• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUHAMMAD, PERKAWINAN DAN PARA BUDAK Ketika masih muda tingkah laku Muhammad dalam bermasyarakat

Dalam dokumen Secret of the Quran - Don Richardson (Halaman 60-63)

sangat terpuji. Pada usia 25 tahun dia menikahi Siti Khadijah yang telah berusia 40 tahun. Selama 25 tahun usia perkawinan mereka, Muhammad tetap monogami. Khadijah meninggal 3 tahun sebelum Muhammad hijrah dari Mekah ke Medinah. Menurut para pengikutnya pada saat itu, Muhammad adalah seorang monogamis. Mengapa dia tidak mempertahankan sifat monogaminya agar menjadi contoh bagi para pengikutnya ? Pasti telah terjadi suatu perubahan dalam diri Muhammad. Pada waktu masih di Mekah (bersama Khadijah) Muhammad tidak pernah melakukan kekerasan, dia juga tidak pernah merampok, juga bukan seorang poligamis. Ketika dia di Medinah segalanya berubah , dia menjadi seorang yang suka kekerasan, suka merampok dan menjadi seorang poligamis. Mengapa dia berubah ? Perlu diketahui keberadaannya di Medinah adalah karena dia diusir oleh orang-orang Arab Mekah. Hal tersebut bisa diartikan bahwa dia menyimpan dendam untuk membalas perbuatan orang-orang Arab Mekah tersebut. Untuk dapat membalas dendam dia membutuhkan kekuatan bersenjata dan dana yang dapat diperolehnya melalui jalan kekerasan dan merampok para kafilah, selain itu agar misinya menyiarkan agama Islam berjalan mulus dia harus menyingkirkan atau membunuh para penghalangnya ( yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi ). Mengapa Muhammad menjadi poligamis ? Tidak lama setelah Khadijah meninggal , seorang pemuja

Muhammad membawa anak perempuannya, Aisha, yang baru berusia 6 tahun untuk diserahkan kepada Muhammad agar diperisterinya. Muhammad ternyata menerima tawaran tersebut dan tiga tahun kemudian Aisha yang masih berumur 9 tahun dinikahinya secara resmi. Umat Muslim kala itu cukup terkejut dibuatnya. Mungkinkah Muhammad seorang "pedophilia" ( orang yang gemar bercinta dengan anak-anak) ?

Muhammad terus menambah isteri untuk memenuhi haremnya -- semuanya itu atas

seijin Allah

Allah mengijinkan Muhammad untuk memilih sebanyak mungkin wanita untuk dijadikan isterinya (Surat 33 : 50-51). Sesudah Muhammad memperoleh isteri-isteri sebanyak yang telah dipilihnya itu, dia tidak diperbolehkan lagi mengawini perempuan lain dan tidak pula diperbolehkan untuk mengganti isteri-isterinya yang telah ada itu dengan menikahi perempuan lain, namun dia masih diperbolehkan mengawini budak-budak perempuan yang dimilikinya (Surat 33 : 52). Jadi kalau Muhammad ingin menambah penyedap dalam kehidupan seksualnya, dia harus melakukan penyerangan dan perampokan lagi agar dapat menawan wanita-wanita lain untuk dijadikan budak-budak seksualnya.

Aturan-Aturan untuk membuat seorang budak perempuan menjadi seorang "wanita terhormat"

Menurut Surat 4 : 25 M.M. Ali mencatat ada 3 aturan : 1. Budak perempuan tersebut harus beriman Islam.

2. Budak perempuan beriman tersebut harus dinikahi oleh laki-laki beriman yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka yang beriman.

3. Budak perempuan beriman tersebut harus dinikahi oleh laki-laki beriman yang takut kalau-kalau dia akan jatuh ke dalam dosa perzinahan jika dia tidak mengawini budak perempuan beriman yang cantik tersebut. 2

Sudah tentu, mayoritas umat Muslim tidak ingin mengganggu umat

Tidak seperti nabi mereka, mereka tidak merampok rumah orang-orang lain, juga tidak mengeksploitasi tawanan-tawanan wanita untuk dijadikan budak-budak seks. Saya tidak menghendaki para pembaca ulasan tentang Alquran ini untuk berpendapat bahwa umat Muslim harus dipersalahkan karena mereka mau disesatkan oleh nabi mereka dan Alquran.

Poligami dalam Alkitab ?

Beberapa orang terkemuka dalam Alkitab Perjanjian Lama misalnya Daud dan Salomo adalah poligamis. Kalau kita simak II Samuel 12 : 8 nampaknya seolah-olah Tuhan mendiamkan orang-orang terkemuka dalam Perjanjian Lama melakukan poligami, padahal sebagaimana yang ditegaskan oleh Yesus dalam Matius 19 : 4-5 : "Sejak semula Tuhan

menciptakan manusia menjadi laki-laki dan perempuan ... . Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging". Dalam ayat

tersebut jelas dikatakan keduanya itu menjadi satu, bukan ketiganya, keempatnya, atau kelimanya. Hal tersebut menegaskan bahwa seorang laki-laki hanya boleh memiliki satu isteri. Mengapa terjadi poligami dalam Alkitab Perjanjian Lama ? Menurut istilah Yesus hal tersebut terjadi karena ketegaran (kekerasan) hati mereka. Yesus mengatakan hal tersebut dalam kaitannya dengan konteks pembicaraan mengenai masalah perceraian sebagaimana tercantum dalam Markus 10 : 5.

Tuhan umat Yahudi dan Kristen mengambil satu tulang rusuk Adam untuk dijadikan Hawa (satu-satunya isteri Adam). Tuhan umat Muslim mengijinkan seorang laki-laki memperisteri sampai 4 orang wanita ketika masih di dunia dan sampai puluhan houris ketika sudah berada di firdaus. Alangkah malangnya nasib si Adam karena habislah sudah semua tulang rusuknya. Yang jelas, dalam monogami kedudukan suami-isteri adalah sama dan sederajat.

Bagaimana Umat Muslim Membenarkan Perilaku Poligami Muhammad

Dalam kutipan sebelumnya dinyatakan bahwa Muhammad memang diijinkan Allah untuk mempunyai banyak isteri. M.M. Ali bahkan menambahkan alasan baru mengapa hal tersebut bisa terjadi. Dia menyatakan bahwa banyak di antara kaum pria pengikut Muhammad yang gugur di medan laga dengan meninggalkan isteri-isteri mereka menjadi janda. Para janda tersebut harus dilindungi dengan cara dinikahi oleh kaum pria pengikut Muhammad lainnya yang masih hidup. Itulah sebabnya Muhammad memberi peluang bagi poligami . Hanya satu hal yang tidak boleh dilakukan yaitu janda-janda Muhammad (kalau dia telah meninggal) tidak boleh dinikahi oleh pria Muslim lain (Surat 33:53 b).

Lalu bagaimana dengan budak-budak perempuan yang dikawini oleh Muhammad ? Surat 4 : 3 juga memperbolehkan hal tersebut.

Muhammad dan Anak Mantu Perempuannya

Muhammad mempunyai seorang anak angkat laki-laki yang bernama Zaid ibn Haritha. Dia telah menikah dengan seorang wanita cantik yang sangat dicintainya yang bernama Zainab. Pada suatu hari Muhammad berkunjung ke rumah Zaid. Zaid tidak ada di rumah waktu itu. Mendengar suara ayah mertuanya memanggil nama suaminya, Zainab segera membukakan pintu. Ketika Muhammad melihat isteri Zaid tanpa mengenakan kerudungnya , dia sangat terpesona melihat kecantikan Zainab yang segera membangkitkan nafsu birahinya.

Singkat kata Muhammad kemudian minta kepada Zaid untuk menceraikan isterinya dan menyerahkannya kepada Muhammad. Sudah barang tentu Zaid dan Zainab menolak permintaan semacam itu. Menghadapi penolakan Zaid dan isterinya tersebut, Muhammad kemudian menyatakan bahwa dia memperoleh wahyu dari Allah yang memerintahkan Zaid dan isterinya untuk memenuhi permintaan (ketetapan) Muhammad itu. (Surat 33 : 36). Zaid dan isterinya tidak punya pilihan lain dalam hal ini, karena tak seorangpun dapat menolak perintah Muhammad (Alquran).3 Akhirnya Muhammad menikahi Zainab. Lihat juga Surat 33 : 37. 4

PARA WANITA SEBAGAI OBYEK-OBYEK SEKS

Dalam dokumen Secret of the Quran - Don Richardson (Halaman 60-63)