• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi penanaman sikap gotong royong dengan keteladanan dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen

Grobogan

Kegiatan pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang merupkan kewajiban dari seluruh jenjang sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi.

Setiap lembaga pendididkan diwajibkan memiliki satuan karya pramuka sehingga pramuka menjadi sesuatu yang wajib dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pentingnya kegiatan pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler karena hakikat dari pramuka itu sendiri yang pada dasarnya dalam membimbing generasi muda Indonesia.

Evaluasi adalah penilaian secara sistemik untuk menentukan atau menilai kegunaan, keefektifan sesuatu yang didasarkan pada kriteria tertentu dari program. Evaluasi harus memiliki tujuan yang jelas, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam program.

Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan sumber nilai secara objektif dari pencapaian hasil-hasil yang direncanakan sebelumnya, dimana hasil evaluasi tersebut dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan yang akan dilakukan di depan.

Mengenai pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam evaluasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan dijelaskan kepala sekolah Ibu Endang Wahyu Utami, S.Pd sebagai berikut

(7)‟Pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam evaluasi penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan adalah Kepala Sekolah, Guru sebagai Pembina Pramuka dan Komite Sekolah”.

Kepala Sekolah SDN 3 Kronggen Grobogan Ibu Endang Wahyu Utami, S.Pd, juga menjelaskan mengenai waktu dari pelaksanaan evaluasi sebagai berikut

(8)”Untuk evaluasi penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan dilaksanakan setiap satu bulan dan enam bulan sekali”.

Hasil wawancara diatas memberikan informasi bahwa pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam evaluasi penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan adalah Kepala Sekolah, Guru sebagai Pembina Pramuka dan Komite Sekolah. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan kepala sekolah SDN 3 Kronggen Grobogan dalam satu bulan sekali memantau pelaksanaan penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dilaksanakan di SDN 3 Kronggen Grobogan. Untuk evaluasi penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan dilaksanakan setiap satu bulan dan enam bulan sekali.

Pembina pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan juga menyampaikan mengenai hal-hal apa saja evaluasi yang dinilai dalam

penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan sebagai berikut

(9)”Hal-hal yang di evaluasi diantaranya adalah kehadiran peserta didik dan Pembina pramuka saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, kualitas materi yang disampaikan pembina, ketercapaian program yang sudah tetapkan sebelumnya yaitu penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan musyawarah gugus depan”.

Penjelasan diatas sejalan dengan yang disampikan kepala sekolah SDN 3 Kronggen Grobogan Ibu Endang Wahyu Utami, S.Pd sebagai berikut

(10)”Hal-hal yang di evaluasi diantaranya adalah kehadiran peserta didik dan Pembina pramuka saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, kualitas materi yang disampaikan pembina, ketercapaian program yang sudah tetapkan sebelumnya yaitu penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan musyawarah gugus depan apakah sudah benar-benar dijalankan dan hayati oleh semuanya baik kepala sekolah, Pembina pramuka dan peserta didik”.

Hasil wawancara diatas memberikan informasi bahwa hal-hal yang di evaluasi diantaranya adalah kehadiran peserta didik dan Pembina pramuka saat mengikuti kegiatan penanaman sikap gotong royong dalam ekstrakurikuler pramuka, kualitas materi yang disampaikan pembina, ketercapaian program yang sudah tetapkan sebelumnya yaitu penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan musyawarah gugus depan apakah sudah benar-benar dijalankan dan hayati oleh semuanya baik kepala sekolah, Pembina pramuka dan peserta didik.

Hasil observasi yang peneliti perolah setiap kegiatan penanaman sikap gotong royong dalam ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan siswa yang hadir mengisi daftar kehadiran dengan tanda tangan dan jam ketika dating mengikuti kegitan ekstrakurikuler pramuka. Siswa juga memberikan surat ijin siswa yang tidak hadir dalam kegiatan pramuka kepada Pembina pramuka. Tindak lanjut evaluasi penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 3 Kronggen Grobogan sebagai berikut

(11)”Evaluasi sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya. Tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu dengan memperbaiki pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan lebih menarik sehingga siswa lebih antusias untuk mengikutinya, melakukan musyawarah antara pembina, kepala sekolah, dan komite dalam upaya peningkatan kualitas baik pelaksanaannya, sarana prasarana serta pemberian penghargaan yang lebih kepada pembina pramuka yaitu dalam bentuk insentif. Dampak positif bagi siswa: dapat melatih kemandirian, kedisiplinan serta menambah wawasan di bidang kepramukaan. Bagi guru: guru dapat mengembangkan kemampuan serta menambah wawasan di bidang kepramukaan khususnya dalam penanaman sikap gotong royong”.

Evaluasi sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya. Tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu dengan memperbaiki pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan lebih menarik sehingga siswa lebih antusias untuk mengikutinya, melakukan musyawarah antara pembina, kepala sekolah, dfan komite dalam upaya

peningkatan kualitas baik pelaksanaannya, sarana prasarana serta pemberian penghargaan yang lebih kepada pembina pramuka yaitu dalam bentuk insentif. Dampak positif bagi siswa: dapat melatih kemandirian, kedisiplinan serta menambah wawasan di bidang kepramukaan. Bagi guru: guru dapat mengembangkan kemampuan serta menambah wawasan di bidang kepramukaan khususnya dalam menenemkan sikap gotong royong.

3. Kendala penanaman sikap gotong royong dalam kegiatan