3.3 Proses Penelitian
4.2.3 Elemen Dublin Core dalam Database Repository
Perpustakaan UNIMED tidak hanya memakai 15 unsur Dublin Core, tetapi menambahkan lagi unsur yang lainnya. Keempat unsur tersebut adalah Keyword,
Owner Department, Collection ID, dan Call Number. Menurut pustakawan alasan menambahkan unsur ini adalah untuk kelengkapan deskripsi sumber informasi. Namun dengan adanya penambahan unsur ini semakin membuat pustakawan merasa kesulitan sehingga membutuhkan waktu yang lebih dalam proses penerapan metadata Dublin core ini. Keterangan dari setiap elemen Dublin core dalam database UNIMED adalah sebagai berikut:
1. Title (judul)
Elemen yang pertama terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah Judul. Judul merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Kalau judul terdapat 3 kolom, judul ini yang paling penting ya. Jadi, untuk penentuannya sesuai dengan karya tulis. Kesulitannya ya itu bahasanya harus dua karena untuk diisi di kolom kedua” I “Judul susahnya ya di bahasa paling. Soalnya ada juga yang
bahasa prancis dan bahasa jerman. Kalo yang di judul alternative biasanya pakai bahasa indonesia Judul utama judul yang asli” I “Judulnya ya sesuai yang asli. Kalo bahasa asing, bahasa asing
yang dimasukkan di judul utama. Terus bahasa indonesianya yang dikolom alternatif. Short title diambil aja beberapa kata dari title nya”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian deskripsi judul ini, terdapat 3 kolom untuk judul tersebut. Kolom pertama untuk judul yang sebenarnya. Jika karya tulisnya merupakan bahasa asing seperti bahasa inggris, maka judul diletakkan sesuai dengan yang aslinya. Sedangkan untuk kolom kedua yang merupakan judul alternatif. Kolom ini diisi dengan terjemahan dari judul yang sebenarnya dan untuk kolom ketiga yaitu judul pendek. Kolom ini disi dengan judul yang singkat, namun masih mewakili isi dari karya tulis tersebut. Judul merupakan kolom dari metadata Dublin Core yang paling penting karena judul merupakan hal yang pertama dilihat untuk sebuah tulisan. Kesulitan dalam pengisian judul ini adalah terletak dalam bahasa. Karena
kolom yang tersedia untuk judul tidak hanya satu sehingga pustakawan harus lebih intensif dalam menentukannya. Bagi kolom yang berhuruf tebal diharuskan utnuk diisi, jika tidak maka koleksi tidak akan terupload.
Gambar 4.2: Kolom Judul 2. Creator (Penanggung Jawab)
Elemen yang kedua terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah Pencipta. Pencipta merupakan sebutan bagi orang, organisasi atau sebuah layanan yang menciptakan karya tulis. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Penanggung jawab atau pencipta adalah nama dari pembuat skripsi tersebut. Ya seperti pengarang dalam buku namanya dibalik sesuai la dengan tata aturan yang berlaku. Kesulitannya ya mungkin di nama itu ya. Terus ada 3 kolom juga dalam penanggung jawab ini, jika penanggung jawab lebih dari satu maka dapat ditulis di kolom berikutnya”
I “yang jadi penangggung jawab mahasiswanya. Namanya dibalik”
I “Penanggung jawab dibalik namanya. Penanggung jawab nama
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa terdapat 3 kolom untuk elemen pencipta yaitu 1St Creator, 2St Creator, dan 3St Creator. Setiap creator (pencipta) terdiri dari 2 kolom yaitu untuk Name dan ID Number. Untuk pengisian nama pencipta ini sesuai dengan tata aturan yang harus dipenuhi, namanya dibalik dan untuk ID Number merupakan NIM (nomor induk mahasiwa) yang diisikan. Jika pencipta lebih dari satu maka dapat disikan ke kolom kedua dan ketiga. Kesulitan dalam proses pengisian elemen pencipta ini tidak terlalu dirasakan bagi pustakawan. Namun pustakawan tersebut harus mengetahui dan memahami peraturan katalogisasi sesuai standar yang ada. Kolom pertama unutk elemen pencipta harus diisi.
Gambar 4.3 : Kolom Creator 3. Contributor (contributor)
Elemen yang ketiga terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah kontributor. Kontributor merupakan orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Kontributor ini diisi dengan nama pembimbing skripsi. Terdapat 3 kolom juga untuk pengisian kontributor ini. Jadi kalau terdapat lebih dari satu dapat diisikan ke kolom berikutnya”
I “Kontributornya nama pembimbing skripsi.”
I “Kontributor itu nama pembimbing skripsi. Kalau ada dua diisi di bawah juga”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa seperti halnya pecipta terdapat juga 3 kolom untuk elemen kontributor yaitu 1St Contributor, 2St Contributor, dan 3St Contributor. Setiap kontributor terdiri dari 2 kolom yaitu untuk Name dan ID Number. Untuk pengisian nama kontibutor ini adalah pembimbing skripsi ataupun tesis. Jika kontributor lebih dari satu maka dapat disikan ke kolom kedua dan ketiga. Untuk kesulitan dalam penentuan kontributor tidak ada. Namun pustakawan harus memperhatikan dengan jelas nama dari setiap kontributor atau pembimbing skripsi, agar tidak terjadi kesalahan nama yang akan di publish.
Gambar 4.4: Kolom Contributor 4. Subject (Subjek)
Elemen yang keempat terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah subjek. Subjek merupakan pokok bahasan sumber informasi, biasanya dalam bentuk kata kunci, frase atau kode klasifikasi yang menggambarkan topik dari sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “oh kalau subjek mungkin yang paling sulit nak, karena penentuan subjek yang tidak tepat nantinya bisa berakibat fatal. Dokumen bisa saja tidak ditemukan. Ya kalau penentuannya menggunakan pedoman LCSH”
I “Subjek nya ada 2 . yang pertama bahasa inggris, yang kedua bahasa Indonesia. Ya harus pandai la Dek nentuinnya”
I “kalau subjek ya ditentuin sendiri. Pake pedoman LCSH. Harus pandai pandai lah nentuinnya”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa terdapat 2 kolom untuk elemen subjek ini yaitu Subject dan Alternative Subject. Untuk penentuan elemen subjek ini pustakawan menggunakan LCSH (Library of Congress Subject Heading) sebagai pedoman. Jika subjek lebih dari satu maka dapat di isikan ke kolom kedua. Kesulitan dalam proses pengisian elemen subjek ini terletak dalam penentuan subjek yang sering kali tidak tepat dan tidak sesuai dengan karya tulis yang ada.
Gambar 4.5 : Kolom Subject 5. Keyword (kata kunci)
Elemen yang kelima terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah Keyword. Keyword adalah kata kunci. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Keyword ini kata kunci dari karya tulis ya. Jadi kesulitan penentuannya ya kita harus pandai la agar sesuai dengan karya tulis…”
I “Kata kunci yang sesuai dengan dokumen. Jangan sampai salah nanti pengguna bisa salah nentuin dokumennya.”
I “Keyword ini kata kunci dari karya tulis ya. Kadang susah nentuinnya…”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa sebenarnya Keyword bukan merupakan bagian dalam 15 elemen metadata Dublin Core. Namun pustakawan memasukkannya agar sumber informasi lebih lengkap. Untuk penentuan elemen keyword. Kesulitan dalam proses pengisian elemen keyword ini terletak dalam kemampuan pustakawan yang harus lebih pandai dalam menentukan keyword yang cocok dengan karya tulis yang akan di publish.
Gambar 4.6 : Kolom Keyword 6. Description (deskripsi)
Elemen yang keenam terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah deskripsi. Deskripsi merupakan penjelasan tentang isi dari sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Deskrpsi ini kami membuat dari abstrak. Kesulitannya jika tidak terdapat abstrak dalam karya tulis. Pustakawan buat sendiri, jadi kan nambah kerjaan hehe”
I “Deskrpsi ini kami membuat dari abstrak. Sama sih kayak judul tadi. Paling bahasanya mesti diterjemahi lagi. Ya yang kayak bahasa jerman sm bahasa perancis tadi. Ada dua, ya yang pertama bahasa Indonesia lalu yang kedua bahasa inggris”
I “Deskripsi ini untuk abstrak. Yang alternative bahasa indonesia” Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa terdapat 2 kolom untuk elemen deskripsi ini yaitu Description dan Alternative Description. Untuk penentuan elemen Description ini pustakawan meletakkan abstrak ke dalam kolom deskripsi. Jika abstrak terdiri dari dua bahasa, maka deskripsi yang berbahasa inggris di dahulukan ke kolom yang pertama dan untuk kolom kedua
dapat diisi yang abstrak bahasa indonesia. Kesulitan dalam proses pengisian elemen Deskripsi, jika abstrak tidak tercantum dalam karya tulis tersebut.
Gambar 4.7: Kolom Description 7. Publisher (penerbit)
Elemen yang ketujuh terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah penerbit. Penerbit merupakan orang atau badan yang mempublikasikan sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Kalau penerbit, saya rasa tidak ada kesulitan. Karena penerbit sudah ditetapkan yaitu UNIMED”
I “Penerbitnya UNIMED”
I “Penerbit uda ada di sistem yaitu UNIMED”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk penentuan elemen penerbit ini sangat memudahkan pustakawan karena sudah tertulis keterangan yaitu “UNIMED”. Jadi tidak dirasakan kesulitan oleh pustakawan.
Gambar 4.8: Kolom Publisher 8. Date (tanggal)
Elemen yang kedelapan terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah tanggal/waktu. Tanggal/waktu merupakan tanggal penciptaan sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Kalau tanggal tidak ada kesulitan ya, tapi harus diperhatikan la lebih cermat. Yang tertulis di karya tulis itu juga yang di tulis di metadata”
I “Kalau tanggal,tanggal mahasiswa sidang”
I “Kalau tanggal, tanggal lulus skripsinya”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk penentuan elemen tanggal ini pustakawan menuliskan tanggal/ waktu sesuai dengan yang tertulis di dalam karya tulis. Kesulitan dalam proses pengisian elemen tanggal ini tidak dirasakan oleh pustakawan. Karena pustakawan hanya memindahkan atau menyalin yang tertulis di dalam karya tulis.
Gambar 4.9: Kolom Date 9. Type (tipe)
Elemen yang kesembilan terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah type. Type merupakan jenis dari sebuah sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Tipe ini ada berbagai tipe ya yang jadi pilihan. Tapi semua dokumen kayaknya memakai tipe “text”
I “Tipe ini ada berbagai tipe ya yang jadi pilihan. Tapi semua dokumen kayaknya memakai tipe “text”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa di sebelah kolom type terdapat keterangan “DCMI Term”, yang dimaksud DCMI term adalah elemen type yang terdapat di dalam metadata ini sesuai dengan ketentuan dari DCMI (Dublin Core Metadata Initiative) yaitu DCMI Type Vocabulary. DCMI Type Vocabulary terdiri dari Collection, Dataset, Event, Image, InteractiveResource, MovingImage, PhysicalObject, Service, Software, Sound, StillImage, Text. Untuk pengisian elemen ini ada beberapa pilihan. Namun setiap karya tulis type yang selalu dipilih adalah text.
Gambar 4.10: Kolom Type 10. Format
Elemen yang kesepuluh terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah format. Format merupakan bentuk fisik, ukuran dan durasi dari sebuah sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Semua dokumen yang akan kami publikasikan adala berbentuk PDF. Tapi ya gitu kebanyakan mahasiswa yang menyerahkan karya tulisnya masih berbentuk word. Yauda kami convert dulu ke pdf”
I “Formatnya PDF”
I “Format kami buat PDF”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen format sesuai dengan bentuk file dari karya tulis tersebut. Secara keseluruhan semua karya tulis berbentuk PDF. Jika terdapat karya tulis yang berbentuk Word, maka pustakawan akan mengubahnya ke bentuk PDF.
Gambar 4.11: Kolom Format 11. Source (sumber)
Elemen yang kesebelas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah sumber. Sumber merupakan rujukan ke sumber asal suatu sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Ga ad yang sulit, karena sudah tertulis UPT PERPUSTAKAAN UNIMED”
I “Kami buat UPT PERPUSTAKAAN UNIMED, sesuai ketentuan.”
I “Sumbernya uda ada di sistem. Sudah tertulis UPT PERPUSTAKAAN UNIMED”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen sumber sudah ditetapkan untuk semua karya tulis yaitu UPT PERPUSTAKAAN UNIMED.
Gambar 4.12: Kolom Source 12. Language (bahasa)
Elemen yang kedua belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah bahasa. Bahasa merupakan bahasa yang intelektual yang digunakan sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Kebanyakan karya tulis ya bahasa Indonesia ya. Tapi sudah disediakan juga pilihan bahasa kayak Indonesia, English, French dan German. Karena berhubung di perpustakaan ini ada jurusan pendidikan bahasa jerman dan prancis”
I “Sesuai sama dokumennya”
I “Kadang mau apapun itu kami buat aja bahasanya bahasa
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen bahasa sudah ditetapkan pilihan untuk semua karya tulis yaitu Indonesian, English, French dan German. Namun kebanyakan bahasa yang digunakan dalam karya tulis adalah bahasa indonesia.
Gambar 4.13: Kolom Language 13. Identifier (pengenal)
Elemen yang ketiga belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah pengenal. Pengenal merupakan nomor atau serangkaian angka dan huruf yang mengidentifikasikan sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Kalo identifier ini banyak terdiri dari kode. Misalnya ini
“UNIMED-undergraduate-sk080115”. Yang artinya
universitasnya, jenis koleksinya sama urutan dokumen yang dipublikasikan dari seluruh dokumen yang ada. Ya sulitnya paling harus tau jenis dokumennya sama urutan dokumennya”
I “Identifier kan dek, ditentukan sesuai jenisnya sama nomor induk dari dokumennya.”
I “Sudah ditentukan dek dari universitas, jenis dokumen kayak yang skripsi atau tesis tapi yang bahasa inggris sesuai yang ada di dek, terus nomor induk dari koleksinya”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen pengenal contohnya adalah “UNIMED -undergraduate-sk080115”. UNIMED merupakan universitas dimana karya tulis tersebut diciptakan, Undergraduate merupakan jenis koleksi karya tulis, dan sk080115 merupakan urutan karya tulis yang di publikasikan. Kesulitan elemen pengenal ini menentukan jenis koleksi dan urutan koleksi karya tulis yang tidak boleh salah.
14. Relation (hubungan)
Elemen yang keempat belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah hubungan. Hubungan/Relasi merupakan hubungan antara sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Kalau ini sering tidak kami isi. Karena menurut kami juga tidak berpengaruh dengan kelengkapan koleksi”
I “Kalau relation gak diisi”
I “Tidak penting”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen relasi ini tidak diisi oleh pustakawan. Namun kolomnya tersedia. Hal ini mengakibatkan keterangan sumber informasi menjadi tidak lengkap.
Gambar 4.15: Kolom Relation 15. Coverage (cakupan)
Elemen yang kelima belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah cakupan. Cakupan merupakan tinjauan dari segi geografis atau periode waktu. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Penentuannya yang diisi adalah Unimed community. Tidak ada kesulitan”.
I “Unimed community Dek yang ditulis”
I “Coveragenya uda ada di sistem “Unimed community”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen cakupan semua koleksi karya tulis yang dipublikasikan
diletakkan “Unimed Community”. Tidak ada kesulitan dalam penentuan elemen cakupan ini.
Gambar 4.16: Kolom Coverage 16. Rights (hak)
Elemen yang keenam belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah hak. Hak merupakan hak cipta sumber informasi. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Hak ini adalah hak cipta ya. Jadi misalnya “copyright@2007 by
unimed library”. Tahun di publikasikan oleh perpustakaan UNIMED”
I “Hak cipta ini Dek misalnya “copyright@2007 by unimed library”. Tahun di publikasikan oleh perpustakaan UNIMED”
I “Tahun di upload dan oleh universitasnya”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen hak semua koleksi karya tulis dapat dilihat contoh berikut “copyright@2007 by unimed library”. Keterangan bahwa karya tulis tersebut dipublikasikan pada tahun 2007 oleh perpustakaan UNIMED. Tidak ada kesulitan dalam penentuan elemen cakupan ini.
Gambar 4.17: Kolom Rights 17. Owner Department
Elemen yang ketujuh belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah owner department. Owner department bukan
merupakan bagian dari 15 unsur Dublin Core. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Owner department itu fakultas yang menghasilkan dokumen itu,
jadi ada 7 fakultas di UNIMED” I “Owner department itu fakultasnya.” I “Owner department itu fakultasnya”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa untuk pengisian elemen owner department terdapat pilihan di dalam kolomnya. Owner department merupakan fakultas dimana karya tulis tersebut diciptakan. Fakultas-fakultas tersebut yaitu Fakultas-fakultas ilmu pendidikan (FIP), Fakultas-fakultas bahasa dan seni (FBS), fakultas ilmu social (FIS), fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (FMIPA), fakultas teknik (FT), fakultas ilmu keolahragaan (FIK), dan fakultas ekonomi (FE). Tidak ada kesulitan dalam penentuan elemen owner department ini.
Gambar 4.18: Kolom Owner Department 18. Collection ID
Elemen yang kedelapan belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah Collection ID. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Collection ID itu adalah nomor induk skripsi”
I “Collection ID itu adalah nomor induk dari file tersebut”
I “Collection ID itu adalah kode dari karya tulis atau urutan jumlah koleksi yang ada”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa collection ID bukan merupakan bagian dari 15 unsur Dublin Core. Untuk pengisian elemen Collection ID adalah urutan dari koleksi karya tulis yang dipublikasikan. Tidak
ada kesulitan dalam penentuan elemen Collection ID ini. Tetapi pustakawan harus teliti menentukan setiap urutan karya tulis yang sudah dan akan dipublikasikan.
Gambar 4.19: Kolom Collection ID 19. Call Number
Elemen yang kesembilan belas terdapat di dalam metadata Dublin Core database UNIMED adalah nomor panggil. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
I “Call number tau sendirikan nomor panggil, saya rasa ini yang paling sulit ya. Karena mengklas membutuhkan waktu yang banyak. Jadi satu karya tulis bisa lebih dari sehari baru bisa di upload”
I “Call number tau sendirikan nomor panggil, saya rasa sulit. Ya belajar belajar sendiri lah dek. Mau gak mau harus bisa menyusunnya”
I “Call number nomor panggil, jadi mesti nentuin lagi ga boleh salah. Cukup susah sih, tapi memang uda tuntutan.”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa nomor panggil bukan merupakan bagian dari 15 unsur Dublin Core. Untuk pengisian elemen nomor panggil, sebagai panduan dalam menentukan nomor panggil pustakawan menggunakan DDC (Dewey Decimal Classification). Kesulitan dalam penentuan elemen nomor panggil ini adalah dalam penentuan nomor panggilnya. Pustakawan harus memiliki kemampuan dalam menentukan nomor kelas yang sesuai. Agar pengguna yang ingin mencari koleksi dapat dengan mudah menemukannya.
Gambar 4.20: Kolom Call Number
4.2.4 PE N G G U N A A N KO L E K S I SK R I P S I A T A U TE S I S Koleksi perpustakaan perguruan tinggi tidak terbatas hanya pada buku teks, buku referensi, majalah ataupun audivisual. Koleksi perguruan tinggi lainnya
adalah koleksi khusus seperti skripsi, tesis dan disertasi. Setiap koleksi selalu digunakan dan dmanfaatkan oleh mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
P “oh iya jelas perna, apalagi yang tercetak. Kebetulan saya sedang mengerjakan skripsi sekarang”
P “Pernah”
P “oh iya saya perna menggunakannya”
P “oh iya pernah menggunakannya karena sedang menysuun
skripsi”
P “iya, karena sedang menyusun skripsi”
Dari hasil wawancara pada informan dapat diketahui bahwa kelima pengguna perpustakaan tersebut pernah menggunakan atau memanfaatkan koleksi perputakaan yaitu skripsi. Karena kebetulan informan sedang menyusun skripsi sehingga menggunakan skripsi sebagai pedoman atau referensi dalam membantu penyelesaian skripsi mereka.
4.2.5 PE R O L E H A N KO L E K S I SKR I P S I A T A U TE S I S Koleksi sebuah perpustakaan disediakan dalam bentuk tercetak maupun yang elektronik. Walaupun zaman semakin canggih, mahasiswa masih sering datang ke perpustakaan untuk menggunakan atau memanfaatkan koleksi yang tercetak. Hal ini sesuai dengan wawancara kepada pengguna perpustakaan yang sudah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
P “saya datang ke perpustakaan untuk yang tercetak. Tapi jika saya malas keluar saya mencarinya secara online”
P “Langsung ke perpustakaan untuk yang tercetak. Elektronik juga
pernah”
P “saya lebih suka secara online, ke ”
P “Pergi ke perpus”