• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Landasan Teori Landasan Teori

1. Elemen-elemen Konvergensi Simbolik

Elemen-elemen dalam anatomi konvergensi simbolik terdiri dari struktur dasar (basic structure), struktur pesan (message structure), struktur dinamis (dynamic structure), struktur komunikator (communicator structure), struktur medium (medium structure) dan struktur evaluatif (evaluative structure).32

Unit analisis utama dalam struktur dasar adalah tema fantasi. Sementara kategori-kategori khusus yang merupakan kelanjutan dari unit utama tema fantasi adalah : tipe fantasi, inisial simbolik dan saga33

32

Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Doktor lulusan Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Prodi Komunikasi Politik, dengan judul Konvergensi Simbolik di Komunitas Virtual: Studi pada Ruang Publik Baru dalam Komunikasi Politik di Situs Jejaring Sosial dan Weblog Interaktif Era Pemerintahan SBY-Boediono dalam Kasus Century, Disertasi ini disahkan tahun 2013, hal. 47

33

Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Doktor lulusan Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Prodi Komunikasi Politik, dengan judul Konvergensi Simbolik di Komunitas Virtual: Studi pada Ruang Publik Baru dalam Komunikasi Politik di Situs Jejaring Sosial dan Weblog

a. Tema Fantasi

merupakan penanda mengenai sesuatu yang harus ditemukan dalam komunikasi. Hal ini adalah bagian dari pesan drama-drama besar yangpanjang dan rumit dari sebuah cerita yang dipaparkan melalui visi retorik

b. Isyarat Simbolik (symbolic cue)

merupakan indikator retorik atau kode yang mendukung tema fantasi. Biasanya berwujud kata, frase atau simbol.

c. Tipe Fantasi

muncul saat anggota komunitas retorik berbagi kesamaan di antara garis peran dalam drama-drama berbeda atau kualitas karakter dalam drama dan tipe fantasi merupakan bagian skenario yang digunakan untuk menjelaskan kejadian-kejadian baru dalam bentuk dramatik yang dikenal khalayak.

d. Saga

ucapan yang senantiasa diulang-ulang dalam pencapaian kehidupan seseorang, kelompok, komunitas, organisasi dan negara atau bisa juga kaum

puritan.

Selanjutnya ada beberapa unsur penting membangun struktur pesan yakni dramatis personae, scene, plotline dan sanksi agen. Dalam pandangan Bourmann yang dikutip dalam disertasi Gun Gun Heryanto yaitu:

1. Visi retoris merupakan drama yang menghadirkan sebuah realitas simbolik umum.

Interaktif Era Pemerintahan SBY-Boediono dalam Kasus Century, Disertasi ini disahkan tahun 2013. h. 47-48

2. Dramatis Personae adalah penggambaran karakter dari visi retoris yang diceritakan.

3. Scene merupakan detail lokasi dari tindakan. 4. Plotline menggambarkan tindakan atau plot visi.

5. Sanctioning Agent membenarkan penerimaan biasaanya melalui power tertinggi.

Struktur dinamis bisa dipahami sebagai struktur mendalam dari visi retoris dalam proses konvergensi simbolik yang secara dominan terdiri dari righteous master analogue, social master analogue dan pragmatic master analogue.34

1. Righteous Master Analogue, menggambarkan cara yang benar melakukan sesuatu.

2. Social Master Analogue, menggambarkan hubungan manusiawi atau interpersonal.

3. Pragmatic Master Analogue, menghadirkan efisiensi atau cara yang dilakukan agar memiliki ongkos efektif dalam melakukan sesuatu apapun sebaliknya.

Struktur komunikator, ini menyangkut siapa saja yang membagi tema fantasi untuk menciptakan rasa memilki realitas (sense of reality). Dalam konteks

34

Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Doktor lulusan Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Prodi Komunikasi Politik, dengan judul Konvergensi Simbolik di Komunitas Virtual: Studi pada Ruang Publik Baru dalam Komunikasi Politik di Situs Jejaring Sosial dan Weblog Interaktif Era Pemerintahan SBY-Boediono dalam Kasus Century, Disertasi ini disahkan tahun 2013, hal. 49

ini, ada beberapa konsep fantasizers, retorical community dan communication style.35

1. Fantasizer sejumlah individu yang memosisikan diri lebih siap dibanding yang lain.

2. Rhetorical Community, merupakan partisipan dalam sebuah visi retoris yang membagi kesadaran bersama.

3. Communication Style, menggambarkan penggunaan bahasa yang luas dari komunitas yang menciptakan diskursus.

Struktur medium, terdiri dari dua kategori yakni kategori group-sharing dan public sharing. Sifat public sharing melibatkan banyak orang dalam jumlah besar sementara group sharing melibatkan kelompok yang lebih terbatas.

Struktur evaluatif, terdiri dari kesadaran kelompok bersama (shared group consciousness), reality link, fantasy theme artistry.36 Istilah shared group conciousness ini merupakan sebuah evaluasi yang mengingatkan kita memeriksa ulang proses konvergensi simbolik. Biasanya dalam konteks ini kita melihat kolektivitas masyarakat yang telah berbagi tema fantasi atau memberi semacam interpretasi terhadap realitas yang berlangsung.

Evaluasi reality link sebenarnya kontekstual atau keterhubungan pembicaraan dengan realitas. Sementara theme artistry yakni penilaian kita terhadap kreativitas

35

Ibid, hal. 50 36

Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Doktor lulusan Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Prodi Komunikasi Politik, dengan judul Konvergensi Simbolik di Komunitas Virtual: Studi pada Ruang Publik Baru dalam Komunikasi Politik di Situs Jejaring Sosial dan Weblog Interaktif Era Pemerintahan SBY-Boediono dalam Kasus Century, Disertasi ini disahkan tahun 2013, hal. 51

retoris, kebaruan nilai kompetitif dari tema fantasi, symbolic cue, fantasy types, saga dan visi retoris.

Menurut Walter Fisher manusia adalah seorang pencerita dan bahwa pertimbangan akan nilai, emosi dan estetika menjadi dasar keyakinan dari perilaku kita. Fisher juga mendefinsikan narasi sebagai tindakan simbolik kata-kata atau tindakan yang memilki rangkaian serta makna bagi siapapun yang hidup, mencipta atau memberi interpretasi.37

Pernyatan Fisher pun didukung oleh Robert Rowland bahwa orang pada dasarnya adalah seorang pencerita telah diadopsi oleh banyak displin ilmu berbeda termasuk sejarah, biologi, antropologi, sosiologi, filsafat, psikologi dan teknologi.38

Pemikiran Fisher juga berupaya menggambarkan dan menjelaskan komunikasi sebagai storytelling. Dalam pandangannya, storytelling bukanlah aktivitas sesaat, melainkan proses yang terus-menerus dimana kita merasakan dunia dan berkomunikasi satu sama lainnya, keuniversalan naratif ini mendorong Fisher untuk mengemukakan istilah homo narrans (mahluk pencerita) sebagai metafora untuk mendefinisikan kemanusiaan.39 Fisher juga berargumen bahwa semua komunikasi adalah naratif dan naratif bukan genre khusus, melainkan

37

Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2008), Edisi ke-3, hal. 51

38

Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, hal. 44 39

sebuah bentuk pengaruh sosial bahkan semua kehidupan disusun dari cerita-cerita atau naratif.40

Menurut Fisher ada lima asumsi dasar yang dikemukakan Fisher yaitu:41 a. Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencerita

b. Keputusan mengenai harga diri sebuah cerita didasarkan pada “pertimbangan sehat” (good reasons)

c. Pertimbangan yang sehat ditentukan oleh sejarah, biografi, budaya dan karakter

d. Rasionalitas didasarkan pada penilaian orang mengenai konstitensi dan kebenaran sebuah cerita

e. Kita mengalami dunia sebagai dunia yang diisi dengan cerita dan kita harus memilih dari cerita yang ada

Ditambahkan juga bahwa narasi menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi yaitu suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi.42 Unsur-unsur narasi bukan hanya sekedar tulisan semata tetapi ada hal-hal lain yang kita sering jumpai yaitu argumentasi, eksposisi, dan deskripsi.

a. Asumsi dasar

Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. Menurut Richard West dan Lynn H. Turner komunikasi adalah proses

40

Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, hal. 51 41

Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, hal. 46-50 42

sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.43 Menurut penulis berdasarkan pengertian komunikasi seperti yang dikemukakan para ahli diatas komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seorang pemberi pesan kepada seorang penerima pesan melewati sebuah media yang memudahkan isi pesan sampai kepada penerima pesan. Sehingga, pesan yang dimaksud disini adalah isi pesan juga dapat berubah simbol-simbol yang nantinya akan disalurkan melewati sebuah media atau media massa yang memudahkan pemberi pesan dalam memberikanya kepada penerima pesan baik secara individu maupun terhadap massa.

Komunikasi memiliki beberapa unsur penting yang saling terkait di dalamnya menurut model Lasswell antara lain:

1. Pemberi pesan, merupakan pihak yang memberikan informasi kepada penerima pesan baik melalui media maupun secara langsung.

2. Isi pesan, merupakan informasi yang akan disampaikan kepada penerima pesan.

3. Media, merupakan wadah dimana dapat menyalurkan informasi yang disampaikan dari pemberi pesan kepada penerima pesan.

4. Penerima pesan, merupakan pihak yang menerima informasi baik secara langsung maupun melalui media.

43

RichardWest, Lynn H.Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Teori dan Aplikasi, (Jakarta : Salemba Humanika, 2008, hal.51-53

5. Efek atau akibat, merupakan hasil dari informasi yang diterima penerima pesan berupa perubahan sikap atau tanggapan.44

Gambar 1.2 Unsur Komunikasi

Gambar: Model Lasswell

Dikaitkan dalam Konvergensi Simbolik model komunikasi yang terjadi memiliki 3 komponen dasar yaitu:

1. Lingkungan fisik, sosial psikologis dan waktu.

Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi, masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain.

2. Sumber dan Penerima

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber sekaligus penerima.

3. Enkoding dan Dekoding.

44 Ibid, 54-55 Who Commun icator Says What Message In Chanel Medium To Whom Receiver With What Effect? Effect

Enkoding merupakan proses menyerap isyarat-isyarat pada komunikasi non verbal yang menjalankan fungsi penerima, sedangkan dekoding merupakan proses pemecahan sandi atau proses membawa kemasan pesan.45

Gambar 1.3 Proses Komunikasi

b. Entry concept

Merupakan Konsep masukan pada teori ini, istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set-entitas yang berinteraksi artinya sistem merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Konsep masukan memiliki arti merupakan kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai tujuan.46

Peneliti berpendapat bahwa konsep masukan mengenai teori ini adalah keterbukaan informasi dan adanya kebebasaan dalam memahami suatu simbol dan

45

Stephen, Littlejohn, Theory of Human Communication, (Salemba Humanika, Jakarta: 2009). hal. 236-238

46

Heylighen, Francis and Joslyn, Cliff, ”What is System Theory?”(Prepared for the Cambridge Dictionary of Phylosophy: 2005), hal. 546

makna.seringkali suatu informasi terdapat masalah yaitu asal muasal dan faktualitas suatu informasi sehingga terjadi ketidakselarasan antara simbol dan makna yang terjadi dalam masayarakat. Proses komunikasi sudah berlangsung dan pemahaman rasionalitas akan suatu simbol sudah dipahami namun sering terjadi kesalahan di akhir penafsiran yaitu keterbukaan yang sering sekali ditutupi dengan banyak kegagalan dalam suatu informasi. Lalu kebebasan dalam memahami simbol, setiap individu tentunya memiliki penafsiran berbeda dalam memahami suatu pandangan dan makna itu merupakan realitas namun banyak terjadi ketidakbebasan dalam berpendapat sebagai contoh seorang pemimpin terhadap bawahanya.

c. Konteks dalam Penelitian

Penelitian ini merujuk akan Teori Konvergensi Simbolik dikarenakan media sosial merupakan suatu simbol dari penyebaran arus informasi kepada khalayak luas yaitu individu ke individu maupun individu terhadap kelompok yang mana arus informasi didalamnya beragam kemudian, menyatu dalam suatu titik yaitu media sosial. Kemajuan ilmu teknologi dan kecepatan arus informasi menjadi sangat beragam. Masyarakat luas dituntut aktif dan berperan serta dalam pengetahuan umum maupun pendidikan formal namun, ketiadaannya suatu wadah dalam menampung segala arus informasi yang bersifat one to many membuat arus informasi ini menjadi kurang menarik.47

47

Stephen, Littlejohn, Theory of Human Communication, (Salemba Humanika, Jakarta: 2009). hal. 245

Dengan munculnya media sosial seperti jejaring sosial, blog, berita daring, video, dan google semua informasi dapat ditampung dan dapat di simbolkan melalui berita-berita dan gambar-gambar baik foto maupun video dengan segala informasi dan kejadian yang terjadi secara aktual. Peneliti ingin mengetahui aktualitasdalam penyebaran informasi di media sosial dengan teori konvergensi simbolik ini peneliti merasa tepat karna segala informasi berupa simbol,teks,wacana dan gambar dapat mengkonvergensi atau bersatu di dalam media sosial.