• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi program terdiri dari dua kata yaitu Evaluasi dan Program yang memiliki definisi berbeda. Menurut Bloom c.s yang dikutip oleh muri evaluation is the systematic collection of evidence to determine

whether in fact certain changes are taking place in the learners as well as to determine the amount or degree of change in individual students.11

Evaluasi merupakan proses pengumpulan serta analisa data yang dapat digunakan untuk pembuktian atas tercapainya tujuan yang telah ditetapkan serta menentukan keefektifan pendidikan.

Meskipun evaluasi memiliki arti yang sama dengan assesment yaitu penilaian. Evaluasi berbeda dengan assesment secara ruang lingkup dan pelaksanaannya. Evaluasi mencakup semua komponen dalam suatu sistem, seperti sistem program, sistem sekolah, sistem pendidikan, sistem kurikulum. Pada evaluasi juga tidak hanya melibatkan pihak internal tetapi juga eksternal.

Evaluasi menurut Sax yang dikutip oleh Arifin, evaluasi adalah proses dimana penilaian atau keputusan dibuat dari berbagai observasi dan dari latar belakang serta pelatihan si evaluator.12

Dapat dilihat bahwa evaluasi memiliki arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit evaluasi berarti suatu proses untuk menentukan nilai atau makna, sedangkan dalam arti luas evaluasi berarti proses/kegiatan berkelanjutan untuk menggambarkan atau menentukan mutu (nilai, arti, manfaat) dan proses pemberian pertimbangan untuk membuat keputusan. Proses tersebut dilakukan secara sistematis, berkelanjutan, terencana, dan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku dalam evaluasi, baik

11 Yusuf Muri, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan, (jakarta: Kencana, 2017), hal. 19.

aturan formal yang sudah ditetapkan maupun aturan konseptual, dimana setiap kegiatan harus ada kriteria.

Sedangkan menurut Purwanto dan Suparman yang dikutip oleh Rukajat, evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat suatu keputusan tentang suatu program.13

Hasil evaluasi bisa didapatkan melalui pengukuran data kuantitatif maupun hasil pengamatan, dan wawancara yang bersifat kualitatif. Ketika hasil evaluasi menggambarkan bahwa keseluruhan komponen dalam sistem seperti program pendidikan, kurikulum, pembelajaran, dan sarana prasarana berkolaborasi untuk mencapai tujuan maka hasil evaluasi dapat digunakan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan yang telah direncanakan dengan menggunakan prosedur ilmiah yang sistematis berdasarkan data yang valid dan reliabel sehingga menghasilkan penilaian dan dasar pengambilan keputusan.

2. Pengertian Program

Program menurut Herman yang dikutip oleh Arifin adalah sesuatu yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan untuk memperoleh hasil atau pengaruh.14 Secara sederhana program diartikan sebagai rencana kegiatan yang disusun secara sistematis, logis, dan rasional sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan program.15

Untuk membuat sebuah program diperlukan sebuah rencana berisi berbagai komponen yang saling berinteraksi, berkolaborasi, bergantung dan saling mempengaruhi sehingga membentuk sistem, sistem itu sendiri yang akan membuat program menjadi berjalan.

13 Ajat Rukajat, Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hal. 27.

14 Arifin, op. Cit., hal. 6.

Sedangkan menurut Muri, program adalah sejumlah aktivitas yang dirancang secara terorganisir untuk membuat seperangkat hasil yang akan membawa dampak pada terpecahkannya masalah khusus atau terpenuhinya kebutuhan yang diperlukan.16 Sebuah program tidak hanya diselesaikan dalam waktu singkat tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan, sebuah program berlangsung dalam kurun waktu relatif lama.

Dari pemaparan di atas dapat dipahami bahwa program merupakan sejumlah aktivitas yang direncanakan dengan menggabungkan beberapa komponen untuk diselesaikan dalam jangka waktu tertentu sehingga memenuhi kebutuhan yang direncanakan.

3. Definisi Evaluasi Program

Konsep, teori, dan prosedur evaluasi dapat dipahami lebih mendalam jika objek evaluasi tidak hanya berkenaan dengan satu komponen saja, tetapi berkaitan dengan semua komponen program. Maka digunakanlah istilah evaluasi program.

Definisi dari evaluasi program adalah suatu proses atau kegiatan ilmiah yang dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh sebagai upaya pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu (nilai dan arti) suatu program berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu untuk membuat suatu keputusan dan pertanggungjawaban dalam melaksanakan program.17 Hal ini berarti evaluasi program harus dilakukan secara serius sistematis, diawasi dan dikendalikan agar kita dapat mengetahui kesalahan yang mungkin terjadi dari pelaksanaan program sehingga kesalahan tersebut dapat diperbaiki sebagai upaya penjaminan mutu.

Sedangkan menurut Brinkerhof yang dikutip oleh Hadiwinarto evaluasi program adalah sebagai aktivitas investigasi yang sistematis tentang sesuatu yang berharga dan bernilai dari suatu objek.18 Aktivitas

16 Muri, op. Cit., hal. 144.

17 Arifin, op. Cit., hal. 8.

investigasi disini diartikan sebagai proses penelitian yang sistematis untuk menemukan tingkat efektivitas dari penyelenggaraan program.

Menurut Cronbach dan Stufflebean yang dikutip oleh Arikunto dan Jabar evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan pada kebijakan berikutnya.19 Pendapat lain yakni menurut wirawan yang dikutip oleh maskur evaluasi program merupakan aktivitas terencana, terkonsep, serta sistematis guna kebijakan program selanjutnya, dilaksanakan dengan waktu tak terbatas.20 Untuk melaksanakan evaluasi program perlu dikumpulkan data-data yang didapatkan dari hasil pengukuran (kuantitatif) atau hasil pengamatan, dan wawancara data tersebut kemudian diolah menjadi informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil pemikiran para ahli di atas dapat disimpulkan secara sederhana bahwa evaluasi program adalah proses penilaian, pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu (nilai dan arti) dari pelaksanaan program terhadap kecocokan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya saat perencanaan. Hasil dari evaluasi program ini dapat digunakan sebagai dasar pengambil keputusan.

4. Tujuan Evaluasi Program

Dalam konsep evaluasi terdapat tiga kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu petimbangan, nilai, dan arti. Dari tiga kata kunci tersebut akan tersedia alternatif keputusan yang berguna, valid, dan reliabel bagi pengambil keputusan sesuai dengan kewenangan.21 Hal ini berarti tujuan dari evaluasi program adalah menentukan pilihan keputusan untuk diambil demi perbaikan program kedepannya.

Evaluasi program dapat digunakan untuk bidang pendidikan maupun non pendidikan seperti kegiatan umum, Program Keluarga

19

T. Rusman Nurhakim, Modul Perkulihan: Riset Evaluasi dalam Pendidikan, (Ciputat, 2019) hal. 12.

20 Maskur, Manajemen Humas Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hal. 55.

Berencana, program pengentasan kemiskinan, dan lain-lain. Karena setiap program tersebut memiliki tujuan dari program yang berbeda-beda.

Namun, sebenarnya tujuan evaluasi program dapat secara khusus disebutkan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi dan menganalisis jenis kebutuhan yang diperlukan masyarakat dan kelayakan suatu program untuk dilaksanakan di lapangan.

b. Mengidentifikasi dan menganalisis proses perencanaan dan pengembangan program.

c. Memantau pelaksanaan program, apakah program dapat berjalan sebagaimana semestinya sesuai dengan rencana program.

d. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis tingkat efisiensi pelaksanaan program, baik yang berkenaan dengan tenaga, biaya, maupun waktu yang digunakan.

e. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak yang ditimbulkan dari suatu program terhadap populasi sasaran dan semua stakeholders. f. Menyediakan informasi secara komprehensif guna membantu para

penyusun kebijakan dalam membuat keputusan dan simpulan yang tepat sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.22

Evaluasi program berdimensi ganda. Satu tertuju pada program sebagai dokumen satu lagi tetuju pada pelaksanaan dan program. Berikut adalah tujuan evaluasi program:

a. Memantau pelaksanaan program b. Memperbaiki rencana program/layanan c. Menyempurnakan sistem penyampaian d. Meningkatkan program

e. Membantu pemangku kebijakan dalam mengambil keputusan tentang program dengan alternatif pilihan dihentikan, dilanjutkan, atau diperbaiki.23

22 Arifin, op. Cit., hal. 10.

Menyimak dari banyaknya tujuan dan fungsi evaluasi program maka evaluasi memiliki banyak kegunaan diantaranya untuk mengetahui keberlanjutan program apakah diteruskan atau tidak; untuk mengetahui prosedur apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan atau memperbaiki; untuk mengetahui apakah program dapat diterapkan di tempat lain; untuk mengetahui kemana dana dialokasikan, dan untuk mengetahui justifikasi atau pembenaran suatu program.

Tujuan dari evaluasi program yang dapat disimpulkan yaitu untuk melacak proses pelaksanaan program sehingga dapat menyesuaikan pelaksanaan dengan rencana program dari situlah terlihat kelemahan atau kesalahan dari suatu program untuk dicarikan alternatif solusi. Hasil akhirnya didapatkan kesimpulan tingkat keberhasilan program.

5. Fungsi Evaluasi Program

Apabila suatu program tidak dievaluasi kita tidak akan mengetahui bagaimana kebijakan terlaksana, dengan evaluasi program kita mengolah data menjadi informasi yang sangat berguna bagi pengambil keputusan untuk menentukan tindak lanjut dari progam yang sedang atau telah dilaksanakan

Sebuah fungsi dapat disebut juga sebagai kegunaan. Menurut Scriven yang dikutip oleh Thayibnafis evaluasi terbagi menjadi dua macam yaitu evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif. Fungsi formatif yaitu evaluasi dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program, produk, orang dan sebagainya), sedangkan fungsi sumatif yaitu evaluasi dipakai untuk peertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan.24

Secara umum fungsi evaluasi ada empat yaitu fungsi improvisasi untuk memperbaiki, dan mengembangkan program; fungsi generalisasi untuk memberi kesimpulan pada keberhasilan program; fungsi diagnostik untuk menemukan kekurangan pada program untuk kemudian dicarikan

24 Farida Yusuf Thayibnafis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 4.

solusi; dan terakhir adalah fungsi akreditasi untuk menilai kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang ditetapkan.25 Secara khusus fungsi evaluasi program adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh informasi mengenai pelaksanaan program dan kesesuain dengan tujuan program.

b. Memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan program. c. Mengetahui tingkat kesiapan pelaksanaan program

d. Memberikan bimbingan dan pengarahan teknis tentang apa, bagaimana, dimana, dan kapan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

e. Memberikan laporan pertanggungjawaban tentang tingkat keberhasilan program kepada semua pihak yang terlibat.

f. Merumuskan kembali tujuan-tujuan program yang tepat dan relevan. g. Memberikan balikan atau feedback kepada pengembang program.

Evaluasi program dijadikan alat untuk mendiagnosis kelemahan atau kekurangan program.

h. Mengontrol mutu (proses dan hasil) suatu program.

i. Melakukan evaluasi program sama dengan melakukan prosedur penelitian. Keberhasilan suatu program dapat dilihat setelah dilakukan adanya pengukuran cermat terhadap hasil program sesuai tujuan yang telah ditetapkan.26

Menyimak dari banyaknya fungsi evaluasi program dapat disimpulkan bahwa evaluasi program memiliki kegunaan dalam perbaikan serta pengembangan program apakah program berlanjut atau tidak, implementasi, merevisi program,kebutuhan suatu program, pertanggungjawaban program misal hasil apa yang didapat dari pelaksanaan program atau untuk mengetahui kemana dana dialokasikan, dapat mengetahui kelayakan suatu program, dan mendapatkan pengetahuan baru serta dukungan dari mereka yang terlibat.

25 Arifin, op. Cit., hal. 11.

6. Model Evaluasi DEM (Discrepancy Evaluation Model)

Ketika kita akan melakukan evaluasi penting untuk menentukan model apa yang sesuai dan akan kita gunakan untuk mengevaluasi suatu program. Setiap program memiliki karakteristik yang berbeda dan setiap model evaluasi memiliki asumsi, pendekatan, terminologi, dan logika berpikir yang berbeda pula. Dalam suatu kegiatan evaluasi hendaklah hanya memilih satu model saja.

Discrepancy Evaluation Model (DEM) adalah model evaluasi yang

dikembangkan oleh Malcolm Provus. Model ini berfokus pada kesenjangan di dalam implementasi program. Evaluasi kesenjangan dijabarkan sebagai proses dari memutuskan standar program, memutuskan perbedaan antara kinerja dan standar, dan memanfaatkan ketidakserasian sebagai sarana mengubah kinerja atau standar.27 Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara standard yang sudah ditentukan dalam program dengan penampilan aktual dari program tersebut

Pada model ini evaluator mengembangkan ide-ide atau standar secara jelas tentang bagaimana sebuah program harusnya dijalankan. Kemudian dilakukan pengumpulan informasi tentang pelaksanaan program sesuai keadaan dilapangan, evaluator akan membandingkan perbedaan antara standar yang ditetapkan dengan pelaksanaan program.28 Dari hasil evaluasi dapat ditemukan kesenjangan yang ada sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program kedepannya atau pengambilan keputusan.

Pada model discrepancy, kesenjangan dalam sebuah program dapat dilihat dari tiga aspek program yaitu input (masukan), process (proses), dan output (keluaran). Provus mengidentifikasi adanya enam tahapan evaluasi dalam model discrepancy, yaitu:

a. Design

27 Yuli Ekawati, dan Ade Iriani, Evaluasi Discrepancy Program Parenting Class dalam Rangka Meningkatkan Hubungan Masyarakat, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5, 2020, hal. 120.

Dalam tahap design evaluator menyusun suatu standar yang mencerminkan karakteristik ideal objek evaluasi yang bersumber pada kebijakan program.

b. Perancangan Evaluasi model Discrepancy.

Menentukan informasi yang diperlukan untuk membandingkan implementasi dengan standar kinerja dengan cara meninjau kembali penetapan standar, dengan program yang sedang berjalan.

c. Proses

Dalam tahap ketiga dari evaluasi kesenjangan ini adalah pelaksanaan program, hasil apakah yang sudah dicapai. Tahap ini juga disebut tahap “mengumpulkan data dari pelaksanaan program.

d. Ketimpangan (Discrepancies)

Mengidentifikasi ketimpangan antara standar dengan hasil pelaksanaan program dengan menentukan rasio ketimpangan.

e. Menentukan penyebab ketimpangan

Melakukan analisa data untuk menentukan adanya penyebab ketimpangan.

f. Mencari solusi

Menghilangkan ketimpangan dengan membuat perubahan-perubahan terhadap pelaksanaan objek program29.

Dokumen terkait