• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK SAMPING UNTUK JANGKA PANJANG GODAAN SEKS YANG DICANANGKAN MUHAMMAD

Dalam dokumen Secret of the Quran - Don Richardson (Halaman 35-38)

Budaya Islam yang sangat kuat yang dilestarikan sampai sekarang adalah keharusan bagi para wanita dan gadis-gadis Muslim untuk mengenakan kerudung agar penampilan kewanitaan mereka tidak terlihat pada saat mereka berada di luar rumah. Bahkan di Arab Saudi, wajah dan mata seorang wanita harus diberi cadar. Majalah Newsweek melaporkan suatu berita yang sangat mengejutkan dunia mengenai suatu contoh peristiwa yang melukiskan bagaimana kejamnya peraturan tersebut dilaksanakan. Laporan selengkapnya dapat anda baca dalam Newsweek terbitan 22 Juli 2002. Ringkasannya sebagai berikut :

Di Mekah, suatu kebakaran terjadi di sebuah asrama sekolah menengah puteri yang dihuni oleh 750 siswi. Setiap jendela di sekolah itu telah dipasangi jeruji-jeruji besi untuk mencegah agar penyusup pria atau teman-teman pria mereka tidak masuk ke dalam asrama. Setiap pintu dikunci. Ketika para gadis tersebut bergegas-gegas menuruni tangga menuju ke satu-satunya pintu untuk masuk dan keluar, 15 siswi meninggal dunia karena terinjak-injak dan 40 siswi lainnya luka-luka. Namun sungguh malang setibanya mereka di pintu tersebut ternyata pintunya terkunci. Polisi keagamaan Muslim yang seharusnya berada di dekat pintu tersebut untuk selalu bersiaga membuka pintu bila terjadi keadaan darurat ternyata telah meninggalkan tempat entah kemana.

Akhirnya, seseorang berhasil membuka paksa pintu tersebut dan ratusan siswi yang panik itu berhamburan ke jalan-jalan untuk menyelamatkan diri dari jilatan api dan asap yang menyesakkan nafas. Dalam keadaan panik dan tergesa-gesa tersebut mereka tidak sempat lagi untuk kembali ke kamar mereka untuk mengambil cadar wajib yang harus dikenakan manakala mereka ke luar rumah. Sekelompok polisi keagamaan yang disebut Mutawas yang melihat para siswi berhamburan keluar tanpa mengenakan kerudung menjadi sangat berang, mereka membentuk barikade untuk memaksa para siswi tersebut untuk kembali ke dalam asrama

yang sedang dilalap api tersebut.

Untunglah polisi negara dapat mencegah perbuatan para Mutawas yang tidak punya perasaan itu walaupun untuk itu polisi negara harus menggunakan kekerasan terhadap para Mutawas tersebut agar mereka tidak melanjutkan paksaan mereka terhadap para siswi hanya karena kefanatikan

keagamaan yang menyatakan bahwa orang-orang pria tidak

boleh melihat wanita tanpa cadar berada di jalan-jalan. 7

Sementara budaya-budaya lain mengijinkan pengeksposan terhadap bentuk tubuh wanita , budaya Islam justru mengharuskan wanita mengerudungi seluruh tubuhnya agar bentuk tubuh mereka tidak terekspos.

Perhatikan efek sosial yang ditimbulkan oleh janji-janji yang secara konstan dikumandangkan oleh Muhammad yaitu bahwa pria dapat berhubungan seks dengan banyak wanita, baik yang diperisteri secara sah maupun budak-budak dalam kehidupan di dunia bahkan mereka bisa pula melakukan hubungan seks dengan para houris yang selalu perawan di firdaus. Sangat dapat dipahami bahwa banyak pria Arab penganut paganisme akhirnya masuk Islam bukan karena suatu "pertobatan" melainkan semata-mata karena adanya iming-iming kenikmatan seks yang akan mereka peroleh kalau masuk Islam.

Ini adalah suatu hal yang dilematik karena sesungguhnya tidak ada satupun pria Muslim yang menginginkan isteri dan anak perempuannya menjadi obyek dari nafsu seks pria-pria Muslim lainnya yang sangat meningkat akibat janji-janji Muhammad tersebut. Jadi , untuk itulah dia mewajibkan isteri dan anak perempuannya untuk menutupi diri mereka dengan kerudung agar wujud kewanitaan mereka tidak nampak. Suatu hal yang pada mulanya dilakukan hanya untuk keamanan ternyata di kemudian hari telah menjadi kewajiban yang berakar-urat pada nilai budaya.

Permasalahan Mengenai Mutilasi Klitoris Wanita

Praktek-praktek yang secara luas dilakukan di kalangan Islam dalam memotong klitoris dan kadang-kadang sebagian atau bahkan seluruh vulva (aurat) wanita Muslim memang merupakan suatu hal yang telah disahkan oleh Muhammad dalam Hadis, selain itu nampaknya juga untuk mengikuti jejak Muhammad yang memang sengaja menyalahgunakan seks dengan tujuan untuk mengiming-imingi para penganut paganisme agar mereka masuk Islam. 8

Makin tinggi dorongan seksual pria dapat dibangkitkan, makin tinggi pula dorongan seksual wanita tertahan, sehingga kenikmatan orgasme tidak cepat usai.

Hal yang sering terjadi ketika seorang gadis Barat dengan berpakaian sederhana sedang berjalan sendiri pada siang hari bolong di tengah kota yang bukan merupakan kawasan orang-orang Barat di negara Pakistan, orang-orang pria Muslim yang ada di sekitarnya dapat melihat wajahnya, rambut dan lehernya bahkan pergelangan kakinya. Sebagian dari mereka mengartikan bahwa dengan memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya tersebut sang wanita bermaksud menggoda mereka. Dugaan

tersebut dikonfirmasikan dengan kenyataan bahwa wanita itu tidak ditemani oleh satupun dari saudara-saudara prianya. Mengetahui bahwa wanita Barat itu tidak pernah disunat sebagaimana yang dialami oleh jutaan wanita Islam, sebagian pria Muslim tersebut bahkan membayangkan bahwa wanita Barat itu sedang bernafsu seksual terhadap mereka.

Pria-pria itu juga merasa bahwa mereka tidak bertanggungjawab kalau terjadi hal-hal yang tidak senonoh terhadap wanita Barat itu. Mereka bahkan menyalahkan sang wanita yang dianggap sebagai penggoda. Semua hal yang tak senonoh yang akan diucapkan dan dilakukan oleh mereka terhadapnya semata-mata terjadi karena akibat kesalahannya sendiri.

Tidak mengherankan bahwa ribuan wanita Barat yang berada dalam situasi semacam itu mengeluh bahwa mereka pernah diraba-raba, dipandang dengan mata liar dan dilecehkan.

Di kota-kota besar yang terdapat di Indonesia dan Malaysia, dimana berbagai budaya membaur jadi satu, masalah semacam itu sangat jarang terjadi, tetapi kalau terjadi suatu huru-hara apapun bisa terjadi di negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia tersebut.

Selama masa pergolakan yang terjadi di Indonesia kira-kira antara tahun 1997 - 1999, gerombolan-gerombolan orang-orang Muslim yang haus seks memperkosa lusinan wanita keturunan Cina di toko-toko, di rumah-rumah dan bahkan di jalan-jalan sambil berteriak dalam bahasa Arab : "Allahu Akbar !" 9

Jan Goodwin dalam bukunya berjudul Price of Honor dan bahkan Betty Mahmoody dalam bukunya berjudul Not Without My Daughter telah mendokumentasikan berbagai peristiwa mengerikan yang dialami oleh kaum wanita di Timur Tengah. Goodwin melaporkan mengenai ratusan wanita Muslim yang dipukul sampai mau tunduk, disesah di rumah-rumah mereka dan bahkan dianiaya di depan umum. Contohnya :

Para pekerja wanita di Kairo telah lama mengeluh karena mereka dijadikan barang rayahan di dalam bis oleh orang-orang pria yang memanfaatkan kesempatan yang jarang mereka peroleh yaitu berdekatan dengan lawan jenis mereka. Para pekerja wanita itu digerayangi seluruh tubuh mereka, diremas-remas, dan dipeluk-peluk ... Oleh karena menceritakan tentang perlakuan kaum pria terhadap diri mereka merupakan hal yang memalukan bagi wanita baik-baik, mereka lebih baik menyimpan penderitaan mereka dengan berdiam diri daripada mereka malahan dituduh menggoda laki-laki. 10

Goodwin juga menulis mengenai Shahinaz, seorang wanita muda yang diperkosa di dalam bis di Mesir. "Kaum fundamentalis menyatakan bahwa hal tersebut adalah kesalahan sang wanita sendiri. Dia mengenakan rok bukan sebuah hijab. Media juga menyalahkannya ... bahkan kaum wanita sendiri juga menyalahkannya ... mengapa dia bekerja di luar bukannya tinggal di rumah". 11 Goodwinpun tidak memiliki cukup keberanian untuk menyalahkan landasan yang menjadi dasar perbuatan tidak susila tersebut yaitu Muhammad, Alquran, dan

Islam. Jutaan orang yang bergerak dibidang pemberitaan moderen

diibaratkan seperti para dokter yang dapat mendeskripsikan symptom- symptom yang menakutkan tetapi mereka gagal mengidentifikasi suatu virus.

Perhatikan berikut ini ada symptom lain yang dapat dilacak yang disebabkan oleh virus yang sama. Berita dari Los Angelos Times terbitan 4 Juli 2002 pada halaman A 4 melaporkan mengenai suatu contoh yang aneh tentang keadilan dalam daerah pemukiman Muslim di Pakistan. Inilah ringkasan beritanya :

Seorang pemuda terlihat berjalan berdampingan dengan seorang gadis dari suku lain. Dewan suku setempat memerintahkan bahwa pelanggaran tersebut harus dihukum. Karena hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran Syariat Islam dan martabat agama , pemuda tersebut dijatuhi hukum agama, bukan hukum sipil yang berlaku di Pakistan. Para sesepuh dewan suku tersebut menjatuhkan hukum yang aneh yaitu saudara perempuan pemuda tadi yang masih berusia 18 tahun harus diperkosa ramai-ramai oleh segerombolan pria. Ketika hukuman itu dilaksanakan, polisi negara kemudian mengejar para pelaku pemerkosaan tersebut. Tidak disebutkan dalam berita itu bahwa para sesepuh yang terlibat telah ditangkap.

Dalam bab-bab yang akan datang saya akan menjelaskan lebih banyak lagi mengenai dampak pengajaran Muhammad terhadap kaum wanita. Namun pada saat ini saya akan kembali kepada persoalan kita yang semula yaitu soal pembalasan yang dilakukan Muhammad terhadap umat Yahudi.

Dalam dokumen Secret of the Quran - Don Richardson (Halaman 35-38)