• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN EVALUAS

6.2.1. Evaluasi Future State Map

Terdapat beberapa perubahan kondisi pada current state map yang dapat ditunjukkan pada future state map, diantaranya adalah sebagai berikut :

Pada future state map terdapat aktivitas perbaikan-perbaikan yang merupakan continous

improvement (perbaikan berkelanjutan), aktivitas perbaikan tersebut diantaranya adalah :

1. Gerakan saling tolong menolong untuk memperpendek/mengeliminasi waktu tunggu.

2. Perbaikan layout untuk mendukung future state map. 3. Rotasi pekerjaan untuk dapat memperpendek waktu siklus.

4. Perbaikan metode kerja pada stasiun pemasangan koneksi dengan pengangkutan tunggal. Perubahan waktu baik waktu siklus maupun waktu menunggu work in process (WIP) untuk diangkut ke proses berikutnya. Pada future state map terjadi pengeliminasian waktu tunggu yang terjadi pada setiap proses. Tabel 6.5 menampilkan waktu tunggu yang dapat dieliminasi. Penyiapan bahan baku agar siap dipakai pada lantai pabrik mengalami perubahan waktu dari tiga hari menjadi dua hari.

Tabel 6.5. Waktu Menunggu antar Proses yang Dapat Dieliminasi

No. Aktivitas Waktu (menit)

1 Silicon Steel menunggu dibawa ke penggulungan inti trafo 10

2 Gulungan Inti menunggu dibawa ke pemanggangan inti trafo 7

3 Inti trafo menunggu dibawa ke pengujian rugi-rugi inti 7

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation

And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

5 Inti trafo menunggu dibawa ke pemasangan koneksi 7

6 Inti trafo berkoneksi menunggu dibawa ke pengeringan 10

7 Inti trafo berkoneksi menunggu dibawa ke pemasangan casing 7 8 Trafo bercasing menunggu dibawa ke pemanasan dan pengisian

minyak 7

9 Trafo menunggu dibawa ke pengujian akhir 5

10 Trafo menunggu dibawa ke finishing 15

Total 82

Pada current state map besar production lead time adalah 23,10 hari dengan processing

time sebesar 6963,07 menit, sedangkan pada future state map besar production lead time adalah

17,35 hari dengan processing time sebesar 1950,75 menit. Diperoleh pengurangan production

lead time sebesar 5,75 hari dengan perubahan waktu siklus untuk stasiun kerja pemotongan silicon steel, pemanggangan inti trafo, penggulungan kumparan, pemasangan koneksi dan

pengeringan. Besar perubahan waktu siklus untuk stasiun kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.6. di bawah ini.

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation

And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

Tabel 6.6. Estimasi Perubahan Waktu Siklus pada Future State Map

No. Stasiun Kerja Cycle Time Current

State Map (min)

Cycle Time Future State Map (min)

1 Pemotongan Silicon Steel 163 103,05 2 Pemanggangan Inti Trafo 1710,01 1438,5 3 Penggulungan Kumparan 667,72 500 4 Pemasangan Koneksi 564,36 130,05 5 Pengeringan 3559,26 1950,75

Prediksi waktu siklus pada future state map pada Tabel 6.4 diperoleh berdasarkan data waktu siklus tercepat yang pernah dicapai oleh perusahaan dari keterangan kepala produksi sebagai value stream manager.

Aktivitas perbaikan yang terjadi karena kegagalan pada proses pengeringan, dan perbaikan karena tidak lulus pengujian akhir diharapkan dapat dihilangkan sehingga diperoleh satu loop pada jaringan GERT. Berdasarkan metode GERT diperoleh rata-rata waktu produksi pada current state map adalah sebesar 6977,3 menit per unit trafo, sedangkan pada future state

map diperoleh rata-rata waktu produksi sebesar 4421,07 menit, terjadi pengurangan sebesar

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation

And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

BAB VII

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan dengan metode GERT diperoleh waktu proses produksi pada

kondisi awal (current state) sebesar 6977,33 menit. Sedangkan pada kondisi usulan (future

state) sebesar 4421,07 menit, terjadi minimisasi waktu produksi sebesar 2556,26 menit (1,78

hari), sehingga proses produksi dapat berjalan lebih cepat.

2. Pada Current state map besar production lead time adalah 23,10 hari dengan processing

time sebesar 6963,07 menit, sedangkan pada future state map besar production lead time

adalah 17,35 hari dengan processing time sebesar 1950,75 menit, terjadi pengurangan

production lead time sebesar 5,75 hari, sehingga perusahaan dapat memenuhi pesanan

dengan waktu yang lebih cepat.

3. Waktu siklus berubah untuk stasiun kerja pemotongan silicon steel dari 163 menit menjadi 103,05 menit, pemanggangan inti trafo dari 1710,01 menit menjadi 1438,5 menit, penggulungan kumparan dari 667,72 menit menjadi 500 menit, pemasangan koneksi dari 564,36 menjadi 130,05 menit dan stasiun kerja pengeringan dari 3559,26 menit menjadi 1950,75 menit.

4. Berdasarkan current state map diperoleh persentase value added time sebesar 21% (4,84 hari) dan non value added sebesar 79% (18,20 hari), hal ini menunjukkan kegiatan yang tidak bernilai tambah memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kegiatan yang bernilai tambah.

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation

And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

5. Jenis pemborosan yang diperoleh berdasarkan current state adalah excessive transportation (transportasi yang berlebihan) dan waiting (waktu menunggu). Excessive transportation terjadi pada kegiatan transportasi dari stasiun kerja pengujian rugi-rugi inti ke stasiun kerja penggulungan kumparan. Jenis pemborosan ini timbul karena layout yang tidak sesuai, terdapat jalur yang berbelok-belok dan terjadi back tracking transportation. Waiting (waktu menunggu) terjadi antar stasiun kerja, pemborosan ini timbulkan karena jumlah alat material

handling yang tidak sesuai dengan aktivitas transportasi.

6. Stasiun kerja yang perlu diperbaiki menurut perhitungan takt time adalah stasiun kerja pemotongan silicon steel, pemanggangan inti, penggulungan kumparan, pemasangan koneksi dan pengeringan.

7. Rekomendasi tindakan-tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk mencapai future state

map adalah:

1. Gerakan saling tolong menolong (Mutual relief movement). 2. Perbaikan tata ruang yang tidak tepat.

3. Rotasi pekerjaan

4. Memperpendek waktu pengolahan melalui produksi dan pengangkutan tunggal pada

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.