• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.5. Ekonomi Keluarga

5.5.2. Pengeluaran Konsums

5.5.4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Pentingnya Pendidikan

Berdasarkan data yang diproleh dari lapagan adapun seluruh responden yang berjumlah 30 orang yang terdapat dalam penelitian ini menjawab jika peran pendidikan bagi keluarga responden sangatlah penting.Berbagai alasan di kemukakan oleh responden yang mengatakan jika pendidikan itu sangat penting, Berikut pemaparan responden.

Seorang responden Lianna Tarigan (48 tahun) mengatakan “Menurutku Pendidikan itu sangat penting nak, terutama bagi anak- anak kami.Karena pendidikan saat ini kan sangat menentukan bagaimana masa depan mereka nantinya. Oleh karena saya sebagai orang tua akan mengusahakan anak-anak saya agar dapat sekolah setinggi-tingginya meskipun harus bekerja mati-matian”.

Sementara itu responden lainya Sutilawati Sembiring (37 Tahun) mengatakan ”Pendidikan anak itu sangat penting, karena kami sebagai orang tua mengiginkan anak- anak kami agar hidup lebih maju nantinya dibandingkan dengan kehidupan kami orang tuanya pada saat ini”. Berdasarkan penuturan dari kedua responden tersebut dapat diketahui jika pendidikan bagi responden sangat lah penting, karena para responden mengiginkan anak-anak mereka dapat lebih maju kedepanya, tidak melihat bagaimanapun sulitnya kehidupan responden saat ini mereka tetap mengusahakan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya dengan bekerja lebih keras lagi sebagai pengarajin tikar.

Tabel 5.17

Distribudi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Yang Bersekolah

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 1 Anak 2 Anak 3 Anak 6 16 8 20 53,3 26,7 Jumlah 30 100

Sumber: Hasil Kuesioner 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17 dapat diketahui jumlah anak dari responden yang bersekolah. Sebanyak 6 (20%) responden memiliki 1 orang anak yang bersekolah, 14 (53,3%) responden memiliki 2 orang anak yang masih bersekolah, dan 8 (26,75) responden memili 3 orang anak yang bersekolah.

Setiap anak- anak responden mengecap pendidikan di berbagai tingkat yang berbeda- beda mulai dari tingkat PAUD, Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi,

Tabel 5.18

Distribusi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase

1 2 3 4 SD SMP SMA Perguruan Tinggi 12 9 5 4 40 30 16,7 13,3 Jumlah 30 100 Sumber: Hasil kuesioner 2016

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.18 dapat diketahui tingkat pendidikan dan jumlah anak dari responden yang bersekolah.Jawaban responden pada kategori tingkat pendidikan yang ditempuh dan jumlah anak yang bersekolah pada jenjang pendidikan yang berbeda-beda, walaupun sebelumya tidak ada kriteria yang mengharuskan responden memiliki anak yang bersekolah.

Berdasarkan data pada tabel yang tertera 12 (40%) responden pada saat ini sedang menyekolahkan anaknya di tingkat pendidikan sekolah dasar, kemudian 9 (30%) responden menyekolah kan anaknya di tingkat pendidikan sekolah menengah pertama, sebanyak 5 (16,7%) responden sedang menyekolahkan anaknya di tingkat pendidikan sekolah menengah atas dan sebanyak 4(13,3%) responden sedang menyekolahkan anaknya di tinggkat perguruan tinggi.

Tabel 5.19

Distribusi Responden Berdasarkan Status Sekolah

No Kategori Frekuensi (F) Persentase ( %)

1 2 Negri Swasta 23 7 76,7 23,3 Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner 2016

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.19 dapat diketahui status sekolah yang ditempuh oleh anak-anak dari responden sebanyak 23 (76,7%) responden menyekolahkan anak mereka di sekolah negri, sementara itu sebanyak 7 (23,3%) responden menyekolahkan anak mereka di swasta. Alasan responden menyekolahkan anaknya di sekolah negri adalah karena biaya yang dikeluarkan relatif murah selain itu letak sekolah yang dekat dari rumah. Sementara untuk responden yang menyekolahkan anaknya di sekolah swasta disebabkan karena anaknya yang tidak lulus ke sekolah negri karena nilai yang tidak mencukupi.

Tabel 5.20

Distribusi Responden Berdasarkan Bantuan Pendidikan Yang Diterima

No Kategori Frekuensi (F) Persentase ( %)

1 2 Ada Tidak 23 7 76,7 23,3 Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner 2016

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.20 dapat diketahui jumlah responden yang mendapatkan bantuan pendidikan bagi anak-anak mereka yang sedang bersekolah. Sebanyak 23 (76,7%) responden menyatakan jika mereka mendapatkan bantuan pendidikan, sementara itu 7 (23,3%) responden yang tidak mendapatkan bantuan pendidikan hal tersebut dikarenakan anak dari responden tersebut yang bersekolah di swasta.

Jenis Bantuan yang paling banyak diterima responden adalah KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan beasiswa untuk murid yang kurang mampu, namun bantuan ini hanya diperuntukan bagi sekolah negri saja sehingga bagi mereka yang bersekolah di swasta tidak dapat menerima bantuan untuk pendidikan. Oleh karena itu para responden berlomba-lomba menyekolahkan anaknya di sekolah negri, karena tidak dapat dipungkiri oleh responden bahwa bantuan yang mereka terima sangat meringankan beban responden dalam menyekolahkan anak-anaknya.

Tabel 5.21

Distribusi Responden Berdasarkan Kecukupan Pendapatan Untuk Biaya Pendidikan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 Cukup Tidak cukup 23 7 76,7 23.,3 Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner 2016

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.21 dapat diketahui apakah penghasilan yang diproleh responden cukup untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Sebanyak 23 (76,7%) responden menjawab jika pendapatan yang mereka proleh cukup untuk membiayai anak-anak mereka, hal ini dikarenakan bantuan untuk biaya pendidikan yang diterima oleh responden. Sementara itu sebanyak 7 (23,3%) responden menjawab jika pendapatan yang mereka proleh tidak cukup untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka, adapun alasan yang diberikan responden adalah karena anak mereka bersekolah di swasta yang mengeluarkan biaya lebih mahal di bandingkan sekolah negri, kemudian anak mereka yang telah duduk di perguruan tinggi membutuhkan biaya yang mahal dan pendapatan yang di proleh hanya cukup untuk makan.

Cukup atau tidak cukupnya pendapatan yang diproleh responden untuk membiayai anak bersekolah tergantung dari jumlah pendapatan responden dengan jumlah anak dan jenjang pendidikan anak yang bersekolah.Semakin banyak jumlah anak yang bersekolah dan semakin tinggi jenjang pendidikannya maka secara otomatis semakin besar pengeluaran responden untuk biaya pendidikan.

5.5.4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Mempunyai Tabungan Atau Tidak

Berdasarkan data yang diproleh dari lapagan adapun seluruh responden yang berjumlah 30 orang yang terdapat dalam penelitian inimemiliki tabungan.Hal ini menunjukkan

bahwa adanya kesadaran para responden bahwa pentingnya untuk menabung menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk berjaga-jaga.Sebagian responden menyimpan tabungan di bank yang ada di Desa Juhar yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Koprasi.

Tabel 5.22

Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Menabung

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 Bank Koprasi Menyimpan Sendiri 18 7 5 60 23,3 16,7 Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner 2016

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.22 dapat diketahui dimana tempat responden menabung. Sebanyak 18 (60%) responden mengatakan bahwa mereka menabung uangnya di bank dengan alasan responden yang mempertimbangkan keamanan uang mereka walaupun ketika mereka membutuhkan uang mereka harus melalui proses yang diatur oleh pihak bank, tidak mudah dengan menyimpan sendiri, sementra itu sebanyak 7 (23,3%) responden lainya mengatakan mereka menabung uangnya di koprasi dengan alasan untuk mendapatkan pinjaman dari koprasi tersebut, dan sebanyak 5 (16,7%) responden menyimpan uangnya sendiri di rumah. Alasan responden yang menabung dengan menyimpannya sendiri dirumah pada umumnya karena intensitas menabung mereka yang jarang dan dengan jumlah uang yang di tabung juga tidak banyak, selain alasan tersebut alasan lainya adalah ketika responden mendadak membutuhkan uang mereka dapat menggunakanya.

Tabel 5.23

Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Menabung

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 Sering Jarang Tidak sering 4 14 12 13,3 46,7 40 Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner 2016

Berdasarkan data yang di sajikan tabel 5.23 dapat diketahui frekuensi responden dalam menabung. 4 (13,3%) responden mengaku sering menabung, 14 (46,7%) responden mengatakan jarang menabung dan 12 (40%) responden mengatakan tidak sering menabung. Frekuensi menabung responden itu sendiri sangat di pengeruhii oleh jumlah pendapatan baik tiap minggu atau tiap bulanya.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa intensitas reponden dalam menabung masih kurang, apalagi jika kita lihat pada data yang disajikan tersebut hanya 4 responden saja yang mengaku sering menabung, tetapi dikarenakan responden harus menyesuaikan terlebih dahulu antara pendapatan yang diterima dengan pengeluaran, jika ada sisanya baru lah mereka bisa menaung. Karena pendapatan yang masih minim, membuat kesempatan responden untuk menabung juga minim.

Tabel 5.24

Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Menabung

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2

3

Untuk modal usaha

Untuk kebutuhan di masa yang akan datang

Untuk kebutuhan yang tidak terduga 12 11 7 40 36,7 23,3 Jumlah 30 100

Sumber: Hasil kuesioner 2016

Berdasarkan data yang di sajikan tabel 5.25 dapat diketahui tujuan responden dalam menabung. 12 (40%) responden mengatakan bahwa untuk kebutuahan modal usaha adalah tujuan mereka menabung, baik untuk kebutuhan modal usaha pembuatan tikar pandan maupun untuk kebutuhan usaha bertani. Sebanyak 11 (36,7%) responden mengatakan bahwa tujuan mereka menabung adalah untuk kebutuhan di masa yang akan datang seperti biaya pendidikan/besekolah anak-anak mereka kelak. Sementara itu sebanyak 7 (23,3%) responden mengatakan tujaun mereka menabung adalah untuk kebutuhan yang tidak terduga seperti kebutuhan berobat ketika sakit dan kebutuhan- kebutuhan lainya.

BAB VI

PENUTUP

6.1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, melihat masalah, memgamati dan penelitian atas kontribusi perempuan pengrajin tikar pandan dalam sosial ekonomi keluarga di Desa Juhar Kecamatan Juhar Kabupatenn Karo dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendapatan, berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan jika para responden memproleh pendapatan rata-rata Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 15.00.000 setiap bulanya. Pendapatan tersebut murni diproleh responden dari hasil usaha nya sebagai pengrajin tikar.

2. Pendidikan, berdasarkan analisi data yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa seluruh responden menyadari bahwa peran pendidikan dalam keluarga sangat penting. Oleh karena itu responden berusaha semungkin agar dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai kejenjang yang paling tinggi. Bantuan untuk pendidikan diterima oleh responden yang menyekolahkan anaknya di sekolah negri saja.

3. Kesehatan, berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpilkan jika pada umumnya responden memilih berobat ke puskesmas sebagai tempat berobat ketika sakit. Berdasarkan keikut sertaan program BPJS kesehatan di Desa Juhar hanya merupakan keluarga yang benar-benar kurang mampu saja yang mendapatkan kartu BPJS tersebut.

4. Konsumsi, Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan jika para responden untuk frekuensi makan pada umumnya responden makan 3 kali dalam sehari. Sementara itu biaya yang dikeluarkan untuk biaya konsumsi masih dapat tercukupi dengan pendapatan yang diproleh responden.

5. Tabungan, Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan jika para responden pada umumnya menabung dengan tujuan untuk kebutuhan modal usaha, kebutuhan yang tidak terduga dan masa depan. Frekuensi untuk menabung para responden masuk pada kategori jarang, karena mereka menabung jika ada uang sisa dari pendapatan mereka.

6.1.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya program ataupun bantuan dari pemerintah yang bersifat memberikan modal bagi para pengrajin tikar pandan, sehingga para pengrajin tikar pandan tersebut tidak kesulitan modal dalam melakukan usahanya.

2. Perlu adanya peran serta dari pemerintahan dalam memasarkan produk-produk kerajinan atau tikar yang dibuat oleh pengrajin tikar di Desa Juhar Kecamatan Juhar Kabupaten Karo. Supaya kedepanya produk-produk kerajinan tikar tersebut dapat dipasarkan secara luas, bahkan sampai ke tingkat internasional. Selain dapat menjual hasil kerajinan tikar, kita juga dapat memperkenalkan kebudayaan kita pada bangsa.

3. Memberikan motivasi pada perempuan Desa Juhar agar lebih terampil lagi dalam pekerjaan industri rumah tangga.

4. Kerajinan ini sangat perlu di budidayakan dan dikembangkan, karena kerajinan tersebut merupakan kerajinan yang sangat tradisional dari nenek moyang mereka, dan dilakukan secara turun-temurun oleh para perempuan Desa Juhar.

BAB II

Dokumen terkait