• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.10 Etika Penelitian

Semua peserta diberi penjelasan mengenai tujuan dan cara yang dijalankan pada penelitian ini. Penelitian dijalankan setelah didapat persetujuan secara sukarela dari masing-masing peserta dengan menandatangani surat pernyataan persetujuan (informed consent). Setiap peserta berhak mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap dirinya. Karena alasan tertentu, peserta berhak untuk menarik diri dari penelitian ini. Penelitian ini mendapat persetujuan dari komite etika penelitian bidang kesehatan FK USU dengan No : 154/KOMET/FK USU/2010.

29 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Selama kurun waktu penelitian, didapatkan sebanyak 59 orang subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Mereka di kelompokan dalam 2 kelompok yaitu kelompok A (Metformin XR) 29 orang subjek dan kelompok B (Metformin IR) 30 orang subjek secara acak sesuai dengan urutan huruf yang terdapat didalam amplop yang diambil.

4.1 Sebaran Karakteristik

Tabel 1. Sebaran Karakteristik Subjek menurut Kelompok Penelitian

Kelompok A Kelompok B P n = 29 n = 30 X ± SD X ± SD Umur (tahun) 29,31 ± 3,24 28,50 ± 3,25 0,999 BMI (Kg/m2) 27,39 ± 2,28 27,52 ± 2,81 0,554 p = t-Test

Dari penelitian ini didapatkan rerata usia pada kelompok A adalah 29,31 ± 3,24 tahun dan kelompok B adalah 28,50 ± 3,25 tahun. Tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistis antara kedua kelompok dalam hal rerata usia dengan nilai p = 0,999.

Rerata BMI pada kelompok A adalah 27,39 ± 2,28 kg/m2 dan kelompok B adalah 27,52 ± 2,81 kg/m2. Dan dalam hal ini juga tidak didapati perbedaan bermakna secara statistik antara kedua kelompok yaitu dengan nilai p = 0,554.

Dalam hal paritas, pada penelitian ini tidak dilakukan penilaian karena semua subjek penelitian adalah nullipara.

30 4.2 Efek Samping

Tabel 2. Efek Samping Minggu Pertama

Kelompok A Kelompok B P n = 29 n = 30 n (%) n (%) Mual 5 (17,2%) 7 (23,3%) 0,561 Muntah 4 (13,8%) 5 (16,7%) 1.000 Kembung 5 (17,2%) 6 (20.0%) 0,786

Nyeri Ulu Hati 3 (10,3%) 3 (10,0%) 1,000

Diare 3 (10,3%) 4 (13,3%) 1,000

Drop Out 0 0 -

p = chi Square

Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak didapati perbedaan bermakna secara statistik antara kedua kelompok dalam hal efek samping minggu pertama yaitu mual (p = 0,561), muntah (p = 1,000), kembung (p = 0,786), nyeri ulu hati (p = 1,000) dan diare (p = 1,000). Dalam hal drop out, tidak dapat dilakukan penilaian karena masing-masing kelompok tidak terdapat drop out pada minggu pertama ini.

Tabel 3. Efek Samping Minggu Kedua

Kelompok A Kelompok B P n = 29 n = 30 n (%) n (%) Mual 3 (10,3%) 11 (36,7%) 0,018 Muntah 1 (3,4%) 8 (26,7%) 0,034 Kembung 0 11 (36,7%) 0,000

Nyeri Ulu Hati 1 (3,4%) 11 (36,7%) 0,002

Diare 1 (3,4%) 7 (23,3%) 0,064

Drop Out 0 1 (3,3%) 1,000

31

Dari hasil penelitian ini menunjukan adanya perbedaan bermakna secara statistik antara kedua kelompok dalam hal efek samping minggu kedua yaitu pada mual (p = 0,018), muntah (p = 0,034), kembung (p = 0,000) dan nyeri ulu hati (p = 0,002). Sedangkan pada efek samping diare (p = 0,064) dan drop out (p = 1,000), tidak didapatkan perbedaan bermakna secara statistik. Pada minggu kedua ini terdapat 1 (3,3%) orang subjek penelitian di kelompok B yang drop out yang disebabkan oleh efek samping pengobatan sehingga tidak diikut sertakan dalam penilaian berikutnya.

Tabel 4. Efek Samping setelah Minggu Kedua

Kelompok A Kelompok B P n = 29 n = 29 n (%) n (%) Mual 2 (6,9%) 14 (48,3%) 0,000 Muntah 0 10 (34,5%) 0,001 Kembung 1 (3,4%) 14 (48,3%) 0,000

Nyeri Ulu Hati 0 9 (31,0%) 0,004

Diare 0 9 (31,0%) 0,004

Drop Out 0 1 (3,3%) 1,000

p = chi Square

Dari hasil penelitian ini menunjukan adanya perbedaan bermakna secara statistik antara kedua kelompok dalam hal efek samping setelah minggu kedua yaitu pada mual (p = 0,000), muntah (p = 0,001), kembung (p = 0,000), nyeri ulu hati (p = 0,004) dan diare (p = 0,004). Sedangkan pada drop out (p = 1,000), tidak didapatkan perbedaan bermakna secara statistik. Pada penelitian setelah minggu kedua ini juga didapati 1 (3,4%) orang subjek penelitian di kelompok B yang drop out yang disebabkan oleh efek samping pengobatan sehingga tidak diikut sertakan dalam penilaian berikutnya.

Pengobatan dengan metformin pada penderita PCOS sudah umum dan banyak data yang menunjukan manfaatnya. Akan tetapi banyak penderita yang tidak sanggup melanjutkan pengobatan ini dikarenakan efek samping yang terjadi. Beberapa penelitian menyebutkan efek samping ini dapat terjadi sampai 20%.43 Banyak cara yang digunakan untuk mengatasi efek samping ini seperti menaikan dosis obat secara bertahap, mengurangkan frekuensi

32

pemberian dengan pemakaian dosis yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukan hal yang sama, walaupun pengobatan dengan metformin IR sudah dilakukan dengan cara menaikan dosis secara bertahap. Sebaliknya metformin XR memberikan efek samping yang jauh lebih kecil dibandingkan metformin IR, dan penelitian ini membuktikannya.

4.3 Luaran

Tabel 5. Luaran Ovulasi dan Kehamilan

Kelompok A Kelompok B P n = 29 n = 28 n (%) n (%) Ovulasi 19 (65,5%) 15 (53,6%) 0,358 Hamil 7 (24,1%) 5 (17,9%) 0,561 p = chi Square

Dari hasil penelitian ini didapatkan kejadian ovulasi pada kelompok A adalah 19 (65,5%) orang subjek dan pada kelompok B adalah 15 (53,6%) orang subjek. Walaupun terdapat perbedaan persentase yang cukup besar (± 10%) diantara kedua kelompok penelitian ini, akan tetapi setelah dilakukan uji statistik ternyata tidak didapatkan perbedaan yang bermakna yaitu dengan nilai p = 0,358. Begitu juga dengan luaran kehamilan yaitu pada kelompok A adalah 7 (24,1%) orang subjek dan pada kelompok B adalah 5 (17,9%) orang subjek, juga tidak didapatkan perbedaan bermakna secara statistik dengan nilai p = 0,561.

Hwu dkk36 memberikan metformin dengan dosis 500 mg tiga kali sehari untuk 12 hari sebelum dimulai pengobatan dengan CC. Pada penelitian tersebut ovulasi ditemukan pada 42.5%. Khorram dkk44 memberikan metformin 500 mg tiga kali sehari dimulai dari hari pertama withdrawal bleeding (setelah pemberian medroxy-progesterone acetate 10 mg perhari selama 10 hari) dan pemberian CC pada hari ke lima sampai hari ke sembilan. Pada penelitian tersebut ditemukan 44% dan 31% yang ovulasi dan keberhasilan untuk hamil. Pada suatu Cochrane review74 yang menganalisa beberapa penelitian terhadap kombinasi antara metformin dan CC pada PCOS menyimpulkan secara keseluruhan terjadi ovulasi pada 76% wanita.

33

Dibandingkan dengan Hwu dkk36 dan Khorram dkk44, penelitian ini menunjukan hasil yang lebih baik yaitu dengan kejadian ovulasi sebesar 65,5% pada kelompok A dan 53,6% pada kelompok B dibandingkan dengan hanya 42,5% pada penelitian Hwu dkk dan 44% pada penelitian Khorram dkk. Sedangkan angka keberhasilan kehamilan pada penelitian ini didapati lebih kecil yaitu 24,1% pada kelompok A dan 17,9% pada kelompok B dibandingkan dengan 31% pada penelitian Khorram dkk.

Dibandingkan dengan Cochrane review43, penelitian ini menunjukan ovulasi yang lebih kecil. Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh seleksi subjek yang lebih ketat pada penelitian ini yaitu subjek PCOS yang sudah resisten terhadap pengobatan CC dibandingkan dengan Cochrane review yang mengikut sertakan semua subjek dengan PCOS.

34 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada efek samping di minggu pertama antara pengobatan metformin XR dan metformin IR, akan tetapi tidak demikian pada minggu berikutnya yaitu terdapat perbedaan yang sangat bermakna dimana efek samping metformin IR jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metformin XR. Walaupu dalam hal luaran ovulasi dan keberhasilan untuk hamil tidak menunjukan perbedaan yang bermakna secara statistik antara kedua kelompok, akan tetapi persentase perbedaan cukup besar yaitu mencapai ± 10%. Dari semua ini dapat disimpulkan bahwa pemakaian metformin XR menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metformin IR dalam pengobatan PCOS yang resisten terhadap CC. Dan lagi pula metformin XR dapat diberikan hanya satu kali sehari sehingga dapat meningkatan kepatuhan pasien dalam pengobatannya.

5.2 Saran

Pada pengobatan PCOS yang memerlukan metformin dapat dianjurkan untuk menggunakan metformin XR karena selain mempunyai efek samping yang lebih rendah, cara pemberian lebih ringkas yang dapat diberikan sehari sekali dan juga efektifitasnya lebih baik dibandingkan dengan metformin IR.

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Murizah M Z, Ridzuan J, Adibah I et al. Comparison of clomiphene citrate, metformin, or the combination of both for first-line ovulation induction, achievement of pregnancy, and live birth in Asian women with polycystic ovary syndrome: a randomized controlled trial. Fertility and Sterilit 2009;91(2):514-21.

2. The Rotterdam ESHRE/ASRM-Sponsored PCOS Consensus Workshop Group. Revised 2003 consensus on diagnostic criteria and long-term health risks related to polycystic ovary syndrome. Fertil Steril 2004;8:19-25.

3. Speca S, Napolitano C, Tagliafeni G. The pathogenetic enigma of polycystic ovary Syndrome. Journal of Ultrasound 2007;10:l53-60.

4. Ruchi M, Carolyn J, Jacqueline Y. Use of metformin in polycystic ovary syndrome. Am J Obstet Gynecol 2008;09(10):569-75.

5. Stefano P, Angela F, Francesco O. Efficacy predictors for metformin and clomiphen citrate treatment in anovulatory infertile patients with polycystic ovary syndrome. Fertil Steril 2009;91(6):2557-67.

6. The Thessaloniki ESHRE/ASRM-Sponsored PCOS Consensus Workshop Group 2007. Consensus on infertility treatment related to polycystic ovary syndrome. Fertility and Sterility 2008;89(3):505-22.

7. Timmins P, Donahue S, Meeker J et al. Steady-state Pharmacokinetics of a Novel Extended-Release Metformin Formulation. Clin Pharmacokinet 2005; 44(7):721-9. 8. Homburg R. Polycystic ovary syndrome - from gynaecological curiosity to multi

system endocrinopathy. Hum Reprod 1996;1:29-39.

9. Homburg R. Polycystic ovary syndrome. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol 2008;22(2):261-74.

10.Amato P & Simpson J. L. The genetics of polycystic ovary syndrome. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol 2004;18:707-18.

11.Abbott D. H, Barnett D. K, Bruns C. M et al. Androgen excess fetal programming of female reproduction: a developmental aetiology for polycystic ovary syndrome? Hum Reprod Update 2005;11:357-74.

12.Webber L. J, Stubbs S, Stark J et al. Formation and early development of follicles in the polycystic ovary. Lancet 2003;362:1017-21.

13.Dunaif A. Insulin resistance and the polycystic ovary syndrome: mechanisms and implication for pathogenesis. Endocr Rev l997;18:774-800.

36

14.Taylor A. E. Understanding the underlying metabolic abnormalities of polycystic ovary syndrome and their implications. Am J obstet Gynecol 1998;179:94-100.

15.Poretsky L. On the paradox of insulin-induced hyperandrogenism in insulin-resistant states. Endocrinol Rev 199;12:3-13.

16.Ben-Haroush A, Yogev Y, Fisch B. Insulin resistance and metformin in polycystic ovary syndrome. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology 2004;115:125–133.

17.Zhang L, Rodriguez H, Ohno S et al. Serine phosphorylation of human P450c17 increases 17,20-lyase activity: implications for adrenarche and the polycystic ovary syndrome. Proc Natl Acad Sci USA 1995;92:106-19.

18.Willis D. S, Watson H, Mason H. D et al. Premature response to luteinizing hormone of granulosa cells from anolulatory women with polycystic ovary syndrome: relevance to mechanisrn of anovulation. J Clin Endocrinol Metab 1998;83:3984-91. 19.Murray R. D, Davison R. M, Russell R. C. Clinical presentation of PCOS following

development of an insulinoma: case report. Hum Reprod 2000;15:86-8.

20.American Diabetes Association. In: Consensus Development Conference on lnsulin Resistance; Diab. Care 1998;21:310-14.

21.Nestler J. E. Should patients with polycystic ovarian syndrome be treated with metformin? Hum Reprod 2002;17:1950-3.

22.Sun X. J, Miralpeix M, Myers M. G et al. Expression and function of IRS-1 in insulin signal transduction. J Biol Chem 1992;267:2662-72.

1. Dunaif A. Hyperandrogenic anovulation (PCOS): a unique disorder of insulin action associated with an increased risk of non-insulin-dependent diabetes mellitus. Am J Med 1995;98(1A):33-9.

2. Dunaif A, Segal K. R, Shelley D. R et al. Evidence for distinctive and intrinsic defects in insulin action in polycystic ovary syndrome. Diabetes 1992;4:1257-66.

3. Nestler J. E, Stovall D, Akhter N et al. Strategies for the use of insulin- sensitizing drugs to treat infertility in women with polycystic ovary syndrome. Fertil Steril 2002;77:210-15.

4. Huber B. M, Carey D. G, Norman R. I. Restoration of reproductive potential by lifestyle modification in obese polycystic ovary syndrome: role of insulin sensitivity and luteinizing hormone. J clin Endocrinol Metab 1999;84:1470-4.

37

5. Fulghesu A. M, Villa P, Pavone V et al. The impact of insulin secretion on the ovarian response to exogenous gonadotropins in polycystic ovary syndrome. J Clin Endocrinol Metab 1997;82:644-8.

6. Murakawa H, Hasegawa I, Kurabayashi T et al. Polycystic ovary syndrome. Insulin resistance and ovulatory responses to clomiphene citrate. J Reprod Med 1999;44:23-7. 7. Clark A. M, Thornley B, Tomlinson L et al. Weight loss in obese infertile women

results in improvement in reproductive outcome for all forms of fertility treatment. Hum Reprod 1998;13:1502-5.

8. Bailey C, Turner R. Metformin. N Engl J Med 1996;334:574-9.

9. Zau M. H, Kirkpatrick S. S, Davis B. J, et al. Activation of the AMP activated protein kinase by the antidiabetic drug metformin in vivo. J Biol Chem 2004;279:43940-51. 10.Velazquez E. M, Mendoza S. G, Hamer T et al. Metformin therapy in Polycystic

ovary syndrome reduces hyperinsulinemia, insulin resistance, hyperandrogenaemia and systolic blood pressure while facilitating normal menses and pregnancy. Metab Clin Exp 1994;43:647-54.

11.Genazzani A. D, Battaglia C, Malavasi B et al. Metformin administration modulates and restores luteinizing hormone spontaneous episodic secretion and ovarian function in nonobese patients with polycystic ovary syndrome. Fertil Steril 2004;8:114-9. 12.Kolodziejczyk B, Duleba A. J, Spaczynski R. Z et al. Metformin therapy decreases

hyperandrogenism and hyperinsulinemia in women with polycystic ovary syndrome. Fertil Steril 2000;73 :1149-54.

13.Barbieri R. L. Clomiphene versus metformin for ovulation induction in polycystic ovary syndrome: the winner is ? J clin Endocrinol Metab 2007;92:3399-401.

14.Hwu Y. M, Lin S. Y, Huang W. Y et al. Ultra-short metformin pretreatment for clomiphene citrate-resistant polycystic ovary syndrome. Int J Gynaecol Obstet 2005;90:39-43.

15.Rouzi A. A, Ardawi M. S. A randomized controlled trial of the efficacy of rosiglitazone and clomiphene citrate versus metformin and clomiphene citrate in women with clomiphene citrate-resistant polycystic ovary syndrome. Fertil Steril 2006;85:428-35.

16.Vrbikova J, Hill M, Starka L et al. Prediction of the effect of mefformin treatment in patients with polycystic ovary syndrome. Gynecol obstet lnvest 2002;53:100-4.

17.Baysal B, Batukan M, Batukan C. Biochemical and body weight changes with metformin in polycystic ovary syndrome. Clin Exp Obstet Gynecol 2001;28:212-4.

38

18.Fleming R, Hopkinson Z. E, Wallace A. M. Ovarian function and metabolic factors in women with oligomenorrhea treated with metformin in a randomized double blind placebocontrolled trial. J Clin Endocrinol Metab 2002;87:569-74.

19.Glueck C. J, Wang P, Fontaine R et al. Metformin induced resumption of normal menses in 39 of 43 (91%) previously amenorrheic women with the polycystic ovary syndrome. Metabolism 1999;48:511-9.

20.Glueck C. J, Tracy T, Sieve-smith L et al. Metformin to restore normal menses in oligo-amenorrheic teenage girls with polycystic ovary syndrome (PCOS). J Adolesc Health 2001;29:160-9.

21.Lord J. M, Flight I. H. K, Norman R. I. Metformin in polycystic ovary syndrome: systematic review and meta-analysis. BMJ 2003;327 (7421):951-60 .

22.Khorram O, Jason P, Helliwell et al. Two weeks of metformin improves clomiphene citrate-induced ovulation and metabolic profiles in women with polycystic ovary syndrome. Fertil Steril 2006;85:1448-51.

23.Bailey CJ, Turner RC. American Diabetes Association, “Standards of Medical Care in Diabetes Mellitus 2009”, Diabetes Care, 2009;32(1):13-61

24.Davidson J, Howlett H. New prolonged-release metformin improves gastrointestinal tolerability. British Journal of Diabetes and Vascular Disease 2004;4(4):273-77 25.Jabbour S, Ziring B. Advantages of extended-release metformin in patients with type

2 diabetes mellitus. Postgraduate Medicine 2011;123(1):15-23

26.Adrian S. Identifikasi Resistensi tnsulin pada pasien pcos dengan Menggunakan Fasting Glucose/Insulin Ratio (G:I Ratio). Tesis obgin, 2008.

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Ibu-ibu Yth,

Nama saya dr. Hedy Tan, saat ini saya sedang menjalani program adaptasi Dokter

Spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara.

Saya sedang meneliti tentang pemakaian obat insulin sensitizer (Metformin XR dan

Metformi IR) pada pasien dengan Polycystic Ovary Syndrome(PCOS) yang sudah

resisten terhadap Clomiphene Citrate (CC). Banyak penemuan yang mengatakan

bahwa pasien dengan PCOS juga mempunyai resistensi terhadap insulin, sehingga

pemberian obat untuk induksi ovulasi seperti CC tidak bekerja dengan baik. Dengan

diberikan obat insulin sensitizer seperti Metformin, hal ini akan membantu untuk

menurunkan resistensi insulin sehingga pemberian obat induksi ovulasi dapat bekerja

dengan baik, sehingga saya tertarik untuk meneliti hal tersebut.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan efek samping

pemakaian Metformin XR dan Metformin IR pada pasien PCOS yang sudah resisten

terhadap CC.

Adapun manfaat penelitian ini bagi ibu-ibu, diharapkan bila terbukti bahwa efektifitas

Metformin XR sebanding atau lebih baik dari Metformin IR dan juga efek samping nya

lebih baik, maka hal ini dapat dipergunakan untuk membantu induksi ovulasi dan ibu-ibu

akan mendapatkan siklus haid yang teratur dann juga kemungkinan untuk hamil.

Pada penelitian ini, saya akan menanyakan tentang riwayat ibu, melakukan

pemeriksaan fisik, transvaginal scan dan juga pemberian obat-obatan, ibu-ibu akan

dipantau setiap minggu untuk melihat kemajuan pengobatan dan juga memantau efek

samping dari pengobatan.

Penelitian ini tidak berbahaya, apabila terjadi efek samping terkait dengan penelitian ini

akan ditangai oleh peneliti. Biaya penelitiann ini sepenuhnya tidak dibebankan kepada

ibu-ibu. Partisipasi ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan

maupun tekanan dari pihak manapun. Seandainya ibu-ibu menolak untuk berpartisipasi

dalam penelitian ini, maka ibu tidak akan kehilangan hak sebagai pasien.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan ibu-ibu

yang terpilih sebagai sukarela dapat mengisi lembaran persetujuan turut serta dalam

penelitian ini yang telah dipersiapkan.

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu-ibu yang telah berpatisipasi di dalam penelitian

ini. Juka selama menjalani penelitian ini terdapat hal-hal yang kurang jelas maka ibu-ibu

dapat menghubungi saya, dr. Hedy Tan, Departemen Obstetri dan Ginekologi FK USU,

Telp : 061-76762111 atau telepon genggam 081397808000. Terima kasih.

Medan, 201…

Hormat saya,

LEMBARAN PERSETUJUAN PESERTA PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :……….

Umur :……… tahun

Alamat :………

Dengan ini menyatakan :

Setelah mendapat penjelasan sepenuhnya dan menyadari serta memahami tentang

maksud dan tujuan serta tata laksana penelitian yang berjudul :

Perbandingan Efektifitas dan Efek Samping Pemakaian Metformin XR dan

Metformin IR dalam Pengobatan PCOS yang Resisten terhadap Clomiphene

Citrate

Saya menyatakan bersedia / tidak keberatan untuk dilibatkan dan berpartisipasi dalam

penelitian ini, dengan sewaktu – waktu dapat mengundurkan diri karena berbagai

alasan.

Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan penuh

tanggung jawab tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, 201…

Peneliti, Yang Membuat Pernyataan,

Koleksi Data

Nomor :……….. Kelompok : A / B

Nama :……….

Umur :………..tahun

Paritas :……….

Berat Badan :………..kg

Tinggi Badan :……….cm

BMI :……….kg/m

2

Efek Samping :

Efek Samping Minggu 1 Minggu 2 ¾ Minggu 2

Mual

Muntah

Kembung

Nyeri Ulu Hati

Diare

Drop Out

TVS :

TVS Hasil

Folikel (hari ke 8) mm

Folikel (hari ke 12) mm

Folikel (hari ke 16) mm

Ovulasi Ovulasi / tidak ovulasi

Perbandingan Efektifitas dan Efek Samping Pemakaian Metformin XR dan Metformin IR dalam Pengobatan PCOS yang Resisten terhadap Clomiphen Citrate 

No. Urut Nama Umur (thn) Paritas BMI (Kg/m2) Kelompok Efek Samping Minggu ke I Efek Samping Minggu ke II Efek Samping setelah Minggu ke II Outcome Mual Muntah Kembung Nyeri Ulu Hati Diare Drop Out Mual Muntah Kembung Nyeri Ulu Hati  Diare Drop Out Mual  Muntah Kembung Nyeri Ulu Hati Diare Drop Out Ovulasi Hamil

1 Ria Theresia 25 0 26.82 A tdk ada tdk ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada Ovulasi Hamil 2 Indri 29 0 33.33 B tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada ada tdk ada tdk ada ada tdk ada ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ovulasi tdk hamil 3 Friska 35 0 30.43 A tdk ada tdk ada ada ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada Ovulasi tdk hamil 4 Verawati 26 0 32.91 B ada ada tdk ada tdk ada ada tdk ada tdk ada tdk ada ada tdk ada ada tdk ada tdk ada tdk ada ada tdk ada ada tdk ada Ovulasi tdk hamil 5 Rivana 29 0 28.65 B tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada tdk ada tdk ada ada ada tdk ada tdk ada ada tdk ada tdk ovulasi tdk hamil 6 Dewi 36 0 25.79 A tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada Ovulasi Hamil 7 Bertha 26 0 27.74 B tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada ada ada tdk ada tdk ada tdk ada ada tdk ada ada ada ada tdk ada Ovulasi Hamil 8 Anita 29 0 28.71 A ada tdk ada ada tdk ada ada tdk ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ovulasi tdk hamil 9 Rahma Syari 31 0 27.96 A tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada Ovulasi tdk hamil 10 Sondang 26 0 30.75 B ada ada ada tdk ada ada tdk ada ada ada ada ada ada ada

11 Monalisa 34 0 23.91 A tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada Ovulasi tdk hamil 12 Rika Andriani 30 0 28.19 B tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada tdk ada ada tdk ada ada ada tdk ada tdk ada tdk ovulasi tdk hamil 13 Elizabeth Pardede 27 0 28.96 B tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada Ovulasi Hamil 14 Nova Juliana 26 0 22.19 A ada ada tdk ada tdk ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada Ovulasi Hamil 15 Mirda 33 0 27.79 B ada ada ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada ada tdk ada tdk ada Ovulasi tdk hamil 16 Kartini Dewi 26 0 24.99 A tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada ada ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada Ovulasi Hamil

Dokumen terkait