• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas dan Efisiensi Fungsi Kapal dan Tugas Aparat Negara di laut Perairan Pelabuhan Tanjung Emas

4 HASIL PENELITIAN

4.1 Efektivitas dan Efisiensi Fungsi Kapal dan Tugas Aparat Negara di laut Perairan Pelabuhan Tanjung Emas

Lembaga atau institusi yang terlibat dalam pengelolaan ekonomi dan sumber daya kelautan di perairan Pelabuhan Tanjung Emas dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: (1) unsur instansi pemerintahan, (2) unsur instansi penyelenggara fasilitas pelabuhan, dan (3) unsur organisasi asosiasi dan perusahaan pengguna jasa. Fungsi dan tugas masing-masing unsur tersebut sebagai berikut:

1) Unsur Instansi Pemerintahan :

(1) Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Menyelenggarakan pemberian pelayanan keselamatan pelayaran di daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan`pelabuhan untuk kelancaran angkutan laut. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, kantor administrasi pelabuhan ditetapkan sebagai pemegang fungsi koordinasi dan wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan instansi pemerintah yang terkait dan BUMN Pelabuhan guna menjamin kelancaran tugas operasional pelabuhan serta menyelesaikan masalah-masalah yang dapat mengganggu kegiatan operasional pelabuhan. Dalam melaksanakan tugasnya dilengkapi dengan kapal negara dan senjata api

(2) Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Emas Semarang

Melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan tentang pembinaan, pengaturan dan pengawasan atas lalu lintas barang melalui pelabuhan

dalam rangka pengamanan keuangan negara. Dalam melaksanakan tugasnya dilengkapi dengan kapal negara dan senjata api.

(3) Kantor Imigrasi kelas I Semarang

Melaksanakan fungsi pemerintahan tentang pembinaan, pengaturan dan pengawasan atas lalu lintas orang asing melalui pelabuhan. Instansi ini juga bila diperlukan dapat dilengkapi kapal negara.

(4) Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Semarang

Melaksanakan fungsi pemerintahan tentang pembinaan, pengaturan dan pengawasan atas terselenggaranya kesehatan di pelabuhan, baik di darat maupun di atas kapal guna penularan penyakit.

(5) Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan kelas I Tanjung Emas Semarang

Melaksanakan fungsi pemerintahan tentang pembinaan, pengaturan dan pengawasan lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan serta pengamanan terhadap tumbuhan (flora) dan satwa (fauna) langka.

(6) Balai Pengendali Peredaran Hasil Hutan wilayah Semarang

Melaksanakan fungsi pemerintahan tentang pengaturan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas hasil hutan (kayu dan non kayu) yang masuk dari luar Pulau Jawa (impor dan/atau antar area dalam wilayah Indonesia) serta yang keluar dari Pulau Jawa (ekspor dan/atau antar area dalam wilayah Republik Indonesia) yang melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

(7) Distrik Navigasi kelas III Semarang

Melaksanakan fungsi pemerintahan tentang penyediaan, pengawasan, pemeliharaan dan perawatan sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) di daerah lingkungan kerja pelabuhan (DLKR) dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan (DLKP) guna menjamin keselamatan pelayaran. Dalam melaksanakan tugasnya dilengkapi dengan kapal bantu navigasi. (8) Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Tengah

Dalam melaksanakan tugasnya di perairan Pelabuhan Tanjung Emas belum dilengkapi kapal pengawas ikan

(9) Balai Besar Penelitian Penangkapan Ikan (BBPPI) DKP

Dalam melaksanakan tugasnya dilengkapi dengan kapal survei dan kapal latih / penelitian

(10) Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Tanjung Emas Menangani keamanan dan ketertiban umum di dalam daerah lingkungan kerja pelabuhan. Secara teknis operasional, KPPP berada dibawah wewenang dan koordinasi kantor administrator pelabuhan, namun secara administrasi berada di bawah Polresta Semarang Timur. Dalam melaksanakan tugasnya di perairan kolam Pelabuhan Tanjung Emas belum dilengkapi speed boat maupun perahu karet.

(11) Direktorat Kepolisian Air Kepolisian Daerah Jawa Tengah

Ditpolair adalah unsur pelaksana utama Polisi Derah (Polda) yang berada dibawah Kapolda yang bertugas menyelenggarakan fungsi kepolisian perairan mencakup patroli termasuk penanganan pertama terhadap tindak pidana dan pencarian serta penyelematan kecelakaan di

wilayah perairan, dan pembinaan masyarakat pantai/perairan serta pembinaan fungsi kepolisian perairan dalam lingkungan Polda Jateng. Dalam melaksanakan tugasnya Ditpolair menyelenggarakan fungsi :

1. Pembinaan fungsi kepolisian perairan dalam lingkungan Polda Jateng.

2. Penyelenggaraan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas/sarana kapal dalam lingkungan Polda Jateng.

3. Penyelenggaraan patroli, termasuk penegakan hukum di wilayah perairan dan pembinaan masyarakat pantai.

4. Penyelenggaraan bantuan pencarian dan penyelamatan kecelakaan (SAR) di laut/perairan. Dalam melaksanakan tugasnya dilengkapi kapal patroli polisi.

(12) Pangkalan Angkatan Laut Semarang

Melaksanakan tugas pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dalam melaksanakan tugasnya dilengkapi dengan kapal perang (KRI) dan KAL.

(13) Kejaksaan Negeri Cabang Pelabuhan Tanjung Emas

Sebagai instansi yang melaksanakan penyidikan dan penuntutan kepada para pelanggar hukum di laut dan mengajukan perkara ke pengadilan.

2) Unsur Instansi Penyelenggara Fasilitas Pelabuhan

(1) PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Emas Semarang.

Melaksanakan tugas dan penyediaan jasa pelabuhan dalam rangka menunjang kelancaran arus kapal, penumpang, barang dan hewan.

(2) Terminal Peti Kemas Semarang.

Melaksanakan tugas pemberian pelayanan jasa handling peti kemas

3) Unsur Organisasi Asosiasi dan Perusahaan Pengguna Jasa. (1) Unsur Organisasi Asosiasi, terdiri dari :

• DPC INSA Semarang, yaitu Dewan Pimpinan Cabang organisasi yang beranggotakan para pemilik perusahaan pelayaran nasional di Semarang yang mempunyai tugas dan misi memperjuangkan aspirasi dan kepentingan ekonomi bagi anggotanya.

• DPC Pelayaran Rakyat Semarang, yaitu Dewan Pimpinan Cabang organisasi yang beranggotakan para pemilik perusahaan pelayaran rakyat di Semarang yang mempunyai tugas dan misi menghimpun aspirasi dan perjuangan kepentingan ekonomi bagi anggotanya. • DPC Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia Semarang, yaitu

Dewan Pimpinan Cabang organisasi yang beranggotakan para pemilik perusahaan bongkar muat di Semarang yang mempunyai tugas dan misi menghimpun aspirasi dan perjuangan kepentingan ekonomi bagi anggotanya.

• GAFEKSI/INFA, yaitu organisasi yang beranggotakan para pemilik perusahaan ekpedisi muatan kapal laut (EMKL) dan freight forwarding/Jasa Pengurusan Transportasi, yang mempunyai tugas dan misi menghimpun aspirasi dan memperjuangkan kepentingan ekonomi anggotanya

• DPC Khusus ORGANDA Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, yaitu Dewan Pimpinan Cabang organisasi yang beranggotakan para

pemilik perusahaan angkutan trailer/truck yang melakukan kegiatan operasional di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan bertugas mengakomodir aspirasi dan memperjuangkan kepentingan ekonomi para anggotanya.

• Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), yaitu koperasi yang berusaha dan bertugas menyediakan sejumlah tenaga kerja sesuai permintaan perusahaan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam rangka melakukan kegiatan bongkar muat barang/peti kemas.

(2) Unsur Perusahaan Pengguna Jasa Pelabuhan terdiri dari : • Perusahaan pelayaran.

• Perusahaan pelayaran rakyat. • Perusahaan bongkar muat. • Perusahaan EMKL

• Perusahaan jasa pengurusan transportasi. • Perusahaan angkutan trailer/truck

Pada hakekatnya penegakan hukum di laut pada masa 30 tahun terakhir ini tidak dapat ditangani oleh satu instansi saja, karena negara membuat Undang-Undang untuk memberikan mandat kepada beberapa instansi pemerintah. Lembaga yang mempunyai fungsi dan berwenang penegakan hukum di laut dapat dimatrikulasi pada Tabel 12.

Tabel 12. Aspek legal kewenangan lembaga penegak hukum di perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang LANAL SMG DITPOL AIR POLDA JATENG PPNS BEA CUKAI TG EMAS ADPEL TG EMAS SMG PPNS DKP JATENG PPNS IMIGRASI KLS I SMG KARANTINA HEWAN/TUM KLS I SMG PPNS HUTAN WIL SMG KES KLS II SMG PPNS DIKNAS SMG PPNS BAPELDA PPNS PARSENI BUD SMG PPNS PEMDA SMG BASARNASDA TIPE B No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 PEROMPAKAN & LAIN-LAINTZMKO / 1939 PASAL 14

2 5 / 1983 ZEEI

3 PERIKANAN 31 / 2004

4 BENDA CAGAR BUDAYA5 / 1992

5 IMIGRASI 9 / 1992 6 PELAYARAN 21 / 1992 7 5 / 1990 KSDA 8 10 / 1995 KEPABEANAN 11 / 1995 CUKAI 9 PERAIRAN 6 / 1996 10 LINGKUNGAN HIDUP 23 / 1997 11 KEHUTANAN 41 / 1999 12 KARANTINA 16 / 1992 13 32 / 2004 OTDA 14 PP No 12 / 2000 INSTANSI UNDANG-UNDANG

Tabel 12 tesebut menggambarkan bahwa negara dalam menyelenggarakan penegakan hukum di laut menganut sistem multi institusi dengan multi fungsi yang dalam pelaksanaannya di lapangan dapat merugikan penegakan hukum karena tidak efktif dan efisiensi di laut.

• Biaya pembangunan kapal patroli oleh masing-masing institusi menyedot anggaran belanja dan pendapatan negara.

• Biaya operasional penegakan hukum di laut oleh multi instansi tidak efektif.

4.2 Kapasitas Teknis, Jumlah, Jenis dan Tipe Kapal Aparat Negara di