• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Media dan Metode Dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Minat Bertani Organik Bagi Siswa Menengah Pertama Bertani Organik Bagi Siswa Menengah Pertama

2.2.3. Efektivitas Metode

sebagai alat bantu penyuluhan berupa media yang bisa dilihat atau diamati dengan mata, sehingga membantu peserta penyuluhan dapat dengan cepat memahami pesan yang disampaikan penyuluh. Ada beberapa penyebab jika agen penyuluh menggunakan slide yaitu (Van den Ben 1999) :

a) Slide bantu dapat menangkap perhatiaan

b) Melalui slide bisa disarikan butir-butir penting dari pembicaraan dengan jelas c) Pesan lebih mudah ditangkap melalui beberapa panca indra dibandingkan

yang hanya melalui satu panca indra saja.

d) Kemungkinan untuk mengurangi terjadinya penafsiran yang keliru e) Beberapa alat bantu dapat menyusun pesan secara sistematis

Kelebihan dari presentasi yang adalah penyuluh sambil berbicara dapat melibatkan hadirin secara aktif pada subjek yang disampaikan dan presentasi dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, gambar, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Serta dengan presentasi dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif, maupun kinestik (Indriana:2011). Untuk mendukung metode penyuluhan dengan presentasi diperlukan sistem aplikasi komputer. Beberapa aplikasi komputer yang digunakan adalah Microsoft PowerPoint, Corel Presentation dan Macromedia.

2.2.3. Efektivitas Metode

Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah dtentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Kegiatan

25 disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran yang telah ditentukan. Efektivitas lebih mengarah ke pencapaian sasaran atau tujuan sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Efektif mengandung pula pengertian kualitatif. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti tercapainya keberhasilan yang telah ditetapkan.

Yusuf (2004) mengemukakan efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen, dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dan perlu pula ukuran efisiensinya. Sedangkan menurut Halim (2004) efektivitas, adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu dan memang dikehendakinya, maka orang itu dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendakinya.

Menurut Slamet dan Mardikanto dalam Hexa (2015), tujuan yang sebenarnya dari penyuluhan adalah terjadinya perubahan perilaku sasarannya. Hal ini merupakan perwujudan dari pengetahuan dan minat yang diamati secara langsung maupun tidak langsung dengan indera manusia.

Efektivitas jika melihat dari beberapa para ahli, efektivitas merupakan suatu hal yang berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, semakin besar hasil yang dicapai mendekati tujuan maka efektivitas semakin tinggi. Efektivitas yang dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan siswa dan minat siswa dalam bertani organik.

26 2.3. Karakteristik Siswa SMP

Siswa SMP termasuk dalam usia Remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik dan psikis. Menurut Laurence Steinberg dalam Yusuf dan Nani (2011) ada tiga perubahan fundamental pada masa remaja yaitu:

a) Biologis seperti matangnya alat reproduksi bagi remaja putra dan putri

b) Kognisi yaitu kemampuan untuk memikirkan konsep-konsep yang abstrak dan mampu berpikir hipotesis

c) Sosial yaitu perubahan dalam status sosial yang memungkinkan remaja (khususnya remaja akhir) misalnya seperti bekerja dan menikah.

Masa remaja berada dalam usia 12 sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun bagi pria. Masa remaja adalah suatu masa dimana seseorang mulai mencari jati diri dan penjelahan diri, dapat dikatakan masa remaja adalah masa seseorang berada di persimpangan jalan dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Agen perubahan yang dimaksudkan adalah ketika mereka memiliki minat dan bakat dalam suatu bidang mereka akan melakukan hal ini dan berupaya memberitahukan kepada orang terdekatnya baik keluarga, saudara, dan teman untuk melakukan hal yang sama. Sehingga penyuluhan ini sangatlah cocok bagi siswa SMP yang termasuk dalam usia remaja. (Elis dan Jeanne, 2009).

2.3.1. Pengetahuan

Manusia adalah makhluk berpikir yang selalui ingin tahu tentang sesuatu. Rasa ingin tahu mendorong manusia mengemukakan pertanyaan. Bertanya

27 tentang dirinya, lingkungan sekitar, atau peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Proses bertanya merupakan salah satu cara manusia mendapatkan pengetahuan.

Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita dan merupakan sumber bagi manusia dalam berbagai yang muncul dalam kehidupan (Jujun, 2000). Pengetahuan juga timbul dari sebuah pengalaman seseorang dan aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas yang dilakukan dapat berupa pelatihan, pelatihan merupakan salah satu cara manusia dalam memperoleh pengetahuan dan meningkatkan pengetahuannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengetahuan diartikan sebagai “segala sesuatu yang diketahui/kepandaian, ataupun segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran) di sekolah. Pengetahuan juga merupakan informasi yang dimiliki dalam bidang tertentu (Hamzah, 2008).

Dari pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dibandingkan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan karena didasari oleh kesadaran, rasa tertarik, dan adanya pertimbangan dan sikap positif. Tingkatan pengetahuan terdiri atas 6 tingkat yaitu: a) Tahu (Know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk didalamnya adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang khusus dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, “Tahu“ merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah gunanya untuk mengukur bahwa orang tahu

28 yang dipelajari seperti: menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.

b) Memahami (Comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan secara benar tentang objek yang diketahui, dapat menjelaskan materi tersebut dengan benar. c) Aplikasi (Application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi nyata.

d) Analisis (Analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen–komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tetapi masih ada kaitannya satu sama lain.

e) Sintesis (Syntesis) menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau f) menghubungkan bagian–bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. g) Evaluasi (Evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria–kriteria yang ada (Notoatmodjo, 2012).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket (kuesioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas. Pengukuran tingkat pengetahuan dimaksudkan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2012).

29 2.3.2. Minat

Minat menurut KBBI adalah kecenderungan hati pada sesuatu. Kecenderungan ini bersifat ketertarikan dan keinginan dalam suatu hal. Ketika siswa memiliki minat pada suatu topik dan aktivitas tertentu maka mereka menganggap aktivitas tersebut menarik dan menantang. Menurut Hidi, Rienninger, dan Krapp dalam Jeanne 2008 minat adalah siswa yang mengejar suatu tugas yang menarik minatnya mengalami efek positif yang signifikan kesenangan, kegembiaraan, dan kesukaan.

Minat mempengaruhi siswa dalam partisipasi siswa, ketika siswa memiliki ketertarikan pada pertanian organik terdapat dorongan yang kuat dalam diri siswa untuk berpartisipasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan penyuluhan pertanian organik terhadap siswa dengan memberikan dua metode maka terlihat perbedaan dalam minat suatu siswa terhadap pertanian organik. Semakin besar perbedaan minat antar kelompok siswa dengan dibandingkan metode penyuluhannya maka dapat diketahui metode penyuluhannya yang efektif dan tepat untuk siswa.

Aspek-aspek minat menurut Jefkins dalam Mualimin (1994) dibagi menjadi lima, yaitu:

a) Perhatian (attention), yaitu pemusatan pengamatan dari individu satu atau lebih pada objek yang menurut individu itu cukup menarik. Jadi perhatian mengandung pemusatan tenaga psikis berupa kesadaran yang turut serta mengikuti apa yang menjadi titik fokusnya.

30 b) Ketertarikan (interest), yaitu adanya perhatian seseorang individu. Ketertarikan ini ditunjukkan dengan usaha untuk berhubungan dan melakukan tindakan mendekati objek tersebut. Anak yang mempunyai ketertarikan pada pertanian organik maka dia akan mempunyai kemauan untuk menerapkan pertanian organik dilingkungannya.

c) Keinginan (desire), yaitu suatu dorongan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang objek tersebut. Anak yang mempunyai keinginan untuk menerapkan pertanian organik maka dia akan mencari tahu secara mendalam tentang keguanaan dan manfaatnya untuk masa depannya.

d) Keyakinan (conviction), suatu aspek yang muncul setelah orang mempunyai informasi terhadap suatu objek sehingga merasa tertarik. Seorang anak yang sudah memiliki keyakinan bahwa pertanian organik dapat bermanfaat bagi dirinya maka dia akan merasa tertarik dan berusaha terus melakukan pertanian organik dalam kesehariannya..

e) Tindakan (action), yaitu orang yang berminat akan bergerak melakukan sesuatu untuk mewujudkannya. Seseorang yang memiliki minat terhadap pertanian organik akan bergerak menuju objek tersebut dalam bentuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Efektifitas metode yaitu tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari tujuan suatu program dengan menggunakan sarana seefisien mungkin. Menurut Lookwood, (1994) Indikator efektifitas dari suatu metode adalah dapat mencapai hasil yang Tertinggi dengan menggunakan sarana yang Terendah. Efisien

31 diartikan dalam hubungan perbandingan antara input dan output dari suatu kegiatan.

Dokumen terkait