• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan pendidikan dalam era otonomi dae-rah, menyiratkan bahwa peran dan tanggung jawab

63

pelaksanaan pendidikan telah diserahkan kepada dae-rah, termasuk tanggungjawab dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Selanjutnya pengelolaan pendidikan diserahkan kepada sekolah di mana sekolah diberikan kewenangan untuk mengelola sekolahnya. Demikian halnya dengan SD Negeri Genuk 01, dengan adanya otonomi sekolah tersebut menjadikan sekolah lebih mandiri dan mampu mengembangkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya.

Kewenangan sekolah dalam pengelolaan pendi-dikan diwujudkan dalam bentuk Manajemen Berbasis sekolah. Hal tersebut sesuai dengan PP 19/2005:SNP Ps 49:1 yang menjelaskan bahwa: Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan mene-ngah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisi-pasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Dengan adanya otonomi sekolah, SD Negeri Genuk 01 lebih leluasa untuk mengelola sumberdaya yang tersedia di sekolah tersebut. Namun dalam pengelolaan keuangan, sekolah belum diberikan kele-luasaan secara penuh seperti yang tersirat pada kebi-jakan MBS. Sehingga hal itu cukup menyulitkan seko-lah untuk memenuhi kebutuhan sekoseko-lah.

Permasalahan yang muncul di sekolah tersebut, yaitu ketika sekolah membutuhkan sarana dan pra-sarana yang mendukung pembelajaran, namun tidak da-pat didanai dari dana yang diberikan pemerintah pada pihak sekolah yang berupa dana BOS. Terutama kebutuhan yang terkait dengan belanja modal. Maka

64

salah satu cara yang bisa ditempuh oleh sekolah yaitu dengan melibatkan masyarakat atau wali murid untuk ikut berperan secara aktif membantu sekolah dalam memenuhi kebutuhan tersebut, seperti yang tersirat dalam manajemen berbasis sekolah.

Aspek lain yang melatarbelakangi terselengga-rakannya MBS adalah kondisi geografis dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi dan kesesuaian daerah sekitar SD Negeri Genuk 01 ditinjau dari sosial budaya kehidupan masyarakat dapat dikatakan bahwa masyarakat sekitar mendukung pelaksanaan MBS. Masyarakat berpartisipasi dalam hal keamanan dan kenyamanan sekitar sekolah.

Dengan kondisi yang demikian akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi nyaman dan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini sesuai dengan pendapat Raharjo (2004:9), bahwa lingkungan sekolah yang aman dan tertib, dapat menciptakan suasana proses belajar mengajar yang nyaman dan efektif.

Kondisi Alam sekitar SD Negeri Genuk 01 yang jauh dari gangguan bencana alam dan jarak yang ter-jangkau peserta didik dapat mendukung penye-lenggaraan pendidikan di sekolah dan memiliki potensi besar untuk sukses dan berkembangnya MBS. Keter-jangkauan peserta didik menuju ke sekolah akan mem-perlancar kegiatan pembelajaran yang sudah ter-jadwal secara tertib.

Seperti yang dijelaskan dalam ketentuan dari standar pelayanan minimal bidang pendidikan, yang intinya bahwa harus tersedia satuan pendidikan dalam

65

jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu mak-simal tiga kilometer untuk SD/MI.

Sementara itu kerukunan antara umat beragama dan adat istiadat masyarakat di sekitar SD Negeri Genuk 01 tergolong kondusif. Masyarakat juga memiliki keyakinan terhadap penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Genuk 01. Hal itu terbukti sebagian besar ma-syarakat di sekitar sekolah memercayakan anak-anaknya untuk belajar di sekolah tersebut.

Keberlangsungan proses pendidikan tidak terle-pas dari latar belakang orang tua peserta didik, terkait dengan kondisi sosial ekonominya. Dilihat dari tingkat pendidikan orang tua yang rata-rata masih tergolong rendah dan sumber mata pencaharian sebagai karya-wan pabrik, berpengaruh terhadap prestasi peserta didik. Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk memberikan perhatian pada anak selama di rumah. Tetapi kenyataan yang ada, waktu orang tua banyak tersita di tempat bekerja, sehingga nyaris tidak ada kesempatan untuk mendampingi anak belajar.

Kondisi tersebut tentu saja memengaruhi tingkat keberhasilan anak di sekolah. Dengan kondisi seperti diperlukan upaya maksimal dari guru untuk mencip-takan pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Dalam hal ini model PAKEM digunakan sebagai salah satu model pembelajaran yang diterapkan di SD Negeri Genuk 01.

Animo masyarakat terhadap dunia pendidikan sangat tinggi. Terbukti setiap tahun ajaran baru, ratus-an siswa menyerbu sekolah-sekolah yratus-ang ada baik se-kolah negeri ataupun swasta. Keinginan masyarakat

66

untuk melanjutkan pendidikan anaknya yang lebih tinggi, tidak terpengaruh oleh kondisi sosial ekonomi mereka.

Persaingan yang ketat untuk memasuki sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, membuat masyarakat menuntut hasil ujian sekolah juga tinggi. Hal itu terungkap dalam FGD, bahwa wali murid SD Negeri Genuk 01 sangat berharap hasil ujian sekolah bisa maksimal, sehingga peserta didik bisa dengan mudah memasuki sekolah yang diinginkan.

Hal ini menunjukkan, bahwa perlu adanya stra-tegi yang tepat untuk dapat memenuhi harapan orang tua/masyarakat tersebut. Terselenggaranya MBS tidak terlepas dengan adanya dukungan dari masyarakat dan wali murid atau peran serta masyarakat dalam me-ningkatkan mutu pendidikan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memang telah menyediakan serangkaian materi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Walau sebenarnya tanggung-jawab pendidikan bukan semata-mata menjadi tang-gungjawab sekolah, namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat atau orang tua untuk ikut serta berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Pentingnya partisipasi masyarakat diamanatkan dalam UU Sisdiknas Pasal 9 bahwa: “Masyarakat ber -kewajiban untuk memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan”; dan Pasal 54 Ayat (1) dan (2) “Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi

kema-67

syarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan”, serta masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan peng-guna hasil pendidikan”.

Kenyataan yang ada masih terdapat jurang pe-misah yang terjadi dalam konsep pendidikan kita saat ini. Banyak orang tua yang menyerahkan sepe-nuhnya tanggungjawab pendidikan ke sekolah, tanpa mempe-dulikan kemajuan pendidikan.

Demikian halnya dengan wali murid SDN Genuk 01 sebagian besar merasa sudah melaksanakan kewa-jiban mendidik anak, dengan hanya menyerahkannya kepada sekolah. Tidak ada seorangpun yang datang ke sekolah menemui wali kelas untuk menanyakan kema-juan pendidikan anak-anaknya, apalagi menanyakan tentang program-program sekolah. Pemikiran mereka sangat sederhana, bahwa pemerintah sudah menang-gung semua biaya pendidikan. Sehingga orang tua tidak lagi berpikir bagaimana sekolah tempat anaknya belajar bisa memenuhi kebutuhan guna menunjang kemajuan pendidikan.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa di SD Negeri Genuk 01 dukungan atau partisipasi masya-rakat pada pendidikan/sekolah dalam bentuk pemikir-an, fisik, dana, ataupun bidang teknis edukatif belum banyak dilakukan, sebagaimana yang diharapkan dari pelaksanaan MBS dan UU Sisdiknas.

Untuk mendapatkan dukungan dari orang tua dan masyararakat adalah dengan meningkatkan hu-bungan yang harmonis antara sekolah dan masyarakat. Apabila hubungan antara sekolah dan masyarakat

ter-68

jalin dengan baik, maka rasa tanggung jawab dan par-tisipasi masyarakat untuk ikut serta memajukan pen-didikan di sekolah tersebut akan baik dan meningkat. Dengan hubungan yang harmonis tersebut dapat men-jembatani pemenuhan kebutuhan yang diperlukan oleh sekolah dan masyarakat itu sendiri.

Selain itu perlu dilakukan komunikasi interaktif mengenai program-program sekolah dan menginforma-sikan mengenai gambaran dan kondisi sekolah kepada masyarakat atau wali murid. Informasi dapat dilakukan melalui laporan tahunan kepada orang tua, pameran sekolah, bulletin bulanan, kunjungan ke rumah peserta didik, atau penjelasan oleh kepala sekolah, guru, dan staf sekolah. Di samping itu paguyuban wali murid yang sudah terbentuk di SD Negeri Genuk 01 dapat di-optimalkan fungsinya yaitu dengan cara mendorong paguyuban untuk membuat program kegiatan yang berorientasi pada program-program sekolah.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disim-pulkan bahwa program manajemen berbasis sekolah dibutuhkan oleh warga sekolah untuk mengelola pendi-dikan secara maksimal sehinggan dapat meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Genuk 01 Kecamatan Ungaran Barat, Kabu-paten Semarang.

Dokumen terkait