commit to user 21
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Evaluasi karakteristik tablet 1. Analisa Keseragaman bobot tablet
Tabel 4.10 Analisa CV (%) tablet effervescent buah beet
Jenis Pengikat Konsentrasi Pengikat
1% 3% 5%
Gum Arab 1.2968 + 0.25 1.2139 + 0.25 1.0955 + 0.24
Gelatin 1.3179 + 0.26 1.1787 + 0.24 1.0703 + 0.21
PVP 1.3197 + 0.28 1.2182 + 0.26 1.1538 + 0.28
Keterangan :
*angka merupakan rata-rata + standar deviasi
Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadap bobot rata-rata dari semua tablet sesuai syarat yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia edisi III. Penyimpangan bobot yang dipersyaratkan oleh Farmakope Indonesia untuk berat rata-rata tablet > 300 mg adalah 5% dan 10%.
Dari data di atas diketahui bahwa seluruh sampel tablet effervescent memiliki koefisien variasi (CV) sesuai standar (<5%). Nilai CV diperoleh dari persamaan :
Keterangan : CV = koefisien variasi SD = standar deviasi
commit to user
31
Tabel 4.11 Pengaruh konsentrasi pengikat terhadap CV (%)
Konsentrasi Pengikat CV (%)
1% 1.3115a
3% 1.2036a
5% 1.1065a
Keterangan :
*notasi huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda nyata antar baris pada taraf
Nilai CV dari seluruh sampel mengalami penurunan seiring dengan kenaikan jumlah konsentrasi zat pengikat yang ditambahkan. Dari analisis statistik data di atas menunjukkan penambahan zat pengikat dari konsentrasi 1%, 3%, dan 5% menyebabkan penurunan nilai CV yang tidak signifikan (p>0.05).
Tabel 4.12 Pengaruh jenis pengikat terhadap CV (%)
Jenis Pengikat CV (%)
Gum arab 1.2021a
Gelatin 1.1890a
PVP 1.2306a
Keterangan :
*notasi huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda nyata antar baris pada taraf
Hal yang sama juga terjadi pada penambahan zat pengikat dengan variasi jenis, di mana masing-masing jenis pengikat yaitu gum arab, gelatin dan PVP tidak menunjukkan adanya beda nyata antar perlakuan sampel. Faktor yang mempengaruhi keseragaman bobot adalah sifat alir granul, pada evaluasi granul yang telah di bahas di atas diketahui bahwa seluruh sampel memiliki sifat alir yang baik seiring dengan peningkatan konsentrasi zat pengikat yang ditambahkan. Sifat alir di atas meliputi derajat sudut diam yang rendah, waktu alir yang cepat, dan indeks pengetapan yang kecil. Oleh karena itu tablet yang dikempa memiliki
commit to user
32
keseragaman bobot yang baik meskipun tidak terdapat perbedaan nyata antar perlakuan sampel.
2. Analisa Kekerasan tablet
Tabel 4.13 Analisa kekerasan (kg) tablet effervescent buah beet
Jenis Pengikat Konsentrasi Pengikat
1% 3% 5%
Gum Arab 5.800 + 0.34 5.900 + 0.3 6.333 + 0.23
Gelatin 4.000 + 0.17 5.267 + 0.35 6.067 + 0.15
PVP 7.967 + 0.51 9.067 + 0.15 8.633 + 0.25
Keterangan :
*angka merupakan rata-rata + standar deviasi
Kekerasan tablet adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadi keretakan tablet selama pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan. Dari tabel di atas diketahui nilai kekerasan tablet terendah terdapat pada sampel dengan penambahan gelatin 1% yaitu 4.0 kg, sedangkan nilai kekerasan tablet tertinggi terdapat pada sampel dengan penambahan PVP 3% yaitu 9.156 kg.
Tabel 4.14 Pengaruh jenis pengikat terhadap kekerasan tablet (kg)
Jenis Pengikat Kekerasan Tablet (Kg)
Gum arab 5.967b
Gelatin 5.089a
PVP 8.293c
Keterangan :
*notasi huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda nyata antar baris pada taraf
Kekerasan tablet biasanya berkisar 4-8 kg (diukur dengan dengan alat hardness tester, satuan kilogram menyatakan besarnya daya tekan yang diberikan pada tablet) (Parrott, 1971). Dari hasil analisis data di atas
commit to user
33
diketahui bahwa penambahan zat pengikat dengan berbagai variasi jenis berpengaruh signifikan (p<0.05) terhadap nilai kekerasan tablet effervescent buah beet, di mana masing-masing sampel dengan variasi jenis pengikat memiliki beda nyata antar sampel. Sampel dengan penambahan pengikat jenis gelatin memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah di banding dengan sampel dengan penambahan pengikat jenis PVP dan gum arab. Hal ini dikarenakan reaktivitas gelatin terhadap bahan granul yang diikat lebih rendah dibanding PVP dan gum arab. Menurut Bandelin (1989) konsentrasi penambahan gelatin pada kebanyakan sediaan tablet berkisar antara 2-10% berbeda dengan PVP dan gum arab yang berkisar antara 1-5% saja. Karena reaktivitas yang lebih rendah maka granul yang terbentuk menjadi rapuh dan mudah hancur. Sedangkan pada sampel dengan penambahan pengikat jenis PVP dan gum arab meskipun memiliki granul yang lebih kecil namun lebih kompak sehingga ketika dikempa menjadi tablet tidak mudah hancur.
Tabel 4.15 Pengaruh konsentrasi pengikat terhadap kekerasan tablet (kg)
Konsentrasi Pengikat Kekerasan Tablet (Kg)
1% 5.741a
3% 6.889b
5% 6.719b
Keterangan :
*notasi huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda nyata antar baris pada taraf
Hal yang sama juga terjadi pada penambahan zat pengikat dengan variasi konsentrasi di mana masing-masing sampel menunjukkan tingkat perbedaan yang signifikan. Tingkat kekerasan tablet tertinggi terdapat pada konsentrasi 3% dan terendah pada konsentrasi 1%. Data di atas menunjukkan kenaikan konsentrasi penambahan zat pengikat dapat meningkatkan kekerasan tablet secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh daya lekat antar granul yang semakin kuat akibat reaksi dari zat pengikat sehingga menyebabkan tablet yang dikempa menjadi lebih solid. Akan
commit to user
34
tetapi pada penambahan zat pengikat dengan konsentrasi 5% kekerasan tablet mengalami sedikti penurunan hal ini disebabkan granul yang terbentuk terlalu keras sehingga daya lekat antar granul saat dikempa lebih kecil.
Gambar 4.4 kekerasan tablet effervescent
Dari gambar di atas diketahui secara keseluruhan tablet memiliki tingkat kekerasan yang baik (>4kg). Nilai kekerasan tablet terendah terdapat pada sampel dengan penambahan gelatin 1% yaitu 4.0 kg, sedangkan nilai kekerasan tablet tertinggi terdapat pada sampel dengan penambahan PVP 3% yaitu 9.156 kg. Beberapa sampel tablet memiliki nilai kekerasan di atas standar (>9kg), hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas waktu larut yang akan dibahas di Tabel 4.16. Zat pengikat ditambahkan dengan tujuan untuk menambah kohesivitas atau kualitas ikatan dari serbuk bahan tablet untuk menjamin tablet tidak mudah pecah sesudah pencetakan. Namun tablet dengan tingkat kekerasan yang terlalu tinggi akan memperlambat kelarutan tablet dan menghambat disolusi zat aktif yang terkandung di dalamnya.
commit to user
35
3. Analisa Waktu larut tablet
Tabel 4.16 Analisa waktu larut (detik) tablet effervescent buah beet
Jenis Pengikat Konsentrasi Pengikat
1% 3% 5%
Gum Arab 94.67 + 2.03 133.00 + 3.06 119.33 + 1.5
Gelatin 58.00 + 0.0 73.33 + 6.8 86.33 + 5.5
PVP 126.67 + 6.02 172.33 + 5.13 136.00 + 4.5
Keterangan :
*angka merupakan rata-rata + standar deviasi
Waktu larut didefinisikan sebagai waktu yang diperoleh untuk hancurnya tablet dalam media yang sesuai. Tablet melepaskan obatnya dengan deagregasi (hilangnya kohesi granul) yang menghasilkan dispersi komponen penyusun dalam partikel-partikel halus (Fudholi, 1983). Dari tabel di atas diketahui nilai waktu larut tablet terendah terdapat pada sampel dengan penambahan gelatin 1% yaitu 58 detik, sedangkan nilai waktu larut tablet tertinggi terdapat pada sampel dengan penambahan PVP 3% yaitu 172.33 detik.
Tabel 4.17 Pengaruh jenis pengikat terhadap waktu larut (detik) tablet
Jenis Pengikat Waktu Larut (Detik)
Gum arab 116.67b
Gelatin 72.30a
PVP 146.37c
Keterangan :
*notasi huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda nyata antar baris pada taraf
Waktu larut merupakan sejumlah waktu (dalam detik) yang dibutuhkan tablet untuk larut dengan sempurna. Tablet telah larut sempurna jika reaksi effervescing telah selesai. Hal ini ditandai dengan telah meleburnya seluruh massa tablet menjadi larutan serta tidak muncul gelembung gas dalam larutan (Purnawidya, 2008). Hasil pengamatan di atas menunjukkan bahwa penambahan zat pengikat dengan berbagai
commit to user
36
variasi jenis berpengaruh signifikan terhadap waktu larut tablet effervescent di mana masing-masing perlakuan memiliki beda nyata antar sampel. Sampel dengan penambahan bahan pengikat jenis gelatin memiliki waktu larut yang lebih cepat dibanding sampel dengan penambahan gum arab dan PVP. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kekerasan tablet yang telah dijelaskan pada Tabel 4.13. Semakin tinggi tingkat kekerasan tablet maka semakin lama waktu yang dibutuhkan tablet untuk larut. Dari Tabel 4.13 diketahui bahwa sampel dengan penambahan gelatin memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah dibanding sampel dengan penambahan PVP dan gum arab sehingga waktu larut yang dimiliki lebih cepat.
Tabel 4.18 Pengaruh konsentrasi pengikat terhadap waktu larut (detik)
Konsentrasi Pengikat Terhadap Waktu Larut (Detik)
1% 95.96a
3% 125.74c
5% 113.63b
Keterangan :
*notasi huruf yang berbeda menunjukkan adanya beda nyata antar baris pada taraf
Data di atas juga menunjukkan penambahan zat pengikat dalam berbagai konsentrasi memberikan pengaruh signifikan (p<0.05) terhadap waktu larut tablet. Masing-masing sampel dengan berbagai konsentrasi menunjukkan kenaikan waktu larut secara signifikan ditandai dengan perbedaan subset pada setiap perlakuan sampel. Waktu larut seharusnya mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan konsentrasi zat pengikat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh bahan pengikat yang terlalu banyak akan menghasilkan massa terlalu basah dan granul yang terlalu keras sehingga tablet yang terjadi mempunyai waktu larut yang lama (Parrot, 1971). Namun pada penambahan pengikat dengan konsentrasi 5% waktu larut mengalami sedikit penurunan dari sebelumnya, hal ini sejalan dengan kurva kekerasan tablet pada Gambar 4.4 di mana pada konsentrasi yang sama tablet juga mengalami penurunan tingkat kekerasan yang disebabkan
commit to user
37
granul yang terbentuk terlalu keras sehingga daya lekat antar granul saat dikempa lebih kecil.
Gambar 4.5 waktu larut tablet effervescent
Menurut Mohrle (1980) waktu larut tablet effervescent yang baik berkisar antara 1-2 menit. Dari gambar di atas diketahui nilai waktu larut tablet terendah terdapat pada sampel dengan penambahan gelatin 1% yaitu 58 detik, sedangkan nilai waktu larut tablet tertinggi terdapat pada sampel dengan penambahan PVP 3% yaitu 172.33 detik. Tablet dengan penambahan zat pengikat jenis gelatin cenderung lebih mudah larut, hal ini disebabkan oleh daya ikat gelatin yang lebih rendah di banding dengan PVP dan Gum Arab. Dapat dilihat pada Gambar 4.4 tablet dengan penambahan gelatin cenderung memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah di banding sampel lainnya. Karena tingkat kekerasan yang lebih rendah ini menyebabkan tablet lebih mudah larut dalam air di banding sampel dengan penambahan zat pengikat jenis Gum Arab dan PVP.
commit to user
38