• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Ethical Clearance

Ethical clearance diperoleh dari Komisi Etik dengan nomor : 84/ TGL/KEPK FK USU-RSUP HAM/2019. Oleh karena digunakan manusia sebagai subjek penelitian, maka hakekatnya sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam pertimbangan etik, yaitu data yang diperoleh mestilah dijaga kerahasiaannya

BAB IV

JADWAL PENELITIAN DAN BIAYA PENELITIAN

4.1 JADWAL PENELITIAN

Waktu Penelitian

No. Kegiatan Maret 2019 Aprl 2019 Mei 2019 Juni 2019 1. Penyusunan Proposal

2. Seminar Proposal 3. Revisi Proposal 4. Pengurusan Surat Izin 5. Pengumpulan Data

6. Pengolahan dan Analisa Data

7. Penyusunan Laporan

Waktu Penelitian

No. Kegiatan Juli 2019 Agst 2019 Sep 2019 Okt 2019 1. Penyusunan Proposal

2. Seminar Proposal 3. Revisi Proposal 4. Pengurusan Surat Izin 5. Pengumpulan Data

6. Pengolahan dan Analisa Data 7. Penyusunan Laporan

4.2 BIAYA PENELITIAN

RINCIAN BIAYA PENELITIAN

1. Transportasi Rp 300,000 2. Administrasi RSUP Haji Adam Malik Medan Rp 100,000

3. Pengelolahan data Rp 300,000

4. Jilid, fotokopi dan lain-lain Rp 300,000 Jumlah Biaya Rp. 1,000,000

(Satu Juta Rupiah)

Seluruh biaya penelitian ditanggung oleh peneliti.

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 DISTRIBUSI PROPORSI PENDERITA KANKER PARU BERDASARKAN TAHUN

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan tahun di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.1 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Tahun di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2016-2018.

Pada tabel 5.1 dapat dilihat proporsi penderita kanker paru rawat inap yang tertinggi adalah pada tahun 2017 sebesar 40,5%, diikuti dengan tahun 2016 sebesar 32,8% dan yang terendah tahun 2018 sebesar 26,7%.

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi penderita kanker paru tahun 2016 dan 2018 mengalami penurunan sebanyak 102-83 = 19 kasus dengan simple rasio penurunan adalah = 1,23 kali dan persentase penurunan sebesar x 100% = 18,63 % dari tahun 2016 ke tahun 2018.

Tahun n %

2016 102 32,8

2017 126 40,5

2018 83 26,7

Jumlah 311 100,0

5.2. SOSIODEMOGRAFI

5.2.1 UMUR

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan umur di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Umur di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat proporsi umur penderita kanker paru tertinggi pada kelompok umur 65-69 tahun sebanyak 70 orang (22,5%), yang terendah pada kelompok umur 30-34% tahun sebanyak 1 orang (0,3%), sedangkan pada kelompok umur 20-24 tahun dan 25-29 tahun tidak dijumpai.

Umur n %

20-24 0 0,0

25-29 0 0,0

30-34 1 0,3

35-39 3 1,0

40-44 13 4,2

45-49 16 5,1

50-54 56 18,0

55-59 55 17,7

60-64 50 16,1

65-69 70 22,5

70-74 17 5,5

≥ 75 30 9,6

Jumlah 311 100,0

5.2.2 JENIS KELAMIN

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan umur di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat proporsi jenis kelamin penderita kanker paru yang lebih tinggi adalah laki-laki sebanyak 239 orang (76,8%) daripada perempuan sebanyak 72 orang (23,2%).Sex ratio penderita kanker paru atau sekitar 3:1 menunjukkan jumlah penderita kanker paru lebih tinggi laki-laki daripada perempuan.

5.2.3 PEKERJAAN

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan pekerjaan di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Jenis kelamin n %

Laki-laki 239 76,8

Perempuan 72 23,2

Jumlah 311 100,0

Tabel 5.4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Pekerjaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat proporsi pekerjaan penderita kanker paru tertinggi adalah petani sebanyak 101 orang (32,5%) dan yang terendah pensiunan sebanyak 18 orang (5,8%).

5.2.4 TEMPAT TINGGAL

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan tempat tinggal di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Tempat Tinggal di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Pekerjaan n %

Pensiunan 18 5,8

Pegawai Swasta 29 9,3

Wiraswasta 77 24,8

Petani 101 32,5

Tidak Bekerja 44 14,1

Tidak Tercatat 42 13,5

Jumlah 311 100,0

Tempat Tinggal n %

Kota Medan 65 20,9

Luar kota Medan 246 79,1

Jumlah 311 100,0

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat proporsi tempat tinggal penderita kanker paru yang lebih tinggi adalah yang tinggal di luar kota Medan sebanyak 246 orang (79,1%) daripada yang tinggal di kota Medan sebanyak 65 orang (20,9%).

5.3 KELUHAN UTAMA

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan keluhan utama di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.6 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Keluhan Utama di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat proporsi keluhan utama penderita kanker paru yang tertinggi adalah yang lebih dari satu keluhan sebanyak 284 orang (91,3%) dan yang terendah batuk sebanyak 13 orang (4,2%), sedangkan yang nyeri dada, batuk darah dan disfagi tidak dijumpai.

Keluhan Utama n %

Sesak Nafas 14 4,5

Batuk 13 4,2

Nyeri Dada 0 0,0

Batuk Darah 0 0,0

Disfagi 0 0,0

> 1 Keluhan 284 91,3

Jumlah 311 100,0

5.4 RIWAYAT MEROKOK

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan riwayat merokok di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Riwayat Merokok di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat proporsi riwayat merokok penderita kanker paru yang lebih tinggi adalah yang merokok sebanyak 259 orang (83,3%) daripada yang tidak merokok sebanyak 52 orang (16,7%).

5.5 EFUSI PLEURA

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan efusi pleura di RSUP H.

Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Riwayat Merokok n %

Merokok 259 83,3

Tidak Merokok 52 16,7

Jumlah 311 100,0

Tabel 5.8 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Efusi Pleura di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat proporsi terjadinya efusi pleura pada penderita kanker paru yang lebih tinggi adalah yang tidak terjadi efusi pleura sebanyak 295 orang (94,9%) daripada yang terjadi efusi pleura sebanyak 16 orang (5,1%).

5.6 TIPE HISTOLOGI

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan tipe histologi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.9 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Tipe Histologi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Efusi Pleura n %

Terjadi 16 5,1

Tidak Terjadi 295 94,9

Jumlah 311 100,0

Tipe Histologi n %

Squamous Cell Carcinoma 79 25,4

Adenocarcinoma 232 74,6

Small Cell Carcinoma 0 0,0

Large Cell Carcinoma 0 0,0

Jumlah 311 100,0

Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat proporsi tipe histologi penderita kanker paru yang tertinggi adalah adenocarcinoma sebanyak 232 orang 74,6% daripada squamous cell carcinoma sebanyak 79 orang (25,4%), sedangkan yang small cell carcinoma dan large cell carcinoma tidak dijumpai.

5.7 CARA PENGAMBILAN SPESIMEN

Proporsi penderita kanker paru rawat inap berdasarkan cara pengambilan spesimen di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.10 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Cara Pengambilan Spesimen di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat proporsi cara pengambilan spesimen penderita kanker paru yang tertinggi adalah sitologi cairan sebanyak 223 orang

Cara Pengambilan Spesimen n %

Sitologi Cairan 223 71,7

Sitologi AJH 23 7,4

Sitologi TTNA 22 7,1

Sitologi TBNA 21 6,8

Histopatologi EBUS 0 0,0

Histopatologi TBLB 13 4,2

Histopatologi TTB 9 2,9

Histopatologi Reseksi 0 0,0

Jumlah 311 100,0

(71,7%) dan yang terendah histopatologi TTB sebanyak 9 orang (2,9%), sedangkan yang histopatologi EBUS dan histopatologi reseksi tidak dijumpai.

5.8 UMUR BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Proporsi umur berdasarkan jenis kelamin penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.11 Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Umur

Jenis kelamin

Jumlah Nilai p Laki-laki Perempuan

n % n % n %

0,015

30-34 1 100 0 0,0 1 100

35-39 1 33,3 2 66,7 3 100

40-44 6 46,2 7 53,8 13 100

45-49 10 62,5 6 37,5 16 100

50-54 41 73,2 15 26,8 56 100

55-59 44 80,0 11 20,0 55 100

60-64 36 72,0 14 28,0 50 100

65-69 63 90,0 7 10,0 70 100

70-74 13 76,5 4 23,5 17 100

≥ 75 24 80,0 6 20,0 30 100

Berdasarkan tabel 5.11 dapat dilihat dari hasil uji chi-square p < 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi umur dengan jenis kelamin. Pada kelompok umur 30-34, 45-49, 50-54, 55-59, 60-64, 65-69, 70-74, ≥ 75 tahun, proporsi laki-laki lebih tinggi dari yang perempuan masing-masing sebanyak 1 orang (100%), 10 orang (62,5%), 41 orang (73,2), 44 orang (80,0%), 36 orang (72%), 63 orang (90%), 13 orang (76,5%), 24 orang (80%). Pada kelompok umur 35-39 tahun dan 40-44 tahun, proporsi perempuan lebih tinggi dari laki-laki masing-masing sebanyak 2 orang (66,7%) dan 7 orang (53,8%).

5.9 JENIS KELAMIN BERDASARKAN PEKERJAAN

Proporsi jenis kelamin berdasarkan pekerjaan penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.12 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Pekerjaan Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Keterangan : JK= Jenis kelamin, TB= Tidak bekerja, PN = Pensiunan, TT= Tidak tercatat, PS = Pegawai swasta , JL= Jumlah, WR= Wiraswasta LK= Laki-laki, PT= Petani,

PP = Perempuan, p = Nilai p JK

Pekerjaan

JL p

PN PS WR PT TB TT

n % n % n % n % n % n % n %

<

0,001 LK 17 7,1 26 10,9 72 30,1 90 37,7 1 0,4 33 13,8 239 100

PP 1 1,4 3 4,2 5 6,9 11 15,3 43 59,7 9 12,5 72 100

Berdasarkan tabel 5.12, dapat dilihat dari hasil uji chi-square p < 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi jenis kelamin dengan pekerjaan. Dari seluruh penderita kanker paru laki-laki, yang tertinggi adalah dengan pekerjaan petani sebanyak 90 orang (37,7%) dan terendah adalah yang tidak bekerja sebanyak 1 orang (0,4%). Dari seluruh penderita kanker paru perempuan, yang tertinggi adalah yang tidak bekerja sebanyak 43 orang (59,7%) dan yang terendah adalah yang pensiunan sebanyak 1 orang (1,4%).

5.10 JENIS KELAMIN BERDASARKAN RIWAYAT MEROKOK

Proporsi jenis kelamin berdasarkan riwayat merokok penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.13 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Riwayat Merokok Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.13 dapat dilihat dari hasil uji chi-square p < 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi jenis kelamin dengan riwayat merokok.

Dari seluruh penderita kanker paru laki-laki, yang tertinggi adalah yang merokok sebanyak 232 orang (97,1%) dan seluruh penderita kanker paru perempuan, yang tertinggi adalah yang tidak merokok sebanyak 45 orang (62,5%).

Jenis Kelamin

Riwayat Merokok

Jumlah Nilai p Merokok Tidak Merokok

n % n % n %

< 0,001

Laki-laki 232 97,1 7 2,9 239 100

Perempuan 27 37,5 45 62,5 72 100

5.11 PEKERJAAN BERDASARKAN KELUHAN UTAMA

Proporsi pekerjaan berdasarkan keluhan utama penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.14 Distribusi Proporsi Pekerjaan Berdasarkan Keluhan Utama Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Keterangan : > 1 keluhan : Lebih dari satu keluhan

Berdasarkan tabel 5.14 dapat dilihat dari hasil uji chi-square p < 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi pekerjaan dengan keluhan utama. Dari seluruh penderita kanker paru yang pekerjaan baik pensiunan, pegawai swasta, wiraswasta, petani, tidak bekerja dan tidak tercatat, yang tertinggi adalah dengan keluhan utama lebih dari satu keluhan masing-masing sebanyak 16 orang (88,9%), 22 orang (75,9%), 73 orang (94,8%), 94 orang (93,1%), 39 orang (88,6%) dan 40 orang (95,2%).

Pekerjaan

Keluhan Utama

Jumlah Nilai p Sesak nafas Batuk > 1 Keluhan

n % n % n % n %

0,019

Pensiunan 0 0,0 2 11,1 16 88,9 18 100

Pegawai Swasta 4 13,8 3 10,3 22 75,9 29 100

Wiraswasta 4 5,2 0 0,0 73 94,8 77 100

Petani 2 2,0 5 5,0 94 93,1 101 100

Tidak Bekerja 4 9,1 1 2,3 39 88,6 44 100

Tidak Tercatat 0 0,0 2 4,8 40 95,2 42 100

5.12 PEKERJAAN BERDASARKAN RIWAYAT MEROKOK

Proporsi pekerjaan berdasarkan riwayat merokok penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.15 Distribusi Proporsi Pekerjaan Berdasarkan Riwayat Merokok Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.15 dapat dilihat dari hasil uji chi-square p < 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi pekerjaan dengan riwayat merokok.

Dari seluruh penderita kanker paru yang pekerjaan pensiunan, pegawai swasta, wiraswasta, petani dan tidak tercatat, yang tertinggi adalah dengan riwayat merokok, masing-masing sebanyak 17 orang (94,4%), 24 orang (82,8%), 74 orang (96,1%), 91 orang (90,1%) dan 36 orang (85,7%), sedangkan yang tidak bekerja, tertinggi adalah dengan riwayat tidak merokok sebanyak 27 orang (61,4%).

Pekerjaan

Riwayat Merokok

Jumlah Nilai p Merokok Tidak Merokok

n % n % n %

< 0,001

Pensiunan 17 94,4 1 5,6 18 100

Pegawai Swasta 24 82,8 5 17,2 29 100

Wiraswasta 74 96,1 3 3,9 77 100

Petani 91 90,1 10 9,9 101 100

Tidak Bekerja 17 38,6 27 61,4 44 100

Tidak Tercatat 36 85,7 6 14,3 42 100

5.13 KELUHAN UTAMA BERDASARKAN RIWAYAT MEROKOK

Proporsi keluhan utama berdasarkan riwayat merokok penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.16 Distribusi Proporsi Keluhan Utama Berdasarkan Riwayat Merokok Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.13 dapat diketahui dari seluruh penderita kanker paru yang keluhan utama sesak nafas, batuk dan lebih dari satu keluhan semuanya yang tertinggi adalah dengan riwayat merokok masing-masing sebanyak 10 orang (71,4%), 13 orang (100%) dan 236 orang (83,1%).

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara keluhan utama dengan riwayat merokok.

5.14 KELUHAN UTAMA BERDASARKAN EFUSI PLEURA

Proporsi keluhan utama berdasarkan efusi pleura penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Keluhan Utama

Riwayat Merokok

Jumlah Nilai p Merokok Tidak Merokok

n % n % n %

0,013

Sesak nafas 10 71,4 4 28,6 14 100

Batuk 13 100 0 0,0 13 100

Lebih dari satu keluhan 236 83,1 48 16,9 284 100

Tabel 5.17 Distribusi Proporsi Keluhan Utama Berdasarkan Efusi Pleura Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.17 dapat diketahui dari seluruh penderita kanker paru yang keluhan utama sesak nafas, batuk maupun lebih dari satu keluhan semuanya yang tertinggi adalah tidak terjadi efusi pleura masing-masing sebanyak 13 orang (92,9%), 13 orang (100%) dan 269 orang (94,7%).

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara keluhan utama dengan efusi pleura.

5.15. RIWAYAT MEROKOK BERDASARKAN TIPE HISTOLOGI

Proporsi riwayat merokok berdasarkan tipe histologi penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Keluhan Utama

Efusi Pleura

Jumlah Nilai p Terjadi Tidak Terjadi

n % n % n %

0,660

Sesak nafas 1 7,1 13 92,9 14 100

Batuk 0 0,0 13 100,0 13 100

Lebih dari satu keluhan 15 5,1 269 94,7 284 100

Tabel 5.18 Distribusi Proporsi Riwayat Merokok Berdasarkan Tipe Histologi Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Keterangan : RM = Riwayat merokok

Berdasarkan tabel 5.18 dapat diketahui dari seluruh penderita kanker paru, baik yang dengan riwayat merokok maupun tidak merokok, semuanya yang tertinggi adalah dengan tipe histologi adenocarcinoma masing-masing sebanyak 188 orang (72,6%) dan 44 orang (84,6%).

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara riwayat merokok dengan tipe histologi.

5.16 EFUSI PLEURA BERDASARKAN TIPE HISTOLOGI

Proporsi efusi pleura berdasarkan tipe histologi penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

RM

Tipe Histologi

Jumlah Nilai Squamous Cell p

Carcinoma Adenocarcinoma

n % n % n %

0,069

Merokok 71 27,4 188 72,6 259 100

Tidak

Merokok 8 15,4 44 84,6 52 100

Tabel 5.19 Distribusi Proporsi Efusi Pleura Berdasarkan Tipe Histologi Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

Berdasarkan tabel 5.19 dapat diketahui dari seluruh penderita kanker paru baik yang terjadi efusi pleura maupun yang tidak terjadi efusi pleura, yang tertinggi adalah dengan tipe histologi adenocarcinoma masing-masing sebanyak 15 orang (93,8%) dan 217 orang (73,6%).

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara efusi pleura dengan tipe histologi.

5.17 TIPE HISTOLOGI BERDASARKAN CARA PENGAMBILAN SPESIMEN

Proporsi tipe histologi berdasarkan cara pengambilan spesimen penderita kanker paru rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Efusi Pleura

Tipe Histologi

Jumlah Nilai p Squamous Cell Carcinoma Adenocarcinoma

n % n % n %

0,071

Terjadi 1 6,2 15 93,8 16 100

Tidak Terjadi 78 26,4 217 73,6 295 100

Tabel 5.20 Distribusi Proporsi Tipe Histologi Berdasarkan Cara Pengambilan Spesimen Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2016-2018

TH

Cara Pengambilan Spesimen

JL p

SC SAJH STTNA STBNA HTBLB HTTB

n % n % n % n % n % n % n %

0,017 SCC 62 78,5 3 3,8 5 6,3 1 1,3 7 8,9 1 1,3 79 100

ADN 161 69,4 20 8,6 17 7,3 20 8,6 6 2,6 8 3,4 232 100

Keterangan : TH = Tipe histologi, HTBLB = Histopatologi TBLB, SC = Sitologi cairan, HTTB = Histopatologi TTB, SAJH = Sitologi AJH, JL = Jumlah, STTNA = Sitologi TTNA, SCC = Squamous cell carcinoma, STBNA = Sitologi TBNA, ADN = Adenocarcinoma, p = Nilai p

Berdasarkan tabel 5.20 dapat dilihat dari hasil uji chi-square p < 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi tipe histologi dengan cara pengambilan spesimen. Dari seluruh penderita kanker paru baik yang squamous cell carcinoma maupun adenocarcinoma, semuanya tertinggi dengan cara pengambilan spesimen sitologi cairan, masing-masing sebanyak 62 orang (78,5%) dan 161 orang (69,4%).

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 DISTRIBUSI PROPORSI PENDERITA KANKER PARU BERDASARKAN TAHUN

Frekuensi kunjungan penderita pada tahun 2016 adalah 102 orang (32,8%), tahun 2017 meningkat menjadi 126 orang (40,5%), tahun 2018 menurun menjadi 83 orang (26,7%). Frekuensi kunjungan penderita tahun 2016 dan 2018 mengalami penurunan sebanyak 19 kasus dengan persentase penurunan 18,63%

dari tahun 2016 ke tahun 2018. Hasil penelitian ini bukan berarti menunjukkan penurunan kasus kanker paru di masyarakat namun hanya menunjukkan bahwa penderita kanker paru yang berkunjung ke RSUP H. Adam Malik menurun.

6.2 SOSIODEMOGRAFI

6.2.1 UMUR

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan umur yang tertinggi adalah pada kelompok umur 65-69 tahun dengan 70 orang (22,5%) dan yang terendah 30-34 tahun dengan 1 orang (0,3%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Marta Butar (2010) di RSU Dr Pringadi Medan yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah kelompok umur 61-68 tahun sebanyak 46 orang (26,3%). Pada umumnya jumlah penderita kanker paru tertinggi yaitu pada golongan umur 50-69 tahun. Kanker paru lebih sering terjadi pada usia lanjut karena paparan zat karsinogen yang berkepanjangan dan baru menampakkan pengaruh dalam waktu yang lama yaitu 15-25 tahun mulai dari terpapar sampai timbulnya gejala.

6.2.2. JENIS KELAMIN

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah laki-laki sebanyak 239 orang (76,8%) dan perempuan sebanyak 72 orang (23,2%).

Sex ratio penderita kanker paru adalah 3:1 menunjukkan penderita kanker paru pada laki-laki 3 kali lebih tinggi daripada perempuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ananda (2018) di RSUP DR. M Djamil Padang yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah laki-laki sebanyak 56 orang (84,8%). Penderita kanker paru lebih besar pada laki-laki karena kebiasaan merokok laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, selain itu laki-laki lebih sering terpapar zat karsinogen yang berkepanjangan dari lingkungan kerja yang baru menampakkan pengaruh dalam waktu yang lama yaitu 15-25 tahun mulai dari terpapar sampai timbulnya gejala (American Cancer Society, 2017).

6.2.3. PEKERJAAN

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan pekerjaan yang tertinggi adalah petani sebanyak 101 orang (32,5%) dan yang terendah pensiunan sebanyak 18 orang (5,8%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Oemiati (2011) yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah yang petani 60%. Pekerjaan dapat dikaitkan dengan kejadian kanker paru pada penderita karena ada beberapa dari jenis pekerjaan yang memiliki risiko terhadap terjadinya kanker paru. Misalnya petani yang terpapar dengan zat kimia seperti benzopyrene yang sebagai produk pembakaran tumbuh-tumbuhan dan industri-industri yang menggunakan zat-zat kimia yang bersifat karsinogen menyebabkan kanker paru. Pensiunan yang menderita kanker paru lebih tidak terpapar dengan zat karsinogenik seperti penderita yang bekerja dan kemungkinan didiagnosa saat baru pensiunan, namun pada penelitian ini tidak dapat diketahui dengan jelas bagaimana kondisi lingkungan pekerjaan penderita sebelumnya sehingga tidak dapat diketahui pula faktor risiko yang ada di lingkungan kerja dan tempat tinggal tersebut (Kartawiguna, 2010).

6.2.4. TEMPAT TINGGAL

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan tempat tinggal yang tertinggi adalah yang tinggal di luar Kota Medan sebanyak 246 orang (79,1%) selebihnya tinggal di Kota Medan sebanyak 65 orang (20,9%). Penderita kanker paru tertinggi datang dari luar Kota Medan dapat disebabkan karena rumah sakit ini adalah rumah sakit pusat yang menjadi tempat rujukan dan memiliki fasilitas yang lebih memadai dibandingkan dengan rumah sakit di daerah tempat tinggal penderita (Butar, 2010).

6.3. KELUHAN UTAMA

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan keluhan utama yang tertinggi adalah lebih dari satu keluhan sebanyak 284 orang (91,3%) dan terendah adalah batuk sebanyak 13 orang (4,2%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Adiatma (2012) di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah yang sesak nafas sebanyak 55 orang (87,3%). Pada umumnya gejala kanker paru yang sering ditemukan adalah batuk dan sesak nafas karena masalah akan bertimbul pada sistem saluran nafas pada pasien, dimana akan terjadi kelainan yang terjadi berupa berkurangnya silia dan bertambahnya sel yang memproduksi lendir yang akan menyebabkan terjadinya sesak nafas dan batuk. (Alsagaff, 1995).

6.4. RIWAYAT MEROKOK

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan riwayat merokok yang tertinggi adalah yang memiliki riwayat merokok sebanyak 259 orang (83,3%) daripada tidak merokok sebanyak 52 orang (16,7%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ananda (2018) di RSUP DR. M Djamil Padang yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah yang merokok sebanyak 49 orang (74,2%). Rokok merupakan faktor risiko terjadinya kanker paru. Asap rokok secara langsung dapat mempengaruhi silia dan keseluruhan paru. Kelainan yang terjadi berupa berkurangnya silia dan bertambahnya sel yang

memproduksi lendir dan akhirnya bermetaplasia. Penderita kanker paru yang tidak memiliki riwayat merokok juga memiliki risiko menderita kanker paru akibat paparan asap rokok yang juga disebut perokok pasif (Alsagaff, 1995).

6.5. EFUSI PLEURA

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan efusi pleura yang tertinggi adalah yang tidak terjadi efusi pleura sebanyak 295 orang (94,9%) dan terendah yang terjadi efusi pleura sebanyak 16 orang (5,1%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Adiatma (2012) di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah yang tidak terjadi efusi pleura 63,49%. Teori terjadinya efusi pleura pada kanker paru yaitu peningkatan produksi cairan akibat invasi langsung sel kanker ke rongga pleura.

Terjadinya efusi pleura pada kanker paru yaitu dengan menumpuknya sel tumor yang akan meningkatkan permeabilitas pleura terhadap air dan protein, adanya massa tumor mengakibatkan tersumbatnya aliran pembuluh darah vena dan getah bening, sehingga rongga pleura gagal dalam memindahkan cairan dan protein.

Adanya gangguan reabsorbsi cairan pleura melalui obstruksi aliran limfe mediastinum yang mengalirkan cairan pleura parietal, sehingga terkumpul cairan eksudat dalam rongga pleura (Suprijono, 2015).

6.6. TIPE HISTOLOGI

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan tipe histologi yang tertinggi adalah adenocarcinoma sebanyak 232 orang (74,6%) dibanding squamous cell carcinoma sebanyak 79 orang (25,4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ananda (2018) di RSUP DR. M Djamil Padang yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah yang adenocarcinoma

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan tipe histologi yang tertinggi adalah adenocarcinoma sebanyak 232 orang (74,6%) dibanding squamous cell carcinoma sebanyak 79 orang (25,4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ananda (2018) di RSUP DR. M Djamil Padang yang menemukan bahwa proporsi penderita kanker paru tertinggi adalah yang adenocarcinoma

Dokumen terkait