• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Minyak Jarak dan Lanolin serta Interaksinya terhadap Kekerasan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Efek Minyak Jarak dan Lanolin serta Interaksinya terhadap Kekerasan

Data yang diperoleh dari uji kekerasan lipstik kemudian dianalisis menggunakan program Design Expert ® versi 10.0.0 untuk mengetahui besar efek minyak jarak dan lanolin terhadap kekerasan lipstik. Signifikansi setiap faktor dan interaksinya dalam memberikan efek dapat dilihat dengan menggunakan uji statistik ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% (tingkat signifikansi p<0,05). Jika didapatkan hasil yang signifikan maka persamaan yang didapatkan dari percobaan dapat digunakan untuk memprediksi respon yang dihasilkan dengan memasukkan nilai-nilai faktor tertentu.

Tabel VI. Hasil Uji ANOVA berdasarakan hasil analisis menggunakan Desain Expert® versi 10.0.0 untuk respon kekerasan lipstik

source p-value

Dari Tabel VI dapat dilihat nilai probabilitas yang diperoleh adalah 0,0015 (<0,05 = signifikan) sehingga dapat diartikan bahwa persamaan yang didapat dari model percobaan ini valid dan dapat digunakan untuk memperkirakan nilai respon kekerasan lipstik dengan memasukan faktor ke dalam persamaan.

Persamaan desain faktorial yang didapatkan untuk respon kekerasan lipstik yaitu:

Y = 171,15846 – 18,25850 A + 7,64626 B + 0,81633 AB

Pada Tabel VI juga dapat dilihat bahwa masing-masing faktor yaitu minyak jarak dan lanolin memiliki nilai probabilitas 0,0199 dan 0,0004 (<0,05 = signifikan). Hal ini menunjukan bahwa baik minyak jarak maupun lanolin pada level yang digunakan dalam penelitian berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan respon kekerasan lipstik.

Tabel VII. Efek minyak jarak, lanolin dan interaksinya terhadap respon kekerasan lipstik oleh faktor B, yaitu lanolin dengan nilai efek 60,33 dan % kontribusi 66,65. Nilai

efek dari lanolin bernilai positif, yang berarti bahwa penggunaan lanolin dalam formula secara signifikan akan meningkatkan kekerasan lipstik. Penggunaan minyak jarak secara signifikan akan menurunkan respon kekerasan lipstik. Adanya interaksi antara minyak jarak dan lanolin akan meningkatkan kekerasan lipstik dengan besar nilai efek 5 dan % kontribusi 0,46 , namun pengaruhnya terhadap respon kekerasan lipstik tidak signifikan (p<0,05) seperti yang bisa dilihat dari Tabel VI.

 Gambar 5. Grafik hubungan minyak jarak terhadap kekerasan lipstik

Gambar 6. Grafik hubungan lanolin terhadap kekerasan lipstik

Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah minyak jarak mampu menurunkan kekerasan lipstik pada lanolin baik level rendah maupun lanolin level tinggi. Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah lanolin mampu menaikkan kekerasan lipstik pada minyak jarak level rendah maupun minyak jarak level tinggi.

Berdasarkan contour plot pada Gambar 7, semakin tinggi lanolin yang digunakan maka semakin tinggi kekerasan yang didapat. Semakin tinggi minyak jarak yang digunakan maka semakin rendah kekerasan lipstik yang didapatkan.

Daerah contour plot yang berwarna bitu menunjukkan kekerasan lipstik dengan nilai rendah, sedangkan daerah yang berwarna merah menunjukkan kekerasan lipstik dengan nilai yang tinggi.

 

 Gambar 7. Contour Plot respon kekerasan lipstik dengan pewarna ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L)

Validasi dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa metode yang digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pada penelitian ini, dilakukan validasi dengan mengambil satu titik pada daerah optimum dari grafik contour plot.

Diambil titik dengan komposisi minyak jarak 3,519 gram dan lanolin 3,697 gram.

Dari titik yang diambil tersebut, nilai kekerasan yang diharapkan adalah 167 detik.

Tabel VIII. Hasil validasi Contour Plot

Perhitungan Teoritis Hasil Validasi Rata-rata p-value Kekerasan

(detik)

167,497 158 150,33 0,0788

152 141

Hasil validasi yang didapatkan yaitu nilai kekerasan rata-rata sebesar 150,33 detik. Nilai p-value yang didapat, yaitu sebesar 0,0788 (>0,05) memiliki arti bahwa hasil yang didapatkan mendekati hasil teoritis dan valid.

37  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penggunaan minyak jarak dan lanolin berpengaruh signifikan terhadap kekerasan lipstik dengan pewarna ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Minyak jarak menurunkan kekerasan lipstik dengan nilai efek -30,33 dan lanolin meningkatkan kekerasan lipstik dengan nilai efek 60,66. Pada pergeseran kekerasan lipstik, hanya lanolin dengan level tinggi yang memiliki perbedaan signifikan yaitu dengan nilai p-value 0,000394 pada formula ab.

B. Saran

1. Perlu dilakukan uji kestabilan fisik lipstik lain yang dilakukan selama penyimpanan, meliputi : uji kestabilan warna lipstik terhadap suhu, uji kestabilan pH dan uji titik leleh.

2. Hasil dari penelitian ini masih perlu dilakukan uji iritasi untuk memberi jaminan keamanan penggunaan lipstik dengan pewarna ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).

DAFTAR PUSTAKA

Adliani, N., Nazliniwaty, dan Purba, D., 2012, Formulasi Lipstik Menggunakan Zat Warna dari Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.), Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 1(2): 87-94.

Armstrong, N.A., dan James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and Interpretation, Taylor & Francis, United Kingdom, hal. 131-135.

Ash, M., dan Ash, I., 2004, Handbook of Presevatives, Synapse Information Recources, Inc., USA, hal. 165.

Astuti, R., Meikawati, W., dan Sumarginingsih, S., 2010, Penggunaan Zat Warna

“Rhodamin B” pada Terasi berdasarkan Pengetahuan dan Sikap Produsen Terasi di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Penggunaan Zat Warna “Rhodamin B” Pada Terasi, 6(2), 21-29.

Barel, A.O., Paye, M., dan Maibach, H.I., 2001, Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker, Inc., New York, hal. 670, 671, 680.

Balsam, M.S., 1972, Cosmetic Science and Technology, Second Edition, Jhon Willy and Son, Inc., London, hal. 64.

Bennett, H., 1944, Commercial Waxes, Natural and Synthetic, including Properties, Uses, Methods of Handling and Formulas for Making Commercial Wax Compositions, Chemical Publishing Co. Inc., California, hal. 269.

Bolton S., dan Bon C., 2010, Pharmaceutical Statistics: Practical and Clinical Applications, Fifth Edition, Taylor and Francis Group, USA, hal. 222, 223.

Bruch, J.M., Treister, N.S., 2009, Clinical Oral Medicine and Pathology, Humana Press, London, hal. 2.

Chooi, O.H., 2004, Buah: Khasiat Makanan dan Ubatan, Kuala Lumpur, hal. 102.

Chaovanalikit, A., et al., 2012, Anthocyanin and Total Phenolics Content of Mangosteen and Effect of Processing on the Quality of Mangosteen Products, International Food Research Journal, 19 (3): 1047-1053.

Dalimartha, S., 2008, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 5, Pustaka Bunda, Grup Puspa Swara, Jakarta, hal. 52.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Dirjen POM, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Suplemen I Farmakope Herbal Indonesia, Dirjen POM, Jakarta, hal 66-67.

Dewi, I.D.A.D.Y., Astuti, K.W., Warditiani, N.K., 2013, Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 95% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Jurnal Farmasi Udayana, 2(4), 1-7.

Direktorat Jendaral Pengawasan Obat dan Makanan, 2008, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Draelos, Z.D., 2011, Cosmetics and Dermatologic Problems and Solutions, Third Edition, Taylor and Francis Group, US, hal. 68.

Farida, R.,dan Nisa, F.C., 2015, Ekstraksi Antosianin Limbah Kulit Manggis Metode Microwave Assisted Extraction (Lama Ekstraksi Dan Rasio Bahan : Pelarut), Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2), 362-373.

Firdaus, D., 2011, Manggis (Garcinia mangostana L), http://jabar.litbang.per- tanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/14-alsin/64-manggis-garcinia-mangostana-l- , diakses tanggal 8 Maret 2016.

Freund, M., Csikos, R., Keszthelyi, S., dan Mozes, G.Y., 1982, Paraffin Products Properties, Technologies, Apllications, Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam, hal. 267.

Hariana, A., 2013, 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Penebar Swadaya, Jakarta, hal. 229.

Iswari, K., dan Hasyim, A., 2008, Manggis Kaya Amtioksidan, Iptek Hortikultura, 4, 44-47.

ITIS Report, 2016, Garcinia mangostana L., Taxonomic Serial No.: 21484, http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&sea rch_value=21484# , diakses 6 Februari 2016.

Jellinek, J.S., 1970, Formulation and Functions of Cosmetics, John Willey and Sons, Inc., USA, hal.113-114.

Jordheim, M., 2007, Isolation, Identification and Properties of Pyranoanthocyanins and Anthocyanin Forms, Department of Chemistry, University of Bergen, hal. 71.

Knowlton, J., dan Pearce, S., 1993, Handbook of Cosmetic Science and Technology, First Edition, Elsevier, UK, hal. 149, 150.

Mercardo, C. G., 1991, Lipstick Formulation and Method, US Patent, No.

4.996.044, hal.3.

Milton, J., 2004, Vanity, Vitality, and Virility: The Science Behind the Products You Love to Buy, Oxford University Press, UK, hal. 2.

Misbachudin, M.C., Rondonuwu, F.S., dan Sutresno, A., 2014, Pengaruh pH Larutan Antosianin Strawberry dalam Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC), Jurnal Fisika Dan Aplikasinya, 10 (2), 57-62.

Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elsevier, Netherlands, hal. 386.

Mukhriani, 2014, Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, Dan Identifikasi Senyawa Aktif, Jurnal Kesehatan, 7(2), 361-367.

NIIR Board of Consultants & Engineers, 2011, The Complete Technology Boon on Wax and Polishes, Asia Pasific Business Press, New Delhi, hal.126.

Paramawati, R., 2010, Dahsyatnya Manggis untuk Menumpas Penyakit, PT Agro Media Pustaka, Jakarta, hal. 56-58.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press, London, hal. 1, 126, 127, 283, 379, 380, 441, 550.

Smolinske, S.C., 1992, Handbook of Food, Drug, and Cosmetic Excipients, Micromedex, Inc., Colordo, hal. 225.

Supiyanti, W., Wulansari, E.D., Kusmita, L., 2010, Uji Aktivitas Antioksidan dan Penentuan Kandungan Antosianin Total Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L), Majalah Obat Tradisional, 15(2), 64 – 70.

Tranggono, R.I., dan Latifah,, F., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 35-43.

Wibowo, D.S., 2005, Anatomi Tubuh Manusia, Grasindo, Jakarta, hal. 165.

Widodo, W., dan Sumarsih, S., 2007, Jarak Kepyar, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, hal. 10.

Wijayanti, C., 2011, Pengaruh Komposisi Ozokerite dan Beeswax sebagai Basis terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Lipstik dengan Pelembab Minyak Alpukat (Persea americana Mill.), Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wilkinson, J.B. dan Moore, R.J., 1982, Harry’s Cosmeticology, Longman Group Ltd., London hal, 3, 14.

Lampiran 1. Certificate of Analysis Garcinia mangostana L. Dry Extract

Lampiran 2. Material Safety Data Sheet Garcinia mangostana L. Dry Extract

Lampiran 3. Extraction Flow Charts

Lampiran 4. Data Uji Stabilitas

Lampiran 5. Analisis statistik data uji stabilitas menggunakan software RStudio versi 3.2.3

- Uji Normalitas (Shapiro-wilk test)

Nilai p-value Uji Normalitas

Keterangan : Jika *p-value > 0,05 maka sebaran data normal, **p-value < 0,05 maka sebaran data tidak normal

formula1<-edit(data.frame())

- Uji Homogenitas (Levene Test)

Keterangan : Jika *p-value > 0,05 maka sebaran data homogen, **p-value < 0,05 maka sebaran data tidak homogen

> formula1homogen<-stack(formula1) Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = median) Df F value Pr(>F)

group 4 0.1692 0.9492

10 

- Uji ANOVA

Nilai p-value Uji ANOVA Formula p-value

1 0,616*

a 0,718*

b 0,231*

ab 0,000394**

Keterangan : Jika *p-value > 0,05 maka berbeda tidak bermakna,

**p-value < 0,05 maka berbeda bermakna

Pergeseran kekerasan menghasilkan perbedaan bermakna pada formula ab selama penyimpanannya dalam 30 hari, sehingga dilakukan uji post hoc TukeyHSD untuk mengetahui waktu pengujian yang mempengaruhi perbedaan bermakna tersebut.

   

> formula1anova<-aov(formula1homogen$values~formula1homogen$ind)

> summary(formula1anova)

Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F) formula1homogen$ind 4 1887 471.8 0.69 0.616 Residuals 10 6843 684.3

- Uji Pos hoc TukeyHSD Formula ab 

 

Keterangan : Nilai p adj yang didapatkan dari pergeseran kekerasan lipstik berbeda bermakna pada H2 dan H14; H21 dan H2; H30 dan H2; H7 dan H2. 

 

   

> TukeyHSD(formula4anova)

Tukey multiple comparisons of means 95% family-wise confidence level

Fit: aov(formula = formula4homogen$values ~ formula4homogen$

ind)

$`formula4homogen$ind`

diff lwr upr p adj H2-H14 -54.3333333 -95.887364 -12.77930 0.0105503 H21-H14 0.6666667 -40.887364 42.22070 0.9999979 H30-H14 8.0000000 -33.554031 49.55403 0.9659356 H7-H14 39.0000000 -2.554031 80.55403 0.0683967 H21-H2 55.0000000 13.445969 96.55403 0.0097464 H30-H2 62.3333333 20.779302 103.88736 0.0041553 H7-H2 93.3333333 51.779302 134.88736 0.0001760 H30-H21 7.3333333 -34.220698 48.88736 0.9749954 H7-H21 38.3333333 -3.220698 79.88736 0.0741997 H7-H30 31.0000000 -10.554031 72.55403 0.1776183 

Lampiran 6. Hasil analisis statistik data validasi persamaan desain faktorial 

data: validasi$teoritis and validasi$hasil t = 3.3482, df = 2, p-value = 0.0788

alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0

 

  Ekstrak kulit buah manggis

Alat uji kekerasan Cetakan lipstik

Lampiran 8. Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011

BIOGRAFI PENULIS

Penulis dilahirkan pada tanggal 11 Februari 1994 di Purwokerto, Banyumas. Lahir dari ayah bernama Hwan Hok Tjwan dan ibu bernama Yong Nyat Yu, merupakan anak ketiga dengan dua orang kakak laki-laki. Penulis telah menyelesaikan masa studinya di TK Santo Yosep Purwokerto pada tahun 1998 sampai tahun 2000, SD Santo Yosep Purwokerto pada tahun 2000 sampai tahun 2006 dan SMP Susteran Purwokerto pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Penulis kemudian melanjutkan studinya di SMA Negeri 1 Purwokerto pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Penulis menempuh perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Penulis mempunyai pengalaman kerja sebagai Asisten Farmakognosi Fitokimia pada tahun 2014 dan terlibat dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan di Universitas Sanata Dharma antara lain sebagai panitia dalam Donor Darah JMKI (2012), panitia dalam Titrasi (2013), panitia dalam Paingan Festival (2014) dan panitia dalam Insadha (2015). Penulis juga terlibat sebagai pengurus di UKM Taekwondo Universitas Sanata Dharma (2012-2014) dan dua kali memenangkan Kejuaraan Taekwondo yaitu di tingkat regional dan internasional.

Dokumen terkait