BAB V. KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN
II. E. Hubungan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang sangat
penting dalam setiap penyelenggaraan jenis pendidikan. Hal ini berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung pada proses
belajar yang dialami oleh mahasiswa/i, baik ketika berada di sekolah atau di
kampus, dilingkungan rumah atau di keluarganya sendiri (Syah, 1995). Oleh
Tiap-tiap orang memiliki kemampuan penyesuaian yang berbeda-beda.
Begitu juga halnya dengan mahasiswa, ada mahasiswa yang mampu
menyesuaikan diri dengan baik tetapi ada juga mahasiswa yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan baik. Mahasiswa yang mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan kampus terutama terhadap iklim belajarnya akan mampu
mengikuti proses perkuliahan dengan lancar dan mampu meraih prestasi dengan
baik, sebaliknya mahasiswa yang sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan
kampus terutama terhadap iklim belajarnya akan mengalami hambatan dalam
meraih prestasi belajar (Julianti dalam Sukadji dkk., 2001).
Adapun kemampuan penyesuaian diri yang dimiliki mahasiswa ini tidak
berkembang dengan sendirinya melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah
satunya adalah faktor kepribadian yaitu konsep diri. Jika mahasiswa memiliki
konsep diri yang positif maka mereka mampu menilai hubungannya dengan orang
lain secara tepat sehingga akan tumbuh kemampuan penyesuaian pribadi dan
sosial yang baik. Sementara mahasiswa yang memiliki konsep diri negatif
biasanya akan memiliki sikap ragu dan kurang percaya diri sehingga pada
akhirnya akan menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk
(Hurlock, 1996). Gage dan Berliner (1984) menambahkan bahwa konsep diri turut
mempengaruhi prestasi seseorang. Bila seseorang memandang positif terhadap
kemampuan yang dimilikinya maka orang tersebut akan memiliki keyakinan
untuk meraih prestasi sebaliknya jika seseorang memandang negatif terhadap
kemampuan yang dimilikinya maka dalam diri orang tersebut akan timbul
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara konsep diri dan penyesuaian diri secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi. Hal ini
berarti bahwa semakin positif konsep diri mahasiswa maka penyesuaian diri akan
semakin baik dan prestasi belajar akan semakin tinggi demikian sebaliknya jika
konsep diri mahasiswa negatif maka penyesuaian diri mereka akan semakin buruk
dan prestasi belajar mereka pun menjadi rendah.
II.F. HIPOTESA
Berdasarkan uraian teoritis diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :
“Terdapat hubungan positif dan signifikan antara konsep diri dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan penelitian karena menyangkut cara
yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan kesimpulan
hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian meliputi identifikasi
variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian,
prosedur pelaksanaan penelitian dan metode penelitian (Hadi, 2000).
III.A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Adapun variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini antara lain :
Variabel bebas (Independent Variabel) : a. Konsep diri
b. Penyesuaian diri
Variabel tergantung (Dependent Variabel) : Prestasi belajar
III.B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Konsep Diri
Konsep diri dapat di definisikan sebagai gambaran mental yang ada dalam
diri mahasiswa yang diperoleh melalui hasil belajar dari lingkungan disekitarnya
yang berisi tentang pengetahuan yang dimiliki mahasiswa tentang dirinya,
pengharapan yang ingin dicapai mahasiswa di masa yang akan datang serta
dimiliki mahasiswa ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh dari skala konsep diri
yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan dimensi konsep diri yang
dikemukakan oleh Calhoun & Acocella (1990). Skor konsep diri diperoleh dari
total skor seluruh aspek dari skala konsep diri. Skor tinggi yang diperoleh subyek
pada skala konsep diri menggambarkan bahwa subyek memiliki konsep diri yang
tinggi. Skor rendah yang diperoleh subyek pada skala konsep diri
menggambarkan bahwa subyek memiliki konsep diri yang rendah.
2. Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai respon-respon mental dan
tingkah laku yang ditampilkan individu untuk menghadapi kebutuhan,
ketegangan, frustrasi, dan konflik dalam dirinya sehingga hubungan individu
dengan lingkungan berjalan dengan harmonis. Nilai penyesuaian diri yang
dimiliki mahasiswa ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh dari skala penyesuaian
diri yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri penyesuaian diri yang
dikemukakan oleh Schneiders (1964). Skor penyesuaian diri diperoleh dari total
skor seluruh aspek dari penyesuaian diri. Skor tinggi yang diperoleh subyek pada
skala penyesuaian diri menggambarkan bahwa subyek memiliki penyesuaian diri
yang tinggi. Skor rendah yang diperoleh subyek pada skala penyesuaian diri
menggambarkan bahwa subyek memiliki penyesuaian diri yang rendah.
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat didefinisikan sebagai nilai prestasi belajar yang
mahasiswa selama mengikuti proses perkuliahan. Nilai indeks prestasi dihitung
dengan cara mengkalikan jumlah beban kredit yang diambil dalam satu semester
dengan bobot prestasi masing-masing mata kuliah kemudian dibagi dengan
jumlah beban kredit yang diambil dalam satu semester.
III.C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL III.C.1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang sedikitnya memiliki
satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan
adalah mahasiswa Fakultas Psikologi USU.
Mengingat luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki
peneliti baik dalam hal tenaga, biaya, dan waktu maka peneliti memilih sebagian
dari keseluruhan subjek penelitian yang disebut sebagai sampel. Sebagaimana
menurut Hadi (2000), syarat utama agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan
maka sebaiknya sampel penelitian harus mencerminkan keadaan populasinya
dengan kata lain sampel penelitiannya harus representatif. Sedangkan menurut
Nawawi (2000) sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil dengan
menggunakan cara tertentu.
Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa/Mahasiswi baru Fakultas Psikologi USU angkatan 2007.
III.C.2. Metode Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menentukan sampel
penelitian adalah teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sekelompok subjek
berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang memiliki hubungan
erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi,
2000). Dalam penelitian ini akan diambil sampel sebanyak 124 orang mahasiswa
sesuai dengan jumlah mahasiswa baru angkatan 2007 Fakultas Psikologi USU.
III.D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala psikologi berbentuk Likert dengan beberapa pilihan, yaitu dengan cara
menyebarkan skala yang berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun
sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisinya dengan mudah
(Azwar, 2000).
Menurut Hadi (2000) skala psikologi mendasarkan diri pada
laporan-laporan pribadi (self-rapport). Selain itu skala psikologi juga memiliki beberapa
kelebihan yaitu :
1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
2. Apa yang dikatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
3. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama dengan
yang dimaksud oleh peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan dua skala psikologi, yaitu
III.D.1. Skala Konsep Diri
Dalam penelitian ini skala psikologi yang akan dibuat adalah skala konsep
diri yang disusun berdasarkan dimensi konsep diri yang dikemukakan oleh
Calhoun & Acocella (1990) yang terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri,
pengharapan tentang diri sendiri, dan penilaian tentang diri sendiri.
Dari setiap dimensi ini akan diturunkan sejumlah aitem pernyataan yang
mengungkapkan konsep diri mahasiswa dengan model skala Likert. Skala tersebut
disajikan dalam bentuk pernyataan favorable dan unfavorable dengan empat
alternatif jawaban, yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak sesuai (TS), Sesuai
(S), dan Sangat Sesuai (SS). Bobot penilaian untuk setiap alternatif jawaban yang
tersedia dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Bobot Nilai Pernyataan Skala Konsep Diri
Bobot Nilai STS TS S SS
Favorable 1 2 3 4
Unfavorable 4 3 2 1
Tabel 4
Blue Print Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba
No Dimensi Favorable Unfavorable F
1 Pengetahuan tentang diri sendiri 1,7,13,19, 25, 31,37,43,49,55 4,10,16,22,28 34,40,46,52,58 20
2 Penilaian terhadap diri sendiri
2,8,14,20,26 32,38,44,50,56
5,11,17,23,29
35,41,47,53,59 20 3 Harapan tentang diri 3,9,15,21,27, 6,12,18,24,30 20
sendiri 33,39,45,51,57 36,42,48,54,60
Total 30 30 60
III.D.2. Skala Penyesuaian Diri
Dalam penelitian ini skala psikologi yang akan dibuat adalah skala
penyesuaian diri yang disusun berdasarkan ciri-ciri penyesuaian diri yang
dikemukakan oleh Schneiders (1964). Adapun ciri penyesuaian diri tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Tidak menunjukkan emosi yang berlebihan
2. Tidak menunjukkan mekanisme psikologis
3. Tidak menunjukkan perasaan frustasi pribadi
4. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
5. Kemampuan untuk belajar
6. Kemampuan dalam memanfaatkan pengalaman
7. Sikap realistik dan objektif
Dari setiap ciri-ciri penyesuaian diri ini akan diturunkan sejumlah aitem
pernyataan yang mengungkap penyesuaian diri mahasiswa dengan model skala
Likert. Skala tersebut disajikan dalam bentuk pernyataan favorable dan
unfavorable dengan empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS),
Tidak sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Bobot penilaian untuk
setiap alternatif jawaban yang tersedia dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5
Bobot Nilai Pernyataan Skala Penyesuaian Diri
Favorable 1 2 3 4
Unfavorable 4 3 2 1
Tabel 6
Blue Print Skala Penyesuaian Diri Sebelum Uji Coba
No Dimensi Favorable Unfavorable F
1 Emosi yang berlebihan 1,15,29,43,57 8,22,36,50,64 10 2 Mekanisme psikologis 2,16,30,44,58 9,23,37,51,65 10 3 Frustasi pribadi 3,17,31,45,59 10,24,38,52,66 10
4 Pertimbangan rasional dan
pengarahan diri 4,18,32,46,60 11,25,39,53,67 10
5 Kemampuan belajar 5,19,33,47,61 12,26,40,54,68 10
6 Kemampuan memanfaatkan
pengalaman 6,20,34,48,62 13,27,41,55,69 10
7 Sikap realistik dan objektif 7,21,35,49,63 14,28,42,56,70 10
Total 35 35 70
III.D.3. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat apakah aitem-aitem pernyataan
tersebut dapat dimengerti oleh subjek penelitian (mahasiswa) sehingga nantinya
dapat mengukur apa yang ingin diukur pada penelitian sebenarnya.
Skala konsep diri dan penyesuaian diri mahasiswa baru, akan diuji
validitas dan reliabilitasnya sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Menurut Azwar (1997) suatu validitas akan menunjukkan kecermatan
pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan diantara subjek yang satu
suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Dalam penelitian ini, validitas yang
digunakan adalah validitas isi (content validity). Menurut Azwar (1999) validitas
isi bertujuan mengungkapkan sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur tersebut
mencakup keseluruhan kawasan isi yang diukur.
Untuk menguji validitas isi maka dapat dilakukan dengan cara membuat
blue print berdasarkan teori. Dalam penulisan aiem, blue print akan memberikan
gambaran tentang isi skala dan mendukung validitas isi skala (Azwar, 1999).
b. Uji daya Beda Aitem
Setelah penulisan aitem, dilakukan uji coba terhadap aitem-aitem yang
dibuat untuk mengetahui daya beda aitem. Uji daya beda aitem suatu alat ukur
dalam suatu penelitian diperlukan karena melalui uji daya beda aitem dapat
diketahui sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok
individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur suatu alat tes.
Suatu aitem dikatakan memiliki daya beda yang tinggi apabila aitem tersebut
mampu membedakan mana subjek yang bersikap positif dan mana yang bersikap
negatif (Azwar, 1999).
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total aitem itu
sendiri, yaitu dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Prosedur
pengujian ini akan menghasilkan koefisien-koefisien aitem total yang dikenal
dengan indeks daya beda aitem (Azwar, 2001). Uji daya beda aitem ini akan
dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu pada skala konsep diri dan
skala penyesuaian diri dengan menggunakan bantuan SPSS for windows versi
c. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas alat ukur digunakan untuk menguji konsistensi hasil
pengukuran terhadap subjek. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan suatu
pendekatan konsistensi internal, yaitu single trial administration yang berarti
bahwa satu bentuk alat tes hanya digunakan sekali saja pada sekelompok subjek.
Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis (Azwar, 2002). Uji reliabilitas
digunakan pada aitem-aitem yang valid. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan
oleh angka koefisien reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah koefisien alpha dari Cronbach. Perhitungannya dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS for windows versi 14.0.
III.D.4. Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian
Uji coba alat ukur penelitian dilakukan pada tanggal 14 Januari 2008
sampai dengan tanggal 16 Januari 2008 terhadap 72 mahasiswa yang terdiri dari
mahasiswa stambuk 2003 sampai dengan mahasiswa stambuk 2005 Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara dan beberapa mahasiswa fakultas lain yang
ada di Universitas Sumatera Utara. Uji diskriminasi aitem dan reliabilitas skala
penelitian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 14.0.
III.D.4.1. Uji Coba Skala Konsep Diri
Hasil analisis skala konsep diri menunjukkan bahwa dari 60 aitem terdapat
(daya diskriminasinya rendah). Adapun 36 aitem yang memiliki daya diskriminasi
yang tinggi yaitu aitem nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20,
22, 25, 26, 31, 32, 34, 35, 36, 41, 42, 46, 47, 48, 50, 51, 53, 55, 56, 58, dan 59.
Hal ini didasarkan pada perbandingan nilai rxy > 0.300. Nilai rxy dari aitem
keseluruhan bergerak dari -0.035 sampai dengan 0.639 dengan koefisien
reliabilitas sebesar 0.886 sedangkan nilai rxy dari 36 aitem yang memiliki daya
diskriminasi yang tinggi bergerak dari 0.305 sampai dengan 0.639. Aitem yang
memiliki daya diskriminasi yang tinggi tercantum dalam tabel 7 dan nomor aitem
yang ditulis adalah sebagaimana yang tercantum dalam skala uji coba (Tabel 4).
Aitem-aitem yang tercantum pada tabel 7 inilah yang akan digunakan dalam
penelitian.
Tabel 7
Distribusi Aitem Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba
No Dimensi favorable unfavorable F
1 Pengetahuan tentang diri sendiri
1,7,13,19, 25,31,55 4,10,16,22, 34,46,58 14 2 Penilaian terhadap diri sendiri 2,8,20,26 32,50,56 5,11,17,35, 41,47,53,59 15 3 Harapan tentang diri sendiri 9, 51 12,18,36,42,48, 7 Total 16 20 36
Setelah dilakukan uji coba daya beda diskriminasi aitem, kemudian
sebesar 0.889. Setelah ditentukan aitem-aitem yang akan digunakan dalam
penelitian, maka skala tersebut disusun kembali dengan melakukan penomoran
ulang bagi aitem-aitem tersebut untuk selanjutnya digunakan dalam proses
pengambilan data penelitian. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8
Penomoran Aitem Skala Konsep Diri yang Digunakan Dalam Penelitian
No Dimensi Favorable unfavorable F
1 Pengetahuan tentang diri sendiri
1,7,13,18, 23,28,32 4,10,15,20 25,30,34 14 2 Penilaian terhadap diri sendiri 2,8,14,19 24,29,33 5,11,16,21 26,31,35,36 15 3 Harapan tentang diri sendiri 3,9 6,12,17,22,27 7 Total 16 20 36
Pengkategorian untuk skala konsep diri adalah pengkategorian rendah,
sedang dan tinggi. Oleh karena itu untuk memisahkan subjek kedalam tiga
kategori, maka pemisahan kategori rendah, sedang dan tinggi dilakukan dengan
memperhitungkan rentangan angka-angka minimum dan maksimum empiriknya
(Azwar, 1999). Pengkategorian kedalam tiga kategori itu adalah sebagai berikut:
Tabel 9 Kriteria Kategorisasi X < ( µ - 1.0 σ ) rendah ( µ - 1.0 σ) ≤ X < ( µ + 1.0 σ ) sedang ( µ + 1.0 σ) ≤ X tinggi Tabel 10 Keterangan
Keterangan : X = Jumlah total subjek µ = Mean empirik
σ = Standar deviasi empirik
III.D.4.2. Uji Coba Skala Penyesuaian Diri
Hasil analisis skala penyesuaian diri menunjukkan bahwa dari 70 aitem
terdapat 38 aitem yang memiliki daya diskriminasi yang tinggi dan 32 aitem yang
gugur (daya diskriminasinya rendah). Adapun 38 aitem yang memiliki daya
diskriminasi yang tinggi yaitu aitem nomor 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17,
18, 20, 61, 62, 64, 65, dan 69. Hasil ini didasarkan dengan perbandingan nilai rxy
> 0.300. Nilai rxy dari aitem keseluruhan bergerak dari -0.014 sampai dengan
0.610 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0.872 sedangkan nilai rxy dari 38 aitem
0.610. Aitem yang memiliki daya diskriminasi yang tinggi tercantum dalam tabel
11 dan nomor aitem yang ditulis adalah sebagaimana yang tercantum dalam skala
uji coba.
Tabel 11
Distribusi Aitem Skala Penyesuaian Diri Setelah Uji Coba No Ciri penyesuaian diri favorable unfavorable F
1 Emosi yang berlebihan 1,15,29,43,57 8,22,64,50 9
2 Mekanisme psikologis 2,16,30,44 23,51,65 7
3 Frustrasi pribadi 17 10,24,52 4
4 Pertimbangan rasional &
pengarahan diri 4,18 25,39 4 5 Kemampuan belajar 5,61 12,26 4 6 Kemampuan memanfaatkan pengalaman 20,48,62 13,41,55,69 7
7 Sikap realistik & objektif 49 28,42 3
Total 18 20 38
Setelah dilakukan uji daya beda diskriminasi aitem, kemudian dilakukan
digunakan dalam penelitian, maka skala tersebut disusun kembali dengan
melakukan penomoran ulang bagi aitem-aitem tersebut untuk selanjutnya
digunakan dalam proses pengambilan data penelitian. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel 12.
Tabel 12
Penomoran Aitem Skala Penyesuaian Diri yang Digunakan Dalam Penelitian No Ciri penyesuaian diri favorable unfavorable F
1 Emosi yang berlebihan 1,15,27,34,38 8,20,30,36 9
2 Mekanisme psikologis 2,16,28,35 9,21,31 7
3 Frustrasi pribadi 3 10,22,32 4
4 Pertimbangan rasional &
pengarahan diri 4,17 11,23 4 5 Kemampuan belajar 5,18 12,24 4 6 Kemampuan memanfaatkan pengalaman 4,19,29 13,25,33,37 7
7 Sikap realistik & objektif 7 14,26 3
Total 18 20 38
Pengkategorian untuk skala penyesuaian diri adalah pengkategorian
menggunakan batasan berdasarkan satuan deviasi standar dengan
memperhitungkan rentangan angka-angka minimum dan maksimum hipotetik dan
empiriknya (Azwar, 1999). Pengkategorian kedalam tiga kategori itu adalah
sebagai berikut: Tabel 13 Kriteria Kategorisasi X < ( µ - 1.0 σ ) rendah ( µ - 1.0 σ) ≤ X < ( µ + 1.0 σ ) sedang ( µ + 1.0 σ) ≤ X tinggi Tabel 14 Keterangan
Keterangan : X = Jumlah total subjek µ = Mean empirik
σ = Standar deviasi empirik
III.E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Sebelum dilaksanakan penelitian dilapangan maka ada beberapa hal yang
perlu dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti yaitu antara lain:
1. Penyusunan Alat Ukur
Sebelum alat ukur dibuat, maka langkah pertama yang harus dilakukan
diri menurut Calhoun & Acocella (1990), yang terdiri dari tiga dimensi kemudian
dijabarkan menjadi 60 aitem pernyataan dalam skala penelitian. Skala
penyesuaian diri juga merupakan rancangan peneliti sendiri berdasarkan ciri-ciri
penyesuaian diri yang normal menurut Schneiders (1964) yang kemudian
dijabarkan menjadi 70 aitem pernyataan dalam skala penelitian. Proses ini
berlangsung dari 12 Desember 2007 sampai 8 Januari 2008.
2. Uji Coba Alat Ukur
Sebelum dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian ini, maka kedua
skala tersebut harus diuji cobakan dahulu kepada beberapa mahasiswa yang
mendekati kriteria sampel penelitian. Uji coba dilakukan untuk menganalisa aitem
mana saja yang dapat dijadikan sebagai aitem dalam skala penelitian yang
sebenarnya. Proses ini berlangsung sejak tanggal 14 Januari 2008 sampai 22
Januari 2008 dan dari 85 subjek yang mendapatkan skala, 72 skala yang kembali
dan yang digunakan untuk analisis data yang akan digunakan dalam penelitian.
Setelah data diolah r product moment dengan menggunakan bantuan SPSS for
windows versi 14.0 dan mendapatkan aitem-aitem yang memiliki daya
diskriminasi aitem yang tinggi, peneliti kemudian menyusun kembali skala yang
akan digunakan dalam penelitian.
3. Tahap Penelitian
Aitem-aitem yang memiliki daya diskriminasi aitem yang tinggi dari
kedua skala yang ada disusun kembali dengan memberikan penomoran baru dan
disusun dalam bentuk memanjang. Penyusunan ini hanya memerlukan waktu 2
hari dari tanggal 28 Januari sampai dengan 29 Januari 2008. setelah disetujui oleh
disesuaikan dengan jumlah mahasiswa/i baru Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara angkatan 2007. Peneliti membagi skala kepada mahasiswa
tersebut setelah selesai kuliah pada pagi hari dan sisanya dibagikan sebelum
mereka mengikuti perkuliahan pada siang harinya. Sebagian besar mahasiswa
membawa pulang skala tersebut, sehingga dibutuhkan dua hari untuk
mengumpulkan skala itu kembali. Ada sebanyak 63 skala yang sudah terkumpul
dari tanggal 30 Januari 2008 sampai 1 Februari 2008.
4. Tahap Pengolahan Data
Data hasil penelitian berupa skor skala konsep diri, skala penyesuaian diri,
dan data indeks prestasi mahasiswa kemudian diolah dan dianalisa dengan
bantuan SPSS for windows versi 14.0.