• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam dokumen Agung Podomoro Land Tbk 2013 (Halaman 41-46)

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND

ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor- faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang diatur dibawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealth with below.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Pengakuan Pendapatan dan Beban Pokok

Penjualan

Revenue and Cost of Sales Recognition

Grup mengakui pendapatan dan beban pokok penjualan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3z. Asumsi yang penting diperlukan adalah dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan dan jumlah biaya pembangunan. Dalam membuat asumsi, Grup mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Pendapatan dari proyek diungkapkan dalam Catatan 30 dan beban dari proyek diungkapkan dalam Catatan 31.

The Group recognize revenues and cost of sales from the project in development stage based on percentage of completion method. Stage of completion is measured based on the accounting policies described in Note 3z Important assumption is required in determining the stage of completion (percentage of completion) and the amount of estimated income and total development cost. In making assumptions, the Group evaluate them based on past experience and with the assisstance of specialists. Revenue from the project disclosed in Note 30 and expense from the project disclosed in Note 31.

Penurunan Nilai Aset Impairment of Assets

Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.

Testing performed for the decline in value of asset if there is indication of impairment. The determination of asset’s value in use requires estimates of expected cash flows resulting from the use of the asset (cash- generating unit) and the sale of this asset as well as the appropriate discount rate for determining the present value.

Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.

Although the assumptions used in estimating the value in use of assets as reflected in the consolidated financial statements have been deemed appropriate and reasonable, however, significant changes in the assumptions would have a material effect on the determination of the amount that can be recovered and consequently, the resulting impairment loss would affect the results of operations.

Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset Grup.

Based on management’s assessment, there are no indicators of impairment on the assets of the Group.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi dan Aset Tetap

Estimated Useful Lives of Investment Properties and Property and Equipment

Masa manfaat setiap properti investasi dan aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Group’ investment properties, and property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat properti investasi dan aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life of any item of investment properties and property and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property and equipment.

Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14 dan 15.

The carrying amounts of investment properties and property and equipment are disclosed in Notes 14 and 15.

Manfaat Karyawan Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 24.

The determination of post-employment benefits obligation depends on selection of certain assumptions used by the actuary for the calculation of the liability. These assumptions include discount rate and rate of increase in salaries. Different realization, from the Group assumptions are accumulated and amortized over the future periods and consequently will affect the expense and liabilities recognized in the future. Although the assumptions of the Group are considered appropriate and reasonable, significant changes in fact or significant changes in assumptions used can significantly affect the post-employment benefits obligation of the Group. The carrying amount of post-employees benefit obligation are disclosed in Note 24.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Kas 4.418.849 2.659.814 Cash on hand

Bank Cash in banks

Rupiah Rupiah

Bank Internasional Indonesia 68.110.979 34.352.667 Bank Internasional Indonesia Bank Central Asia 50.414.493 53.345.625 Bank Central Asia

Bank Pan Indonesia 16.839.814 17.494.967 Bank Pan Indonesia

Bank CIMB Niaga 13.418.255 11.040.190 Bank CIMB Niaga

Bank Mandiri 11.541.183 19.672.969 Bank Mandiri

Bank Permata 8.576.541 12.219.271 Bank Permata

Bank Negara Indonesia 5.983.716 24.960.703 Bank Negara Indonesia

Lain - lain (masing-masing Others (each below

dibawah Rp 5.000.000 ribu) 7.196.214 2.025.909 Rp 5,000,000 thousand)

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Bank Internasional Indonesia 11.933.986 5.750.420 Bank Internasional Indonesia

Lain - lain (masing-masing Others (each below

dibawah Rp 5.000.000 ribu) 10.568.027 6.746.902 Rp 5,000,000 thousands)

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah Rupiah

Bank Internasional Indonesia 1.183.907.049 895.556.482 Bank Internasional Indonesia

Bank Permata 670.373.183 261.571.174 Bank Permata

Bank Negara Indonesia 348.503.095 271.116.209 Bank Negara Indonesia Bank Pan Indonesia 234.974.471 170.835.314 Bank Pan Indonesia

Bank CIMB Niaga 60.212.438 152.712.033 Bank CIMB Niaga

Bank Tabungan Negara 53.979.168 201.593.916 Bank Tabungan Negara

Bank UOB 46.532.533 515.378 Bank UOB

Bank Rakyat Indonesia 20.000.000 - Bank Rakyat Indonesia

Lain - lain (masing-masing Others (each below

dibawah Rp 10.000.000 ribu) 22.194.880 49.471.149 Rp 10,000,000 thousands)

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Bank Internasional Indonesia 273.020.816 - Bank Internasional Indonesia

Bank Permata 57.963.821 2.965.975 Bank Permata

Bank Pan Indonesia - 24.380.047 Bank Pan Indonesia Bank Central Asia - 8.367.374 Bank Central Asia

Jumlah 3.180.663.511 2.229.354.488 Total

Dana cadangan untuk penggantian Funds/reserve for replacement

perabotan dan perlengkapan hotel furniture and equipment

(Catatan 11) (3.524.677) (4.254.552) (Note 11)

Bersih 3.177.138.834 2.225.099.936 Net

Tingkat bunga deposito berjangka Interest rate per annum on time

per tahun deposits

Rupiah 4% - 9,75% 4,5% - 7,75% Rupiah

Dollar Amerika Serikat 2% - 2,5% 1% - 3% U.S. Dollar

31 Desember/December 31,

Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga.

All cash in banks and time deposits are placed with third parties.

6. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD PARTIES 2013 2012 Rp'000 Rp'000 Penjualan Sales Apartemen 1.167.152.257 1.295.166.638 Apartments Perkantoran 127.092.586 287.994.764 Offices

Rumah tinggal 48.495.039 50.101.030 Houses

Rumah toko 8.243.772 - Shophouses Rumah Kantor 1.688.148 - Home Office

Pendapatan Revenues

Sewa 38.254.139 14.761.241 Rental

Hotel 15.776.461 12.370.439 Hotel

Jumlah 1.406.702.402 1.660.394.112 Total

Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (475.637) (64.802) lossess

Bersih 1.406.226.765 1.660.329.310 Net

31 Desember/December 31,

Piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:

Trade accounts receivable based on age category are as follows:

2013 2012

Rp'000 Rp'000

Belum jatuh tempo 1.354.643.906 1.598.656.534 Not yet due

Jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 30.011.758 46.851.788 1 - 30 days

31 - 60 hari 11.791.356 4.724.049 31 - 60 days

61 - 90 hari 4.487.273 3.402.513 61 - 90 days

91 - 120 hari 5.292.472 4.347.935 91 - 120 days

Lewat 120 hari - 2.346.491 More than 120 days

Bersih 1.406.226.765 1.660.329.310 Net

31 Desember/December 31,

Seluruh piutang usaha kepada pihak ketiga merupakan piutang dalam mata uang Rupiah, kecuali sebesar Rp 75.466.670 ribu dan Rp 101.828.191 ribu pada tahun 2013 dan 2012 merupakan piutang dalam mata uang Dollar Amerika Serikat.

All trade accounts receivable from third parties are denominated in Rupiah, except for Rp 75,466,670 thousands and Rp 101,828,191 in 2013 and 2012 which is denominated in US Dollar.

Piutang usaha atas penjualan apartemen, rumah kantor dan perkantoran terutama berasal dari selisih kurang uang yang diterima dengan pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek.

Trade accounts receivable from sale of apartments, home office and offices mainly are derived from the excess of revenue recognized based on percentage of completion over the advances received from customers.

Piutang usaha dari penjualan rumah tinggal dan rumah toko merupakan tagihan atas penjualan proyek rumah tinggal Green Permata dan Grand Taruma, Karawang dan rumah toko Garden Shopping Arcade, Green Lake Sunter dan Grand Taruma, Karawang.

Trade accounts receivable from sale of houses and shop houses are derived from the sale of residential project Green Permata and Grand Taruma, Karawang and Garden Shopping Arcade, Green Lake Sunter and Grand Taruma, Karawang.

Piutang sewa berasal dari sewa area pusat perbelanjaan. Piutang usaha hotel merupakan tagihan kepada tamu hotel dan biro perjalanan.

Trade account receivable from rental are derived from shoping center rents. Trade account receivable from hotel are derived from charges to hotel guests and travel agents.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 piutang usaha masing-masing sebesar Rp 1.482.678.604 ribu dan Rp 1.004.500.713 ribu digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 20).

On December 31, 2013 and 2012, trade accounts receivable amounting to Rp 1,482,678,604 thousand and Rp 1,004,500,713 thousand, respectively, are used as collateral for credit facilities of bank loan (Note 20).

Dalam dokumen Agung Podomoro Land Tbk 2013 (Halaman 41-46)