• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Awal Responden

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Awal Responden

Pengetahuan awal responden (pretest) diukur sebelum responden mendapat perlakuan penyuluan pertanian demonstrasi dan presentasi. Hasil penelitian menunjukkan secara umum pengetahuan awal responden masih rendah. Kelompok demonstrasi yaitu 26, dan skor terendah kelompok presentasi memperoleh skor 34. Skor tertinggi pada pengetahuan awal responden, masing-masing memperoleh skor 53 kelompok presentasi dan skor 51 untuk kelompok demonstrasi. Skor ini diukur sebelum responden diberikan pelatihan pertanian organik, sehingga dalam kondisi ini responden belum mempunyai pengetahuan tentang penyuluhan pertanian organik.

Tabel 4. Menunjukkan skor rata-rata pengetahuan awal. Perlakuan demonstrasi didapat skor rata-rata pengetahuan awal sebesar 41,5 sedangkan untuk kelompok presentasi didapat skor rata-rata 45,9 . Seluruh kelompok perlakuan di atas mempunyai skor yang rendah dan berbeda artinya responden pada setiap kelompok perlakuan sebelumnya tidak mengetahui pertanian organik dan manfaatnya bagi tumbuhan dan tanah.

Kondisi tersebut juga sesuai dengan hasil wawancara dengan siswa maupun guru kelas yang menyatakan di dalam kurikulum sekolah belum diajarkan tentang pertanian organik. Selanjutnya untuk mengetahui penelitian dapat menggunakan rancangan acak lengkap perlu di uji normalitas dan uji homogenitas.

56 Tabel 4. Skor Rata-Rata Pengetahuan Awal Responden

Nomor Skor

Responden Demonstrasi Presentasi

1 40 43 2 48 46 3 37 42 4 51 39 5 34 52 6 42 50 7 46 48 8 48 34 9 45 36 10 47 47 11 36 47 12 37 49 13 48 51 14 42 48 15 36 46 16 42 40 17 26 44 18 47 45 19 40 48 20 40 46 21 40 53 22 40 51 23 43 50 Rata-Rata 41,5 45,9 Terendah 26 34 Tertinggi 51 53 Total 955 1055

Sumber : Data Hasil Penelitian

Berdasarkan uji normalitas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200. Nilai signifikansi keseluruahan perlakuan lebih besar dari 0,05, maka kelompok perlakuan berdistribusi normal dan dapat diuji dengan rancangan acak lengkap.

57 Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 5 Menggunakan analisa ragam satu arah terhadap nilai rata-rata pengetahuan awal responden pada kedua kelompok perlakuan. Probabilitas menunjukan (0,773 > 0,05 pada taraf uji 0,05). Dapat dikatakan juga bahwa tingkat pengetahuan awal responden tentang pertanian organik pada dasarnya sama atau homogen.

Tabel 5. Tabel Uji Homogenitas

Derajat Bebas Pembilang Derajat Penyebut Probabilitas

2 66 0,773

Sumber : Data Hasil Penelitian

Hal ini menunjukan bahwa rata-rata responden belum mengetahui tentang pertanian organik, manfaatnya bagi tanaman dan tanah sekaligus juga bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam pertanian organik di rumah serta bagaimana pembuatan pupuk organik dan pestisida organik. Hasil dari lembar pretest terlihat bahwa sebagian besar siswa belum memahami jenis material apa saja yang dikategorikan tanaman yang menggunakan pertanian organik. siswa juga belum mengetahui pupuk organik dan pestisida organik.

Hasil tersebut di atas memberikan penyadaran kepada para guru untuk memberikan informasi kepada para siswa cara bertani organik. Salah satu caranya adalah memberikan informasi kepada siswa sekolah menengah pertama mengenai bertani organik dan sangat penting dilakukan untuk memberikan bekal pengetahuan dan membangun minat bertani organik.

58 5.2. Peningkatan Pengetahuan Responden

Analisa terhadap informasi yang disampaikan dalam penyuluhan pertanian organik melalui metode demonstrasi dan presentasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa tentang pertanian organik dan membangun minat pada siswa setelah dilakukan penyuluhan pertanian organik. Kelompok perlakuan pada penelitian ini diuji denganmembandingkan skor rata-rata yang diperoleh pada pengetahuan awal (pretest), pengetahuan akhir (posttest), dan peningkatan pengetahuan (PP) yang merupakan selisih dari skor pengetahuan akhir (posttest) dikurangi skor pengetahuan awal (pretest). Skor peningkatan pengetahuan (PP) dari tiga kelompok perlakuan terlihat pada Tabel 7 Skor responden pada saat pretest lebih rendah dibandingkan posttest. Pengetahuan awal responden (pretest) menunjukkan skor lebih rendah dibandingkan skor pengetahuan akhir responden (posttest).

Peningkatan skor pada kelompok demonstrasi dan presentasi secara numerik pada peningkatan pengetahuan ini cukup tinggi dikarenakan responden berasal dari sekolah yang mulai menerapkan Adiwiyata (berbasis lingkungan hidup). Siswa di SMP Islam Al-Falaah baru mengenal pertanian di pertengahan tahun 2016 dikarenakan baru mulai penerapan adiwiyata.

Pernyataan yang diberikan siswa melalui kuesioner pretest, sebagian besar siswa belum mengetahui pertanian organik, pupuk organik, dan pestisida organik bahkan mereka juga belum mengetahui material dan peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair dan pestisida organik.

59 Selain itu, siswa belum mengenal istilah kimia seperti: residu, pestisida bahkan pupuk organik cair itu sendiri belum mengenal. Siswa juga belum mengenal bahan kimia seperti cairan EM4 yang berisi bakteri dan berfungsi sebagai larutan aktivator untuk membantu mempercepat pembusukan sampah organik. Sebagian besar siswa juga menyatakan belum mengetahui bahwa sampah sisa makanan dan sayuran dari rumah mereka dapat dijadikan pupuk organik cair. Siswa juga belum mengetahui dampak pertanian dengan bahan kimia. Hal yang paling penting setelah penyuluhan pertanian organik siswa dapat mengetahui manfaat pertanian organik bagi lingkungan dan manusia.

Skor tertinggi dari semua perlakuan adalah metode demonstrasi, metode demonstrasi menunjukan secara jelas dan spesifik materi yang disampaikan dengan peragaan terhadap proses-proses dalam bertani organik mulai dari bercocok tanam, pembuatan pupuk organik dan pestisida organik.. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu juga dipertimbangkan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan berbagai pengetahuan kepada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tabel 6 menunjukkan peningkatan rata-rata skor pada kelompok perlakuan demonstrasi dan presentasi sebelum dan sesudah pelatihan pertanian organik. Kelompok demonstrasi memiliki rata-rata peningkatan skor tertinggi sebesar 14,3. Selisih skor terendah sebesar 3 dan selisih skor tertinggi sebesar 34 dan kelompok demonstrasi memiliki rata-rata peningkatan skor sebesar 9,5.

60 Tabel 6. Selisih Skor Antara Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Nomor Selisih Skor

Responden Demonstrasi Presentasi

1 20 16 2 12 5 3 17 11 4 9 11 5 14 7 6 18 6 7 12 11 8 12 18 9 14 13 10 5 13 11 24 13 12 9 10 13 12 8 14 18 12 15 15 13 16 8 1 17 34 3 18 3 15 19 10 2 20 10 8 21 16 3 22 19 9 23 17 10 Rata-Rata 14,3 9,5 Terendah 3 1 Tertinggi 34 18

Sumber : Data Hasil Penelitian

Tabel 7 menunjukan skor kelompok demonstrasi memiliki skor pretest sebesar 41,5 mengalami peningkatan dengan skor rata sebesar 55,8, skor rata-rata kelompok demonstrasi lebih tinggi dibandingkan kelompok presentasi. Kelompok presentasi memiliki skor rata-rata pretest sebesar 45,9 mengalami peningkatan skor rata-rata pada posttest sebesar 55,3.

61 Tabel 7. Skor Peningkatan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Demonstrasi Presentasi

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Rata-Rata 41,5 55,8 45,9 55,3

Terendah 26 46 34 41

Tertinggi 51 60 53 60

Total 955 1283 1055 1273

Sumber : Data Hasil Penelitian

Peningkatan pengetahuan yang terjadi pada kelompok eksperimen menunjukan bahwa metode penyuluhan pertanian organik mampu meningkatkan

Dokumen terkait