• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM MENGENAI POLITIK DAN PEMERINTAHAN ORDE BARU

PENYAJIAN DATA

A. Deskripsi Hasil Penelitian Realisasi Program Penanggulangan Kemiskinan

5. Distribusi Jawaban Responden Tentang Tingkat Keberhasilan

Pemberdayaan Masyarakat Miskin (Variabel Y).

5.1. Distribusi Berdasarkan Pendapat Responden Terhadap P2KP (Program

Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan)

Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan maka dapat diperoleh data mengenai pendapat/tanggapan responden terhadap P2KP. Apakah dengan bantuan P2KP selama ini tercipta pemberdayaan masyarakat miskin di Kelurahan Tanjung Rejo Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.20. Distribusi Jawaban Responden Terhadap P2KP

No. Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat bagus, pemberdayaan

masyarakat miskin sangat meningkat

15 16,5

2 Cukup bagus, pemberdayaan

masyarakat miskin cukup meningkat

61 67

3 Kurang bagus, pemberayaan masyarakat miskin kurang meningkat

4 Tidak bagus, pemberdayaan masyarakat miskin tidak mengalami peningkatan sam sekali

2 2,2

5 Tidak tahu 0 0

Jumlah : 91 100

Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 67% atau 61 orang menyatakan P2KP cukup bagus karena pemberdayaan masyarakat miskin cukup meningkat, selanjutnya 16,5% atau 15 orang menyatakan P2KP sangat bagus karena pemberdayaan masyarakat miskin sangat meningkat. Sementara 14,3% atau 13 orang menyatakan P2KP kurang bagus karena pemberdayaan masyarakat miskin kurang meningkat, dan 2,2 % atau 2 orang menyatakan P2KP tidak bagus karena pemberdayaan masyarakat miskin tidak mengalami peningkatan.

5.2. Distribusi Berdasarkan Terciptanya Lapangan Pekerjaan

Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dapat diperoleh data mengenai terciptanya lapangan pekerjaan/usaha bagi masyarakat miskin di Kelurahan Tanjung Rejo dan data mengenai kemampuan responden mengolah pinjaman modal/dana bergulir P2KP, apakah masyarakat mampu mengolah dana tersebut sebagai modal untuk membuka usaha/menciptakan lapangan pekerjaaan, serta tingkat pemahaman masyarakat terhadap pembinaan keterampilan/Pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat miskin. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.21. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kemampuan Dalam

Mengolah Modal Pinjaman/Dana Bergulir Untuk Usaha

No. Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat mampu untuk membuka usaha 0 0 2 Cukup mampu untuk membuka usaha 62 67,1 3 Kurang mampu untuk membuka usaha 17 18,7

4 Tidak mampu sama sekali 0 0

5 Tidak tahu 12 13,2

Jumlah : 91 100

Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 67,1% atau 62 orang menyatakan cukup mampu mengolah pinjaman dana untuk membuka usaha, selanjutnya 18,7% atau 17 orang menyatakan kurang mampu mengolah pinjaman modal untuk membuka usaha. Sementara 13,2% atau 12 orang menyatakan tidak mengetahui mengenai pinjaman modal usaha.

Tabel 4.22. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Kemampuan

Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Yang telah Diberikan Kepada

Masyarakat Miskin.

No. Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Ya, pengetahuan bertambah sangat tinggi 6 6,6 2 Ya, pengetahuan bertambah tinggi 23 25,3 3 Ya, pengetahuan bertambah sedang 42 46,1 4 Ya, peningkatan pengetahuan rendah 8 8,8

5 Tidak tahu 12 13,2

Jumlah : 91 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 46,1% atau 42 orang menyatakan pengetahuan bertambah tapi dengan tingkat yang masih sedang, selanjutnya 25,3% atau 23 orang menyatakan pengetahuan bertambah tinggi, 6,6% atau 6 orang menyatakan pengetahuan bertambah sangat tinggi, sedangakan 8,8% atau 8 orang menyatakan hanya mengalami peningkatan yang rendah, dan 13,2% atau 12 orang menyatakan tidak tahu.

Tabel 4.23. Distribusi Jawaban responden Berdasarkan Peningkatan Usaha

No. Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat tinggi 0 0 2 Tinggi 40 43,9 3 Sedang 21 23,1 4 Kecil 18 19,8 5 Tidak tahu 12 13,2 Jumlah : 91 100 Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 43,9 atau 40 orang menyatakan peningkatan usaha sangat tinggi. Selanjutnya 23,1% atau 21 orang menyatakan terjadinya peningkatan usaha pada tingkat sedang, sedangkan 19,8% atau 18 orang menyatakan usaha masih mengalami peningkatan yang kecil, dan 13,2% atau 12 orang menyatakan tidak tahu.

5.3. Distribusi Berdasarkan Peningkatan Pendapatan

Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan maka diperoleh data mengenai peningkatan pendapatan yang terjadi pada warga miskin setelah membuka

usaha/mendapat pekerjaan. Apakah pendapatan yang diterima mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok, dan mampu disishkan untuk ditabung. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.24. Distribusi Jawaban Responden Peningkatan Pendapatan No. Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat besar 0 0 2 Besar 40 43,9 3 Sedang 21 23,1 4 Kecil 18 19,8 5 Tidak tahu 12 13,2 Jumlah : 91 100 Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data bahwa persentase tertinggi berada pada 43,9% atau 40 orang yang menyatakan mengalami peningkatan pendapatan dalam tingkat besar, selanjutnya 25,3% atau 23 orang menyatakan peningkatan pendapatan yang sedang. Sementara 19,8% atau 18 orang menyatakan mengalami peningkatan pendapatan yang kecil, dan 13,2% atau 12 orang menyatakan tidak tahu mengenai peningkatan pendapatan.

Tabel 4.25. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pendapatan Mampu Untuk Memenuhi Kebutuhan Pokok Sehari-hari

No. Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat mampu 0 0

2 Mampu 70 76,9

3 Sedang 15 16,5

4 Tidak mampu sama sekali 0 0

5 Tidak tahu 6 6,6

Jumlah : 91 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa yang memiliki persentase tertinggi berada pada 76,9% atau 70 orang menyatakan dengan pendapatan yang ada mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Selanjutnya 16,5 atau 15 orang menyatakan kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, dan 6,6 atau 6 orang menyatakan tidak tahu mengenai peningkatan pendapatan

Tabel 4.26. Distribusi Jawaban Responden Berdasrkan Pendapatan Mampu Disisihkan Untuk ditabung

No. Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat mampu dan selalu ditabung 0 0

2 Mampu dan sering ditabung 70 76,9

3 Sedang dan jarang ditabung 15 16,5

4 Tidak mampu, jadi tidak pernah ditabung 0 0

5 Tidak tahu 6 6,6

Jumlah : 91 100

Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data pada penelitian ini bahwa persentase tertinggi berada pada 76,9% atau 70 orang menyatakan mampu dan sering manabung dari pendapatan yang ada. Selanjutnya 16,5% atau 15 orang menyatakan kemampuan untuk menabung dalam tingkat sedang karena jarang/kadang-kadang saja menabung. Sementara 6,6% atau 6 orang menjawab tidak tahu tentang masalah pendapatan untuk di tabung.

5.4. Distribusi Berdasarkan Kualitas Tempat Tinggal Masyarakat Miskin

Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dapat diperoleh data tentang kondisi tempat tinggal/rumah warga masyarakat miskin di Kelurahan Tanjung Rejo

setelah menerima bantuan dari P2KP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.27. Distribusi Berdasarkan Jawaban Responden Terhadap Kondisi Rumah/Tempat Tinggal Masyarakat Miskin Yang telah Diperbaiki No. Kategori Frekwensi Persentase

(%)

1 Sangat sesuai dengan standar rumah layak huni

0 0

2 Cukup sesuai dengan standar rumah layak huni

51 56

3 Kurang sesuai/belum sesuai dengan standar rumah layak huni

35 38,5

4 Tidak sesuai, tidak mengalami perubahan yang sesuai dengan standar rumah layak huni

0 0

5 Tidak tahu 5 5,5

Jumlah : 91 100

Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 56% atau 51 orang menyatakan kondisi tempat tinggal sudah cukup sesuai dengan standar rumah layak huni. Selanjutnya 38,5 % atau 35 orang menyatakan kondisi rumah belum sesuai dengan standart rumah layak huni dan 5,5% atau 5 orang menyatakan tidak tahu.

Tabel 4.28. Distribusi Jawaban Responden Tentang Perasaan

Warga Miskin. Apakah Masyarakat Merasa Senang Dengan Kondisi Rumah Setelah Mendapatkan Dana Bantuan Perbaikan Rumah/Tempat Tinggal No. Kategori Frekensi Persentase (%)

1 Sangat Senang 0 0

2 Cukup senang 62 68,1

3 Kurang senang 17 18,7

4 Tidak senang sama sekali 0 0

5 Tidak tahu 12 13,2

Jumlah : 91 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 68,1% atau 62 orang menyatakan cukup senang dengan kondisi rumah setelah direhab/diperbaiki, selanjutnya 18,7% atau 17 orang menyatakan perasaan yang kurang senang dengan kondisi rumah setelah direhab/diperbaiki, dan 13,2% atau 12 orang lagi menyatakan tidak tahu mengenai bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.

5.5. Distribusi Berdasarkan Kualitas Pendidikan Masyarakat

Berdasarakan kuesioner yang telah dibagikan maka dapat diperoleh data tentang kualitas pendidikan masyarakat, apakah terjadi peningkatan status terhadap pendidikan anggota keluarga masyarakat miskin di Kelurahan Tanjung Rejo Medan. Untuk lebih kelasnya dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.29. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Peningkatan Kualitas dan Status/Tingkat Pendidikan Anggota Keluarga

No. Kategori Frekensi Persentase (%)

1 Sangat tinggi 0 0 2 Tinggi 5 5,5 3 Sedang 74 81,3 4 Rendah 0 0 5 Tidak tahu 12 13,2 Jumlah : 91 100 Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 81,3% atau 74 orang yang menyatakan terjadinya peningkatan pendidikan masyarakat tetapi masih pada tingkat sedang, selanjutnya 13,2% atau 12 orang menyatakan tidak tahu mengenai bantuan pendidikan. Sedangkan 5,5% atau 5 orang menyatakan terjadinya peningkatan pendidikan yang tinggi

5.6. Distribusi Berdasarkan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan maka dapat diperoleh data mengenai tingkat kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang berkualitas, mampu berobat ke rumah sakit dan puskesmas, serta mampu membeli obat-obatan. Untuk lebih jelas dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.30. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kemampuan Untuk Berobat ke Dokter/Rumah Sakit/Puskesmas

No. Kategori Frekensi Persentase (%)

1 Sangat mampu 0 0 2 Cukup mampu 70 76,9 3 Kurang Mampu 15 16,5 4 Tidal mampu 0 0 5 Tidak tahu 6 6 Jumlah : 91 100 Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 76,9% atau 70 orang menyatakan cukup mampu untuk berobat ke dokter/rumah sakit, selanjutnya 16,5% atau 15 orang menyatakan kurang mampu untuk berobat ke dokter/rumah sakit, 6,6 % menyatakan tidak tahu.

Tabel 4.31. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kemampuan Membeli Obat-Obatan

No. Kategori Frekensi Persentase (%)

1 Sangat mampu 0 0 2 Cukup mampu 70 76,9 3 Kurang Mampu 15 16,5 4 Tidak mampu 0 0 5 Tidak tahu 6 6 Jumlah : 91 100 Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data pada penelitian ini persentase tertinggi berada pada 76,9% atau 70 orang menyatakan cukup mampu untuk membeli obat, sedangkan 16,5% atau 15 orang menyatakan kurang mampu untuk membeli obat-obatan dan 6,6% atau 6 orang menyatakan tidak tahu.

5.7. Distribusi Berdasarkan Pengembangan Kebutuhan Sosial Psikologis

Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan maka dapat diperoleh data tentang pengembangan kebutuhan sosial psikologis masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo Medan. Apakah masyarakat di kelurahan aktif dalam perkumpulan/organisasi kemasyarakatan, maupun keagamaan serta kesempatan masyarakat menyediakn waktunya untuk melakukan komunikasi dengan anggota keluarga. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.32. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kesempatan Untuk Berkonsultasi/Bertukar Pikiran

No. Kategori Frekensi Persentase (%)

1 Sangat sering melakukan konsultasi dan komunikasi antar sesama anggota keluarga

9 9,9

2 Cukup sering melukukan komunikasi/konsultasi 66 72,5

3 Jarang/Kadang-kadang saja 16 17,6

4 Tidak pernah sama sekali 0 0

5 Tidak tahu 0 0

Jumlah : 91 100

Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan maka dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 72,5% atau 66 orang menyatakan cukup sering melakukan komunikasi dan konsultasi dengan anggota keluarga. Selanjutnya 17,6% atau 16 orang menyatakan jarang melakukan

konsultasi keluarga, sedangkan 9,9% atau 9 orang menyatakan sangat sering melakukan komunikasi dan konsuktasi dengan kelurga.

Tabel 4.33. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Keaktifan Mengikuti Organisasi

No. Kategori Frekensi Persentase (%)

1 Sangat aktif dan selalu rutin menghadiri kegiatan organisasi

28 30,8

2 Cukup aktif dan cukup rutin menghadiri kegiatan organisasi

42 46.1 3 Kurang aktif dan jarang menghadiri kegiatan

organisasi

16 17,6

4 Tidak ikut dalam organisasi apapun 5 5,5

5 Tidak tahu 0 0

Jumlah : 91 100

Sumber : Kuesioner 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 46,1% atau 42 orang menyatakan cukup aktif dan cukup rutin menghadiri perkumpulan/organisasi. Selanjutnya 30,8% atau 28 orang menyatakan sangat rutin dan sangat aktif dalam organisasi, sedangkan 17,6% atau 16 orang menyatkan kurang aktif dalam organisasi dan 5,5% atau 5 orang menyatakan tidak aktif dan tidak mengikuti organisasi apapun.

Tabel 4.34. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Manfaat Ikut/Aktif Dalam Organisasi

No. Kategori Frekensi Persentase (%)

1 Sangat bermanfaat 28 30,8

2 Cukup bermanfaat 42 46.1

3 Kurang bermanfaat 16 17,6

4 Tidak ada manfaat sama sekali 5 5,5

5 Tidak tahu 0 0

Jumlah : 91 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data pada penelitian ini, bahwa persentase tertinggi berada pada 46,1% atau 42 orang menyatakan cukup banyak manfaatnya jika aktif/ikut dalam organisasi/perkumpulan, selanjutnya 30,8% atau 28 orang menyatakan sangat bermanfaat aktif dalam organisasi, sedangkan 17,6% atau 16 orang menyatakan kuarang meraskan manfaat berorganisasi karena kurang aktif dalam organisasi, dan 5,5% atau 5 orang lagi menyatkan tidak merasakan manfaat berorganisasi, karena tidak pernah aktif mengikuti organisasi.