Dari data latar belakang pendidikan yang dimiliki, maka guru-guru TK Bethany School belum memenuhi kualifikasi akademik sebagai guru TK. Hal itu bila dilihat dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru:
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Meskipun demikian, guru-guru tersebut hampir memenuhi semua kompetensi yang dibutuhkan sebagai pendidik. Penguasaan kompetensi – kompetensi guru seperti yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah
No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional sangat penting. Karena menurut Sauri (2010) peserta didik berkualitas tergantung pada sejauh mana guru bisa menjadi seorang pendidik yang memiliki kapasitas dan kompetensi untuk mengarahkan mereka.
Dari berbagai keterangan diatas dapat dipahami bahwa salah satu aspek masukan (input) yang penting bagi pendidikan adalah guru. Guru merupakan sumber pengetahuan, penyedia bahan pembelajaran, dan pendidik. Karena itu sangatlah penting bagi sebuah lembaga pendidikan untuk memiliki guru berkualitas yang menguasai keempat kompetensi yang disyaratkan sebagai pelaksana kurikulum. Oleh karena keberhasilan pelaksanaan kurikulum dipengaruhi oleh kemampuan atau kompetensi guru dalam melakukan rencana- rencana pengajaran tersebut. Data menunjukkan bahwa di TK Bethany School telah hampir memenuhi hal tersebut. Dikatakan hampir karena masih ada yang harus ditingkatkan yaitu jenis pendidikan para guru serta kemampuan pedagogis beberapa guru dalam menyiapkan APE dan menjalankan peran sebagai motivator.
Sehingga guru sebagai aspek masukan di TK ini bisa dikatakan sebagai dukungan yang baik karena hanya beberapa guru yang harus meningkatkan kemampuan mereka dalam menyiapkan APE dan sebagai motivator. Oleh karena itu mereka perlu mendapat tambahan pengetahuan dan ketrampilan misalnya melalui pelatihan-pelatihan ataupun seminar bahkan bisa diusahakan mendapat pendidikan khusus untuk
jalur pendidikan usia dini yang disyaratkan, sehingga lebih lagi bisa memenuhi kompetensinya terutama pedagogis dan profesional.
b.Siswa
Usia peserta didik atau siswa di TK Bethany School untuk TK A adalah 4 - < 5 tahun dan TK B adalah 5 - < 6 tahun. Hal tersebut telah sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada bagian Pendahuluan bahwa penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhaful Alfal (RA) menggunakan program untuk anak usia 4 - < 6 tahun. Usia yang tepat tersebut penting karena kurikulum atau program kegiatan usia dini digunakan untuk mengembangkan seluruh kemampuan anak sesuai tahap perkembangannya (Albrecht dan Miller dalam Sujiono, 2009).
Selain itu menurut Permendiknas No.58 Tahun 2009 juga bahwa untuk peserta didik sebanyak 20 anak harus mempunyai satu guru pembimbing. Di TK ini rata- rata 1 guru hanya membimbing antara 8 sampai 10 anak.
Melihat beberapa pernyataan tersebut, maka aspek siswa menjadi dukungan yang baik bagi pelaksanaan kurikulum. Hal itu karena, usia siswa di TK Bethany School ini tepat untuk mengikuti pendidikan TK. Hal ini juga berarti bahwa kurikulum yang telah dirancang pun diberikan kepada peserta didik yang tepat. Seluruh kegiatan-kegiatan atau bahan ajar yang dibuat mengacu
pada standar perkembangan untuk anak usia TK dari depdiknas, disampaikan kepada anak dengan tahap perkembangan yang sesuai. Selain itu dengan guru pembimbing dan jumlah murid yang tidak terlalu banyak, setiap anak diharapkan bisa mendapat perhatian dan bimbingan yang maksimal dari guru.
c.Sarana Prasarana
Secara umum sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School ini tersedia cukup lengkap dan dalam kondisi baik. Sarana prasarana ini mencakup ruangan, sarana pendukung kerja dan pembelajaran, kurikulum atau silabus, alat permainan edukatif, kelengkapan kehidupan sehari-hari, media audiovisual, bahan pustaka, dan sarana portofolio. Ada hal-hal yang belum bisa disediakan oleh sekolah namun dirasakan tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar. Misalnya halaman luar, ruang audiovisual dan ruang bimbingan.
Proses pelaksanaan kurikulum yang dilakukan guru akan efektif apabila didukung oleh sarana pembelajaran yang tersedia. Sarana pembelajaran merupakan input yang sangat penting karena apabila sarana tidak memadai akan menghambat kegiatan belajar mengajar (Syadid, 2011). Sejalan pula dengan Djatmiko (2006) yang menyatakan bahwa sehebat apapun guru dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa didukung oleh sarana prasarana yang memadai maka hasil yang diharapkan tidak dapat dicapai secara maksimum.
Sehingga bisa dikatakan bahwa kelengkapan sarana prasarana mampu menjadi faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran dan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu sangat penting bagi lembaga pendidikan untuk memperlengkapi sarana prasarana tersebut. Melihat keadaan sarana prasarana di TK Bethany School tersebut, bisa dikatakan baik dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif. Selain lengkap dan dalam kondisi baik, kekurangan yang dihadapi juga telah disiasati sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Misalnya, di TK ini tidak mempunyai halaman luar ruangan, namun ada kegiatan field trip atau penggunaan playground sebagai tempat aktivitas luar ruangan. Namun demikian kegiatan seperti field trip tersebut perlu ditambah kuantitasnya, sehingga anak bisa lebih lagi beraktivitas di luar ruangan sambil belajar.
Hasil penelitian Sadri (2011) menunjukkan usia dan jumlah peserta didik yang sesuai dan sarana yang memadai bisa mendukung pelaksanaan kurikulum dalam pembelajaran bisa berjalan efektif. Begitupun dari hasil penelitian aspek masukan atau input ini, secara umum guru, siswa dan sarana telah merupakan dukungan yang baik dalam pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School bisa berjalan dengan lancar. Meskipun ada sebagian kecil hal yang memerlukan perubahan dari guru maupun sarana untuk bisa mendukung keberhasilan pelaksanaan kurikulum di TK ini.