• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIYAKINKAN OLEH BUDDHA

Dalam dokumen OM MANI PADME HUM. Penulis. Pendahuluan (Halaman 30-33)

Tgl. 23-2-2010

Datang bulanku kali ini agak berbeda, banyak sekali dan bercampur dengan gumpalan-gumpalan, aku agak takut melihatnya, seperti mengalami keguguran/pendarahan saja. Aku meminta petunjuk pada Guruku, katanya tidak apa-apa, tubuhku sedang dalam proses pembersihan sehingga aura Bodhisattva mendapatkan ruang yang bersih. Tidak perlu ke dokter karena akan berhenti dengan sendirinya.

Dan entah kenapa mendadak aku merasakan aneh pada tubuhku, Guruku meminta agar aku bermeditasi, Dalam meditasi aku melihat ada Bodhisattva datang tapi dia tidak berbicara denganku, lalu rohku keluar mengikuti dia naik kelangit entah

kemana. Sampai akhirnya aku tiba di suatu tempat, ada satu Buddha sedang duduk bersila dan berkata;

“Desi, Aku Sakyamuni.”

“Buddha Sakyamuni, mengapa saya kesini.”

“Aku mengutus Bodisattva yang berjodoh denganmu itu untuk menemuiku. Kau adalah orang pilihannya dan semua telah ditentukan dan telah diatur, kau akan menjalani tugas ini. Aku, Julai hut, Mile hut dan Bodhisattva ini adalah Satu. Hanya saja aku turun kedunia beberapa kali dengan tubuh fisik yang berbeda-beda

berdasarkan perkembangan zaman. Didunia ini hanya kau dan Mahagurumu yang bisa berkomunikasi denganKu, kebanyakan mereka hanya menjalankan jalan dharma berdasarkan tradisi dan buku, tidak ada petunjuk langsung dariku karena mereka tidak ada ketulusan hati dan Menganggap Aku tidak ada. Kau dan

mendengarkan perkataan Guru-Gurumu karena itu adalah kebenaran. Apakah kau sanggup menjalani tugas ini?”

“Saya akan berusaha. Tapi kenapa saat ini saya datang menemuiMu? Maafkan saya yang bodoh ini tidak mengerti maksud Buddha Sakyamuni.”

“Aku ingin meyakinkanmu dan memintamu untuk meneguhkan hatimu, sekaligus memperlihatkan padamu bahwa Aku ada, dan semua ini adalah nyata benar-benar kau alami.”

“Baiklah, saya percaya.”

Lalu aku kembali diantar Oleh Bodhisattva yang menjemputku tadi, setelah itu Diapun pergi.

Guru sejatiku mengatakan, memang tidak mudah menjalani jalan dharma, menuntun orang dan memberi petunjuk pada mereka tidak pernah ada habisnya, satu masalah teratasi datang masalah yang lain, membuat mereka menderita dan sedih, walaupun banyak hal yang mereka tanyakan mengenai masalah mereka, aku tidak perlu takut ataupun kesal melihat semua itu, dengarkan saja setiap petunjuk yang diberikan, jika ada jawaban bagi pertanyaan mereka aku harus menyampaikannya.

Sesunguhnya semua masalah yang mereka kuatirkan dari besar sampai kecil, jawabannya hanya satu, yaitu mendekatkan diri kepada para Dewa, maka semua kekuatiran mereka akan bisa lebih ringan.

Guruku juga bilang, ada rahasia langit yang ingin dia beritahukan padaku mengenai rencana Buddha Sakyamuni. (aku tidak bisa menulisnya disini dan belum saatnya untuk diketahui). Aku bilang pada Guru sejatiku kalau ini bukan rahasia lagi karena Buddha Sakyamuni telah memberitahukan hal ini kepadaku.

“Desi, masih ada satu lagi rahasia langit yang ingin aku sampaikan padamu, aku telah meminta izin pada Kaisar Langit dan para Buddha untuk mengatakannya padamu, karena aku melihat kau sudah mulai paham dan mulai mempersiapkan buku ke-2.”

“Apakah itu Guru?”

“Desi, selain anugrah yang diberikan kepadamu sebelumnya dari Bodhisattva ada satu anugrah lagi yang akan datang kepadamu, sesuatu hal yang tidak akan kau percaya, ini adalah anugrah baru yang akan diberikan kepadamu. Anugrah ini tidak begitu saja diberikan, semua karena kau selalu mengikuti petunjuk yang diberikan oleh para Dewa, Buddha dan Boddhisattva”

Aku kaget mendengar hal itu, rasanya begitu banyak rahasia langit yang dibukakan padaku, membuat aku tidak bisa bernafas. Jika orang yang berambisi dan mengejar keduniawian diberikan anugrah ini mungkin bisa menjadi tinggi hati, tapi aku merasa kebalikannya, karena hal ini terlalu tinggi dan diluar logika manusia. Siapakah diriku ini hingga mendapatkan anugrah-anugrah yang begitu besar. Apakah ini semua ilusi

ataukah godaan yang harus aku alami dalam menjalankan dharma.

Aku tidak mau terpancing, aku tidak mau keluar dari jalur yang benar. Aku serahkan semua kepada para Dewa, aku mencoba untuk berpikir bijaksana menyingkapi apapun yang diberikan kepadaku, aku tidak mau takabur dan juga tidak mau terlena, aku hanya akan berusaha menjalani kehidupanku dengan baik saja.

Hari ini aku mendengar kabar yang kurang baik lagi, kasus bayi tidak berkembang kembali terjadi, entah mengapa belakangan ini banyak terjadi kasus seperti ini, dunia begitu luas mengapa kasus seperti ini terus berkembang cepat, dan dialami oleh orang-orang yang aku kenal. Padahal zaman dulu, jarang sekali aku mendengar kasus ini dan kalaupun ada orang yang mengalaminya bukan dari orang-orang yang aku kenal.

Hal ini menimbulkan ketakutan yang dalam dihati manusia khususnya seorang ibu, apakah ini karma yang harus mereka terima? ataukah keyakinan mereka kepada Tuhan saat ini sedang diuji, karena dengan semakin berkembangnya teknologi didunia

membuat mereka tidak mau mengandalkan kebesaran Tuhan, tapi terikat dengan kesenangan duniawinya?.

Bencana alam terjadi dimana-mana, gempa bumi, banjir, tanah longsor dll datang silih berganti. Apakah kiamat/akhir zaman benar-benar akan terjadi ditahun 2012 seperti yang diramalkan orang?. Tapi, setiap aku memohon petunjuk mengenai hal ini, para Dewa selalu meyakinkan aku untuk percaya, bahwa tidak akan terjadi hal itu, karena Bodhisattva akan turun kedunia untuk menjadi Buddha demi menolong umat manusia dari kesulitan dan penderitaan.

Banyak calon ibu yang mengalami dilema dengan keadaan bayi yang tidak berkembang dalam rahimnya, sesuatu kebahagiaan yang seharusnya mereka dapatkan berganti dengan kesedihan dan duka yang teramat dalam dihati mereka, dengan begitu cepatnya vonis jatuh pada mereka, sehingga harus ada pengguguran kandungan

(aborsi). Kesalahan terletak dimana? iman ibu yang tidak kuat ataukah terlalu canggihnya alat kedokteran zaman sekarang yang sudah bisa melihat keadaan janin lebih awal ?

Sejak aku mendapatkan kontak batin dengan para Dewa, sudah terjadi beberapa kasus bayi tidak berkembang terjadi. Membuat hatiku sendiri sedih, apa yang bisa aku

lakukan melihat semua ini. Sebagai manusia awam mungkin aku tidak percaya pada apa yang para Dewa katakan kepadaku, tapi tubuhku jalan hidupku memang menunjukan banyak perubahaan. Banyak keajaiban-keajaiban yang telah diberikan kepadaku selama ini, perlindungan, pertolongan dan berkah.

Apakah yang aku alami ini memang untuk menguji keyakinanku kepada para Dewa? Aku hanya bisa menyerahkan dan menjalankan setiap petunjuk yang diberikan

kepadaku, aku percayakan semuanya kepada para Dewa dan tidak ingin menentangnya, aku berusaha meyakinkan hatiku dan percaya sepenuhnya, bahwa semua yang kualami ini memang telah digariskan dan diatur.

Dalam dokumen OM MANI PADME HUM. Penulis. Pendahuluan (Halaman 30-33)