• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi proses dilakukan pada aspek: proses pengambilan keputusan, pengelolaan MBS, proses bela-jar mengabela-jar, proses evaluasi.

1. Proses Pengambilan Keputusan.

Faktor penting dalam kegiatan MBS adalah proses pengambilan keputusan. Sekolah merupakan suatu organisasi, tentu diperlukan adanya penetapan tujuan, penyusunan rencana, pengorganisasian, pe-nempatan personil, sampai dengan tahap pelaksanaan. Semua kegiatan tersebut tidak terlepas dari proses pengambilan keputusan yang dianggap paling tepat.

Dalam penyelenggaraan MBS di SD Negeri Genuk 01, pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala sekolah dengan melibatkan seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Keputusan diambil secara demokratis dan melalui musyawarah untuk mufakat.

76

Semua peserta musyawarah diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan saran dan pendapat.

Semua saran, masukan, dan pendapat disimpul-kan oleh kepala sekolah selaku pimpinan untuk menen-tukan langkah-langkah yang hendak diambil dalam suatu kegiatan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Farland (1976 dalam Rohiat 2012:20), bahwa keputus-an adalah suatu tindakkeputus-an pemilihkeputus-an di mkeputus-ana pimpinkeputus-an menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus atau tidak harus dilakukan dalam situasi tertentu.

Tidak semua bentuk pengambilan keputusan dilakukan oleh sekolah dengan melibatkan masyarakat, tetapi hanya pada saat membahas program-program pembangunan. Pembahasan dilakukan dengan cara musyawarah pada saat ke-giatan pertemuan antara warga sekolah dan wali murid bersama komite. Dalam aktiitas pertemuan, usulan, saran, dan pendapat ha-nya didominasi orang-orang tertentu saja, namun peserta yang lain menyepakati hasil musyawarah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala sekolah bersama-sama warga sekolah dan ko-mite didasarkan atas asas musyawarah, mufakat, dan demokratis.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rahardjo (2004:3), bahwa salah satu tujuan dari MBS adalah me-ningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambil-an keputuspengambil-an bersama/partisipatif.

77

2. Proses Pengelolaan MBS

Proses pengelolaan MBS di SD Negeri Genuk 01, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dilak-sanakan secara berurutan, dari tahap perencanaan, pelaksanaaa, dan pengawasan/evaluasi.

Perencanaan merupakan kegiatan awal untuk menyiapkan secara sistematis bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari program sekolah. Pada tahap ini yang dilakukan SD Negeri Genuk 01 adalah merumuskan visi, misi, tujuan. Selain itu juga menyusun rencana kerja sekolah, baik jangka panjang, menengah, ataupun tahunan.

Pada tahap pelaksanaan, sekolah melaksanakan program sesuai dengan pedoman yang ada. Selain itu sekolah juga menyusun struktur organisasi sekolah, menyusun dan melaksanakan kegiatan sekolah dalam keseluruhan bidang, dari bidang kesiswaan, bidang pendidik dan kependidikan, sampai dengan peran serta masyarakat.

Pada tahap akhir dari proses pengelolaan MBS adalah tahap pengawasan dan evaluasi. Dalam hal ini kepala sekolah melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran dan evaluasi terhadap program kerja tahunan sekolah.

3. Proses Belajar Mengajar.

Proses pembelajaran menentukan baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh sekolah. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula. Dalam hal ini peran guru sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran.

78

Para guru di SD Negeri Genuk 01, kegiatan pembelajaran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Dalam perencanaan proses pembelajaran, guru menyusun Rencana Pelaksa-naan Pembelajaran (RPP) yang dijabarkan dari silabus. Guru dituntut untuk merencanakan pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan kreatif.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan imple-mentasi dari RPP. Kegiatan pembelajaran yang dilaku-kan guru-guru SD Negeri Genuk 01 meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap pendahuluan guru melaksanakan apersepsi untuk merangsang kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran tidak semua guru di SD Negeri Genuk 01 memanfaatkan media atau alat peraga. Dari paparan hasil penelitian hanya kelas 1, 2, 4, dan 5 yang menggunakan media pembelajaran dengan lengkap, karena tuntutan kurikulum 2013. Peserta didik terlihat lebih aktif bertanya dan menyam-paikan pendapat, selain itu peserta didik juga tampak senang. Hal itu sesuai dengan pembelajaran PAKEM yang dikehendaki dalam MBS.

Pembelajaran PAKEM menuntut adanya krea-tivitas guru untuk menciptakan kegiatan belajar dan menyediakan sarana yang dapat merangsang keingin-tahuan siswa dan dapat merangsang siswa untuk berpikir secara produktif.

Pada akhir kegiatan belajar mengajar, guru me-laksanakan penilaian terhadap hasil pembelajaran

79

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pe-serta didik, pe-serta digunakan untuk menyusun laporan kemajuan hasil belajar, juga digunakan untuk mem-perbaiki proses pembelajaran.

4. Proses evaluasi sekolah.

Evaluasi adalah tahapan dalam MBS, merupakan kegiatan penting untuk memperoleh informasi sejauh mana tingkat keefektifan dan kesuksesan pelaksanaan program sekolah. Hasil evaluasi akan dijadikan bahan pertimbangan dalam mengadakan perbaikan terhadap program-program tersebut.

Evaluasi dilakukan oleh SD Negeri Genuk 01 secara menyeluruh, menyangkut pengelolaan semua bi-dang, yaitu bidang teknis edukatif atau pelaksanaan kurikulum/proses pembelajaran, bidang keuangan, bi-dang ketenagaan, sarana prasarana.

Evaluasi pelaksanaan kurikulum/proses pembe-lajaran dilakukan oleh para guru secara periodik, yaitu empat kali dalam setahun, pada pertengahan semester satu dan dua serta akhir semester satu dan dua, yang disebut tes sumatif. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada akhir pembahasan pada setiap kompetensi dasar atau per topik bahasan.

Evaluasi belajar dilakukan oleh para guru di SD Negeri Genuk 01, dengan tujuan untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar telah mencapai sasaran ataukah belum. Hasil evaluasi tersebut digunakan oleh guru untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

80

Hal tersebut sesuai dengan tujuan evaluasi yang tertulis dalam UU Sisdiknas tahun 2003, pasal 58 ayat 1, yang berbunyi: “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

SD negeri Genuk 01, selain melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran juga melakukan evaluasi terhadap program kerja tahunan. Evaluasi dilakukan pada akhir tahun pelajaran, untuk mengetahui sejauh mana program kerja tahunan sekolah telah dicapai. Program kerja tahunan meliputi bidang kesiswaan, bidang tenaga pendidik dan kependidikan, bidang keu-angan, dan bidang sarana prasarana sekolah.

Dari hasil evaluasi tersebut, sekolah menentukan langkah–langkah dan strategi yang tepat untuk mem-perbaiki atau meningkatkan ketercapaian program.

SD Negeri Genuk 01 pada setiap akhir tahun pelajaran juga melakukan evaluasi secara menyeluruh menyangkut pengelolaan semua bidang dalam satuan pendidikan berdasarkan delapan Standar Nasional Pen-didikan (SNP). Rumusan hasil evaluasi secara menye-luruh digunakan oleh sekolah untuk mengetahui kele-bihan dan kekurangannya untuk perbaikan program tahun berikutnya dan digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

Selain itu SD Negeri Genuk 01 juga menyusun laporan hasil evaluasi dengan cara mengisi instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sesuai dengan hasil eva-luasi menyeluruh yang dilakukan sekolah. EDS

me-81

rupakan evaluasi terhadap kinerja sekolah selama satu tahun.

Hal itu sejalan dengan penjelasan Umaedi (2012: 6.24), bahwa hasil evaluasi sekolah secara menyeluruh salah satunya digunakan sebagai masukan bagi tin-dakan koreksi dan perbaikan atau penyempurnaan bagi program kerja tahun berikutnya (baik dalam peren-canaan maupun pelaksanaan), serta penyempurnaan kebijakan pengelolaan satuan pendidikan yang bersang-kutan.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala sekolah bersama-sama guru dan tenaga kependidikan, namun belum melibatkan orang tua dan komite secara mak-simal. Proses pengelolaan MBS sudah dilakukan secara berurutan. Proses belajar mengajar di SD Negeri Genuk 01 belum seluruhnya menerapkan PAKEM dalam ke-giatan pembelajaran. Proses Evaluasi dilakukan terha-dap kegiatan pembelajaran dan program sekolah.

Dokumen terkait