• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 % APBD murni terhadap Belanja

1 Belanja Sanitasi . Air Limbah Domestik

1.3 Drainase Lingkungan

1.3.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 150.000.000 1.066.500.000 - 115.928.250 202.500.000

Tabel 3. 12 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan

No.

Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp. jutaan) Total

Pendanaan

2013 2014 2015 2016 2017

1 Belanja Sanitasi

1.1 Air Limbah Domestik

1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified)

282,93 213,41 305,19 390,22 493,29 1.685,04

72 1.2.1 Biaya operasional / pemeliharaan

(justified)

1.116,38 3.070,03 2.847,56 1.387,95 3.174,46 11.596,37

1.3 Drainase Lingkungan

1.3.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified)

187,50 206,25 225,00 247,50 270,00 1.136,25

Tabel 3. 13 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK

No. Uraian

Pendanaan (Rp. Jutaan) Total

Pendanaan

2013 2014 2015 2016 2017

1. Perkiraan Kebutuhan

Operasional / Pemeliharaan

1.586,80 3.489,69 3.377,75 2.025,67 3.937,76 14.417,67

2. Perkiraan APBD Murni

untuk Sanitasi 4.231 9.306 9.007 5.402 10.501 38.447 3. Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 1.904 4.188 4.053 2.431 4.725 17.301 4. Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 2.644,67 5.816,16 5.629,57 3.376,13 6.562,94 24.029,46

73

5. Kemampuan Mendanai SSK

(Komitmen) (3-1)

74

Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi Sektor Air Limbah Domestik

Tabel 3.14 Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik

Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan onsite air limbah rumah Mengurangi pencemaran karena pembuangan isi tangki septik 83,1% menjadi 10% tahun 2017 Meningkatkan kepemilikan jamban sehat dari 81,09% menjadi 100% tahun 2017 Hanya 10% pencemaran pembuangan isi tangki septik pada 2017

Seluruh KK memiliki jamban sehat tahun 2017

Membangun Septictank Komunal ramah

lingkungan bio filter dimulai dari daerah perkotaan

Membangun sistem pengelolaan air limbah on site komunal (MCK++)

Penyusunan Peraturan Daerah tentang

penanganan Air limbah domestik.

Menganggarkan dana untuk kegiatan

pengelolaan air limbah dalam APBD

Dialog interaktif baik di media cetak maupun media elektronik

75 tangga s.d

tahun 2017

Tangki septik suspek aman 49,5% menjadi 90% tahun 2017

Tangki septik suspek aman 90% pada 2017

Pemasangan Poster Baliho , Spanduk dan Leaflet

Pemberdayaan organisasi

kemasyarakatan yang ada ditingkat kelurahan seperti PKK, dan LSM

Sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan air limbah domestik yang

berdapmapk positif pada kesehatan masyarakat

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target

pengelolaan air limbah

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah

76

Sektor Persampahan

Tabel 3.15 Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan

Tujuan

Sasaran

Strategi Pernyataan

Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan s.d tahun 2017 Meningkatkan pengelolaan sampah yang memadai dari 12,5% menjadi 95% tahun 2017 Pengelolaan sampah yang memadai mencapai 95% tahun 2017 Penyusunan masterplan subsektor persampahan Melaksanakan Pengolahan Sampah dengan Sistem 3R

Adanya Perda No. 1 tentang Pengelolaan Pelayanan Kebersihan berupa Pengelolaan sampah dan retribusi pelayanan kebersihan Menganggarkan dana untuk kegiatan pengelolaan persampahan dalam APBD

Dialog interaktif baik di media cetak maupun media elektronik

Pemasangan Poster Baliho , Spanduk dan Leaflet

77 Meningkatkan pengolahan sampah setempat dari 0% menjadi 95% tahun 2017 Pengolahan sampah setempat mencapai 95% tahun 2017 Pemberdayaan organisasi kemasyarakatan yang ada ditingkat kelurahan seperti PKK, dan LSM

Melibatkan peran serta badan usaha swasta dan koperasi dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan Sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan persampahan yang berdampak positif pada kesehatan masyarakat

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target

pengelolaan persampahan

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan

78 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan , dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan

Sektor Drainase Lingkungan

Tabel 3.16 Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase

Tujuan

Sasaran

Strategi Pernyataan

Sasaran Indikator Sasaran

Berkurangnya genangan dari 96,2% menjadi 10% pada 2017 Genangan air di tahun 2017 menjadi 10% Meningkatkan pembangunan drainase diwilayah padat huni pedesaan dan perkotaan

Penyusunan Peraturan Daerah tentang penanganan drainase Menganggarkan dana untuk kegiatan pengelolaan drainase dalam APBD

Dialog interaktif baik di media cetak maupun media elektronik

79 Pemasangan Poster Baliho , Spanduk dan Leaflet

Pemberdayaan organisasi

kemasyarakatan yang ada ditingkat kelurahan seperti PKK, dan LSM

Merubah perilaku bahwa saluran drainase bukan tempat

pembuangan air limbah, kotoran dan sampah

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target

80

Aspek Higiene/ Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tabel 3.17 Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga

Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Terciptanya budaya PHBS Masyarakat Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2017 Peningkatan CTPS di lima waktu penting dari 8,6% menjadi 90% tahun 2017

Perilaku CTPS dan tidak BABS dimulai dari anak-anak dilingkungan sekolah

Peningkatan

pembangunan sarana tempat cuci tangan dan toilet/jamban di sekolah dan diwilayah padat huni pedesaan dan perkotaan.

Adanya kelembagaan khusus tang mengatur dan mengolah sektor PHBS & Promosi Higiene

Mendorong masyarakat dan dunia usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan sektor PHBS & Promosi Higiene

Dialog interaktif baik di media cetak maupun media elektronik

Pemasangan Poster Baliho , Spanduk dan Leaflet

81 Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Mengurangi perilaku BABS masyarakat dari 81,2% menjadi 5% tahun 2017 Perilaku masyarakat BABS menjadi 5% tahun 2017 Pemberdayaan organisasi kemasyarakatan yang ada ditingkat kelurahan seperti PKK, dan LSM

Sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan air limbah domestik yang

berdampak positif pada kesehatan masyarakat

Memberdayakan masyarakat jender dan miskin dalam kegiatan menyangkut PHBS dan promosi higiene

Penyuluhan dan kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi CTPS, Stop BABS

Penyediaan Sarana Air Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

82 Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

capaian target pengelolaan PHBS

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sektor PHBS

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan (totalitas).

a. Tatanan Rumah Rangga

Kondisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene untuk tatanan rumah tangga di kabupaten Minahasa Utara diperoleh berdasarkan survey studi EHRA pada 800 responden yang tersebar di wilayah 6 kecamatan dan 20 desa terpilih dengan sistem clustering random sampling. Studi EHRA dilakukan dalam rangka untuk mengidentifikasi kondisi eksisting sarana sanitasi saat ini yang ada ditingkat masyarakat serta perilaku masyarakat terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

83

Gambar 3.4 Distribusi desa per klaster untuk penetapan lokasi studi EHRA

39 17 10 12 5 3 0 5 10 15 20 25 30 35 40

KLUSTER 0 KLUSTER 1 KLUSTER 2 KLUSTER 3 KLUSTER 4

84

Tabel 3.18 Kecamatan dan Desa Terpilih Untuk Survey Studi ERHA

NO KECAMATAN

DESA

Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3

1 Dimembe Desa Matungkas

Desa Laikit

2 Airmadidi Kelurahan Sukur

Kelurahan Airmadidi

Bawah Desa Sawangan

Kelurahan

Airmadidi Atas

3 Kalawat Desa Kawangkoan

Desa Watutumouw II Desa Kawangkoan Baru Desa Kolongan

4 Kema Desa Kema III Desa Kema I

5 Kauditan Desa Treman Desa Kaima

Desa Kauditan I

Desa Kauditan II

6

Likupang

Timur Desa. Rinondoran Desa Likupang II

Desa. Kalinaun

Desa.Wineru

Jumlah Kecamatan : 6 Kecamatan

Cluster 1 : 10 Desa & 2 Kelurahan

Cluster 2 : 4 Desa & 1 Kelurahan

Cluster 3 : 3 Desa

85

Grafik Indeks Risiko Sanitasi per Cluster Kabupaten Minahasa Utara 2012 dari hasil survey diperoleh :

Gambar 3.5 Presentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan rumah tangga di kabupaten Minahasa Utara

Tabel 3.19 Kumulatif Indeks Risiko Sanitasi di Kabupaten Minahasa Utara Variabel CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER 3 TOTAL 1. SUMBER AIR 40 39 50 40

2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 63 61 65 63

3. PERSAMPAHAN. 99 70 93 89

4. GENANGAN AIR. 97 98 90 96

Dokumen terkait