BAB III METODE PENELITIAN
3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara.. Ada 2 sumber data:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung di ambil dari sumbernya. Ada 2 cara pengumpulan data primer dalam penelitian ini, yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis terhadap responden untuk di jawab. Data yang di hasilkan adalah data yang kuantitatif.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ditempat penelitian. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada, yaitu :
1. Buku-buku dan artikel yang relevan berkaitan dengan variable-variabel yang akan diteliti.
2. Jurnal penelitian terdahulu 3.5 Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah penelitian dimaksud untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis instrumen serta sumber pengukuran berasal dari mana. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Store Atmosphere
Store atmosphere sebagai Variabel Bebas (X1) pada penelitian ini adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang diciptakan oleh elemen fisik (eksterior, interior, layout, display) dan elemen psikologis (kenyamanan, pelayanan, kebersihan).
Berdasarkan defenisi dari Store Atmosphere diatas, indikator dari Store Atmosphere adalah sebagai berikut:
a. Interior
Elemen Interior (bagian dalam toko), hendaknya memberikan kesan yang menyenangkan untuk pelanggan.
b. Exterior
Exterior (bagian depan toko), mampu memberikan kesan yang menarik, dengan mencerminkan kemantapan, maka bagian depan dan bagian luar harus dapat menciptakan kepercayaan dan goodwill atas Mauku Kopi Tasbih 2 Medan
c. Store Layout
Store layout (tata letak), dalam penelitian ini berbicara pada menentukan lokasi dan memudahkan orang untuk berlalu-lalang, serta fasilitas toko yang baik dan nyaman.
d. Interior Display
Interior display dapat mendorong munculnya minat membeli dengan menjelaskan kegunaan barang. Display produk dapat dilakukan berdasarkan pada pengelompokkan atau kombinasi produk, warna, gaya, ukuran, kualitas, harga dan karakteristik produk itu sendiri
e. Human Variable
Human variable berkaitan dengan penampilan karyawan atau personil suatu perusahaan. Kategori ini meliputi berkerumun atau kepadatan pelanggan, privasi, karakteristik pelanggan, karakteristik personil/karyawan, dan seragam karyawan.
2. Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan Sebagai Variabel Bebas (X2) pada penelitian ini adalah tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan .
Berdasarkan defenisi dari Kualitas Pelayanan diatas, indikator dari Kualitas Pelayanan adalah sebagai berikut :
a. Tangibles,
Pada Mauku Kopi Tasbih 2 Medan, yang termasuk dalam Tangibles adalah meliputi dari gedung Mauku Kopi Tasbih 2 Medan, ruang tunggu, peralatan pembuat kopi yang digunakan, penampilan pegawainya.
b. Reliability, dalam penelitian ini diartikan sebagai keandalan Mauku Kopi Tasbih 2 Medan dalam melakukan pelayanan, seperti memberikan pelayanan yang sama kepada semua pelanggan sesuai dengan keluhan pelanggan.
c. Responsiveness, dalam penelitian ini diartikan sebagai ketanggapan pegawai Mauku Kopi Tasbih 2 Medan, dimana para pegawai mampu memberikan pelayanan yang cepat dan informasi yang jelas kepada pelanggan.
d. Assurance, dalam penelitian ini dimaksudkan kepada Mauku Kopi Tasbih 2 Medan mampu memberikan jaminan dan mampu menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada Mauku Kopi Tasbih 2 Medan. Assurance terdiri dari lima komponen yaitu, komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan
e. Emphaty, dalam penelitian ini diartikan Mauku Kopi Tasbih 2 Medan mampu memberikan perhatian yang tulus atau tidak kepada pelanggannya terhadap keluhan yang dialami pelanggan.
3. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan Sebagai Variabel Terikat (Y) pada penelitian ini adalah tanggapan konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan yang sebelumnya dengan kinerja produk yang dirasakan.
Berdasarkan defenisi dari kepuasan konsumen diatas, indikator dari kepuasan konsumen adalah sebagai berikut :
a. Sistem keluhan dan saran
Organisasi yang berpusat konsumen (Customer Centered) memberikan kesempatan yang luas kepada para konsumennya untuk menyampaikan saran dan keluhan. Informasi-informasi ini dapat memberikan ide-ide cemerlang bagi perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
b. Pembelian bayangan (Ghost shopping)
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan.
c. Analisis konsumen beralih (Lost customer analysis)
Perusahaan menghubungi para konsumen yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customer loss rate juga penting, peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya.
d. Survei kepuasan konsumen
Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung.
Perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para konsumennya.
e. Minat berkunjung kembali
Merupakan kesedian konsumen untuk berkunjung kembali atau melakukan pembelian ulang terhadap produk terkait.
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
VARIABEL DEFENISI INDIKATOR SKALA
Store atmosphere
(X1)
Store atmosphere sebagai Variabel Bebas (X1) pada penelitian ini adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang diciptakan oleh elemen fisik (eksterior, interior, layout, display) dan elemen
psikologis (kenyamanan, pelayanan,
Kualitas Pelayanan Sebagai Variabel Bebas (X2) pada penelitian ini adalah tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan .
a. Tangibles,
Kepuasan pelanggan Sebagai Variabel Terikat (Y) pada penelitian ini adalah tanggapan konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan yang sebelumnya dengan kinerja produk yang dirasakan.
a. Sistem keluhan dan saran
b. Pembelian bayangan (Ghost shopping)
c. Analisis konsumen beralih (Lost customer analysis)
Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian adalah Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Tabel 3. 2
Skala Likert pada pertanyaan – pertanyaan tertutup dalam kuesioner
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Peneliti (2020)
3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Uji Instrumen
Penyusunan sebuah kuesioner harus benar-benar dapat menggambarkan tujuan dari peneliti tersebut (valid) dan juga dapat konsisten bila pertanyaan tersebut dijawab dalam waktu yang berbeda (reliable). Sugiyono (2011) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang yang terkummpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang teliti. Selanjutnya hasil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Sebelum pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik.
3.7.1.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2013) Uji Vadilitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang
bersangkutan mampu mengukur apa yang diukur. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Syarat kevaliditasan suatu item adalah apabila rhitung > rtabel pada taraf signifikan (α = 0,01 atau 0,05) maka instrumen itu dianggap valid dan jika rterhitung < rtabel maka instrumen di anggap tidak valid.
3.7.1.2 Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2013) Reliabilitas menunujukkan pada suatu tingkat keterandalan sesuatu. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instumen data yang dapat dipercaya menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah:
1. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,5, maka instrumen yang diuji memiliki reliabilitas yang baik / reliabel / terpercaya.
2. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,5 maka instrumen yang diuji tersebut tidak reliabel.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Metode yang dapat dipakai untuk uji normalitas yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi penelitian merupakan data normal atau mendekati normal.
3.7.3 Metode Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
.3.7.4 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
3.7.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-T)
Menurut Sujawerni (2015), Uji T menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini untuk membuktikan apakah Perceived ease of use dan perceived usefulness penggunaan transaksi ovo berpengaruh terhadap kepuasan pengguna aplikasi Grab. Adapun kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:
1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima 2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak 3.7.4.2 Uji Regresi Secara Simultan (Uji-F)
Menurut Kuncoro (2009), uji F digunakan untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
a. Merumuskan hipotesis.
H0 : Seluruh variabel bebas tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat
H1 : Seluruh variabel berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat
b. Menetapkan besarnya nilai level of significance (α) yaitu sebesar 0,05.
c. Mengambil Keputusan (dengan nilai signifikansi)
1) Jika nilai signifikansi > dari pada 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak 2) Jika nilai signifikansi < daripada 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima 3.7.4.3 Uji Koefisien Determinasi ( )
Menurut Ghozali dalam Wiratna (2015) Koefisien Determinasi ( ) merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung
besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil output SPSS pada model summary khususnya, angka yang terdapat pada kolom digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan cara menghitung rumus sebagai berikut:
KD = x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
= Koefisien Korelasi Produk
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Mauku Kopi Tasbih 2 Medan merupakan salah satu gerai kopi di Kota Medan. Mauku Kopi terletak di Komplek Ruko Tasbih 2 No. 14, Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan. Letaknya yang strategis membuat gerai kopi ini ramai dikunjungi oleh semua kalangan. Mauku Kopi Tasbih 2 berdiri sejak tahun 2018. Hingga saat ini, Mauku Kopi telah beroperasi selama dua tahun dan telah memiliki 4 cabang di Kota medan. Mauku Kopi mengikuti konsep yang sedang tren dikalangan anak muda. Lokasi strategis membuat gerai kopi ini mudah dijangkau serta banyak dikunjungi berbagai kalangan. Mauku Kopi Tasbih 2 memisahkan smoking area dengan ruangan no smoking area sehingga membuat nyaman masing – masing pengunjung. Mauku Kopi Tasbih 2 memiliki smoking area dengan fasilitas outdoor yang membuat pengunjung merasa nyaman.
Mauku Kopi Tasbih 2 menawarkan minuman kopi dan non kopi yang disajikan panas ataupun dingin, serta makanan pendamping seperti burger, hotdog, kentang dan lainnya. Menu yang ditawarkan Mauku Kopi Tasbih 2 dimulai dari harga Rp. 8.800 sampai dengan Rp. 55.000. Jam operasional Mauku Kopi Tasbih 2 dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB setiap harinya.
4.2 Penyajian Data
Pada bagian ini, penulis menyajikan data sesuai dengan metode penelitian kuantitatif yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Data yang diperoleh merupakan data dari lapangan sewaktu melaksanakan penelitian. Data diperoleh
berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan kepada 100 orang responden.
Penyebaran kuisioner dilakukan sebagai salah satu cara untuk memperoleh data primer dari sebuah penelitian.
4.2.1 Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini adalah Pelanggan Mauku Kopi Tasbih 2 Medan.
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Informasi mengenai jenis kelamin merupakan salah satu hal yang penting untuk mengetahui persentase jumlah responden berdasarkan jenis kelamin. Hasil pengolahan data pada penelitian ini menunjukkan bahwa responden didominasi oleh jenis kelamin pria sebesar 54% (54 responden). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelanggan Mauku Kopi Tasbih 2 adalah pria. Persentase identitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Pria 54 54%
2. Wanita 46 46%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020) Identitas Responden Berdasarkan Usia
Responden dalam penelitian ini didominasi oleh mahasiswa yang berusia 18 – 22 tahun sebesar 89% (89 responden). Usia 18 sampai 22 tahun merupakan rentang usia responden yang umumnya masih berstatus mahasiswa atau baru bekerja sehingga sering menghabiskan waktu senggangnya dengan teman untuk
bincang. Persentase identitas responden berdasarkan usia disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Persentase
1. ≤17 Tahun - -
2. 18 - 22 Tahun 89 89%
3. 23 – 27 Tahun 9 9%
4. 28 – 32 Tahun 1 1%
5. > 32 tahun 1 1%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020) Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan sampel yang diambil melalui penyeleksian berdasarkan pekerjaan yang telah ditentukan, hasil penelitian berdasarkan kegiatan didominasi oleh responden dengan kegiatan sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 91% (91 responden). Pelajar/mahasiswa yang umumnya memiliki tugas yang terkadang memaksa mereka untuk melakukannya secara berkelompok, membuat pelajar/mahasiswa memilih untuk mengerjakan tugasnya di suasana yang berbeda dengan tujuan menghilangkan rasa jenuh dan stress dengan tugas atau sekedar mengisi waktu luang dengan berbincang-bincang dengan teman. Sehingga fasilitas yang disediakan Mauku Kopi Tasbih 2 pun mendukung untuk memenuhi kebutuhan pelajar/mahasiswa, baik berupa wifi, stop kontak, suasana yang dingin, serta smoking area ataupun smoking area. Persentase identitas responden berdasarkan pekerjaan disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Persentase
1. Pelajar / Mahasiswa 91 91%
2. Karyawan / Pegawai 3 3%
3. Wiraswasta 6 6%
4. Lainnya - -
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020) Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan
Sesuai dengan hasil pengolahan data sebelumnya yang menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pelajar/mahasiswa yang hanya bersekolah atau kuliah, sehingga responden dalam penelitian ini didominasi oleh pelajar/mahasiswa dengan pendapatan (uang saku)/bulan sebesar Rp1.000.000,- sampai Rp2.500.000,-. Persentase identitas responden berdasarkan pendapatan disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan
No. Pendapatan Jumlah Persentase
1. < Rp. 1 Juta 39 39%
2. Rp. 1 Juta - 2,5 Juta 53 53%
3. Rp. 2,5 Juta - 5 Juta 7 7%
4. > Rp. 5 Juta 1 1%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020) Identitas Responden Berdasarkan Intensitas Kunjungan
Karakteristik responden berdasarkan intensitas kunjungan didominasi oleh responden dengan total intensitas kunjungan sebanyak ≤ 3 kali yang persentasenya sebesar 64% (64 responden) dari jumlah sampel yang ditentukan.
Persentase identitas responden berdasarkan intensitas kunjungan disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Intensitas Kunjungan No. Intensitas
Kunjungan
Jumlah Persentase
1. ≤ 3 kali 64 64%
2. 4 - 7 kali 25 25%
3. > 7 kali 11 11%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020) 4.2.2 Distribusi Jawaban Responden
4.2.2.1 Jawaban Pelanggan Mauku Kopi Terhadap Variabel Store Atmosphere (X1)
Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan maka diperoleh skor jawaban responden untuk setiap indikator pada variabel Store Atmosphere (X1). Variabel Store Atmosphere memiliki 5 indikator yang dikembangkan menjadi 10 pertanyaan.
Indikator pertama dari variabel Store Atmosphere yaitu mengenai Pencahayaan. Dari indikator tersebut dapat dilihat bahwa 81 responden (81%) dari 100 responden penelitian ini, mayoritas responden menyatakan (sangat setuju dan setuju) merasa bahwa ―Pencahayaan yang ada di dalam Mauku Kopi sudah cukup terang‖ sehingga pelanggan pun merasa nyaman untuk bersantai dan berbincang sehingga pelanggan pun tidak merasa gelap dan mengantuk saat menghabiskan waktu yang cukup lama di gerai tersebut. Pencahayaan yang baik merupakan salah satu hal yang dapat membuat pelanggan seperti pelajar/mahasiswa tertarik untuk datang ke gerai tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6
Jawaban Responden Tentang Pencahayaan Yang Ada Di Dalam Mauku Kopi Sudah Cukup Terang.
No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1. Sangat Setuju 13 13%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020)
Dapat dilihat bahwa persentase jawaban responden 80% setuju bahwa pencahayaan lampu di gerai Mauku Kopi cukup, tidak menyilaukan bagi para pelanggannya sehingga pelanggan merasa nyaman menghabiskan waktu mereka di gerai kopi tersebut baik bagi pelajar maupun mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas ataupun hanya sekedar nongkrong bersama teman – teman maupun keluarga. Hasil penelitian pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.7:
Tabel 4.7
Jawaban Responden Tentang Pencahayaan Lampu Di Gerai Mauku Kopi Cukup, Tidak Menyilaukan.
No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1. Sangat Setuju 7 7%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020)
Selain dari pencahayaan, tata letak barang – barang merupakan indikator kedua. Dari indikator ini dapat diketahui bahwa persentase jawaban terbanyak 75% yang terdiri dari 75 responden setuju dan dapat disimpulkan bahwa penataan meja dan kursi di Mauku Kopi sudah membuat nyaman para pengunjung yang terus silih berganti datang. Penataan meja maupun kursi yang nyaman secara
langsung juga dapat membuat para pelanggan merasa nyaman untuk duduk dan bersantai dan tidak merasa khawatir posisi mereka menggangu pelanggan lainnya.
Data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.8:
Tabel 4.8
Jawaban Responden Tentang Penataan Meja Dan Kursi Di Mauku Kopi Sudah Membuat Nyaman.
No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1. Sangat Setuju 11 11%
2. Setuju 75 75%
3. Netral 14 14%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020)
Selain dari penataan meja dan kursi, jarak antar meja dan kursi yang sudah ditentukan juga cukup mendukung kelancaran arus berlalu lalang pelanggan di Mauku Kopi. Diketahui bahwa 74% (74 responden) setuju bahwa akses berlalu lalang bagi karyawan maupun pelanggan Mauku Kopi sudah cukup lancar sehingga pada saat pelanggan ingin bergerak kemana pun tidak terasa sempit dan tidak mengganggu pelanggan lainnya, begitu juga bagi karyawan Mauku Kopi itu sendiri juga tidak merasa terganggu pada saat mengantarkan pesanan pelanggan karena mereka mempunyai akses berlalu lalang yang cukup memadai. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.9:
Tabel 4.9
Jawaban Responden Tentang Jarak Antar Meja Dan Kursi Yang Cukup Mendukung Kelancaran Arus Berlalu Lalang Pelanggan Di Mauku Kopi.
No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1. Sangat Setuju 10 10%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020)
Selain itu suhu di dalam ruangan merupakan salah satu indikator selanjutnya. Suhu didalam ruangan Mauku Kopi sendiri merupakan salah satu hal yang juga diperhatikan karena suhu itu sendiri jugak dapat berpengaruh terhadap kenyamanan pelanggan selama di gerai tersebut. Dapat diketahui bahwa 77% (77 responden) setuju bahwa suhu udara didalam Mauku Kopi tidak terasa panas maupun terlalu dingin sehingga pelanggan pun merasa betah dan tidak gelisah karena merasa kedinginan ataupun kepanasan selama berada di gerai tersebut, pelanggan yang menggunakan no smoking area yang dapat merasakan bagaimana suhu didalam gerai tersebut. Persentase jawaban responden berdasarkan frekuensi disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Jawaban Responden Tentang Suhu Udara Di Dalam Mauku Kopi Tidak Terasa Panas Maupun Terlalu Dingin.
No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1. Sangat Setuju 9 9%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020)
Setelah itu kita juga dapat melihat bahwa selain dari suhu udara, kualitas udara yang menyegarkan jugak diperhatikan para pelanggan Mauku Kopi. Dapat diketahui bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan ―setuju‖ sebesar 65% (65 responden) bahwa udara di dalam Mauku Kopi selalu segar. Suhu dan udara yang segar benar – benar sangat membuat pelanggan merasa nyaman dan betah menghabiskan waktu di gerai tersebut dan dapat membuat pelanggan ingin datang kembali ke tempat tersebut. Persentase jawaban responden berdasarkan frekuensi disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Jawaban Responden Tentang Udara Di Dalam Mauku Kopi Selalu Segar.
No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1. Sangat Setuju 10 10%
2. Setuju 65 65%
3. Netral 25 25%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020)
Selain itu kebersihan toko merupakan indikator keempat dari variabel Store Atmosphere (X1). Toko yang bersih menjadi salah satu penilaian yang dapat membuat pelanggan menyukai gerai tersebut. Area gerai yang bersih merupakan hal yang sangat memuaskan bagi para pelanggan dari sudut pandang gerai.
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui responden terbanyak memberikan pernyataan
―setuju‖ sebesar 64% (64 responden) bahwa area di dalam Mauku Bersih.
Presentase jawaban responden berdasarkan frekuensi disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Jawaban Responden Tentang Area Di Dalam Mauku Kopi Bersih.
No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1. Sangat Setuju 17 17%
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2020)
Selanjutnya kita juga dapat melihat berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui sebesar 63% (63 responden) memberikan pernyataan setuju bahwa gerai Mauku
Selanjutnya kita juga dapat melihat berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui sebesar 63% (63 responden) memberikan pernyataan setuju bahwa gerai Mauku