• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJUAN PUSTAKA

2. Pengertian dalam kamus

2.4 Tikar Pandan

2.4.1 Jenis tikar pandan

Jenis tikar pandan yang di hasilkan di Desa Juhar Kecamatan Juhar Kabupaten Karo ini hanya mempunyai 3 (tiga) ragam yaitu:

1. Mulai dari tikar polos yang berukuran 2 x 1 m (4 jinggkal)

2. Tikar polos yang berukuran 2 x 3 m (8 jinggkal) biasanya ke dua tikar ini digunakan pada acara pesta pernikahan adat Karo, fungsinya antara lain: sebagai tikar untuk bermusyawarah (runggu), dan tikar sebagai kado pemberiaan dari kalimbubu.

3. Sumpit (kantung beras pada acara adat/pesta 2.5 Sosial Ekonomi

Kata sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat.Sedangkan dalam konsep sosiologis, manusia sering disebut mahluk sosial yang artinya bahwa manusia itu tidak dapat hidup dengan wajar tanpa orang lain disekitarnya. Hal ini dapat kita lihat dari pernyataan Soedjono Soekanto “Dalam menghadapi sekelilingnya, manusia harus hidup berkawan dengan manusia-

manusia lain dan pergaulannya tadi akan mendatangkan kepuasan baginya, bila manusia hidup sendiri misalnya dikurung dalam suatu ruangan tertutup sehingga tidak mendengar suara orang lain, maka jiwanya akan rusak” (Soekanto, 1990 : 48).

Istilah ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaiu “Oikos” yang artinya rumah tangga dan “Nomos” artinya mengatur. Jadi secara harafiah, ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Ini adalah pengertian yang paling sederhana.Namun seiring dengan perkembangan dan perubahan masyarakat, maka pengertian ekonomi juga sudah lebih luas. Ekonomi juga sering diartikan sebagai cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.Pemberian posisi ini disertai dangan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status (Koentjaraningrat, 1990 : 35). Tingkat sosial merupakan faktor non ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingkat ekonomi seperti pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi.

Menurut Melly G. Tan mengatakan untuk melihat kondisi sosial ekonomi keluarga atau masyarakat itu dapat dilihat melalui tiga aspek yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Berdasarkan hal ini maka keluarga atau kelompok masayarakat itu dapat di golongkan memiliki sosial ekonomi rendah, sedang, dan tinggi.

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil mencukupi hidupnya.

1. Pendapatan

Sehubungan dengan tingkat pendapatan/penghasilan berikut kriteria golongan pendapatan/penghasilan menurut Koenjaraningrat, yaitu:

a. Golongan berpenghasilan rendah yaitu, keluarga yang menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal, mereka perlu mendapatkan pinjaman dari orang lain.

b. Golongan berpenghasilan sedang yaitu, pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.

c. Golongan berpenghasilan rendah yaitu, selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, sebagian dari pendapatan yang diterima dapat ditabung dan digunakan untuk kebutuhan lain ataupun kebutuhan di masa mendatang.

2. Pangan

Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman.

Pangan dibedakan atas pangan segar dan pangan olahan :

a. Pangan segaradalah pangan yang belum mengalami pengolahan, yang dapat dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan baku pengolahan pangan. Misalnya beras, gandum, segala macam buah, ikan, air segar.

b. Pangan olahan tertentu Makanan / pangan olahan tertentu adalah pangan olahan yang diperuntukkan bagi kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan kelompok tersebut.

c. Pangan siap saji Pangan siap saji adalah makanan atau minuman yang sudah diolah dan bisa langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar

3. Pendidikan

Menurut UU No.20 tahun 2003tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

a. Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

1. Pendidikan anak usia dini

Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

2. Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

3. Pendidikan menengah

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun.

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA. b. Jalur pendidikan

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

1. Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya.Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

2. Pendidikan nonformal

Pendidikan non formal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan lanjutan. Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan pendidikan dasar.

3. Pendidikan informal Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

(http://kaviedesign.indonesianforum.net/pendidikan-f5/pengertian-pendidikan- t8.htm).

4. Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan

pemeriksaan, pengobatan dan perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

Menurut UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, menyatakan bahwa :

1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.

Untuk mewujudkan negara yang lebih baik melalui kepemilikan generasi terbaik, kesehatan masyarakatperlu menjadi prioritas. Dengan mengaplikasikan kesehatan ini, akan muncul generasi sehat yang mampu memberikan kontribusi optimalnya dalam

membangun negara ini. Jiwa yang sehat secara fisik dan batin diharapkan memiliki kemampuan untuk berkontribusi dengan baik dan nyaman dalam berbagi ide dan pemikiran mereka ke dalam bentuk nyata sesuai aspek dan bidang yang ditekuni masing- masing bagi masa depan yang lebih baik.Kesehatan masyarakat sendiri mencakup banyak hal, baik misalnya dari kesehatan keluarga, reproduksi, hingga kesehatan kejiwaan. Kesemua ilmu dan keterampilan mengenai kesehatan tersebut dibahas dan dipelajari demi terwujudnya kesehatan yang lebih baik dan komprehensif bagi masyarakat.

5. Perumahan

Menurut UU No.1 Tahun 2011 pasal 1 ayat 1 Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Perumahan dan kawasan pemukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdidri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaaraan kawasan pemukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencengahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan pemukiman kumuh, penyediaan tanah pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masayarakat.

Turner (dalam Jenie, 2001: 45), mendefenisikan tiga fungsi utama yg terkandung dalam sebuah rumah, yaitu :

1. Sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah.

2. Sebagai penunjang kesehatan (opportinity) keluarga untuk berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi.

3. Sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah.

2.5.1 Keluarga

Pada hakekatnya keluarga merupakan hubungan seketurunan maupun tambahan (adopsi) yang diatur melalui kehidupan perkawinan bersama searah dengan keturunanya yang

merupakan satuan yang khusus. Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari suatu hubungan seks yang tetap, untuk menyelanggarakan hal-hal yang berkenaan dengan keorangtuaan dan pemeliharaan anak dalam keluarga tersebut. (Su’adah, 2005: 22-24)

MenurutUndang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 1 ayat 3 keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga.

Keluarga adalah sutau kelompok yang terdiri atas seorang pria dan wanita serta anak anaknya yang masih bergantung padanya yang terikat oleh perkawinan atau hubungan darah. Keluarga merupakan sumber keamanan dan sumber perlindungan, karena didalam keluaraga orang tua merupakan sumber pertama kesejahteraan jasmani dan rohani bagi anak. Orang tua memberi cinta kasih kepada anak-anaknya dengan segala apa yang dibutuhkan (Taryati. 1999: 32).

Dokumen terkait