• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.3.1.1 Evaluasi Ketercapaian Program CSR ”Sahabat

diimplementasi. Dimana pada tahap ini kita akan mendapatkan suatu output, atau sesuatu yang nyata misalnya audiens yang hadir. Dan yang terakhir fase keempat yaitu menganalisa hasil akan menghasilkan apa yang disebut outcomes, yaitu suatu perubahan yang terjadi atau suatu feedback seperti perubahan perilaku dari target audiens, atau perubahan pengetahuan.

4.3.1 Peranan Audit Komunikasi Terhadap CSR dalam Perspektif Teori Weick dalam Pengorganisasian dan dalam Konsep POAC Di dalam model audit komunikasi Linking a Public Relations Planning Model with an Evaluation Model terdapat empat tahap untuk melakukan evaluasi. Ke-empat tahapan untuk melakukan audit komunikasi sesuai dengan model Linking a Public Relations Planning Model with an Evaluation Model, peneliti menjabarkannya sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu perencanaan sebagai tahapan input, pelaksanaan sebagai tahapan output, dan hasil akhir sebagai tahapan outcome dalam segi perspektif teori weick dalam pengorganisasian dan dalam konsep POAC.

4.3.1.1Evaluasi Ketercapaian Program CSR “Sahabat PLN Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku” pada Proses Input Kegiatan

Evaluasi sangat penting dilakukan pada setiap akhir program atau kegiatan untuk mengetahui efektivitas suatu program. Berdasarkan hasil dari evaluasi tersebut bisa dijadikan patokan apakah program tersebut bisa dilanjutkan, dihentikan atau mungkin

 

tetap dilanjutkan dengan mencari strategi-strategi baru guna mendapatkan hasil yang terbaik dari suatu program yang dijalani.

Pengertian evaluasi menurut Yosal Iriantara dan A. Yani Surachman dalam bukunya Public Relations Writing adalah “Evaluasi adalah proses penilaian berdasarkan standar dan tujuan. Standar disini adalah hasil yang diinginkan atau peristiwa yang diharapkan terjadi, yang digunakan untuk melihat tujuan dengan cara membandingkannya dengan hasil.99

Sebuah tujuan harus memiliki arah yang jelas, dan untuk membangun arah yang jelas diperlukan sebuah rencana yang juga terarah. Tanpa rencana yang terarah, maka tujuan bisa melenceng dan tidak sesuai harapan. Demikian pula dengan komunikasi. Komunikasi, sebagai sebuah tindakan yang memiliki tujuan harus direncanakan dengan baik. Jika tidak maka tujuan komunikasi tersebut tidak akan sesuai dengan harapan pelakunya.

Menurut Fraser P. Seitel, Tahapan Perencanaan Program PR Strategis diantaranya :100

1. Mengidentifikasi latar belakang persoalan 2. Menyiapkan proposal

3. Mengaktifkan perencanaan 4. Evaluasi kampanye

      

99 Iriantara, Yosal dan Surachman A. Yani. 2006. Public Relations Writing. Bandung. Simbiosa Rekatama Media: 53

 

Dengan menggunakan keempat hal tersebut di atas, maka peneliti dapat mengetahui bagaimana perencanaan Program Sahabat PLN “Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku” :

1. Mengidentifikasi latar belakang persoalan

Tahap ini disebut sebagai analisis situasi atau analisis latar belakang atau pernyataan persoalan yang terjadi.

Dari hasil wawancara, PLN merumuskan latar belakang persoalan dari Program Sahabat PLN Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku adalah Kondisi masyarakat wilayah Jakarta yang saat ini sungguh

heterogen dan berasal dari bermacam-macam karakter serta manusia yang ingin hidup dengan cara yang serba cepat dan mudah sehingga suka mengambil jalan pintas seperti melakukan cantolan listrik liar untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Belum lagi masih banyaknya tunggakan listrik yang belum dibayarkan oleh pelanggan, entah karena alasan lupa maupun alasan ekonomi dan beribu-ribu alasan lain yang diterima oleh PLN dan yang hingga saat ini masih coba diatasi oleh PLN. PLN juga mendukung program penghijauan dengan mewujudkan kebersihan dan kerapihan lingkungan. 

Selain permasalahan di atas program Sahabat PLN ini dilatarbelakangi untuk memberikan kesempatan

pegawai- 

pegawai muda PLN untuk dapat terjun langsung ke masyarakat, sehingga tercipta pemimpin masa depan PLN, seperti yang tercantum pada poin ke-4 latar belakang program Sahabat PLN tahun 2012

Dalam menyusun suatu program, melalui tahap identifikasi latar belakang atau analisis lingkungan, hal ini sesuai dengan teori Weick mengenai pengorganisasian yang menyatakan bahwa tahapan dalam pengorganisasian melalui 3 bagian penting, salah satunya yaitu tahap pemeranan (Enactment), para anggota organisasi menciptakan ulang lingkungan mereka dengan menentukan dan merundingkan sebuah peristiwa.101

2. Menyiapkan proposal

Ini adalah tahap dimana para praktisi PR menggambarkan pendekatan yang digunakan untuk memecahkan persoalan, menggarisbawahi panduan tentang “bagaimana menjalankannya” dan “bagaimana menggunakan alat PR untuk mencapai tujuan.

Dalam penelitian ini, tahapan menyiapkan proposal yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam tahap perencanaan adalah PLN menentukan khalayak dari program ini yaitu warga       

 

lingkungan binaan yang sudah ditunjuk oleh 23 unit Area. Pemain kunci dalam program Sahabat PLN ini adalah Pegawai Muda PLN di area. Pemain kunci yang dimaksud adalah orang yang terjun ke lapangan untuk melaksanakan program ini. Pegawai muda dituntut untuk melakukan sosialisasi mengenai hal-hal kelistrikkan yang baik dan benar kepada masyarakat. Program ini direncanakan berlangsung selama setahun dan setiap bulan pegawai muda menyampaikan progresnya baik itu progress dalam hal kebersihan lingkungan maupun dalam hal kelistrikkannya ke kantor distribusi untuk dilakukan penilaian dan dilombakan pada tanggal 27 Oktober 2012 bersamaan dengan hari listrik nasional.

3. Mengaktifkan perencanaan

Ini adalah tahap menghidupkan rencana dengan melakukan serangkaian aktivitas, diantaranya mendetailkan taktik operasionalisasi perencanaan kampanye program PR, termasuk membuat schedule, menggambarkan kapan rencana akan dilakukan, pembuatan jobdesc, penugasan dan batas akhir kampanye. Dalam penelitian ini, tahapan mengaktifkan perencanaan dalam program Sahabat PLN adalah dengan menentukan siapa yang menjadi pelaku utama dalam program ini yaitu

 

pegawai muda PLN, dan program ini berlangsung selama setahun pada tahun 2012 dan berakhir pada tanggal 27 Oktober 2012 bersamaan dengan hari listrik nasional. Program Sahabat PLN ini memiliki system kerja yaitu unit menentukan lingkungan binaan dengan kriteria lingkungan tersebut memiliki banyak cantolan, dan banyak tunggakan. Lalu kantor distribusi melakukan wawancara ke RT RW setempat untuk meminta izin mengadakan program CSR di lingkungan tersebut seraya memantau apakah benar lokasi yang ditunjuk unit tersebut tepat untuk dijadikan lingkungan binaan yang sesuai dengan kriteria awal

4. Evaluasi kampanye

Dalam proses perencanaan kampanye program PR, evaluasi merupakan tahapan akhir, tetapi bukan yang terakhir. Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah perencanaan berjalan dengan semestinya. Pada tahap ini metode evaluasi harus ditampilkan dalam bentuk data hasil pre-test dan post-test, baik hasil kualitatif maupun kuantitatif seperti data perilaku khalayak, analisis isi media, data hasil survey, laporan penjualan, laporan staf, maupun umpan balik dari pihak lain.

Dalam penelitian ini, peneliti melihat bahwa sebelum memulai program di lingkungan binaan, pihak Area

 

Kramat Jati melakukan survey untuk mencari lingkungan yang tepat untuk dijadikan lingkungan binaan area. Area Kramat Jati bekerjasama dengan bidang niaga untuk mencari lingkungan dengan sisi piutang yang rendah. Peneliti melihat, perencanaan yang dijalankan oleh PLN ini sudah sesuai dengan kegiatan Planning dalam konsep POAC, yaitu :102

a. Menetapkan sasaran

       

Pada hal ini, PLN khususnya kantor distribusi menentukan sasaran untuk program Sahabat PLN tahun 2012, yaitu warga di lingkungan binaan yang terdiri dari minimal 100 kepala keluarga dan di lingkungan tersebut memiliki kecurangan terhadap kelistrikkan, contohnya cantolan-cantolan liar dan tingginya tunggakan tagihan listrik. b. Merumuskan strategi untuk mencapai target sasaran

Strategi yang dipakai oleh PLN adalah dengan menjadikan warga di lingkungan binaan tersebut sebagai sahabat PLN untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, dan memberikan bantuan-bantuan yang dibutuhkan warga dalam hal keasrian lingkungan seperti pot beserta tanamannya, tempat sampah, gerobak sampah. Serta diadakannya temu pelanggan di lokasi lingkungan binaan

 

 

untuk memberikan sosialisasi mengenai bagaimana menggunakan listrik yang baik dan benar.

c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan

PLN menunjuk pegawai muda PLN yang berperan dalam program Sahabat PLN tahun 2012 sehingga tercipta pemimpin masa depan PLN yang tangguh.

d. Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target sasaran

PLN menetukan target 10% untuk memerangi cantolan liar dan masalah tunggakan listrik, sedangkan untuk indikator keberhasilan dalam fasilitas umum yang resmi dan kebersihan lingkungan, PLN menargetkan 100%. Pada dasarnya perencanaan yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) dalam merangcang program “Sahabat PLN Indahhnya Kampungku, Tertibnya Listrikku” tahun 2012 dapat dikatakan sudah tepat sesuai dengan teori dan konsep perencanaan komunikasi. 4.3.1.2Evaluasi Ketercapaian Program CSR “Sahabat PLN

Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku” pada Proses Output Kegiatan

Perencanaan yang baik tidak akan berarti bila tidak diimbangi dengan pelaksanaan kerja organisasi yang baik dan bertanggung jawab. Untuk itu maka sumber daya manusia (SDM) yang ada harus bekerja secara optimal untuk mencapai tujuan-tujuan dari program

 

kerja yang sudah direncanakan pada tahap sebelumnya. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun dalam tahap perencanaan. Setiap pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai tujuan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

Adapun pelaksanaan dalam penelitian meliputi :

a. PT PLN (Persero) Disjaya mempunyai 23 Unit Area, setiap Unit menentukan dan membentuk 1 (satu) lingkungan binaan (minimal ada 100 Kepala Keluarga / pelanggan PLN), dimana lingkungan binaan yang dipilih sangat tinggi pencurian listrik, tunggakan rekening listrik

menangnya.

b. Melakukan wawancara Ketua RT/RW/Lurah mengenai pemahaman tertib listrik diwilayahnya.

c. Melakukan kegiatan-kegiatan bersama warga seperti senam pagi, lomba nyanyi lagu jingle bell, lomba masak dan gotong royong kebersihan lingkungan. Dan memberikan hadiah2 untuk pe

d. Memberikan sosialisasi Tertib Listrik dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan pemberian door price.

e. Pegawai-pegawai muda PLN melaksanakan survey lokasi lingkungan binaan bersama warga untuk memantau

 

cantolan-cantolan listrik dan memberikan sosialisasi untuk tertib listrik dengan solusi yang terbaik.

f. Penilaian 23 lingkungan binaan yang telah ditertibkan, tidakada tunggakan dan dirapihkan lingkungannya.

g. Memberikan hadiah pemenang lingkungan binaan pada hari listrik nasional, 27 Oktober.

Dalam pelaksanaannya PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang melakukan ketujuh rancangan kegiatan yang telah disusun sebelumnya di tahapan perencanaan program.

Namun pada realisasinya, peneliti menemukan bahwa pelaksanaan program tidak berjalan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Salah satunya adalah saat pemilihan lingkungan binaan di area kramat jati tempat peneliti melakukan penelitian. Peneliti menemukan bahwa Area Kramat Jati memilih lingkungan binaan yang memang dari awal sudah memiliki kelistrikkan yang baik. Dari pihak Area dan Warga di lingkungan binaan tersebut mengakui, bahwa memang dari awal lingkungan di Kramat Jati tersebut sudah tertib listrik bahkan sebelum adanya program Sahabat PLN di lingkungan mereka.

Hal Ini berarti, tidak terjadinya sinkronisasi antara pihak Kantor Distribusi dengan pihak Area Kramat Jati pada saat pelaksanaan program di lapangan, secara teori seharusnya setiap

 

struktur saling berkordinasi satu sama lain, seperti halnya yang dikatakan Weick dalam Ciri-ciri penting Pengorganisasian, menurut

Weick yang mengatakan :103

“Weick memandang struktur sebagai aktivitas yang lebih spesifik, sebagai aktifitas komunikasi. Struktur organisasi ditentukan oleh perilaku yang saling bertautan.

Secara konsep POAC, antara Kantor Distribusi dengan Area Kramat Jati sudah melakukan apa yang dikatakan oleh Liebler dalam

Soedarsono yang mengatakan “dalam pelaksanaan dan pemotivasian dilakukan pelatihan dan penyupervisian.”104 Dalam hal ini, Kantor Distribusi telah melakukan workshop dengan ke-23 unit Area termasuk Area Kramat jati untuk penyamaan visi misi untuk bergerak pada satu tujuan yang sama.

Tetapi dalam pelaksanaannya, peneliti menemukan bahwa tujuan dari diadakannya workshop antara Kantor Distribusi dengan pihak Area Kramat Jati untuk menyamakan persepsi dan tujuan dari program tidak berjalan dengan apa yang diharapkan sebelumnya. Karena pada pelaksanaannya, pihak Area Kramat Jati memilih lingkungan binaan berdasarkan sisi piutang kelistrikkan yang kecil dan lingkungan yang sudah berkembang mengenai lingkungan. Padahal kantor distribusi menghendaki unit area untuk mencari lingkungan binaan yang semrawut dibidang kelistrikkan dan       

103 Masmuh, Drs. Abdullah.2013: 179 104 Widjajanto. Kenmada.2013: 3 

 

lingkungan, untuk bisa membuat lingkungan tersebut menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dari program tersebut. Sebenarnya, di lingkungan binaan tersebut tepatnya RT 1, 2, dan 3 lebih tepat untuk dijadikan sasaran utama dari program Sahabat PLN ini, dengan hal yang dipertimbangkan bahwa RT 1, 2, maupun 3 memiliki ekonomi sosial menengah kebawah, berbeda dengan ekonomi sosial di RT 10 dan RT 17. Di RT 1, 2 dan 3 masih banyak ditemukan cantolan-cantolan liar dan tunggakan tagihan rekening listrik dengan alasan factor ekonomi.

4.3.1.3Evaluasi Ketercapaian Program CSR “Sahabat PLN Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku” pada Proses Outcome Kegiatan

Cutlip dan Broom (1994) mengatakan, outcome adalah dampak yang diharapkan timbul pada target group yang merupakan tujuan utama dari keseluruhan program yang telah dilaksanakan yang mewakili tujuan dari perusahaan. Dampak tersebut berupa perubahan dari sikap dan perilaku target audience ke arah yang seperti diharapkan oleh perusahaan.

Dalam konsep POAC menurut Liebler dalam Soedarsono, mengukur pencapaian tujuan dari tujuan masuk kedalam tahap

controlling atau pengendalian.105 Controlling adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah       

 

direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun terjadi berbagai perubahan dalam keadaan nyata yang dihadapi.106

Dalam penelitian ini, tujuan besar dari program Sahabat PLN tahun 2012 adalah :

1. Tidak ada cantolan liar untuk keperluan apapun seperti fasilitas sosial, fasilitas umum, maupun penerangan jalan.

2. Tidak ada tunggakan rekening listrik

3. Mendorong pemakaian listrik Pintar (Prabayar) 4. Terbentuknya lingkungan yang bersih, indah dan rapi

Pada penelitian ini, hasil akhir dari program ini adalah tidak adanya cantolan listrik liar dan tidak adanya tunggakan rekening listrik di lingkungan binaan Area Kramat Jati. Banyak juga warga yang beralih ke listrik pintar (prabayar) dan terciptanya lingkungan yang bersih dan rapi.

Pada dasarnya, tujuan besar dari program Sahabat PLN Indahnya Kampungku, Tertibnya Listrikku tahun 2012 sudah tercapai sepenuhnya oleh warga di lingkungan binaan khususnya di Area Kramat Jati.

      

 

Dokumen terkait