• Tidak ada hasil yang ditemukan

................................................................................. Error! Bookmark not defined

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Gambaran perilaku ibu yang memiliki baduta gizi kurang dalam hal pemberian ASI dan makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara umum masih buruk karena sebagian besar ibu memiliki pengetahuan, sikap dan praktik pemberian ASI dan MP-ASI yang tidak buuk.

a. Pengetahuan ibu baduta gizi kurang dalam pemberian ASI yang meliputi pengetahuan tentang pemberian ASI dan ASI eksklusif, komposisi dan manfaat ASI dan waktu/usia pemberian ASI pertama kali termasuk buruk. Meskipun demikian pengetahuan informan mengenai frekuensi pemberian ASI dan waktu/lamanya pemberian ASI sudah termasuk baik karena hampir semua ibu baduta memiliki pengetahuan yang baik dalam hal tersebut.

b. Sikap ibu baduta gizi kurang dalam pemberian ASI yang meliputi sikap tentang pemberian pemberian ASI dan ASI eksklusif, komposisi dan manfaat ASI dan waktu/usia pemberian ASI pertama kali termasuk buruk. Meskipun demikian pengetahuan informan mengenai frekuensi pemberian ASI dan waktu/lamanya pemberian ASI sudah termasuk baik karena hampir semua ibu baduta memiliki pengetahuan yang baik dalam hal tersebut.

c. Praktek ibu baduta gizi kurang dalam pemberian ASI yang meliputi pemberian ASI dan ASI eksklusif, komposisi dan manfaat ASI dan

waktu/usia pemberian ASI pertama kali termasuk buruk. Meskipun demikian pengetahuan ibu baduta mengenai frekuensi pemberian ASI dan waktu/lamanya pemberian ASI sudah termasuk baik karena hampir semua ibu baduta memiliki pengetahuan yang baik dalam hal tersebut.

2. Gambaran perilaku ibu baduta gizi kurang dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara umum masih belum sesuai karena sebagian besar ibu baduta memiliki pengetahuan, sikap dan praktek pemberian MP-ASI yang tidak tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

a. Pengetahuan ibu baduta gizi kurang dalam pemberian MP-ASI termasuk buruk karena hampir semua informan tidak mengetahui banyak hal terkait pemberian MP-ASI terutama mengenai komposisi dan porsi MP-ASI, waktu pertama kali pemberian MP-ASI, syarat-syarat MP-ASI, tahapan MP-ASI serta cara membuat MP-ASI yang tepat. Namun pengetahuan dalam hal frekuensi pemberian MP-ASI rata-rataibu baduta mengetahui bahwa MP-ASI sebaiknya diberikan 3 kali dalam sehari.

b. Sikap ibu baduta gizi kurang dalam pemberian MP-ASI juga masih belum sesuai karena hampir semua informan tidak setuju apabila MP-ASI diberikan setelah bayi berusia enam bulan mereka beranggapan bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. c. Praktek ibu baduta gizi kurang dalam pemberian MP-ASI juga belum

makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi bayi. Mereka hanya memberikan makanan berupa bubur bayi, tidak ada tambahan lauk pauk, buah atau sayur.

3. Sebagian besar ibu baduta tidak menerapkan pola asuh makan yang baik kepada balitanya, yang ditunjukkan dengan perilaku pemberian ASI dan MP-ASI kepada bayi yang secara umum termasuk tidak sesuai. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikanibu baduta serta tingkat pendapatan keluarga yang sangat minim.

7.2 Saran

1. Disarankan kepada Petugas Puskesmas khususnya tenaga pelaksana gizi (TPG), untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas konseling gizi kepada ibu balita khususnya ibu baduta yang mengalami masalah gizi.

2. Sebaiknya konseling gizi yang berkaitan dengan pemberian makan dilakukan dengan menggunakan contoh menu makanan dengan komposisi yang beragam dan lengkap dengan takaran atau porsi yang harus diberikan, serta frekuensi dan cara yang tepat dalam menyajikan makanan untuk balita, yang mudah dimengerti ibu balita sehingga dapat dipraktikkan di rumah.

3. Disarankan kepada Petugas Kesehatan untuk meningkatkan program penyuluhan kesehatan khususnya penyuluhan terkait masalah pentingnya pemberian ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI yang tepat sesuai dengan kebutuhan gizi dan usia anak.

4. Disarankan kepada Petugas Kesehatan untuk meningkatkan program perbaikan gizi dengan upaya pendampingan gizi baik secara individu maupun kelompok kepada ibu yang memiliki anak dengan status gizi buruk maupun gizi kurang.

5. Sebaiknya Petugas Kesehatan melakukan upaya pendekatan dengan tokoh masyarakat yang berpengaruh di wilayah setempat dalam rangka upaya merubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Cetakan ke Empat, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

As’ad. S, 2002, Gizi-Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Amalia, Nurfita, 2011, Pola Asuh Anak Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kejayan Kabupaten Pasuruan Tahun

2011. Skripsi FKM UI Jakarta.

Almatsier, S. dan Soetardjo, S, dkk, 2011, Gizi Seimbang Dalam Daur

Kehidupan, PT Gramedia Pustaka utama, Jakarta.

CORE, 2003, Buku Panduan Pemulihan yang berkesinambungan Bagi Anak

Malnutrisi, Diterjemahkan oleh Project Concern

International/PCI-Indonesia.

Deddy, 1994, Masalah Program ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI,

Jakarta.

Depkes RI, 2002, Pemantauan Pertumbuhan Anak, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, Jakarta.

______, 2004, Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) , Direktorat Jenderal Bina

Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, Jakarta.

______, 2006, Pedoman Umum Pemberian MP-ASI lokal, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, Jakarta.

______, 2007, Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan, Depkes RI, Jakarta.

______, 2008, Laporan Hasil RISKESDAS 2007, Depkes RI, Jakarta.

______, 2009, Pedoman Penanganan dan Pelacakan Balita Gizi Buruk,

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, Jakarta.

E.Beck, Mary, 2011, Ilmu Gizi dan Diet (Hubungannya dengan

Penyakit-Penyakit untuk Perawat & Dokter), Andi Offset, Yogyakarta.

Harsiki, Trinabasilih, 2003, Hubungan Pola Asuh Anak dan Faktor Lain Dengan Keadaan Gizi Anak Batita Keluarga Miskin Di Pedesaan dan Perkotaan

Propinsi Sumatera Barat Tahun 2002, Tesis Program Pasca Sarjana

FKM UI, Depok.

Herawati, M.I. Tri Hadiah, 1999, Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita KEP Terhadap Perubahan Status Gizi Balita di Empat

Puskesmas Kabupaten Sidoarjo Tahun 1998, Tesis Program Pasca

Sarjana FKM UI, Depok.

Husin, Cut Ruhana, 2008, Hubungan Pola Asuh Anak dengan Status Gizi Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Terkena Tsunami Kabupaten Pidie

Propinsi Nangroe Aceh Darussalam Tahun 2008, Tesis Program Pasca

Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Jahari, A.B. dan Sandjaya, dkk, 2000, Status Gizi Balita di Indonesia Sebelum dan Selama Krisis (Analisis Data Antropometri Susenas 1989 s/d 1999),

Kartasapoetra dan Marsetyo, 2003, Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja), Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Karyadi, Lies Darwin, 1985, Pengaruh Pola Asuh Makan Terhadap Kesulitan

Makan Anak Bawah Tiga Tahun (BATITA). Tesis Fakultas Pasca Sarjana

IPB, Bogor.

Khomsan, Ali, 2000, Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian IPB, Bogor. Khomsan, Ali dan Yayuk Farida, Baliwati. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi.

Penebar Swadaya. Depok.

Khomsan, Ali, Faisal Anwar, dkk, 2007a, Studi Implementasi Program Gizi: Pemanfaatan, Cakupan, Keefektifan dan Dampak Terhadap Status Gizi

Balita, Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB,

Bogor.

______, dkk, 2007b, Studi Peningkatan Pengetahuan Gizi Ibu dan Kader

Posyandu serta Perbaikan Gizi Balita, Departemen Gizi Masyarakat

Fakultas Ekologi Manusia IPB, Bogor.

Kodariyah, Witri, 2010, Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Makan Pada Anak Usia Prasekolah (1-3 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas

Bogor Timur Kota Bogor Tahun 2009. Skripsi FKIK KESMAS UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Moeleong, Lexy J. 1991, Metode Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosadakarya, Bandung.

Maryunani, Anik, 2010, Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan, CV. Trans Info Media, Jakarta.

Milles dan Hubberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Gramedia, Jakarta.

Moehji, Sjahmien, 1988, Pemeliharaan Gizi Bayi dan Balita, Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta.

______, 2003, Ilmu Gizi, Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta.

______, 2008, Bayi Sehat dan Cerdas Melalui Gizi dan Makanan Pilihan:

Panduan Asupan Gizi untuk Bayi dan Balita, Pustaka Mina, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 1993, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu

Perilaku Kesehatan, Andi Offset, Yogyakarta.

Nadesul, SH, 2005, Makanan Sehat Untuk Bayi, Puspa Swara, Jakarta.

______, 2003a, Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

______, 2003b, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

______, 2004, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. ______, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta.

______, 2007, Promosi Keshatan dan Ilmu Perlaku, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

RSCM, & PERSAGI, 1988, Penuntun Diit Anak, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rosmana, Dadang, 2003, Hubungan Pola Asuh Gizi dengan Status Gizi Anak Usia 6- 24 Bulan di Kabupaten Serang Propinsi Banten Tahun 2003,

Soetjiningsih, 1997, ASI (Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan). Cetakan Pertama, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Surabaya.

Soetjiningsih, 1998, Tumbuh kembang Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Surabaya.

Santoso, Soegeng dan Ranti, Anne Lies, 1999, Kesehatan Dan Gizi. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sunarti, E, 2004, Mengasuh dengan Hati Tantangan yang Menengah, Media Kompotindo, Jakarta.

Sarmin dan Rachmawaty Fitri, 2009, Cara Mendeteksi Gizi Buruk Pada Balita.

al- Mawaddah [online], [diakses pada 8 februari 2012], <http://almawaddah.wordpress.com/>.

Sediaoetama, Acmad Djaeni, 2008, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I, Cetakan ke Delapan, Dian Rakyat, Jakarta.

______, 2009, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II, Cetakan ke Enam, Dian Rakyat, Jakarta.

Susanto, 2003, Gizi dan Kesehatan, Bayu Media, Malang.

Supariasa, I.D.N, dkk, 2002, Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Prabantini, Dwi, 2010, A to Z Makanan Pendamping ASI, Andi Offset, Yogyakarta.

Pudjiadi, Solihin, 2005, Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, Edisi Keempat, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Winarno, FG, 1987, Gizi dan Makanan (Bagi Bayi dan Anak Sapihan), Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Yuniarti, 2010, Analisis Pola Makan dan Aktifitas Fisik Siswa-Siswi Gizi Lebih Di

SMA LABSCHOOL Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tahun 2009, Skripsi

FKIK KESMAS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Zulkarnaen, 2008, Hubungan Karakteristik Keluarga Terhadap Kenaikan Berat

Badan Balita Gizi Buruk Di Klinik Gizi Puslitbang Gizi Dan Makanan

Bogor Tahun 2007. Skripsi FKIK KESMAS UIN Syarif Hidayatullah

Dokumen terkait