• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

2. Evaluasi Atas dipenuhinya asumsi Normalitas Dalam Data

Seperti pada banyak metode SEM lainnya, SEM juga mensyaratkan data berdistribusi normal atau dapat dianggap berdistribusi normal. Jika data berdistribusi sangat tidak normal, maka hasil analisis dikhawatirkan menjadi bias. Demikian pula jika ada sejumlah data outlier, yakni data yang mempunyai nilai jauh dibawah rata-rata data. Akan tetapi terdapat toleransi terhadap penelitian dengan model keprilakuan (riset bidang pemasaran, sumber daya manusia, psikologi atau ilmu sosial lainnya), ketidaknormalan data dianggap hal yang wajar, sehingga syarat data harus berdistribusi

90 normal tidak seketat ilmu non keprilakuan. Hal ini disebabkan skala yang digunakan pada riset keprilakuan adalah data ordinal (seperti skala likert), sehingga uji distribusi normal kurang mencerminkan natur dari riset (Santoso, 2011).

Uji normalitas pada SEM sendiri memiliki dua tahapan. Pertama menguji normalitas untuk setiap variabel, sedangkan pada tahap kedua adalah pengujian normalitas semua variable secara bersama-sama, yang disebut dengan multivariate normality. Hal ini disebabkan jika setiap variable normal secara individu, tidak berarti jika diuji secara bersama-sama juga pasti berdistribusi normal (Santoso, 2011).

Dalam analisis SEM, normalitas multivariate jauh lebih penting ketimbang normalitas univariat. Jika normalitas multivariat terpenuhi, maka normalitas univariat diasumsikan terpenuhi dengan sendirinya, namun belum tentu berlaku sebaliknya (Dachlan, 2014).

Sebuah distribusi dikatakan normal jika data tidak melencang ke kiri atau ke kanan (disebut simetris dengan nilai skewness adalah 0), serta memiliki keruncingan yang ideal (angka kurtosis adalah 0). Namun angka-angka tersebut sulit didapat dalam praktik, sebaran data akan bervariasi pada skewness dan kurtosis yang positif atau negatif. Karena itu, yang akan diuji adalah seberapa melenceng atau runcing sebuah distribusi, sehingga masih dapat dianggap normal.

Angka pembanding untuk uji normalitas adalah angka z (dilihat pada tabel z). pada umumnya digunakan tingkat kepercayaan 99%.

91 Pada tingkat kepercayaan tersebut, tingkat signifikansi adalah 1%, dan angka z adalah ± 2,58. Dengan demikian sebuah distribusi dikatakan normal jika cr skewness atau cr kurtosis ada diantara ˗ 2,58 sampai +2,58 (Santoso, 2011).

Berikut hasil pengujian normalitas data. Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Data

Variable Min max skew c.r. Kurtosis c.r.

JS4 3.000 5.000 -.038 -.176 .351 .821 JS3 3.000 5.000 .038 .177 .634 1.482 JS2 2.000 5.000 -.056 -.261 -.510 -1.192 JS1 2.000 5.000 -.180 -.841 -.296 -.692 PWB1 3.000 5.000 .152 .709 -.539 -1.259 PWB2 3.000 5.000 -.227 -1.061 1.004 2.346 PWB3 2.000 5.000 -.852 -3.980 1.765 4.124 PWB4 2.000 5.000 -.630 -2.944 -.092 -.216 PWB5 3.000 5.000 .120 .562 .492 1.148 JB6 2.000 5.000 .100 .468 -.363 -.847 JB5 2.000 5.000 .014 .067 -.237 -.554 JB4 2.000 5.000 -.402 -1.879 -.376 -.879 JB3 1.000 4.000 .201 .941 -1.005 -2.348 JB2 1.000 5.000 .712 3.325 -.233 -.545 JB1 1.000 4.000 .403 1.883 -.503 -1.175 RC1 1.000 4.000 .696 3.253 -.304 -.710 RC2 1.000 4.000 .750 3.503 .158 .370 RC3 1.000 5.000 -.388 -1.813 -.350 -.818 RC4 1.000 4.000 .490 2.290 -.693 -1.618 RC5 1.000 4.000 .453 2.115 -.138 -.322 RA1 2.000 5.000 -.831 -3.884 2.682 6.267 RA2 2.000 5.000 -.793 -3.706 1.942 4.537 RA3 3.000 5.000 .772 3.607 1.282 2.994 RA4 3.000 5.000 .436 2.037 -.187 -.437 HLS 1 2.000 5.000 -.630 -2.942 .779 1.821 HLS2 2.000 5.000 -.504 -2.355 .822 1.920

92 Variable Min max skew c.r. Kurtosis c.r. HLS3 2.000 5.000 -.343 -1.601 -.307 -.716 HLS4 3.000 5.000 .016 .074 -.430 -1.005 HLS5 2.000 5.000 -.592 -2.765 .100 .233 HLS6 2.000 5.000 -.210 -.981 .006 .015 HLS7 2.000 5.000 .091 .427 -.225 -.526 HLS8 2.000 5.000 -.279 -1.305 -.851 -1.989 HLS9 3.000 5.000 -1.005 -4.697 -.199 -.466 Multivariate 25.342 3.017 Data di olah 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa beberapa indikator tidak berdistribusi secara normal, karena memiliki nilai cr kurtosis dan cr skewness diluar batas torelansi (-2,58 sampai +2,58). Beberapa indkator tersebut adalah PWB3, RA1, RA2, RA3, Pada baris bagian akhir juga ditunjukkan bahwa secara keseluruhan (Multivariate) data juga tidak dapat di anggap normal (Multivariate 3,017). Akan tetapi data masih dapat diterima dalam penelitian, karena untuk penelitian keprilakuan seperti pemasaran, sumber daya manusia, psikologi, atau ilmu sosial lainnya data tidak harus normal.

3. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2013). Pengujian ini dilakukan dengan menggunkan Pearson Correlation, kuesioner dikatakan valid jika tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari enamt variabel yang digunakan dalam penelitian ini dengan 150 sampel responden.

93 Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Healthy Lifestyle

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-tailed) Kriteria

HLS1 0,518** 0,000 Valid HLS2 0,651** 0,000 Valid HLS3 0,637** 0,000 Valid HLS4 0.680** 0,000 Valid HLS5 0,487** 0,000 Valid HLS6 0,786** 0,000 Valid HLS7 0,670** 0,000 Valid HLS8 0,355** 0,000 Valid HLS9 0,431** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 variabel healthy lifestyle memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Role Ambiguity

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-tailed) Kriteria

RA1 0,695** 0,000 Valid

RA2 0,751** 0,000 Valid

RA3 0,829** 0,000 Valid

RA4 0.794** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel role ambiguity memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Role Conflict

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-tailed) Kriteria

RC1 0,696** 0,000 Valid

RC2 0,469** 0,000 Valid

94 Tabel 4.7 (Lanjutan)

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-tailed) Kriteria

RC3 0,407** 0,000 Valid

RC4 0.710** 0,000 Valid

RC5 0,606** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel role conflict memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Job Burnout

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-tailed) Kriteria

JB1 0,642** 0,000 Valid JB 2 0,675** 0,000 Valid JB 3 0,737** 0,000 Valid JB 4 0.572** 0,000 Valid JB 5 0,523** 0,000 Valid JB6 0,515** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel job burnout memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Psychological well-being

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-tailed) Kriteria

PWB1 0,598** 0,000 Valid

PWB 2 0,660** 0,000 Valid

PWB 3 0,692** 0,000 Valid

95 Tabel 4.9 (Lanjutan)

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-tailed) Kriteria

PWB 4 0.625** 0,000 Valid

PWB 5 0,676** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel psychological well-being memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas job satisfaction

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-tailed) Kriteria

JS1 0,608** 0,000 Valid

JS 2 0,840** 0,000 Valid

JS 3 0,892** 0,000 Valid

JS4 0.803** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel job satisfaction memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,70 (Ghozali, 2013). Tabel 4.11 adalah hasil uji reliabilitas terhadap enam variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu healthy lifestyle, role ambiguity, rola conflict, job burnout, psychological well-being dan job satisfaction.

96 Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha secara keseluruhan sebesar 0,759. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner reliabel karena mempunyai cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.