• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Kinerja Konselor Pada Sekolah yang Tidak Memiliki Alokasi Jam Masuk Kelas Bagi BK Jam Masuk Kelas Bagi BK

2.4.3 Evaluasi Kegiatan Bimbingan dan Konseling

W.S Winkel (2012: 819) menjelaskan evaluasi program bimbingan adalah mencakup usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Selanjutnya Sukardi (2008: 97) menyatakan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan sebagai segala upaya tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan.

Sedangkan Sugiyo (2013: 97) mengatakan bahwa “penilaian program bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program

bimbingan itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling adalah segala usaha yang dilakukan untuk menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan acuan-acuan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Secara operasional Sukardi (2008: 250) menjelaskan tujuan dari evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

1) Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program bimbingan dan

konseling

2) Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas dari layanan bimbingan

dan konseling

3) Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan

atau perlu diadakan perbaikan atau pengembangan

4) Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam

usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

5) Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan masyarakat

6) Mengetahui sampai sejauh mana kontribusi program bimbingan dan konseling terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, TIK dan TIU pada khususnya

7) Membantu mengembangkan kurikulum sekolah untuk kesesuaian

dengan kebutuhan

Secara umum komponen-komponen penilaian program bimbingan dan konseling terletak pada penilaian proses dan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Namun secara keseluruhan terbagi dalam empat komponen, yaitu:

2.4.3.1 Komponen Peserta Didik (Input)

Untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling maka pemahaman terhadap peserta didik (konseli) yang mendapat bimbingan dan konseling penting dan perlu. Pemahaman mengenai raw-input (peserta didik) perlu dilakukan sedini mungkin, dengan pemahaman terhadap raw input dapat dipakai mempertimbangkan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling bila dibandingkan dengan produk yang dicapai (Sukardi, 2008: 97). Pada konselor yang tidak memiliki alokasi jam masuk kelas evaluasi komponen peserta didik dilakukan dengan cara melakukan himpunan data ketika peserta didik masuk pada awal tahun ajaran baru.

2.4.3.2 Komponen Program Bimbingan dan Konseling

Setiap program seharusnya memiliki tujuan yang jelas dan diikuti dengan indikator keberhasilan yang jelas pula. Tanpa adanya tujuan dan indikator yang jelas, maka program tersebut juga tidak memiliki arah yang jelas pula. Berkaitan dengan program, maka evaluasi merupakan langkah awal dalam merencanakan suatu program.

Dalam kegiatan bimbingan dan konseling diperlukan juga adanya evaluasi program bimbingan dan konseling. Gysbers dan Henderson (dalam Mashudi, 2013:

108) menyatakan bahwa ada dua hal yang menjadi fokus dalam penilaian program bimbingan, yaitu apakah sekolah memiliki program bimbingan dan konseling yang komprehensif secara tertulis dan apakah program tertulis tesebut benar-benar dilaksanakan di sekolah tersebut.

Sukardi (2008: 98) menjelaskan bahwa evaluasi program pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus disesuaikan dengan pola dasar pedoman operasional pelayanan bimbingan dan konseling. Kegiatan operasional dari masing-masing pelayanan hendaknya disusun dalam suatu sistematika yang rinci, diantaranya:

a. Tujuan khusus pelayanan bimbingan dan konseling

b. Kriteria keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling

c. Lingkup pelayanan bimbingan dan konseling

d. Rincian kegiatan dan jadwal kegiatan pelayanan bimbingan dan

konseling

e. Hubungan antara kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dengan

kegiatan luar sekolah

f. Metode dan teknik layanan bimbingan dan konseling

g. Sarana pelayanan bimbingan dan konseling

h. Evaluasi dan penelitian pelayanan bimbingan dan konseling.

Dari uraian diatas, maka konselor yang tidak memiliki alokasi jam masuk kelas juga harus melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling untuk mengetahui program mana yang sudah dilaksanakan dan program mana yang masih belum bisa dilaksanakan. Konselor yang tidak memiliki alokasi jam masuk kelas

memiliki kriteria tersendiri mengenai keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor harus merumuskan masalah atau membuat instrumen, kemudian mengumpulkan data yang diperlukan, setelah itu melakukan analisis data, dan yang terakhir melakukan tindak lanjut dengan cara memerbaiki program yang dianggap lemah, kurang relevan dengan tujuan, ataupun tidak tepat dengan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.

2.4.3.3Komponen Proses Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya. Adapun beberapa faktor pengelolaan yang perlu dievaluasi, yaitu:

a. Organisasi dan administrasi program pelayanan bimbingan dan konseling

b. Petugas pelaksana atau personel (tenaga professional) dan bukan

professional

c. Fasilitas dan perlengkapan, fasilitas yang dibutuhkan misalnya:

d. Anggaran biaya

e. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan program

f. Keterlaksanaan program

g. Hambatan-hambatan yang dijumpai selama pelaksanaan

h. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar

i. Respon peserta didik, personil sekolah, orangtua dan masyarakat terhadap

layanan bimbingan.

j. Perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan layanan

keberhasilan peserta didik setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.

2.3.4.4 Komponen Hasil Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Sedangkan untuk mengetahui gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah harus dilihat dalam diri peserta didik yang memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Aspek-aspek yang bisa dilihat terutama:

a. Pandangan para lulusan tentang program pendidikan yang telah

ditempuhnya

b. Kualitas prestasi bagi para lulusan

c. Pekerjaan, jabatan atau karir yang dijalaninya

d. Proporsi lulusan yang bekerja dan belum kerja

2.4.4 Mekanisme Kerja Administrasi Pelayanan Bimbingan Dan Konseling