SKRIPSI
PENGARUH PERSONAL CAPABILITY, PENGALAMAN KERJA, PARTISIPASI PEMAKAI, KECANGGIHAN DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PADA PT.BANK SUMUT
DI KOTA BINJAI
OLEH
SYARIFAH FAHIRA SULAIMAN 170503144
PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
ABSTRAK
PENGARUH PERSONAL CAPABILITY, PENGALAMAN KERJA, PARTISIPASI PEMAKAI, KECANGGIHAN DAN PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT.BANK SUMUT
DI KOTA BINJAI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Personal Capability, Pengalaman kerja, Partisipasi Pemakai, Kecanggihan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Bank SUMUT Di Kota Binjai secara simultan maupun parsial.
Pendekatan penelitian adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang menggunakan sistem informasi akuntansi di PT. Bank SUMUT Kota Binjai. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh. Jumlah kuesioner disebar adalah 52 kuesioner dan yang dapat digunakan adalah 49 kuesioner. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Alat analisis data menggunakan program IBM SPSS Statistics 25.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Personal Capability berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (2) Pengalaman kerja berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (3) Partisipasi pemakai berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (4) Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (5) Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (6) Personal capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan dan pemanfaatan teknologi informasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Kata Kunci : Personal capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan TI, pemanfaatan TI, efektivitas sistem informasi akuntansi
ABSTRACT
THE EFFECT OF PERSONAL CAPABILITY, WORK EXPERIENCE, USER PARTICIPATION, SOPHISTICATION AND UTILIZATION OF INFORMATION TECHNOLOGY ON THE EFFECTIVENESS OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS IN BANK SUMUT AT BINJAI.
This study aims to determine and analyze the effect of personal capability, work experience, user participation, sophistication and utilization of information technology on the effectiveness of accounting information systems.
The research approach is quantitative. The population in this study were all employees who used accounting information systems in Bank SUMUT at Binjai. The sampling method used was saturated sampling method. The number of questionnaires distributed is 52 questionnaires and which can be used are 49 questionnaires. The statistical method used is multiple linear regression analysis.
IBM SPSS Statistics 25 was used to analyze data.
The results of this study indicate that (1) Personal capability has a significant positive effect on the effectiveness of accounting information systems.
(2) Work experience has a significant positive effect on the effectiveness of accounting information systems. (3) User participation has a significant positive effect on the effectiveness of accounting information systems. (4) Sophistication of information technology has a significant positive effect on the effectiveness of accounting information systems. (5) Utilization of information technology has a significant positive effect on the effectiveness of accounting information systems.
(6) Personal capability, work experience, user participation, sophistication and utilization of information technology together or simultaneously have a significant effect on the effectiveness of accounting information systems.
Keywords: Personal capability, work experience, user participation, sophistication of information technology, utilization of information technology, effectiveness of accounting information systems.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Personal Capability, Pengalaman Kerja, Partisipasi Pemakai, Kecanggihan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Bank SUMUT di Kota Binjai”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi, penulis banyak memperoleh doa, dukungan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., CPA. selaku Ketua Departemen/Program Studi S1 Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak. selaku Sekretaris Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Erwin Abubakar, MBA., Ak. selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, pengarahan, dan perbaikan dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak. selaku Dosen Penguji dan Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM, Ak. selaku selaku Dosen Pembanding, yang telah membantu peneliti dengan memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.
6. Keluarga besar peneliti, ibu dan ayah peneliti, serta adik peneliti, yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, nasehat, doa, dan materi pada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Kepada Rivaldi Gunawan yang telah menemani dan mendukung penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini.
8. Kepada sahabat peneliti : Dynda, Yupi, Fanny, Balqis, Yulliza, Nabila, Nur, Amira, Rury, Faizah, Thalia, Fahruza, the momuns serta teman-teman mahasiswa S-1 Akuntansi stambuk 2017 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan, waktu, kebersamaan, dan kesabaran dari awal perkuliahan hingga akhir proses pembuatan skripsi ini.
9. Dan kepada pihak-pihak yang telah begitu banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala saran dan kritik untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Medan, 16 November 2021
Penulis,
Syarifah Fahira Sulaiman NIM. 170503144
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Landasan Teori ... 10
2.1.1 Teori TAM (Technology Acceptance Model) ... 10
2.1.2 Teori Kontijensi ... 11
2.2 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 12
2.3 Personal Capability, Pengalaman Kerja, Partisipasi Pemakai, Kecanggihan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 13
2.3.1 Personal Capability ... 13
2.3.2 Pengalaman Kerja ... 14
2.3.3 Partisipasi Pemakai ... 15
2.3.4 Kecanggihan Teknologi Informasi ... 16
2.3.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 17
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18
2.5 Kerangka Konseptual ... 21
2.6 Hipotesis Penelitian ... 23
2.6.1 Pengaruh Personal Capability terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 23
2.6.2 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 24
2.6.3 Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 25
2.6.4 Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 26
2.6.5 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Lokasi Penelitian ... 28
3.3 Definisi Operasional ... 29
3.3.1 Variabel Independen ... 32
3.3.2 Variabel Dependen ... 34
3.4 Skala Pengukuran Variabel ... 35
3.5 Populasi dan Sampel ... 36
3.5.1 Populasi Penelitian ... 36
3.5.2 Sampel Penelitian ... 36
3.6. Jenis Data ... 37
3.7 Metode Pengumpulan Data ... 37
3.7.1. Statistik Deskriptif ... 37
3.7.2. Uji Kualitas Data ... 38
3.7.2.1 Uji Validitas... 38
3.7.2.2. Uji Reliabilitas ... 39
3.7.3. Uji Asumsi Klasik ... 39
3.7.3.1. Uji Normalitas ... 40
3.7.3.2. Uji Multikolonearitas... 40
3.7.3.3. Uji Heteroskedasitas ... 41
3.7.4. Analisis Regresi Berganda ... 41
3.7.5. Uji Hipotesis ... 42
3.7.5.1. Uji t ... 42
3.7.5.2. Uji F ... 42
3.7.5.3. Koefisien Determinasi (R2) ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 43
4.2 Hasil Penelitian ... 44
4.3 Analisis Statistik Deskriptif ... 45
4.3.1 Analisis Deskriptif Responden ... 45
4.4 Analisis Statistik Deskriptif Item Pertanyaan ... 47
4.5 Hasil Uji Kualitas Data ... 56
4.5.1 Hasil Uji Validitas ... 56
4.5.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 58
4.6 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 58
4.6.1 Hasil Uji Normalitas ... 58
4.6.2 Uji Multikolinearitas ... 60
4.6.3 Uji Heteroskedastisitas ... 61
4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 62
4.8 Uji Hipotesis ... 65
4.8.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 65
4.8.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 65
4.8.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 68
4.9 Pembahasan ... 69
4.9.1 Pengaruh Personal Capability Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 69
4.9.2 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 70
4.9.3 Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 71
4.9.4 Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi ... 71
4.9.5 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 72
4.9.6 Pengaruh Personal Capability, Pengalaman Kerja, Partisipasi Pemakai, Kecanggihan dan Pemanfaatan Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Kesimpulan ... 75
5.2 Keterbatasan ... 77
5.3 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Research Gap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 6
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19
3.1 Definisi Operasional... 30
3.2 Sampel ... 36
4.1 Data Distribusi Kuesioner ... 44
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 46
4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 47
4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Personal Capability ... 49
4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Pengalaman Kerja ... 50
4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap Partisipasi Pemakai ... 52
4.9 Distribusi Jawaban Responden terhadap Kecanggihan Teknologi Informasi ... 53
4.10 Distribusi Jawaban Responden terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 55
4.11 Uji Validitas Terhadap Butir-Butir Pertanyaan Kuesioner ... 57
4.12 Uji Reliabilitas ... 58
4.13 Uji Normalitas ... 59
4.14 Uji Multikolinearitas ... 60
4.15 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ... 62
4.16 Analisis Regresi Linear Berganda ... 63
4.17 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji F ... 65
4.18 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) ... 66
4.19 Koefisien Determinasi ... 69
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 23 4.1 Uji Normalitas Normal Probability ... 59 4.2 Uji Normalitas Histogram ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian ... 48
2. Distribusi Jawaban Responden ... 89
3. Hasil Olah Data Dengan SPSS ... 95
4. Surat Penelitian ...110
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan dan telah banyak digunakan untuk mendukung proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, baik bidang ekonomi maupun perbankan.
Penggunaan teknologi komputer yang meluas telah mempengaruhi perkembangan teknologi informasi. Alhasil, teknologi informasi telah memfasilitasi kemampuan karyawan dalam mengolah data.
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang dapat mengolah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang memenuhi kebutuhan penggunanya (Jogiyanto, 2009:227 dalam Pardani, 2017). Sistem informasi akuntansi memberi kesempatan bagi pembisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan sehingga memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan yang kompetitif. Sistem informasi akuntansi dikatakan efektif apabila sistem mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima dan mampu memenuhi harapan informasi secara tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan dapat dipercaya (reliable) (Widjayanto,2001 dalam Putra et al, 2014).
Penggunaan SIA dapat meningkatkan kualitas informasi, mengurangi biaya informasi, meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan, dan meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing). Output dari sistem
informasi akuntansi adalah informasi-informasi yang akan berguna dalam mengukur kinerja keuangan dan menghasilkan laporan keuangan perusahaan yang akurat. Dalam penyusunan laporan keuangan tidak jarang terdapat kesalahan- kesalahan dalam pencatatan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini penggunaan komputer dapat membantu proses pengumpulan informasi lebih cepat dan tepat.
Efektivitas sistem informasi akuntansi adalah keberhasilan yang dicapai oleh sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat diandalkan. Menurut Adisanjaya et al (2017) efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu.
Menurut Undang Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal 1 ayat 2), menyebutkan bahwa bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
PT BPD Sumut atau yang lebih dikenal dengan Bank Sumut adalah sebuah bank pembangunan daerah bersifat devisa didirikan pada tanggal 4 November 1961. Bank Sumut dibentuk dengan status Perseroan Terbatas. Bank Sumut
kemudian dialihkan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada tahun 1965 sebelum dikembalikan statusnya sebagai Perseroan Terbatas pada tahun 1999. Bank Sumut termasuk dalam jajaran Bank Pembangunan Daerah yang memiliki aset terbesar, saat ini asetnya telah mencapai 27 triliun dengan dukungan 200 unit kantor yang terdiri dari Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Cabang Unit Mikro, Kantor Kas serta Payment Point, dengan cakupan wilayah kerja hingga Batam & DKI Jakarta (Cabang Atrium Senen, Cabang Melawai dan Capem Cideng. Untuk mendukung layanan syariah, sejak tahun 2004 Bank Sumut juga telah membuka Unit Usaha Syariah yang saat ini telah memiliki 18 kantor cabang dan Capem dengan aset telah mencapai 1,5 triliun.
Dalam rangka mendukung layanan jasa perbankan kepada masyarakat, ATM bank Sumut juga telah tergabung dengan jaringan ATM Bersama dan Prima, BANKCARD Malaysia, pembelian pulsa, pembayaran listrik, air dan berbagai macam jasa perbankan lainnya.
Kasus gangguan sistem bukanlah hal yang asing lagi di dunia perbankan.
Pada tahun 2019, terjadi pencurian uang nasabah menggunakan modus skimming pada Bank SUMUT yang mengakibatkan dua anggota DPRDSU mengalami kerugian sebesar 42,5 juta. Pencurian uang via skimming terjadi saat melakukan transaksi di ATM BNI (Bersama) memakai kartu ATM Bank SUMUT. Skimming merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Atas perihal tersebut pihak Bank SUMUT kemudian mengganti semua uang nasabah yang hilang, diakses melalui (martabesumut.com).
Contoh diatas adalah kasus mengenai rendahnya tingkat efektivitas SIA yang sering terjadi. Adapun teknologi informasi memang terus berkembang dan membuat perbankan semakin tergantung pada teknologi, namun itu harus diikuti dengan standar keamanan yang tinggi, baik dari SDM, sistem dan teknologi yang dimiliki. Tugas mengawasi Bank juga akan dilakukan oleh lembaga pengawasan sektor jasa keuangan yang independen dan dibentuk dengan Undang-Undang.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga independen yang memiliki fungsi, tugas, dan wewenang untuk mengatur, mengawasi, memeriksa, dan menyelidiki berkenaan dengan seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan.
Efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemampuan pengguna. Personal Capability atau kemampuan pengguna adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Adisanjaya et al (2017) secara umum kemampuan personal sangat dibutuhkan, dimana kemampuan personal akan menunjukkan sejauh mana kualitas pribadi seseorang dalam menguasai teknik pengelolaan sistem akuntansi yang dikembangkan.
Pengalaman kerja adalah proses atau tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai seseorang dalam pekerjaannya, yang dapat diukur sesuai dengan lamanya masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Dengan pengalaman kerja yang telah dimiliki sebelumnya, akan menghasilkan kualitas kerja sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan dan dapat mengurangi kesalahan dalam pencatatan.
Partisipasi pemakai menurut Barki (1994) dalam Pardani (2017) sebagai perilaku penugasan dan aktivitas yang dilakukan atau diwakili selama proses pengembangan sistem informasi. Tidak semua partisipasi pemakai membawa keberhasilan dalam pengembangan sistem informasi, ada beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya kegagalan, salah satunya adalah tidak tepatnya pegetahuan yang dimiliki pemakai sehingga tidak bersedia membuat keputusan atau memberikan pandangannya, karena pemakai kurang memahami dampak dari keputusan yang diambilnya.
Kecanggihan teknologi informasi adalah suatu konstruksi/susunan sistem yang mengacu pada karakter, kompleksitas dan ketergantungan manajemen terhadap penggunaan TI dalam suatu organisasi (Raymond dan Pare dalam Ratnaningsih, 2014).
Pemanfaatan teknologi informasi adalah penggunaan secara optimal dari komputer, perangkat lunak (software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Nurillah 2014).
Penelitian ini dilandasi oleh beberapa penelitian terdahulu yang meneliti berbagai faktor yang diduga mempengaruhi Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Beberapa penelitian terdahulu tersebut tercantum pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Research Gap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi No. Variabel
Dependen
Variabel Independen
Peneliti Hasil Penelitian 1.
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Personal Capability
Pardani dan Damayanthi (2017)
Berpengaruh positif Dewi et al,
(2021)
Tidak Berpengaruh
2. Pengalaman Kerja Anjani dan
Wirawati (2018)
Berpengaruh positif Anggarini et al,
(2021)
Tidak Berpengaruh
3. Partisipasi
Pemakai
Pardani dan Damayanthi (2017)
Berpengaruh positif Sari et al,
(2021)
Tidak Berpengaruh
4. Kecanggihan
Teknologi Informasi
Ratnaningsih dan Suaryana (2014)
Berpengaruh positif Sari et al,
(2019)
Tidak Berpengaruh
5. Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Pardani dan Damayanthi (2017)
Berpengaruh Positif Natalia
Paranoan et al, (2019)
Tidak Berpengaruh Sumber: Diolah oleh peneliti
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh Personal Capability, pengalaman kerja, partisipasi pemakai, kecanggihan dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada PT.Bank SUMUT Kota Binjai, disamping itu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas sitem informasi akuntansi dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat menghasilkan kinerja yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah Personal Capability berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi ?
2. Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi ?
3. Apakah partisipasi pemakai berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi ?
4. Apakah kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi ?
5. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah Personal Capability berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
2. Mengetahui apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
3. Mengetahui apakah partisipasi pemakai berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4. Mengetahui apakah kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
5. Mengetahui apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi :
1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi.
2. Bagi PT.Bank SUMUT Kota Binjai
Sebagai suatu informasi dalam meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi serta memperhatikan aspek-aspek apa saja yang menjadi motivasi seorang karyawan sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal dan pihak-pihak lain yang berkepentingan agar dapat mengambil kebijakan-kebijakan terkait dengan peningkatan efektivitas sistem informasi akuntansi.
3. Bagi akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah untuk pengetahuan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi.
4. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori TAM (Technology Acceptance Model)
Model TAM dikembangkan oleh Davis (1989), model ini merupakan salah satu model penelitian teknologi informasi yang paling banyak digunakan. Tujuan dari TAM adalah untuk menjelaskan faktor eksternal dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. TAM menggambarkan penerimaan teknologi informasi dengan dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi diterima tidaknya teknologi informasi oleh pengguna (user).Secara empiris TAM telah terbukti memberikan gambaran umum pada aspek perilaku pengguna PC, dimana banyak pengguna PC bisa dengan mudah menerima suatu teknologi informasi karena sesuai dengan yang diinginkannya (Igbaria et al, 1997 dalam Lucyanda , 2010).
Teori TAM menunjukkan bahwa keinginan perilaku seseorang dalam menggunakan suatu sistem ditentukan oleh dua keyakinan, yaitu:
(a) Manfaat yang dirasakan (perceived usefulness), yaitu keyakinan seseorang bahwa dengan menggunakan sistem akan meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Pengukuran manfaat ini didasarkan pada frekuensi penggunaan dan keragaman aplikasi yang dijalankan. Seseorang akan menggunakan TI jika mengentahui manfaat positif atas penggunaan
teknologi informasi tersebut (Thompson, 1991), dan (b) Kemudahan penggunaan (perceived ease of use), yang didefinisikan dimana seseorang merasa yakin dengan menggunakan system tersebut tidak memerlukan upaya apapun (free of effort) (Davis, 2000 dalam Lucyanda,2010).
2.1.2 Teori Kontijensi
Teori kontijensi merupakan konsep yang dirumuskan oleh Drazin dan Van de Ven. Teori ini mengajukan tiga pendekatan penting dalam riset kontijensi, yaitu seleksi (selection), interaksi (interaction), dan sistem (system). Teori kontijensi dalam arti luas menyatakan bahwa keefektivitasan organisasi merupakan suatu fungsi kesesuaian antara sistem lingkungan di mana suatu organisasi tersebut beroperasi. Teori kontijensi merupakan alat pertama dan yang paling terkenal untuk menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi. Faktor kontijen secara tidak langsung menciptakan kebutuhan-kebutuhan dalam integrasi informasi yang dibutuhkan untuk koordinasi dan pengendalian organisasi.
Teori kontijensi mendukung terwujudnya efektivitas sistem informasi akuntansi. Penerapan teori dalam sistem informasi akuntansi erat kaitannya dengan efek teknologi, efek lingkungan, dan efek struktur organisasi. Struktur organisasi, lingkungan, dan teknologi informasi merupakan tiga faktor penting yang saling berhubungan dalam peningkatan kinerja dan efektivitas organisasi (Paranoan et al, 2019)
Pemakaian SIA dalam suatu perusahaan dilihat dari seorang pengguna komputer meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan komputer. Dengan demikian semakin mahir pemakai maka semakin efektif penerapan sistem informasi akuntansi di suatu perusahaan yang akan mengakibatkan meningkatnya kinerja individual yang bersangkutan (Sari, 2009 dalam Paranoan, 2019).
2.2 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Efektivitas sistem informasi akuntansi adalah keberhasilan yang dicapai oleh sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat diandalkan. Menurut Adisanjaya et al (2017) efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu.
Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang mempunyai tugas dalam menyiapkan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari sebuah kegiatan pengumpulan dan pengolahan transaksi bisnis (Baridwan, 2003:3). Sistem informasi dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, integrasi dan keakuratan informasi yang dihasilkan, dengan demikian banyak pihak yang
memanfaatkan sistem informasi untuk mencapai keunggulan perusahaan (Mahendra dan Affandy, 2013).
Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejuah mana seseorang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan (Kristiani, 2012 dalam Marlina 2017). Dalam sistem informasi akuntansi dapat dikatakan efektif menurut Delone (1992) dalam Marlina (2017) harus memenuhi persyaratan, yakni: informasi yang dihasilkan harus berkualitas dan harus berkaitan dengan output sistem informasi. Output dari sistem informasi akuntansi adalah informasi- informasi yang akan berguna dalam mengukur kinerja keuangan dan menghasilkan laporan keuangan perusahaan yang akurat.
2.3 Personal Capability, Pengalaman Kerja, Partisipasi Pemakai, Kecanggihan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi
2.3.1 Personal Capability
Personal Capability atau kemampuan pengguna adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Adisanjaya et al (2017) secara umum kemampuan personal sangat dibutuhkan, dimana kemampuan personal akan menunjukkan sejauh mana kualitas pribadi seseorang dalam menguasai teknik pengelolaan sistem akuntansi yang dikembangkan. Keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan teknologinya tetapi juga ditentukan oleh kesesuaian lingkungan pengguna sistem yang terkait. Informasi pada suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem
tersebut dijalankan, kemudahan sistem bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Goodhue dan Thompson, 1995 dalam Lestari et al, 2017).
Kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor, yaitu : (a) Kemampuan intelektual (Intelectual Ability), merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental (berfikir, menalar dan memecahkan masalah).
(b) Kemampuan fisik (Physical Ability), merupakan kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Dimana, Bodnar dan Hopwood (2000:29) dalam Adisanjaya et al (2017) yang menyatakan bahwa suatu keberhasilan implementasi sistem tidak hanya ditentukan pada penguasaan teknik belaka, namun faktor perilaku dan individu pengguna sistem sangat menentukan kesuksesan implementasi suatu sistem. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang untuk menguasai suatu keahlian dan digunakan untuk melaksanakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
2.3.2 Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah proses atau tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai seseorang dalam pekerjaannya, yang dapat diukur sesuai dengan lamanya masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya (Anggarini et al,
2021). Dengan pengalaman kerja yang telah dimiliki sebelumnya, akan menghasilkan kualitas kerja sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan dan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pencatatan.
Dengan pengalaman kerja, seseorang dapat dengan mudah memahami cara kerja serta penyesuaian dan kerjasama antar karyawan mudah terjalin dan secara psikologis akan tenang menghadapi masalah pekerjaan.
Seseorang yang memiliki banyak pengalaman kerja diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perusahaan tempat ia bekerja, karena pengalaman menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan kesempatan yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik (Anggarini et al, 2021). Pengalaman serta latihan akan diperoleh melalui suatu masa kerja. Melalui pengalaman kerja seseorang secara sadar atau tidak sadar belajar, sehingga memiliki kecakapan teknis, serta keterampilan dalam menghadapi pekerjaa.Selain itu pengalaman dan pelatihan kerja yang dilakukan mempermudah karyawan dalam menyelesaiakn setiap pekerjaan yang dibebankan (Marlina, 2017).
2.3.3 Partisipasi Pemakai
Dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, baik manual maupun komputer, diperlukan keterlibatan pemakai baik dalam tahap perencanaan maupun pengembangan sistem. Partisipasi pemakai menurut Barki (1994) dalam Pardani (2017) sebagai perilaku penugasan dan
aktivitas yang dilakukan atau yang mewakilinya selama proses pengembangan sistem informasi.
Adanya partisipasi pemakai sistem informasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas sistem informasi, karena suatu sistem infomasi tidak akan efektif dalam membantu pekerjaan apabila tidak melibatkan pemakai sistem informasi akuntansi. Menurut Ginzberg (1981) dalam Artanaya dan Yadyana (2016) dengan adanya partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akan memberikan dampak positif terhadap organisasi dan memberikan keuntungan ekonomis.
Kepuasan pemakai mengungkapkan keselarasan antara harapan pemakai dan hasil yang diperoleh dari sistem berkenaan dengan partisipasinya yang diberikannya selama pengembangan sistem. Pemakai sistem informasi akuntansi yang dilibatkan dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi akan menimbulkan keinginan dari pemakai untuk menggunakan SIA sehingga pemakai akan merasa lebih memiliki sistem informasi yang digunakan sehingga kinerja sistem informasi akuntansi dari sistem yang digunakan menjadi meningkat.
2.3.4 Kecanggihan Teknologi Informasi
Kecanggihan teknologi informasi adalah suatu konstruksi/susunan sistem yang mengacu pada karakter, kompleksitas dan ketergantungan manajemen terhadap penggunaan TI dalam suatu organisasi (Raymond dan Pare dalam Ratnaningsih, 2014). Kecanggihan teknologi saat ini
mengalami perkembangan yang pesat bahkan dapat menghasilkan berbagai macam sistem teknologi yang dirancang untuk membantu pekerjaan manusia menghasilkan informasi yang berkualitas.
Hussin et al dalam Ratnaningsih (2014), menjelaskan bahwa kecanggihan teknologi mencerminkan keanekaragam jumlah teknologi yang digunakan sedangkan kecanggihan informasi ditandai oleh sifat portofolio penerapannya. Hubungan kecanggihan teknologi informasi dan efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan dengan pemikiran bahwa sistem yang memiliki kecanggihan informasi yang baik akan membantu perusahaan menghasilkan informasi yang cepat dan akurat untuk pembuatan keputusan yang efektif (Dwitraani dalam Marlina,2017).
Maharsi (2004) dalam Marlina (2014) mendefinisikan teknologi informasi sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, database, teknologi jaringan dan peralatan telekomunikasi lainya. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa teknologi informasi berkaitan dengan data dan komputer yang dapat menghasilkan sebuah informasi kemudian dikomunikasikan kepada manusia.
2.3.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi informasi dapat memberikan peluang dan mendukung perusahaan untuk lebih kompeten di era globalisasi. Keberhasilan pembangunan sistem informasi pada suatu perusahaan tergantung
bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Goodhue, 1995 dalam Lestari et al, 2017).
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal dari komputer, perangkat lunak (software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Nurillah, 2014 dalam Paranoan et al, 2017). Pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini penggunaan komputer dapat membantu proses pengumpulan informasi lebih cepat dan akurat. Pemanfaatan teknologi informasi mencakup adanya (a) pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik, dan (b) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses dengan mudah dan murah oleh masyarakat.
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Pada tinjauan penelitian terdahulu akan diuraikan mengenai hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi. Berikut disajikan dalam tabel penelitian terdahulu:
Tabel 2. 1
Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Penelitian
(Tahun)
Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Pardani dan
Damayanthi (2017)
Variabel Dependen:
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Variabel Independen:
Pemanfaatan Teknologi, Partisipasi Pemakai, Manajemen Puncak, Kemampuan Pemakai
Pemanfaatan Teknologi, Partisipasi Pemakai, Manajemen Puncak, dan Kemampuan Pemakai berpengaruh positif terhadap efektivitas SIA
2. Ratnaningsih dan Suaryana (2014)
Variabel Dependen:
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Variabel Independen:
Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen,
Pengetahuan Manajer Akuntansi
Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, dan Pengetahuan Manajer Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas SIA
3. Anjani dan Wirawati (2018)
Variabel Dependen:
Efektivitas Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Variabel Independen:
Usia, Pengalaman Kerja, Tingkat pendidikan, Kompleksitas Tugas
Usia dan
Kompleksitas Tugas berpengaruh negatif terhadap efektivitas pengguna sistem informasi akuntansi.
Pengalaman Kerja dan Tingkat Pendidikan berpengaruh positif terhadap efektivitas
pengguna sistem informasi akuntansi.
4. Alsarayreh et al (2011)
Variabel Dependen:
Effectiveness of
Accounting Information System
Technological berpengaruh positif terhadap Effectiveness of Accounting Information
Variabel Independen:
Technological
System
5. Puspitawati (2015)
Variabel Dependen:
Effectiveness of
Accounting Information System
Variabel Independen:
User Ability
User Ability berpengaruh positif terhadap
Effectiveness of
Accounting Information System
6. Dewi et al (2021)
Variabel Dependen : Efektivitas Sistem Informasi
Variabel Independen : Partisipasi Pemakai Sistem Informasi
Akuntansi, Kemampuan Teknik Personal,
Kecanggihan Teknologi Informasi, Peran
Pengawas Internal
Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi dan Kecanggihan Teknologi Informasi berpengaruh positif terhadap efektivitas SIA
Kemampuan Teknik Personal dan Peran Pengawas Internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas SIA
7. Sari et al (2021) Variabel Dependen:
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Variabel Independen:
Pemanfaatan Teknologi, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Pemakai, Pengalaman Kerja, Jabatan
Pemanfaatan Teknologi dan Pengalaman Kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas SIA Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Pemakai dan Jabatan tidak berpengaruh terhadap efektivitas SIA
8. Sari et al (2019) Variabel Dependen:
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Partisipasi Manajemen dan Kemampuan Teknik Pemakai SIA berpengaruh positif terhadap efektivitas
Variabel Independen:
Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen,
Kemampuan Teknik Pemakai SIA
SIA
Kecanggihan Teknologi Informasi tidak
berpengaruh terhadap efektivitas SIA 9. Anggarini et al
(2021)
Variabel Dependen:
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Variabel Independen:
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengalaman Kerja, Pelatihan, Skill, Partisipasi Pemakai
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pelatihan, Skill dan Partisipasi Pemakai berpengaruh positif terhadap efektivitas SIA Pengalaman Kerja tidak berpengaruh terhadap efektivitas SIA
10. Paranoan et al (2019)
Variabel Dependen:
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Variabel Independen:
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kompetensi Sumber Daya Manusia
Pemanfaatan Teknologi Informasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas SIA
Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas SIA
2.5 Kerangka Konseptual
Efektivitas sistem informasi akuntansi adalah keberhasilan yang dicapai oleh sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat diandalkan. Faktor penting yang dapat mempengaruhi keefektivan sistem informasi akuntansi diharapkan mempunyai pengaruh yang positif yang dapat menunjukkan tingkat keberhasilan sistem dalam menjalankan fungsinya. Dalam sistem informasi akuntansi dapat dikatakan efektif menurut
Delone (1992) dalam Marlina (2017) harus memenuhi persyaratan, yakni:
informasi yang dihasilkan harus berkualitas dan harus berkaitan dengan output sistem informasi.
Dalam penyusunan laporan keuangan tidak jarang terdapat kesalahan- kesalahan ataupun ketidakakuratan dalam pencatatan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini penggunaan komputer dapat membantu proses pengumpulan informasi lebih cepat dan akurat. Pemakaian SIA dalam suatu perusahaan dilihat dari seorang pengguna komputer meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan komputer. Dengan demikian semakin mahir pemakai maka semakin efektif penerapan sistem informasi akuntansi di suatu perusahaan yang akan mengakibatkan meningkatnya kinerja individual yang bersangkutan (Sari, 2009 dalam Paranoan et al, 2019).
Kerangka konseptual memaparkan secara teoritis hubungan antarvariabel yang diteliti. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menilai efektivitas sistem informasi akuntansi, maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual
2.6 Hipotesis Penelitian
2.6.1 Pengaruh Personal Capability terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Personal Capability atau kemampuan pengguna adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan teknik pemakai sistem informasi berperan penting dalam mengembangkan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat, oleh karena itu setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem berbasis komputer agar dapat memeroses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi, dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah
yang besar, dapat mengurangi kesalahan matematik, menghasilkan laporan tepat waktu dalam berbagai bentuk, serta dapat menjadi alat bantu keputusan (Yullian, 2011:6 dalam Pardani, 2017).
Penelitian terdahulu yang dilakukan Lestari et al (2017) membuktikan bahwa kemampuan personal berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H1 : Personal Capability berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi
2.6.2 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Pengalaman kerja sangatlah penting dalam hal melakukan pekerjaan karena dengan adanya pengalaman kerja yang mencukupi akan meningkatkan kinerja dari orang tersebut (Wahyuni et al, 2021).
Pengalaman kerja adalah proses atau tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai seseorang dalam pekerjaannya, yang dapat diukur sesuai dengan lamanya masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya (Anggarini et al, 2021). Dengan pengalaman kerja yang telah dimiliki sebelumnya, akan menghasilkan kualitas kerja sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan dan dapat mengurangi kesalahan dalam pencatatan.
Penelitian yang dilakukan Sari et al, 2021 membuktikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H2 : Pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi
2.6.3 Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Partisipasi pemakai menurut Barki dan Hartwick (1994) dalam Pardani (2017) sebagai perilaku penugasan dan aktivitas yang dilakukan atau diwakili selama proses pengembangan sistem informasi. Dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, baik manual maupun komputer, diperlukan keterlibatan pemakai baik dalam tahap perencanaan maupun pengembangan sistem. Adanya partisipasi pemakai sistem informasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas sistem informasi, karena suatu sistem infomasi tidak akan efektif dalam membantu pekerjaan apabila tidak melibatkan pemakai sistem informasi akuntansi.
Menurut Ginzberg (1981) dalam Artanaya dan Yadyana (2016) dengan adanya partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akan memberikan dampak positif terhadap organisasi dan memberikan keuntungan ekonomis. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari et al (2017) menyatakan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh terhadap efektivitas
sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H3 : Partisipasi pemakai berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi
2.6.4 Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Kecanggihan teknologi saat ini mengalami perkembangan yang pesat bahkan dapat menghasilkan berbagai macam sistem teknologi yang dirancang untuk membantu pekerjaan manusia menghasilkan informasi yang berkualitas. Raymond dan Pare dalam Ratnaningsih (2014) mendefinisikan bahwa kecanggihan teknologi informasi sebagai suatu konstruksi yang mengacu pada penggunaan alam, kompleksitas dan saling ketergantungan teknologi informasi dan manajemen dalam suatu organisasi.
Hubungan kecanggihan teknologi informasi dan efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan dengan pemikiran bahwa sistem yang memiliki kecanggihan informasi yang baik akan membantu perusahaan menghasilkan informasi yang cepat dan akurat untuk pembuatan keputusan yang efektif (Dwitraani dalam Marlina,2017). Penelitian terdahulu yang dilakukan Marlina (2017) membuktikan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H4 : Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi
2.6.5 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal dari komputer, perangkat lunak (software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Nurillah, 2014 dalam Paranoan et al, 2017). Pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini penggunaan komputer dapat membantu proses pengumpulan informasi lebih cepat dan akurat. Teknologi informasi dapat memberikan peluang dan mendukung perusahaan untuk lebih kompeten di era globalisasi.
Penelitian terdahulu yang dilakukan Putra et al (2014) membuktikan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H5 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, ditinjau dari tingkat ekplanasi penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan bentuk hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2017:20), penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana hubungan antara satu variabel mempengaruhi variabel lain. Sedangkan hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.
Hubungan sebab-akibat dalam penelitian ini adalah menjelaskan tentang pengaruh Personal Capability, Pengalaman Kerja, Partisipasi Pemakai, Kecanggihan dan Pemanfaatan Teknologi informasi pada PT. Bank SUMUT Kota Binjai.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank SUMUT di wilayah Kota Binjai.
Penelitian ini dilaksanakan pada 23 April 2021.
3.3 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada 5 (lima) variabel yang diteliti, yaitu Personal Capability, Pengalaman Kerja, Partisipasi Pemakai, Kecanggihan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi. Dari variabel tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu variabel bebas yang terdiri dari Personal Capability, Pengalaman Kerja,
partisipasi pemakai, kecanggihan dan pemanfaatan teknologi informasi serta variabel terikat yaitu efektivitas sistem informasi akuntansi.
Tabel 3. 2 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Indikator Skala 1. Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi (Y)
Efektivitas sistem informasi akuntansi adalah keberhasilan yang dicapai oleh sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat diandalkan.
Kristiani (2012) dalam Marlina (2017)
1. Kemampuan SIA untuk membantu menyelesaikan tugas
2. Ketersediaan data di dalam SIA
3. Kemampuan menampilkan secara tepat semua transaksi yang berkaitan dalam laporan keuangan.
Likert
2. Personal Capability (X1)
Personal Capability adalah suatu kapasitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Robbins (2007:42) dalam Septianingrum (2014)
1. Pengetahuan 2. Kemampuan 3. Keahlian
Likert
3. Pengalaman Kerja (X2)
Pengalaman kerja adalah proses atau tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai seseorang dalam pekerjaannya, yang dapat diukur sesuai dengan lamanya masa kerja, tingkat
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya
Cahayu (2013) dalam Marlina (2017)
1. Mengetahui informasi yang relevan
2. Mendeteksi kesalahan 3. Kompleksitas
tugas yang dikerjakan 4. Pemberian kesempatan 5. Penyelesaiian
pekerjaan
Likert
4. Partisipasi Pemakai (X3)
Partisipasi pemakai adalah perilaku
penugasan dan aktivitas yang dilakukan atau yang mewakilinya selama proses
pengembangan sistem informasi.
Susanto (2008) dalam Fatmawati et al (2019)
1. Ikut serta berpartisipasi dalam
pengembangan sistem
informasi 2. Meningkatkan
hubungan antara user dan manajemen 3. Merasa
memiliki dan turut menjaga atas sistem yang dibangun 4. Menghasilkan
sistem
informasi yang bernilai
memberikan kepuasan bagi manajemen
Likert
5. Kecanggihan Teknologi Informasi (X4)
Kecanggihan teknologi informasi adalah sebuah konstruksi/susunan sistem yang mengacu pada karakter,
kompleksitas dan ketergantungan manajemen terhadap penggunaan TI dalam sebuah organisasi.
Ratnaningsih (2014) 1. Aplikasi
lengkap 2. Jaringan kuat
dan luas 3. Kemudahan
Likert
6. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X5)
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal dari computer, perangkat lunak, database, jaringan, electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi.
Zuliarti (2012) dalam Zubaidi et al (2019)
1. Jumlah
computer yang memadai 2. Pemanfaatan
jaringan internet 3. Proses
akuntansi
Likert
dilakukan secara
komputerisasi penggunaan software sesuai undang-undang.
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau variabel terikat. Variabel independen pada penelitian ini adalah:
a. Personal Capability
Personal Capability adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.Variabel ini diukur dengan beberapa indikator berikut ini:
1. Pengetahuan 2. Kemampuan 3. Keahlian
b. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah proses atau tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai seseorang dalam pekerjaannya, yang dapat diukur sesuai dengan lamanya masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.
Variabel ini diukur dengan beberpapa indikator berikut ini : 1. Lama waktu dan masa kerja
2. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan
3. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
c. Partisipasi Pemakai
Partisipasi pemakai adalah perilaku penugasan dan aktivitas yang dilakukan atau yang mewakilinya selama proses pengembangan sistem informasi. Variabel ini diukur dengan beberapa indikator berikut ini:
1. Ikut serta berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi
2. Meningkatkan hubungan antara user dan manajemen
3. Merasa memiliki dan turut menjaga atas sistem yang dibangun
4. Menghasilkan sistem informasi yang bernilai 5. Memberikan kepuasan bagi manajemen
d. Kecanggihan teknologi informasi
Kecanggihan teknologi informasi adalah sebuah konstruksi / susunan sistem yang mengacu pada karakter, kompleksitas dan ketergantungan manajemen terhadap penggunaan TI dalam sebuah organisasi.Variabel ini diukur dengan beberapa indikator berikut ini:
1. Dokumentasi pengembangan 2. Teknik dan waktu pencatatan 3. Meningkatkan kinerja perusahaan
e. Pemanfaatan teknologi informasi
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal dari computer, perangkat lunak, database, jaringan, electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi. Variabel ini diukur dengan beberapa indikator berikut ini:
1. Jumlah computer yang memadai 2. Pemanfaatan jaringan internet
3. Proses akuntansi dilakukan secara komputerisasi 4. Penggunaan software sesuai undang-undang
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya.
a. Efektivitas sistem informasi akuntansi
Efektivitas sistem informasi akuntansi adalah keberhasilan yang dicapai oleh sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan
informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat diandalkan. Variabel ini diukur dengan beberapa indikator berikut ini:
1. Kualitas sistem 2. Kualitas informasi 3. Kualitas layanan 4. Pengguna informasi 5. Kepuasan pengguna 6. Manfaat penggunaan
3.4 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2017:158), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Metode pengukuran ini dikembangkan oleh Rensis Likert sehingga metode ini dikenal dengan nama Skala Likert. Dalam skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Responden diminta memberikan pendapat setiap butir pertanyaan.
Berikut adalah penilaian kuesioner dengan menggunakan skala likert.
a. Sangat Setuju (SS), diberi nilai 5 b. Setuju (S), diberi nilai 4
c. Netral (N), diberi nilai 3
d. Tidak Setuju (TS), diberi nilai 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS), diberi nilai 1
Dalam skala ini, jawaban tiap indikator instrumen dari yang paling positif sampai yang paling negatif.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan individu yang memiliki karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam lingkup yang ingin diteliti (Sugiarto, 2016:134). Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat mencerminkan populasi dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PT.Bank Sumut (tidak termasuk supir, satpam, TKAD, cleaning service) yang berada di wilayah Kota Binjai, yaitu :
1. Bank Sumut Binjai (KCU) 2. Bank Sumut Linchun (KCP) 3. Bank Sumut Pasar Tavip (KCP) 4. Bank Sumut Kuala (KCP) 5. Bank Sumut Diski (KCP)
3.5.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian yang jumlahnya lebih sedikit dari populasi. Agar informasi yang diperoleh dari sampel benar-benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya (Kuncoro, 2013:122).
Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2006:78). Jumlah observasi dalam penelitian ini sebanyak 52 responden.
Tabel 3.2 Sampel
No. PT. Bank SUMUT di Binjai Responden
1. Bank Sumut Binjai (KCU) 22
2. Bank Sumut Linchun (KCP) 7
3. Bank Sumut Pasar Tavip (KCP) 8
4. Bank Sumut Kuala (KCP) 8
5. Bank Sumut Diski (KCP) 7
Total Responden 52
3.6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data primer untuk pengujian hipotesis. Data primer adalah data mentah yang didapatkan peneliti dari sumber utama yang digunakan untuk penelitiannya. Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari pihak yang dibutuhkan datanya.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian dianalisis dan diuji dengan uji statistik yang terdiri dari analisis deskriptif, pengujian asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis dengan uji parsial (uji-t) dan uji simultan (uji-F) dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions).
3.7.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemiringan distribusi) (Ghozali, 2013:19). Menurut Sugiyono (2012) Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Statistik deskriptif adalah menu yang memberikan gambaran mengenai nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata- rata, nilai standar deviasi, dan nilai varians dari setiap variabel. Namun tidak semua nilai deskriptif diperlukan dalam suatu pengujian sebaiknya dipilih sesuai dengan kebutuhan analisis.
3.7.2. Uji Kualitas Data
Pengujian ini dilakukan untuk pengujian awal terhadap kelayakan data untuk diolah lebih lanjut sebagai dasar pengambilan keputusan atas hasil hipotesis apakah valid dan reliable sebab kebenaran data yang diolah mempengaruhi kualitas hasil penelitian.
3.7.2.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid atau sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Cara melakukan uji validitas yaitu dengan melihat korelasi skor setiap pertanyaan atau pernyataan dengan skor totalnya dalam kuesioner. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Jika r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel), maka setiap butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid atau sah.
2. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung <
r tabel), maka setiap butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan tidak valid atau tidak sah.
3.7.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner di katakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, maka kuesioner dinyatakan reliabel atau konsisten.
2. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
3.7.3. Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji pengaruh tersebut digunakan model regresi berganda. Model regresi berganda tersebut harus diuji terlebih dahulu apakah sudah terbebas dari asumsi klasik. Hal ini dilakukan karena penyimpangan asumsi klasik dapat mengakibatkan analisis regresi menjadi bias. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.7.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu data sudah berdistribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2016:154), mengatakan uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas data menggunakan uji statistik, dapat menggunakan analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test dengan ketentuan nilai probabilitas pada masing-masing variabel > dari tingkat signifikan 0,05 maka sebaran data adalah normal.
3.7.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengidentifikasikan ada tidaknya hubungan antara variabel independen dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016:104).
3.7.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Dasar analisis menurut Ghozali (2016:134) :
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.4. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
3.7.5. Uji Hipotesis
3.7.5.1. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Ketentuan uji t sebagai berikut:
1. Jika nilai sig > 0,05, maka suatu variabel independen (X) tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Y) 2. Jika nilai sig < 0,05, maka suatu variabel independen (X)
mempengaruhi variabel dependen (Y)
3.7.5.2. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh simultan (bersama-sama) yang diberikan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Ketentuan uji F sebagai berikut: