• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKPLORASI DATA MENGGUNAKAN SPSS 1. Input (Memasukkan) Data

EKSPLORASI DATA

EKPLORASI DATA MENGGUNAKAN SPSS 1. Input (Memasukkan) Data

Poses dalam input data pada program SPSS dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

a. Memanggil data dari program lain, jika data sudah tersimpan dalam program lain seperti (excel, minitab, Systat, dBase, Lotus, dan lain-lain). Langkah-langkahnya adalah seperti pada Gambar berikut:

Pengeluaran Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Kelas

50 – 56 1 49,5 – 56,5 (50+56)/2=53 57 – 63 2 56,5 – 63,5 60 64 – 70 4 63,5 –70,5 67 71 – 77 6 70,5 – 77,5 74 78 – 84 2 77,5 – 84,5 81 Jumlah 15 - -

Didin Astriani Prasetyowati Page 38 b. Memasukkan data langsung dalam windows (sel) SPSS pada Data Editor.

Langkah-langkahnya adalah:

1. Buka lembar kerja baru (klik menu utama File, sorot menu New, klik sub menu Data)

2. Persiapkan nama dan karakteristik variabel dengan menampilkan VARIABEL VIEW (klik tab sheet Variable View yang ada di bagian kiri bawah atau tekan CTRL+T)

3. Setelah terlihat tampilan SPSS DATA EDITOR, kemudian menamai variabel yang diperlukan dan karakteristik variabel tersebut.

KASUS 4.I

Misalkan kita punya data sebagai berikut:

Nama Berat badan Gender Pendidikan

Ahmad 75.00 Pria S1

Budi 67.80 Pria SMA

Cindy 45.00 Wanita SMA

Danny 68.00 Pria S1

Early 50.50 Wanita SD

Fanny 45.80 Wanita SMP

Gerhana 65.50 Pria SMA

Iwan 70.00 Pria S1

Jovanka 62.00 Wanita S1

Katherine 45.50 Wanita SMP

Langkah-langkah memasukkan data secara langsung ke SPSS: 1. Buka lembar kerja baru

2. Menampilkan tampilan VARIABLE VIEW untuk mempersiap-kan pemasukan nama dan properti variabel.

3. Menamai variabel yang diperlukan, dalam hal ini ada 4 variabel, maka akan dilakukan input nama variabel sebanyak 4 kali.

4. Untuk setiap variabel terdiri dari beberapa kolom sebagai berikut:

a. Name merupakan tempat menuliskan nama variabel, misalkan variabel pertama adalah NAMA, variabel kedua adalah BERAT BADAN, variabel ketiga adalah GENDER dan variabel keempat PENDIDIKAN. Letakkan

Didin Astriani Prasetyowati Page 39 pointer di bawah kolom Name, lalu ketik X1 atau nama variabel yang diinginkan. (Nama variabel tidak boleh lebih dari 8 karakter dan semua huruf dianggap kapital)

b. Type merupakan tipe data dari variabel tersebut. Tipe data terdiri dari: Numeric, Comma, Dot., Scientific notation, Date, Custom currency, dan String. Karena nama seseorang (variabel NAMA) adalah huruf, bukan angka, maka tipe variabel ini adalah String. Sedangkan berat seseorang berupa angka atau numerik maka tipenya dipilih Numerik. Sementara untuk Gender dan Pendidikan merupakan variabel yang unik bila dibandingkan variabel NAMA yang berisi huruf, karena selain dapat diberi tipe string juga bisa diberi tipe numerik dengan skala datanya kategorik (nominal atau ordinal).

c. Width adalah untuk menentukan berapa jumlah maksimal angka/huruf yang dapat dimuat. Untuk keperluan praktik biarkan kolom width sesuai dengan default SPSS yaitu = 8.

d. Desimal adalah untuk menentukan jumlah angka di belakang koma. Bila angka merupakan bilangan bulat, seperti PRIA = 1, WANITA = 2, desimal diisi dengan angka NOL (0).

e. Label. Untuk menjelaskan atau menerangkan nama variabel yang ditulis dalam Name. Ketik Berat Badan dalam kg.

f. Values. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang ada pada variabel tersebut, jika tipe datanya kategorik, seperti Jenis Kelamin (PRIA = 1, WANITA = 2) berskala nominal, dan Pendidikan (SD =1, SMP =2, SMA = 3, S1 = 4) berskala Ordinal. Variabel NAME memiliki tipe string, dan BERAT BADAN memiliki tipe skala kontinue, maka abaikan kolom Values.

g. Missing. Tidak ada data missing, maka abaikan bagian ini.

h. Columns. Manunjukkan lebar kolom yang diinginkan. Untuk default ketik 8.

i. Align. Menunjukkan format isisn dalam sel. Apakah rata kiri, rata kanan, atau center.

Didin Astriani Prasetyowati Page 40 j. Measure. Menunjukkan ukuran skala data pada kolom tersebut, dengan pilihan scale jika datanya kontinue, ordinal jika skalanya ordinal dan nominal jika skala datanya nominal.

5. Langkah berikutnya adalah mengisikan data variabel yang telah didefinisikan nama, tipe, width dan desimalnya. Cara pengisian data persis seperti kita mengisi data pada program Excell, yaitu baris-baris pada tiap-tiap kolom variabel tersebut, seperti gambar berikut ini.

6. Langkah berikutnya adalah menyimpan data.  Dari menu File, lalu pilih submenu Save As ….

 Beri nama file tersebut, misalnya kita beri nama “Berat”. Dan tempatkan file tersebut di direktori yang kita kehendaki. Untuk tipe data file SPSS adalah sav, sehingga data tersebut akan disimpan dengan nama lengkap Berat.sav.

2. Peringkasan dan Penyajian Data dalam bentuk Grafik

Peringkasan data dilakukan untuk mengetahui karakteristik data yang ada serta menjelaskan kondisi data yang ada secara jelas dan mudah dipahami oleh kebanyakan orang (orang awam). Dalam statistika istilah yang digunakan untuk menyajikan dan menjelaskan kondisi data adalah ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran.

SPSS menyediakan menu untuk membuat berbagai macam grafik. Penyajian data dalam bentuk grafik ini dapat digunakan untuk melengkapi analisis data. Macam

Didin Astriani Prasetyowati Page 41 menu grafik yang disediakan oleh SPSS diantaranya adalah Bar (grafik batang), Line (grafik garis), Pie (grafik lingkaran), Scatter/Dot (sebaran/titik), Histogram, dll.

Masing-masing grafik memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang sesuai dalam penggambaran data. Grafik yang berbasis batang, umumnya digunakan untuk menggambarkan perbandingan antar variabel/kategori. Grafik yang berbasis garis, umumnya (lebih sesuai) untuk menggambarkan perkembangan data. Grafik yang berbasis lingkaran, umumnya untuk menggambarkan data yang bersifat proporsi. Grafik yang berbasis titik umumnya untuk menggambarkan pencaran/sebaran data.

B.1 Grafik jenis Bar (Batang)

Diagram ini berupa batang-batang yang menggambarkan nilai dari masing-masing kategori. Diagram ini bisa diterapkan pada tabel ringkasan maupun tabel frekuensi dan tabel kontigensi. Untuk menyajikan data dalam bentuk grafik Bar (Batang) maka klik menu Graph; Legancy Dialogs, Bar seperti Gambar berikut:

Sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut:

Terdapat tiga pilihan grafik batang, yaitu Simple, Clustered dan Stacked. Pilihan Simple digunakan untuk menggambarkan grafik dari variabel tunggal. Pilihan

Didin Astriani Prasetyowati Page 42 Clustered dan Stacked digunakan untuk menggambarkan grafik dari variabel tunggal tetapi dikelompokkan berdasarkan kategori dari variabel lainnya. Pengelompokan pada tipe grafik Clustered dilakukan secara horizontal, sedangkan pada tipe Stacked secara vertikal. Kemudian terdapat pilihan tampilan data untuk grafik (Data in Chart Are), yaitu diringkas berdasarkan kategori (Summaries for groups of cases), diringkas berdasarkan pemisahan variabel (Summaries of separate variables) atau menampilkan data individual.

Sebagai latihan awal, kita akan membuat grafik untuk variabel Pendidikan. Kita pilih jenis grafik Simple (klik) dan tampilan data adalah Summaries for groups of cases. Kemudian klik Define, akan muncul tampilan berikut:

Tentukan terlebih dahulu ukuran yang akan ditampilkan oleh batang dari grafik kita (Bar Represent). Ada beberapa pilihan yaitu ukuran frekuensi absolut (N of cases), kumulatif frekuensi (Cum.N), persentase frekuensi (% of cases), kumulatif persentase frekuensi (Cum.%), atau ukuran statistik lainnya (Other Statistics). Untuk latihan ini, kita pilih N of cases. Selanjutnya masukkan variabel Pendidikan ke dalam kotak Category Axis, dan kemudian klik OK. Akan muncul output grafik sebagai berikut:

Didin Astriani Prasetyowati Page 43 B.2 Grafik jenis Line (Garis)

Untuk menyajikan data dalam bentuk grafik Line ( Garis ) maka klik menu Graph --> Legacy dialogs --> Line Charts.

Untuk menyajikan data dalam bentuk grafik Line ( Garis ) maka klik menu Graph ; Line Charts sehingga akan muncul tampilan sbb :

Tipe grafik Line yang tersedia adalah : a. Simple

Menghasilkan grafik garis tunggal untuk masing-masing kategori, kasus atau variable

b. Multiple

Menghasilkan grafik garis ganda untuk masing-masing kategori, kasus atau variable

c. Drop-line

Menghasilkan grafik garis vertikal yang menghubungkan tanda-tanda dalam kategori untuk masing-masing kategori, kasus atau variable

B.3 Grafik jenis Pie (Lingkaran)

Untuk menyajikan data dalam bentuk grafik Pie (Lingkaran) maka klik menu Graph ; Pie Charts sehingga akan muncul tampilan sbb :

Didin Astriani Prasetyowati Page 44 Tipe grafik Pie yang tersedia adalah :

a. Summaries for groups of cases

Grafik ini menyajikan data untuk tiap grup tertentu. b. Summaries of separate variable

Grafik ini menyajikan data untuk tiap variable. c. Value of individual cases

Grafik ini menyajikan data untuk tiap kasus secara individual.

B.3 Grafik jenis Area

Untuk menyajikan data dalam bentuk grafik Area maka klik menu Graph ; Bar Charts sehingga akan muncul tampilan sbb :

Tipe grafik Area yang tersedia adalah : a. Simple

Menghasilkan grafik area yang tunggal untuk masing-masing kategori, kasus atau variable

b. Stacked

Menghasilkan grafik area ganda tunggal untuk masing-masing kategori, kasus atau variable

B.4 Grafik jenis Scatterplot

Untuk menyajikan data dalam bentuk grafik Scatterplot maka klik menu Graph ; Scatterplot Charts sehingga akan muncul tampilan sbb :

Didin Astriani Prasetyowati Page 45 Tipe grafik Area yang tersedia adalah :

a. Simple

Menghasilkan grafik scaterrplot yang menunjukkan distribusi bersama dari dua variabel.

b. Overlay

Menghasilkan grafik scaterrplot ganda, dimana warna atau simbol plot yang membedakannya

c. Matrix

Menghasilkan grafik scaterrplot untuk seluruh pasangan variabel d. 3-D

Menghasilkan grafik scaterrplot yang menunjukkan distribusi bersama dari tiga variabel.

Didin Astriani Prasetyowati Page 46

BAB V

Dokumen terkait