• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Input dilakukan pada aspek: sumber daya manusia, kurikulum, sarana dan prasarana, dana dan anggaran.

69

1. Sumber daya manusia.

MBS bukan hanya sekadar memiliki kewenangan dalam pengelolaan pendidikan saja, melainkan men-syaratkan kemampuan dan kemandirian dari sumber daya manusia yang terlibat di dalam pengelolaan satu-an pendidiksatu-an tersebut, seperti: kepala sekolah, guru, staf, serta komite sekolah.

Tidak dapat dipungkiri bahwa efektivitas dan efisiensi belajar dan pembelajaran siswa di sekolah sangat bergantung kepada peran guru. Guru yang profesional sangat menentukan keberhasilan dari pendidikan. Selain itu keberhasilan suatu program di-pengaruhi juga oleh jumlah maupun tingkat pendidikan dari personil pendukung proses pendidikan itu sendiri.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya terkait dengan sumber daya manusia yang mendukung ter-selenggaranya MBS yaitu kemampuan dari setiap personil untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan pekerjaan yang dibebankannya.

Berdasarkan latar belakang pendidikan yang dimiliki, bahwa sumber daya manusia yang mendukung terlaksananya MBS di SDN Genuk 01 sudah sesuai dengan yang disyaratkan, yaitu dari faktor jumlah per-sonil sudah lengkap dan rata-rata berpendidikan S1 termasuk guru mata pelajaran. Hal itu sesuai dengan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi akademik dan Kom-petensi Guru, yang berbunyi :

Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sede-rajat, harus memiliki kualifikasi akademik pen-didikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-70

IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh

dari program studi yang terakreditasi.”

Dengan demikian secara umum sumber daya manusia yang ada di SD Negeri Genuk 01 memiliki kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankannya. Selain itu terdapat seorang tenaga administrasi berpendidikan S1 yang mengerjakan kegiatan administrasi dan me-rangkap tugas mengajar komputer bagi seluruh siswa. Untuk merawat lingkungan sekolah dibebankan kepada seorang penjaga sekolah.

Jumlah guru yang lengkap, proses pembelajaran menjadi lancar dan peserta didik bisa belajar dengan maksimal karena selalu ada guru yang mengajar di kelas. Selain itu dengan tingkat pendidikan dari guru yang sudah memadai sangat menunjang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

Kepala sekolah berusaha memaksimalkan pem-berdayaan semua personil di SD Negeri Genuk 01 dengan memberikan tugas tambahan selain tugas uta-manya mengajar sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tugas tersebut diberikan dengan tujuan untuk memperlancar pelaksanaan program-program sekolah. Demikian pula tenaga kependidikan yang ada di SD Negeri Genuk 01 dapat melaksanakan tugas dan tang-gungjawab dengan baik, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Kepala sekolah selalu me-motivasi semua guru dan karyawan untuk melaksa-nakan tugas secara optimal. Kepala sekolah juga menghimbau kepada mereka agar menyumbangkan

71 segenap kemampuannya untuk kepentingan sekolah dan bekerja lebih baik dari hari ke hari.

Semua kegiatan yang ada di sekolah, baik yang berkenaan dengan manajemen pembelajaran, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, keu-angan, hubungan sekolah dengan masyarakat, kese-muanya diarahkan pada peserta didik agar mendapat layanan pendidikan yang bermutu.

Keberhasilan pendidikan juga dipengaruhi oleh bakat, minat, dan tingkat kecerdasan peserta didik. Mencermati latar belakang kecerdasan peserta didik di SD Negeri Genuk 01 pada tingkat rata-rata, maka guru dituntut untuk menyusun strategi pembelajaran yang tepat dengan memerhatikan karakteristik peserta didik.

2. Kurikulum.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyeleng-garaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Depdiknas, 2008). Terkait dengan hal itu, maka setiap sekolah harus mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam Permendiknas nomor 19 tahun 2007 ten-tang Standar Pengelolaan, dijelaskan bahwa: KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

Demikian halnya dengan SD Negeri Genuk 01, setiap awal tahun pelajaran kepala sekolah bersama tim pengembang menyusun KTSP sebagai perwujudan dari

72

kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum yang tersusun merupakan sebuah dokumen yang akan diimplementasikan sebagai panduan proses pembelajar-an pada tahun pelajarpembelajar-an 2014/2015 dalam masa transisi dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013. Dalam kurikulum tersebut tertuang visi dan misi se-kolah, dengan harapan dapat dicapai dengan MBS.

Dalam dokumen KTSP SD Negeri Genuk 01, tertulis dengan jelas visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan kondisi sekolah, diantaranya memasuk-kan wawasan lingkungan sebagai langkah ke depan dalam upaya mengurangi polusi udara. Dalam KTSP tersebut juga termuat tentang muatan lokal Bahasa Jawa, Tembang Jawa, dan Bahasa Inggris, serta me-muat kegiatan pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk ekstrakurikuler.

Selain itu dalam Permendiknas nomor 19 tahun 2007 juga dijelaskan bahwa setiap guru bertang-gungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP.

Para guru di SD Negeri Genuk 01 pada awal tahun pelajaran melakukan review silabus untuk disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Selanjut-nya mereka menghitung jumlah hari efektif dalam satu tahun ajaran sebagai dasar penyusunan program tahunan. Program semester dan program evaluasi di-susun dengan mengacu pada program tahunan yang sudah dibuat. Analisis KKM setiap mata pelajaran dibuat dengan diawali analisis per kompetensi dasar,

73

kemudian dirata-rata, dan hasil rata-rata tersebut ditetapkan sebagai KKM per mata pelajaran.

Berdasarkan paparan di atas, tergambar jelas bahwa di SD Negeri Genuk 01, Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang telah mengembangkan KTSP dan menerapkan kurikulum muatan lokal Pro-vinsi, muatan lokal Kabupaten, dan muatan lokal seko-lah. Para guru juga telah mengembangkan kurikulum dalam bentuk silabus, prota, promes, program evaluasi, dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum yang disusun oleh sekolah siap digunakan untuk penyelenggaraan MBS di SD Negeri Genuk 01.

3. Sarana dan peralatan yang mendukung.

Secara umum sarana dan segala peralatan yang mendukung terselenggaranya MBS di SD Negeri Genuk 01 sudah tersedia cukup lengkap dan dalam kondisi yang masih baik. Sarana dan prasarana yang ada mencakup: (a) Alat pelajaran, seperti: papan tulis, alat-alat olah raga dan kesenian, alat-alat-alat-alat untuk praktikum IPA, dan sebagainya; (b) alat peraga, seperti: torso, rangka manusia, globe, peta, dan sebagainya; (c) media pengajaran/pendidikan, seperti: chart, tape recorder, televisi, komputer, dan LCD.

Selain sarana prasarana pendidikan yang meli-puti segala macam alat, perlengkapan, atau benda-ben-da yang benda-ben-dapat digunakan untuk memubenda-ben-dahkan penye-lenggaraan pendidikan di SDN Genuk 01 yaitu: ruang kelas, ruang perpustakaan, bangku siswa, kursi, dan sebagainya.

74

MBS akan efektif apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Demikian halnya dengan SD Negari Genuk 0, menyediakan sarana dan peralatan yang cukup lengkap untuk mendukung kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan secara maksimal. Hal ini sejalan dengan ketentuan yang tertulis dalam UU No 20 taun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat 1 yang menyatakan bahwa: ”Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan pra-sarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik."

4. Dana dan anggaran.

Dana dan anggaran merupakan sumber daya yang sangat diperlukan untuk menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hampir semua kegiatan yang ada di sekolah membutuhkan biaya.

Saat ini sumber dana yang diterima SD Negeri Genuk 01 hanya berasal dari pemerintah berupa dana BOS dan dana pendamping berupa dana BOSDA. Penggunaan dana untuk kegiatan di sekolah tidak bo-leh menyimpang dari juknis pengelolaan dana BOS. Kondisi demikian cukup mempersulit pihak sekolah untuk menggunakan dana sesuai dengan kebutuhan sekolah secara luas. Namun secara umum dana yang ada cukup untuk menyuplai terselenggaranya MBS.

Sebenarnya dalam rangka MBS, sekolah diberi kewenangan untuk mencari dan memanfaatkan sumber dana lain sesuai dengan keperluan sekolah, sepanjang

75

tidak melanggar peraturan yang ada. Sumber dana yang dimaksud bersumber dari pemerintah, orang tua peserta didik, ataupun masyarakat. Namun demikian, SD Negeri Genuk 01 belum melakukan upaya-upaya penggalian dana dari sumber lain, selain dana BOS.

Dari paparan hasil penelitian dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa sumber daya manusia, kurikulum, sarana prasarana, serta dana yang tersedia di SD Negeri Genuk 01 sudah dapat mendukung imple-mentasi MBS di SD Negeri Genuk 01 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Dokumen terkait