• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Salah satu hal yang paling penting dalam proses analisis data adalah cara penyajian dan interpretasi dari hasil pengolahan data. Output-output yang dikeluarkan dari program SPSS hanyalah berupa tabel dan angka, tanpa ada penjelasan atau interpretasi. Sehingga output yang diperoleh dari SPSS hendaknya dipindahkan kedalam program pengolah kata seperti MS Word, MS Power Point atau yang lain untuk memberikan penjelasan dari hasil tersebut. Langkah-langkah memindahkan output dari window SPSS ke window MS Word adalah:

1. Buka Windows Output SPSS.

2. Klik (blok) bagian output SPSS yang akan dicopy.

3. Buka menu utama Edit, kemudian klik Copy objects seperti pada Gambar berikut.

Atau dengan cara klik kanan pada mouse, kemudian klik kiri bagian Copy objects, atau setelah diblok tekan Ctrl+K.

4. Buka window MS Word, tempatkan kursor yang akan dijadikan tempat ouput SPSS. Buka menu utama Edit kemudian klik Paste. Atau setelah ditempatkan kursor kemudaian tekan Ctrl+V. Sehingga muncul output hasil SPSS pada window MS Word.

Didin Astriani Prasetyowati Page 110 5. Buatlah format atau sesuaikan dengan tampilan yang dikehendaki serta beri

penjelasan dari output tersebut.

6. Berikut adalah contoh penyajian hasil analisis dan pembahasan pada kasus 8.1 di atas dengan menggunakan metode analisis regresi berganda.

Pengaruh Variabel Kepemimpinan (X1) dan Disiplin kerja (X2) terhadap Kinerja pegawai (Y)

Analisis yang akan dilakukan adalah analisis regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis baik secara simultan maupun secara parsial. Pengujian secara simultan dilakukan untuk melihat pengaruh kedua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat dan secara parsial untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan hipotesis sebagai berikut.

1. Hipotesis yang akan di uji secara simultan adalah:

H0: 1,2=0, artinya tidak ada pengaruh variabel kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap tingkat kinerja pegawai.

H1: Minimal ada satu  0, artinya ada pengaruh variabel kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

2. Hipotesis yang akan di uji secara parsial adalah:

a. H0: 1=0, artinya tidak ada pengaruh kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai.

H1: 1 0, artinya ada pengaruh variabel kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai.

b. H0: 2=0, artinya tidak ada pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

H1: 2 0, artinya ada pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

3. Statistik uji yang akan digunakan adalah uji-F untuk pengujian secara simultan dan uji-t untuk pengujian secara parsial.

Didin Astriani Prasetyowati Page 111 4. Kriteria ujinya, tolak H0, jika F-hitung > F-tabel, atau jika p-value< dari , dan

tolak H0, jika t-hitung > t-tabel, atau jika p-value< dari ,

Output Nilai Koefesien Determinasi Analisis Regresi Berganda Model Summary .760a .578 .552 .326134 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kepemimpinan a.

Pada tabel di atas (Model Summary) diperoleh nilai R=0,760. Artinya, ada hubungan korelasi positif antara variabel kepemimpinan dan disiplin kerja dengan tingkat kinerja pegawai sebesar 76%. Nilai koefesien determinasi atau R2 (R Square)=0,578 menunjukkan bahwa besarnya kontribusi pengaruh variabel kepemimpinan (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 57,8%.

Output Analisis Ragam (Analysis of Varians)

ANOVAb 4.804 2 2.402 22.583 .000a 3.510 33 .106 8.314 35 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kepemimpinan a.

Dependent Variable: Kinerja Pegawai b.

Pada Tabel di atas (ANOVA), menunjukkan pengujian secara simultan untuk model regresi yang melibatkan variabel X1 dan X2 terhadap Y. Dari hasil pengujian diperoleh nilai F-hitung sebesar 22,583 dengan p-value (sig.)= 0,0001. Karena p-value (sig.) < 5%, maka H0 ditolak. Artinya, dengan tingkat kesalahan sebesar 5% dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan dan disiplin kerja memiliki pengaruh nyata terhadap tingkat kinerja pegawai.

Didin Astriani Prasetyowati Page 112 Output Nilai Koefesien Regresi Berganda

Coefficientsa .105 .378 .278 .782 .324 .151 2.139 .040 .545 .143 3.802 .001 (Constant) Kepemimpinan Disiplin Kerja Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Kinerja Pegawai a.

Pada tabel di atas (Coefficients) menunjukkan pengujian secara parsial dengan uji-t.

a. Hasil pengujian untuk variabel kepemimpinan diperoleh koefesien atau nilai B=0,324, dan nilai t-hitung = 2,139 atau p-value (Sig.)=0,040. Karena p-value < 5%, maka H0 ditolak. Artinya, dengan tingkat kesalahan paling besar 5% dapat nyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh nyata terhadap tingkat kinerja pegawai.

b. Hasil pengujian untuk variabel disiplin kerja diperoleh koefesien atau nilai B=0,545, dan nilai t-hitung = 3,802 atau p-value (Sig.)=0,001. Karena p-value < 5%, maka H0 ditolak. Artinya, dengan tingkat kesalahan paling besar 5% dapat nyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh nyata terhadap tingkat kinerja pegawai.

Kesimpulan:

Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan di atas dapat diperoleh kesimpulan dan intrepretasi sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis regresi linier berganda untuk melihat pengaruh variabel kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap tingkat kinerja pegawai diperoleh model regresi sebagai berikut:

Y = 0,105 + 0,324 X1 + 0,545 X2 + , (R2=0,578)

2. Hasil uji secara simultan atau bersama-sama dengan tabel analisis ragam (ANOVA) diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 atau F-hitung= 22,583. Artinya,

Didin Astriani Prasetyowati Page 113 dengan taraf nyata sebesar 5%, dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan (X1) dan disiplin kerja (X2) berpengaruh nyata terhadap kinerja pegawai (Y).

3. Hasil pengujian secara parsial (inidvidu) dengan uji-t dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Variabel Kepemimpinan.

Karena nilai t-hitung = 2,139 atau p-value (Sig.)=0,040, artinya p-value < 5%, maka H0 ditolak. Kesimpulannya adalah ada pengaruh yang nyata antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.

b. Variabel Disiplin kerja Kerja.

Nilai t-hitung= 3,802 atau p-value (Sig.)= 0,001, artinya p-value<5%, maka tolak H0, Kesimpulannya adalah ada pengaruh yang nyata antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

4. Pada kofesien konstanta (constant) diperoleh nilai 0,105, artinya jika variabel yang lain dianggap tidak ada, maka rata-rata tingkat kinerja pegawai sebesar 0,105. 5. Pada variabel kepemimpinan diperoleh nilai 0,324. Artinya, jika variabel yang

lain dianggap tetap, maka peningkatan satu tingkat kepemimpinan akan menaikan tingkat kinerja pegawai sebesar 0,324.

6. Pada variabel Disiplin kerja diperoleh nilai 0,545. Artinya, jika variabel yang lain dianggap tetap, maka peningkatan satu tingkat disiplin kerja akan menaikan tingkat kinerja pegawai sebesar 0,545.

7. Nilai koefesien determinasi (R2) sebesar 0,578 menunjukan bahwa kontribusi pengaruh kedua variabel bebas, yaitu kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap variabel terikat, yaitu kinerja pegawai sebesar 0,578 atau 57,8%. Sedangkan sisanya (42,2%) dipengaruhi oleh faktor lain.

Dokumen terkait