BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.2 E-Commerce
Teknologi pada era moderen saat ini semakin berkembang. internet tidak hanya digunakan sebagai media informasi atau media komunikasi tetapi internet juga dapat dimanfaatkan sebagai media perdagangan. Perdagangan yang dilakukan melalui internet disebut dengan perdagangan elektronik (E-Commerce). Beberapa pendapat mengenai E-Commerce dari berbagai sumber sebagai berikut :
Menurut Shahriari et al. (2015), “E-commerce is tranding in products or services using computer networks, such as the internet”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa perdagangan elektronik adalah perdagangan produk atau jasa yang menggunakan jaringan komputer seperti internet. E-commerce ini mengacu pada mobile commerce, transfer dana elektronik, manajemen rantai pasokan, pemasaran internet, pemrosesan transaksi Online, pertukaran data elektronik (EDI), sistem manajemen persediaan, dan sistem pengumpulan data otomatis.
E-Commerse adalah interaksi antara sistem komunikasi, sistem manajemen data, dan juga keamanan sehingga pertukaran informasi komersial dalam kaitannya dengan penjualan produk atau jasa dapat tersedia. Berdasarkan pernyataan ini maka komponen utama E-Commerce meliputi sistem komunikasi, sistem manajemen data, dan keamanan (Nanehkaran, 2013).
Menurut Franco dan Regi (2016), “Electronic commerce or ecommerce is a term for any type of business, or commercial transaction, which involves the transfer of information across the internet”. Pendapat ini menjelaskan bahwa E-commerce adalah transfer informasi melalui internet yang diterapkan dalam berbagai jenis bisnis maupun transaksi komersial.
Menurut Dan (2014) E-Commerce adalah proses pemesanan hingga pengiriman produk atau jasa ke pelanggan yang diawali dari keterampilan membeli dan menjual produk melalui perangkat internet. Sistem E-Commerce ini terdiri dari bisnis, teknologi, masyarakat, dan keterampilan jual beli melalui internet.
Menurut Pandey dan Agarwal (2014, dalam Krishnan et al. 2017) E-Commerce adalah teknologi yang memproses informasi dalam transaksi bisnis secara digital untuk menghasilkan, mengubah, dan membangun hubungan untuk menciptakan nilai terhadap organisasi maupun individu.
Dalam Omar dan T. Anas (2014) Dijelaskan bahwa E-Commerce adalah perdagangan yang memungkinkan transaksi antara organisasi bisnis dengan pihak eksternal seperti pelanggan, pemasok, dan distributor melalui aktivitas bisnis elektronik yang melibatkan penggunaan internet, komputer, dan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa E-Commerce adalah perdagangan berbasis digital terhadap barang maupun jasa yang menggunakan jaringan internet dan komputer atau teknologi informasi dan
komunikasi lainnya serta terdiri dari sistem komunikasi, sistem manajemen data, dan keamanan untuk membangun hubungan agar menciptakan nilai bagi organisasi maupun individu.
E-Commerce bukan sekedar perdagangan antara produsen ke konsumen tetapi meliputi semua bentuk perdagangan melalui internet dimana terdapat pihak yang menjual dan pihak yang membeli. Pelaku bisnis atau perusahaan juga dapat berperan sebagai pembeli. Maka dari itu terdapat beberapa tipe E-Commerce yang dikemukakan oleh NanehKaran (2013) sebagai berikut :
1. Business to Business (B2B) adalah perdagangan antara perusahaan dengan perusahaan lainnya, seperti bisnis pakaian eceran yang membeli Online pakaian grosir dari perusahaan lain.
2. Business to Consumer (B2C) adalah perdagangan antara perusahaan dengan konsumen/pengguna akhir dimana produk hanya ditawarkan pada pengguna akhir yang menggunakan produk secara pribadi. Tipe ini banyak diterapkan oleh Online Shop seperti Lazada, Bhineka, dan Berry Benka.
3. Consumer to Business (C2B) adalah perdagangan antara konsumen dengan perusahaan dimana produk yang dimiliki konsumen ditawarkan kepada perusahaan. Contohnya seperti seseorang yang menawarkan jasa sablon baju kepada suatu perusahaan yang ingin membuat baju seragam untuk karyawannya. Salah-satu web yang merupakan tipe C2B adalah www.Aries-Sablon.blogspot.com
4. Consumer to Consumer (C2C) adalah perdagangan antara konsumen dengan konsumen lainnya. Contoh web yang merupakan tipe ini adalah OLX.com dimana melalui situs ini, setiap orang dapat menjual barang bekas maupun baru pada konsumen lainnya.
5. Mobile Commerce (M-Commerce) adalah penjualan atau pembelian Online terhadap produk atau jasa yang dilakukan dengan menggunakan perangkat genggam nirkabel seperti laptop, telepon seluler, dan asisten digital pribadi.
E-Commerce memiliki beberapa kelebihan yang tentunya dapat menguntungkan produsen maupun pelanggan. Kelebihan e-commerce yaitu menurunkan biaya interaksi antara pembeli dan penjual, interaksi yang mudah karena tidak adanya keterbatasan waktu dan tempat, alternatif yang lebih banyak, mempermudah promosi, dapat memperluas target pasar tanpa adanya modal yang besar, transparansi bisnis, dan kemudahan melayani pelanggan (Bernadi, 2013 dalam Kosasi, 2015).
Menurut Bhalekar et al. (2014), kelebihan E-Commerce yaitu menghemat waktu, tanpa adanya batasan waktu, mempermudah pelanggan dalam membandingkan harga atau produk, efektif biaya, lokasi global (tanpa batas), mudah dalam mengatur produk, biaya transaksi yang murah, segmentasi target pasar yang fleksibel, komunikasi langsung dengan konsumen, dapat mengembangkan interaksi konsumen, pertukaran informasi yang mudah, kemudahan bertransaksi, prosedur pembelian yang cepat, tidak perlu membangun toko fisik, dan biaya operasi yang rendah.
Menurut Nanehkaran (2013) sistem E-Commerce memiliki kelebihan seperti penjualan 24 jam, biaya transaksi rendah, menjalankan bisnis dengan mudah tanpa biaya toko fisik dan kerumunan orang yang harus dihadapi, serta mudahnya konsumen membandingkan harga.
Franco dan Regi (2016) membagi kelebihan E-Commerce menjadi dua yaitu bagi pelanggan dan bagi produsen. Sistem E-Commerce bagi pelanggan tentunya memberi kenyamanan, lebih menghemat waktu, banyak pilihan, mudah dalam membandingkan produk, serta mudah dalam memperoleh informasi terkait
produk. Sedangkan bagi produsen, penerapan E-Commerce dapat meningkatkan pelanggan, meningkatkan penjualan, perluasan jangkauan bisnis, pembayaran berulang menjadi mudah, dan transaksi yang instan.
Dibalik beberapa kelebihan sistem ini pastinya juga memiliki kekurangan seperti pembuatan websites palsu, penyalahgunaan/penyimpangan, sulitnya memberi kepuasan melalui pelayanan karena penjual dan pembeli tidak bertemu langsung, keamanan, waktu pengiriman yang panjang, biaya peralihan yang tinggi, minimnya ide terkait kualitas dan kondisi fisik produk (Bhalekar et al., 2014).
Adapun menurut Franco dan Regi (2016) kekurangan E-Commerce bagi pelanggan yaitu lemahnya keamanan, qualitas yang tidak sesuai, adanya biaya tersembunyi, keterlambatan dalam menerima barang, butuh akses ke internet, dan kurangnya interaksi pribadi.
Dari beberapa kelebihan E-Commerce tentu dapat menarik setiap pelaku bisnis untuk menerapkan sistem ini. Dalam penelitian Maryama (2013) menunjukan bahwa Terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan bisnis menerapkan sistem E-Commerce sebagai berikut :
1. Mengakses pasar global 2. Mempromosikan produk 3. Membangun merek
4. Mendekatkan dengan pelanggan
5. Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan 6. Memuaskan pelanggan