• Tidak ada hasil yang ditemukan

Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Sikap Mengenai Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian 1.Geografis dan Demografis 1.Geografis dan Demografis

4.2.3. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Sikap Mengenai Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah

Rabies di Wilayah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012

Sikap responden di Wilayah Kecamatan Medan Tuntungan meliputi anjing peliharaan harus diikat dengan rantai yang panjangnya 2 meter, anjing peliharaan yang akan dibawa keluar rumah harus diikat dengan rantai yang panjangnya 2 meter dan moncongnya harus diberangus, anjing peliharaan tidak boleh dilepas berkeliaran keluar pekarangan rumah, anjing peliharaan harus diberi suntikan vaksin anti Rabies setiap 1-2 kali dalam setahun, pemilik anjing peliharaan harus mendaftarkan ke Kelurahan setempat atau Dinas Pertanian Kesehatan Hewan, untuk mencegah penyakit Rabies maka petugas berwenang menangkap anjing untuk dikarantinakan, apabila ada anjing yang menunjukkan gejala rabies, Setiap orang yang terkena gigitan anjing harus segera dibawa ke Puskesmas terdekat atau balai pengobatan terdekat untuk diperiksa dan diberi pertolongan pertama, untuk mencegah terjadinya penyebaran virus rabies, maka setiap anjing peliharaan yang masuk ke wilayah pemukiman seharusnya diperiksakan dulu dan dibuktikan ada surat bukti vaksinasi dari daerah asal, untuk mengantisipasi bahaya Rabies, petugas mengharapkan masyarakat berpartisipasi untuk melakukan pengawasan terhadap anjing yang ada

disekitar pemukiman, untuk mengatasi masalah bencana kejadian luar biasa Rabies bukan hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja tapi keterlibatan masyarakat sangat diperlukan terutama yang mempunyai anjing peliharaan. Berikut merupakan uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi sikap responden mengenai penyakit rabies yaitu :

Pada pernyataan (1) anjing peliharaan harus diikat dengan rantai yang panjangnya 2 (dua) meter, sebanyak 7 orang (3,30%) responden menyatakan sangat tidak setuju, sedangkan sebanyak 1 orang (5%) responden menyatakan tidak setuju, responden yang menyatakan setuju sebanyak 101 orang (48,1 %), dan menyatakan yang sangat setuju sebanyak 101 orang (48,1%).

Pada pernyataan (2) responden menyatakan bahwa anjing peliharaan yang akan dibawa keluar rumah harus diikat dengan rantai yang panjangnya 2 meter dan moncongnya harus diberangus, sebanyak 79 orang (37,6%) responden menyatakan setuju, sedangkan 62 orang (29,5%) responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 63 (30%) responden menyatak tidak setuju, dan sebanyak 6 orang (2,9%) responden menyatakan sangat tidak setuju.

Pada pernyataan (3) anjing peliharaan tidak boleh dilepas berkeliaran keluar pekarangan rumah, sebanyak 69 orang (32,9%) responden menyatakan sangat setuju, sedangkan 80 orang (38,1%) responden menyatakan setuju, sebanyak 58 orang (27,6%) responden menyatakan tidak setuju, sebanyak 3 orang (1,4%) responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Pada pernyataan (4) anjing peliharaan harus diberi suntikan vaksin anti Rabies setiap 1-2 kali dalam setahun, sebanyak 111 orang (52,9%) responden menyatakan sangat setuju, sedangkan 95 orang (45,2%) responden menyatakan setuju, dan sebanyak 4 orang (1,9%) responden menyatakan tidak setuju.

Pada pernyataan (5) pemilik anjing peliharaan harus mendaftarkan ke Kelurahan setempat atau Dinas Pertanian Kesehatan Hewan, sebanyak 62 orang (29,5%) responden menyatakan sangat setuju, sedangkan 130 orang (61,9%) responden menyatakan setuju, sebanyak 18 orang (8,6%) responden menyatakan tidak setuju.

Pada pernyataan (6) untuk mencegah penyakit Rabies maka petugas berwenang menangkap anjing untuk dikarantinakan, apabila ada anjing yang menunjukkan gejala rabies, sebanyak 65 orang (31%) responden menyatakan setuju, sebanyak 145 orang (69%) responden menyatakan sangat setuju.

Pada pernyataan (7) setiap orang yang terkena gigitan anjing harus segera dibawa ke Puskesmas terdekat atau balai pengobatan terdekat untuk diperiksa dan diberi pertolongan pertama, sebanyak 8 orang (3,8%) responden menyatakan sangat tidak setuju, sedangkan 14 orang (6,7%) responden menyatakan tidak setuju, sebanyak 82 orang (39%) responden menyatakan setuju, sebanyak 106 orang (50,5%) responden menyatakan sangat setuju.

Pada pernyataan (8) untuk mencegah terjadinya penyebaran virus rabies, maka setiap anjing peliharaan yang masuk kewilayah pemukiman seharusnya diperiksakan dulu dan dibuktikan ada surat bukti vaksinasi dari daerah asal, sebanyak

97 orang (46,2%) responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak 107 orang (51%) responden menyatakan setuju, sedangkan sebanyak 3 orang (1,4%) responden menyatakan tidak setuju, sebanyak 3 orang (1,4%) responden menyatakan sangat tidak setuju.

Pada pernyataan (9) untuk mengantisipasi bahaya Rabies, petugas mengharapkan masyarakat berpartisipasi untuk melakukan pengawasan terhadap anjing yang ada disekitar pemukiman, sebanyak 172 orang (81,9%) responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak 28 orang (13,3%) responden menyatakan setuju, sebanyak 10 orang (4,8%) responden menyatakan tidak setuju.

Pada pernyataan (10) untuk mengatasi masalah bencana kejadian luar biasa Rabies bukan hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja tapi keterlibatan masyarakat sangat diperlukan terutama yang mempunyai anjing peliharaan, sebanyak 138 orang (65,7%) responden menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak 52 orang (24,8%), responden menyatakan setuju, sebanyak 20 orang (9,5%), responden menyatakan tidak setuju.

Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Mengenai Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah Rabies di Wilayah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012

Jawaban

Sangat Setuju Tidak Sangat Tidak

No Pernyataan Setuju Setuju Setuju

f % f % f % f %

1. Anjing peliharaan harus diikat dengan rantai yang panjangnya 2 meter.

101 48,10 101 48,10 1 5 7 3,30

2. Anjing peliharaan yang akan

dibawa keluar rumah harus diikat dengan rantai yang panjangnya 2 meter dan moncongnya harus diberangus.

62 29,5 79 37,6 63 30 6 2,90

3. Anjing peliharaan tidak boleh

dilepas berkeliaran keluar pekarangan rumah.

69 32,9 80 38,1 58 27,6 3 1,4

4. Anjing peliharaan harus diberi

suntikan vaksin anti Rabies setiap 1-2 kali dalam setahun.

111 52,9 95 45,2 4 1,9 0 0

5. Pemilik anjing peliharaan harus mendaftarkan ke Kelurahan setempat atau Dinas Pertanian Kesehatan Hewan.

62 29,5 130 61,9 18 8,6 0 0

6. Untuk mencegah penyakit Rabies

maka petugas berwenang menangkap anjing untuk dikarantinakan, apabila ada anjing yang menunjukkan gejala rabies.

145 69 65 31 0 0 0 0

7. Setiap orang yang terkena gigitan anjing harus segera dibawa ke Puskesmas terdekat atau balai pengobatan terdekat untuk diperiksa dan diberi pertolongan pertama.

106 50,5 82 39 14 6,7 8 3,8

8. Untuk mencegah terjadinya

penyebaran virus rabies, maka setiap anjing peliharaan yang masuk kewilayah pemukiman seharusnya diperiksakan dulu dan dibuktikan ada surat bukti vaksinasi dari daerah asal.

97 46,2 107 51 3 1,4 3 1,4

9. Untuk mengantisipasi bahaya

Rabies, petugas mengharapkan masyarakat berpartisipasi untuk melakukan pengawasan terhadap anjing yang ada disekitar pemukiman

172 81,9 28 13,3 10 4,8 0 0

10. Untuk mengatasi masalah bencana kejadian luar biasa Rabies bukan hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah saja tapi keterlibatan masyarakat sangat diperlukan terutama yang mempunyai anjing peliharaan.

Distribusi responden berdasarkan kategorisasi sikap dibagi menjadi dua yaitu kategori baik dan kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 113 responden (46,20%) yang mempunyai pengetahuan kurang terhadap kesiapsiagaan bencana wabah Rabies. Sedangkan sebanyak 97 responden (56,70%) yang mempunyai pengetahuan yang baik terhadap kesiapsiagaan bencana wabah Rabies.Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Terhadap Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah Rabies di Wilayah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012

No. Sikap Frekuensi Proporsi 1. Baik 97 46,20

2. Kurang 113 56,70

Jumlah 210 100

4.2.4. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Kesiapsiagaan