BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.4 Eksistensi Bimbingan dan Konseling Terhadap Peminatan Siswa
Pengembangan Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan di dalamnya terdapat perubahan program yang berkaitan langsung dengan layanan Bimbingan dan Konseling adalah peminatan siswa. Peminatan siswa dimaknai sebagai fasilitas bagi perkembangan siswa agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga mencapai perkembangan optimal. Tercapainya perkembangan optimal diharapkan siswa mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Peminatan siswa merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh siswa dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Bimbingan dan Konseling dalam konteks ini membantu siswa untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan Konseling membantu siswa mencapai perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupannya serta menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Di samping itu juga membantu individu dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan.
Gambar 2.2
Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
Keberhasilan proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional melibatkan manajemen, pembelajaran, serta Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan yang memposisikan kemampuan siswa untuk mengeksplorasi, memilih, berusaha
meraih, dan mempertahankan karir yang ditumbuh-kembangkan secara
komplementer oleh guru Bimbingan dan Konseling dan oleh guru mata pelajaran dalam setting pendidikan. Peminatan siswa yang difasilitasi oleh Bimbingan dan Konseling, tidak berakhir pada penetapan pilihan dan keputusan bidang keahlian yang dipilih siswa, melainkan harus diikuti layanan pembelajaran yang mendidik, aksesibilitas perkembangan yang luas dan penyiapan lingkungan perkembangan belajar yang mendukung.
2.5 Meningkatkan Minat Terhadap Jurusan Teknik Gambar
Bangunan Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
Minat terhadap jurusan adalah ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan secara lebih atau terlibat secara langsung terhadap suatu hal untuk memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan
keinginannya, serta bersifat tidak permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah sesuai dengan adanya kebutuhan pada seseorang tersebut. Minat terhadap jurusan yang berkembang dalam diri seseorang merupakan akumulasi minat yang berkembang, sejalan dengan pengalaman, sikap dan keinginannya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Misalnya seseorang menaruh minat pada bidang arsitektur, sebelum mengajarkan cara membuat sketsa bangunan terlebih dahulu diberikan informasi mengenai peluang kerjanya untuk menarik perhatian, kemudian sedikit demi sedikit diarahkan ke materi yang akan diberikan. Selain memanfaatkan minat yang telah ada, menurut Taner & Taner sebagaimana dikutip oleh Slameto (2010: 181) “dapat pula dengan usaha membentuk minat-minat baru pada diri individu. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada individu mengenai hubungan antara suatu bahan materi yang akan diberikan dengan bahan materi yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi individu di masa yang akan datang.”
Menurut Slameto (2010: 181), “cara lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat yaitu dengan memakai intensif dalam usaha mencapai tujuan.” Intensif merupakan alat yang dipakai untuk mempersuasi seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan baik. Intensif yang diberikan berupa informasi yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan seseorang. Pemberian intensif diharapkan akan membangkitkan minat terhadap suatu subjek, dalam hal ini yaitu jurusan Teknik Gambar Bangunan.
Layanan Bimbingan Kelompok diartikan sebagai suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal, mampu menyusun rencana, membuat keputusan yang tepat, serta untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya dalam menunjang terbentuknya perilaku yang lebih efektif. Sebagai makhluk pribadi dan sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain. Manusia merasa senang apabila dapat membantu orang lain dan merasa aman apabila berada dalam kelompoknya.
Layanan Bimbingan Kelompok memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk berinteraksi antarpribadi yang khas. Memanfaatkan interaksi sosial yang intensif dan dinamis selama pelaksanaan layanan, apa yang menjadi tujuan layanan sesuai dengan kebutuhan individu anggota kelompok dapat tercapai dengan baik. Bagi peserta, layanan Bimbingan Kelompok dapat bermanfaat sekali karena melalui interaksi dengan semua anggota kelompok, mereka dapat memenuhi beberapa kebutuhan psikologis, seperti kebutuhan untuk bertukar pikiran, berbagi perasaan, dan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri.
Siswa yang telah memilih jurusan Teknik Gambar Bangunan adalah mereka telah mempunyai minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan, hal tersebut merupakan minat awal yang telah ada pada siswa. Penyebab menurunnya minat beberapa siswa terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan adalah
pengaruh beberapa faktor. Minat seseorang bersifat fluktuatif dan berubah-ubah. Berdasarkan pendapat dari Slameto diatas, minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan yang telah ada sebelumnya.
Menurut Munandir (1996: 146) “mempelajari minat individu penting dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah.” Minat individu berkaitan dengan bidang Bimbingan dan Konseling, yaitu bidang karir. Upaya dalam meningkatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan dapat melalui layanan Bimbingan Kelompok dengan menekankan pada fungsi pemahaman dan pengembangan bidang karir yang di dalamnya termasuk minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan. Sesuai dengan ciri khas SMK yang menekankan pengembangan keterampilan kejuruan bagi siswanya, menurut Prayitno (1997: 69) “bidang bimbingan karir di SMK lebih diwarnai oleh pelayanan bagi pengembangan keterampilan kejuruan dan aplikasinya dalam dunia kerja di masyarakat sesuai minat yang ada.” Prayitno lebih lanjut lagi menjelaskan bidang bimbingan karir dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
1) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir dan pilihan kejuruan.
2) Pemantapan dalam cita-cita karir dan kejuruan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan.
3) Pemantapan dalam sikap positif dan obyektif terhadap pilihan kejuruan.
4) Orientasi terhadap usaha memperoleh penghasilan untuk kebutuhan hidup.
5) Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia kerja, jenis-jenis pekerjaan tertentu serta latihan kerja sesuai dengan karir dan kejuruan yang dipilihnya.
6) Pengembangan dan pemantapan keterampilan kejuruan.
7) Orientasi pendidikan dan pekerjaan berkenaan dengan pendidikan tambahan atau lebih tinggi sesuai dengan pilihan karir atau kejuruan. 8) Pelayanan kepada tamatan untuk mencari pekerjaan atau
Informasi yang diberikan dalam layanan Bimbingan Kelompok ini merupakan informasi yang berhubungan dengan aspek minat yang akan dikembangkan. Menurut Prayitno (1997: 79-80), materi umum layanan Bimbingan Kelompok di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) meliputi:
1) Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat.
2) Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya (termasuk perbedaan individu, sosial dan budaya serta permasalahannya).
3) Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik dan peristiwa yang terjadi di masyarakat serta pengendaliannya/pemecahannya.
4) Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif (untuk belajar dan kegiatan sehari-hari serta waktu senggang).
5) Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan keputusan dan berbagai konsekuensinya.
6) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, pemahaman hasil
belajar, timbulnya kegagalan belajar dan cara-cara
penanggulangannya (termasuk Ujian Akhir Semester, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Nasional).
7) Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif.
8) Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karir serta perencanaan masa depan.
9) Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki
jurusan/program studi dan pendidikan lanjutan.
Layanan Bimbingan Kelompok yang akan diselenggarakan merupakan layanan Bimbingan Kelompok topik tugas, yaitu topik yang akan dibahas berasal dari pemimpin kelompok yaitu peneliti sendiri, sehingga tujuan dari layanan Bimbingan Kelompok dapat tercapai. Peneliti berasumsi bahwa layanan Bimbingan Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan pada siswa kelas X 1 SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2013/2014. Kegiatan layanan Bimbingan Kelompok ini akan diisi dengan pemberian informasi mengenai jurusan Teknik Gambar Bangunan untuk mengembangkan aspek sikap umum, preferensi, kesadaran spesifik, kesenangan personal, adanya kepentingan atau signifikansi personal dan partisipasi.
Pemberian materi tersebut diharapkan dapat membangkitkan minat peserta layanan sehingga minatnya terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan meningkat.
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Sugiyono (2010: 96) merupakan “jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.” Arikunto (2006: 71) menjelaskan hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan kebenaran yang masih lemah. Penelitian ini di dalamnya terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (Layanan Bimbingan Kelompok) dan variabel terikat (Minat Terhadap Jurusan). Peneliti memberikan perlakuan berupa layanan Bimbingan Kelompok untuk meningkatkan minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan.
Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan yaitu:
1) : Layanan Bimbingan Kelompok mempengaruhi peningkatan minat
terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan pada siswa kelas X 1 SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2013/2014.
2) : Layanan Bimbingan Kelompok tidak mempengaruhi peningkatan
minat terhadap jurusan Teknik Gambar Bangunan pada siswa kelas X 1 SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2013/2014.
H
H
1
43
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dalam upaya memecahkan suatu permasalahan dengan mengunakan metode ilmiah. Metode penelitian akan membuat pekerjaan penelitian lebih terarah karena metode penelitian bermaksud memberikan kemudahan dan kejelasan tentang apa dan bagaimana peneliti melakukan penelitian. Oleh karena itu dalam bab ini akan diuraikan mengenai: jenis penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode dan alat pengumpulan data, uji instrumen penelitian serta teknik analisis data.