0 0 8 16.33 8 16.33 19 38.78 14 28.57 49 100 3.8 Sumber: Data diolah (2021)
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat diketahui bahwa distribusi jawaban responden terhadap partisipasi pemakai (X4) adalah:
a. Untuk pertanyaan ke-24 (X41), terdapat 4 (8.16%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 18 (36.73%), responden menjawab S sebanyak 19 (38.78%) dan responden menjawab SS sebanyak 8 (16.33%)
b. Untuk pertanyaan ke-25 (X42), terdapat 4 (8.16%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 14 (28.57%), responden menjawab S sebanyak 16 (32.65%) dan responden menjawab SS sebanyak 15 (30.61%)
c. Untuk pertanyaan ke-26 (X43), terdapat 6 (12.24%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 14 (28.57%), responden menjawab S sebanyak 19 (38.78%) dan responden menjawab SS sebanyak 10 (20.41%)
d. Untuk pertanyaan ke-27 (X44), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), responden menjawab N sebanyak 12 (24.49%), responden menjawab S sebanyak 18 (36.73%) dan responden menjawab SS sebanyak 12 (24.49%)
e. Untuk pertanyaan ke-28 (X45), terdapat 2 (4.08%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 10 (20.41%),
responden menjawab S sebanyak 29 (59.18%) dan responden menjawab SS sebanyak 8 (16.33%)
f. Untuk pertanyaan ke-29 (X46), terdapat 8 (16.33%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 8 (16.33%), responden menjawab S sebanyak 19 (38.78%) dan responden menjawab SS sebanyak 14 (28.57%)
6. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X5)
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi
P STS TS N S SS Total
Rata-Rata
F % F % F % F % F % F %
X51 1 2.04 3 6.12 12 24.49 19 38.78 14 28.57 49 100 3.86 X52 0 0 7 14.29 14 28.57 13 26.53 15 30.61 49 100 3.73 X53 1 2.04 6 12.24 15 30.61 14 28.57 13 26.53 49 100 3.65 X54 0 0 7 14.29 10 20.41 21 42.86 11 22.45 49 100 3.73 X55 1 2.04 7 14.29 6 12.24 22 44.9 13 26.53 49 100 3.8
Sumber: Data diolah (2021)
Berdasarkan Tabel 4.10, dapat diketahui bahwa distribusi jawaban responden terhadap partisipasi pemakai (X5) adalah:
a. Untuk pertanyaan ke-30 (X51), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 3 (6.12%), responden menjawab N sebanyak 12 (24.49%), responden menjawab S sebanyak 19 (38.78%) dan responden menjawab SS sebanyak 14 (28.57%)
b. Untuk pertanyaan ke-31 (X52), terdapat 7 (14.29%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 14 (28.57%),
responden menjawab S sebanyak 13 (26.53%) dan responden menjawab SS sebanyak 15 (30.61%)
c. Untuk pertanyaan ke-32 (X53), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), responden menjawab N sebanyak 15 (30.61%), responden menjawab S sebanyak 14 (28.57%) dan responden menjawab SS sebanyak 13 (26.53%)
d. Untuk pertanyaan ke-33 (X54), terdapat 7 (14.29%) responden menjawab TS, responden menjawab N sebanyak 10 (20.41%), responden menjawab S sebanyak 21 (42.86%) dan responden menjawab SS sebanyak 11 (22.45%)
e. Untuk pertanyaan ke-34 (X55), terdapat 1 (2.04%) responden menjawab STS, responden menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), responden menjawab N sebanyak 6 (12.24%), responden menjawab S sebanyak 22 (44.90%) dan responden menjawab SS sebanyak 13 (26.53%)
4.5 Hasil Uji Kualitas Data 4.5.1 Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji validitas tiap-tiap butir pertanyaan pada kuesioner yang telah dirancang. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid apabila nilai korelasi (R hitung) dari butir pertanyaan tersebut > R tabel (0,361). Tabel 4.1 disajikan hasil uji validitas untuk setiap butir-butir pertanyaan dari kuesioner.
Tabel 4.11 Uji Validitas Terhadap Butir-Butir Pertanyaan Kuesioner
Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai R hitung > 0,361 (R tabel).
Diketahui seluruh nilai R hitung > 0,361 (R tabel). Sehingga disimpulkan seluruh pertanyaan telah valid.
4.5.2 Hasil Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Tabel 4.2 berikut merupakan ringkasan dari hasil uji reliabilitas.
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas
Variable Cronbach's Alpha Hasil
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) 0.919 Reliabel
Personal Capability (X1) 0.862 Reliabel
Pengalaman Kerja (X2) 0.926 Reliabel
Partisipasi Pemakai (X3) 0.911 Reliabel
Kecanggihan Teknologi Informasi (X4) 0.912 Reliabel
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X5) 0.872 Reliabel
Sumber: Data diolah (2021)
Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel. Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena seluruh nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6.
4.6 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.6.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji dan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan . Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas , dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Jika nilai probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
b. Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Tabel 4.13 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 49
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .23786287 Most Extreme
Differences
Absolute .066
Positive .066
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .460
Asymp. Sig. (2-tailed) .984
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.3, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,984. Karena nilai probabilitas , yakni 0,984, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
Gambar 4.1 Uji Normalitas Normal Probability Plot
Gambar 4.2 Uji Normalitas Histogram
Gambar 4.1 merupakan pengujian normalitas dengan pendekatan normal probability plot, sementara pada Gambar 4.2 merupakan pengujian normalitas dengan pendekatan histogram. Diketahui pada Gambar 4.1, titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, sementara pada Gambar 4.2, terlihat kurva berbentuk kurva normal, sehingga data berdistribusi normal.
4.6.2 Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013).
Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
Personal Capability (X1) .971 1.030 Pengalaman Kerja (X2) .914 1.094 Partisipasi Pemakai (X3) .977 1.024
Kecanggihan Teknologi Informasi (X4)
.915 1.093 Pemanfaatan Teknologi
Informasi (X5)
.852 1.173
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai VIF dari personal capability adalah 1.030, nilai VIF dari pengalaman kerja adalah 1.094, nilai VIF dari partisipasi pemakai adalah 1.024, nilai VIF dari kecanggihan teknologi informasi adalah 1.093 dan nilai VIF dari pemanfaatan teknologi informasi adalah 1.173. Dikarenakan seluruh nilai VIF < 10, maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
4.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji statistik Glejser dipilih karena lebih dapat menjamin keakuratan hasil dibandingkan dengan uji grafik plot yang dapat menimbulkan bias. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai absolute residual-nya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi.
Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya (5%). Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (homoskedastisitas). Jika koefisien signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui nilai Sig. Glejser dari variabel personal capability adalah 0,509 > 0,05, nilai Sig. Glejser dari variabel pengalaman kerja adalah 0,884 > 0,05, nilai Sig. Glejser dari variabel partisipasi pemakai adalah 0,099 > 0,05, nilai Sig. Glejser dari variabel kecanggihan teknologi informasi adalah 0,555 > 0,05, nilai Sig. Glejser dari pemanfaatan teknologi informasi adalah 0,439 > 0,05. Diketahui seluruh nilai Sig. Glejser dari masing-masing variabel bebas di atas 0,05, maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda (multiple linear regression).
Analisis regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel independennya minimal berjumlah sebanyak 2 variabel independen. Penggunakan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menentukan pengaruh variabel bebas yang
biasa disebut dengan terhadap variabel tak bebas yang biasa disebut dengan . Tabel 4.6 merupakan hasil analisis regresi linear berganda.
Tabel 4.16 Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa
a. Dependent Variable: Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)
Berdasarkan Tabel 4.6, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.
Y = 0.353 + 0.191X1 + 0.193X2 + 0.158X3 + 0.234X4 + 0.152X5 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat diinterpretasi sebagai berikut:
a. Diketahui nilai konstanta adalah 0,353. Nilai tersebut dapat diartikan apabila personal capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan teknologi informasi, pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap variabel dependen efektivitas sistem
informasi akuntansi, maka nilai variabel dependen efektivitas sistem informasi akuntansi adalah 0,353.
b. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel personal capability adalah 0.191, yakni bernilai positif. Hal ini berarti ketika personal capability meningkat sebesar 1 satuan, maka efektivitas sistem informasi akuntansi cenderung meningkat sebesar 0.191.
c. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel pengalaman kerja adalah 0.193, yakni bernilai positif. Hal ini berarti ketika pengalaman kerja meningkat sebesar 1 satuan, maka efektivitas sistem informasi akuntansi cenderung meningkat sebesar 0.193.
d. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel partisipasi pemakai adalah 0.158, yakni bernilai positif. Hal ini berarti ketika partisipasi pemakai meningkat sebesar 1 satuan, maka efektivitas sistem informasi akuntansi cenderung meningkat sebesar 0.158.
e. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel kecanggihan teknologi informasi adalah 0.234, yakni bernilai positif. Hal ini berarti ketika kecanggihan teknologi informasi meningkat sebesar 1 satuan, maka efektivitas sistem informasi akuntansi cenderung meningkat sebesar 0.234.
f. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel pemanfaatan teknologi informasi adalah 0.152, yakni bernilai positif. Hal ini berarti ketika pemanfaatan teknologi informasi meningkat sebesar 1 satuan, maka
efektivitas sistem informasi akuntansi cenderung meningkat sebesar 0.152.
4.8 Uji Hipotesis
4.8.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas efektivitas sistem informasi akuntansi.
Tabel 4.17 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.880 5 .576 9.121 .000a
Residual 2.716 43 .063
Total 5.596 48
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Teknologi Informasi (X5), Personal Capability (X1), Partisipasi Pemakai (X3), Kecanggihan Teknologi Informasi (X4), Pengalaman Kerja (X2)
b. Dependent Variable: Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)
Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui nilai F hitung 9,121 dan nilai Sig. adalah 0,000. Diketahui nilai F hitung 9,121 > F tabel 2,43 dan nilai Sig adalah 0,000 <
0,05, maka personal capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan teknologi informasi, pemanfaatan teknologi informasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4.8.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 4.8
menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial.
Tabel 4.18 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji )
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.8 diperoleh hasil:
a. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel personal capability adalah 0.191, yakni bernilai positif. Hal ini berarti personal capability berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Diketahui statistik t atau t hitung dari personal capability adalah 3.333
> t tabel 2.01 dan nilai Sig adalah 0.002, yakni < tingkat signifikansi 0,05, maka personal capability berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Sehingga disimpulkan personal
capability berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
b. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel pengalaman kerja adalah 0.193, yakni bernilai positif. Hal ini berarti pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Diketahui statistik t atau t hitung dari pengalaman kerja adalah 2.822 >
t tabel 2.01 dan nilai Sig adalah 0.007, yakni < tingkat signifikansi 0,05, maka pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Sehingga disimpulkan pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
c. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel partisipasi pemakai adalah 0.158, yakni bernilai positif. Hal ini berarti partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Diketahui statistik t atau t hitung dari partisipasi pemakai adalah 2.433
> t tabel 2.01 dan nilai Sig adalah 0.019, yakni < tingkat signifikansi 0,05, maka partisipasi pemakai berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Sehingga disimpulkan partisipasi pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
d. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel kecanggihan teknologi informasi adalah 0.234, yakni bernilai positif. Hal ini berarti kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap
efektivitas sistem informasi akuntansi. Diketahui statistik t atau t hitung dari kecanggihan teknologi informasi adalah 2.544 > t tabel 2.01 dan nilai Sig adalah 0.015, yakni < tingkat signifikansi 0,05, maka kecanggihan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Sehingga disimpulkan kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
e. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel pemanfaatan teknologi informasi adalah 0.152, yakni bernilai positif. Hal ini berarti pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Diketahui statistik t atau t hitung dari pemanfaatan teknologi informasi adalah 2.045 > t tabel 2.01 dan nilai Sig adalah 0.047, yakni < tingkat signifikansi 0,05, maka pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Sehingga disimpulkan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4.8.3 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ( ) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas.
Tabel 4.19 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .717a .515 .458 .25131
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Teknologi Informasi (X5), Personal Capability (X1), Partisipasi Pemakai (X3), Kecanggihan Teknologi
Informasi (X4), Pengalaman Kerja (X2)
b. Dependent Variable: Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)
Berdasarkan Tabel 4.9, diketahui nilai koefisien determinasi (R-Square) adalah 0,458. Nilai tersebut dapat diartikan variabel personal capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan teknologi informasi, pemanfaatan teknologi informasi mampu mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi sebesar 45,8% sisanya sebesar 100% - 45,8% = 54,2%
dijelaskan oleh variabel atau faktor lainnya.
4.9 Pembahasan
4.9.1 Pengaruh Personal Capability Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa personal capability berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa personal capability secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada PT. Bank SUMUT di Wilayah Kota Binjai, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima.
Kemampuan teknik pemakai sistem informasi berperan penting dalam mengembangkan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat, oleh karena itu setiap karyawan
harus dapat menguasai penggunaan sistem berbasis komputer agar dapat memeroses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi, dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan matematik, menghasilkan laporan tepat waktu dalam berbagai bentuk, serta dapat menjadi alat bantu keputusan (Yullian, 2011:6 dalam Pardani, 2017). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sari et al (2019) dan Pardani (2017) yang menyatakan bahwa personal capability berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4.9.2 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada PT. Bank SUMUT di Wilayah Kota Binjai, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima.
Dengan pengalaman kerja yang telah dimiliki sebelumnya, akan menghasilkan kualitas kerja sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan dan dapat mengurangi kesalahan dalam pencatatan, seseorang juga dapat dengan mudah memahami cara kerja serta penyesuaian dan kerjasama antar karyawan mudah terjalin dan secara psikologis akan tenang menghadapi masalah pekerjaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sari et al (2021)
dan Anjani (2018) yang menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4.9.3 Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi pemakai secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada PT. Bank SUMUT di Wilayah Kota Binjai, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima.
Dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, baik manual maupun komputer, diperlukan keterlibatan pemakai baik dalam tahap perencanaan maupun pengembangan sistem. Adanya partisipasi pemakai sistem informasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas sistem informasi, karena suatu sistem infomasi tidak akan efektif dalam membantu pekerjaan apabila tidak melibatkan pemakai sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Lestari et al (2017) dan Dewi et al (2021) yang menyatakan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4.9.4 Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Hipotesis keempat dalam penelitian ini menyatakan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kecanggihan teknologi
informasi secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada PT. Bank SUMUT di Wilayah Kota Binjai, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat diterima.
Kecanggihan teknologi saat ini mengalami perkembangan yang pesat bahkan dapat menghasilkan berbagai macam sistem teknologi yang dirancang untuk membantu pekerjaan manusia menghasilkan informasi yang berkualitas.
Hubungan kecanggihan teknologi informasi dan efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan dengan pemikiran bahwa sistem yang memiliki kecanggihan informasi yang baik akan membantu perusahaan menghasilkan informasi yang cepat dan akurat untuk pembuatan keputusan yang efektif (Dwitraani dalam Marlina, 2017). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Marlina (2017) dan Dewi et al (2021) yang menyatakan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4.9.5 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Hipotesis kelima dalam penelitian ini menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada PT. Bank SUMUT di Wilayah Kota Binjai, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima diterima.
Teknologi informasi dapat memberikan peluang dan mendukung perusahaan untuk lebih kompeten di era globalisasi. Keberhasilan pembangunan sistem informasi pada suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Goodhue, 1995 dalam Lestari et al, 2017). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sari et al (2021) dan Anggarini et al (2021) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4.9.6 Pengaruh Personal Capability, Pengalaman Kerja, Partisipasi Pemakai, Kecanggihan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah personal capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan dan pemanfaatan teknologi informasi secara simultan berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Berdasarkan hasil pengujian F dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan pengaruh yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan bahwa personal capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan dan pemanfaatan teknologi informasi secara simultan berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi atau hipotesis keenam diterima.
Berdasarkan pengujian koefisien determinasi dapat diketahui bahwa besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,458 yang berarti variabel independen yaitu personal capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan
dan pemanfaatan teknologi informasi mampu menjelaskan atau menggambarkan efektivitas sistem informasi akuntansi sebesar 0,458 atau 45,8%, sedangkan sisanya sebesar 54,2% dijelaskan atau digambarkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah dan pengujian hipotesis dalam penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan pengujian hipotesis dalam penelitian