• Tidak ada hasil yang ditemukan

F ungsi Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dasar atau fundamen dari suatu bangunan adalah bagian dari bangunan yang menjadi sumber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya bangunan itu. Pada suatu pohon dasar itu adalah akarnya. Fungsinya sama dengan fundamen tadi, mengeratkan berdirinya pohon itu. Demikian fungsi dari bangunan itu. Fungsinya ialah menjamin sehingga "bangunan" pendidikan itu teguh berdirinya. Agar usaha-usaha yang terlingkup di dalam kegiatan pendidikan mempunyai sumber keteguhan, suatu sumber keyakinan: agar jalan menuju tujuan dapat tegas dan terlihat, tidak mudah disampingkan oleh pengaruh-pengaruh luar. Singkat dan tegas dasar pendidikan Islam ialah Firman Tuhan dan sunah Rasulullah saw.62

Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan dan saripati dari seluruh renungan pedagogis. Oleh karena itu, suatu rumusan tujuan pendidikan akan tepat bila sesuai dangan fungsinya. Pendidikan sebagai suatu usaha pasti mengalami permulaan dan mengalami kesudahannya. Ada pula usaha terhenti karena sesuatu kendala sebelum mencapai tujuan, tetapi usaha itu belum dapat berakhir. Pada umumnya, suatu usaha baru barakhir kalau tujuan akhir telah tercapai. Sehubungan dengan ini Ahmad D. Marimba menyatakan, fungsi tujuan adalah pertama, sebagai standar mengakhiri usaha, kedua mengarahkan usaha, ketiga merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, keempat membatasi ruang gerak usaha agar

62

kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan, kelima mempengaruhi dinamika dari usaha itu, keenam memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.

Pendidikan, adalah usaha yang bertujuan banyak dalam urutan satu garis (linier). Sebelum mencapai tujuan akhir, pendidikan Islam lebih dahulu mencapai beberapa tujuan sementara. Marimba menyatakan bahwa fungsi tujuan akhir ialah memelihara arah usaha itu dan mengakhirinya setelah tujuan itu tercapai. Sedangkan fungsi tujuan sementara ialah membantu memelihara arah usaha dan menjadi titik berpijak untuk mencapai tujuan-tujuan lebih lanjut dan tujuan akhir.

Menurut H.M Arifin, dengan adanya tujuan yang jelas, maka suatu pekerjaan akan jelas pula arahnya. Lebih-lebih pekerjaan mendidik yang bersasaran pada hidup psikologis manusia didik yang masih berada pada taraf perkembangan, maka tujuan merupakan faktor yang paling penting dalam proses pendidikan itu, oleh karena dengan adanya tujuan yang jelas, materi pelajaran dan metode-metode yang digunakan, mendapat corak dan isi serta potensialitas yang sejalan dengan cita-cita yang terkandung dalam tujuan pendidikan. Senada dengan ini, Nasution mempertegas pula bahwa tujuan yang jelas akan dapat memberi pegangan dan petunjuk tentang metode mengajar yang serasi, serta memungkinkan penilaian proses dan hasil belajar yang lebih teliti.63

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut64:

63Lihat, Abu Ahmadi dalam Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, op.cit., h. 148.

64Abdul majid & Dian andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi; Konsep dan

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-keasalah, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu menagkal hal-hal yang negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

Kemudian dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling tidak beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu65:

a. Tujuan dan tugas manusia di muka bumi, baik secara vertikal maupun horizontal b. Sifat-sifat dasar manusia

c. Tuntunan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan

d. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam. Dalam aspek ini, setidaknya ada 3 macam ideal Islam, yaitu; 1) mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di muka bumi. 2) mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan yang baik. 3) mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan kehidupan dunia dan akhirat (fi al-dunya hasah wa fi al-akhirat al-hasanah).

Selain itu, Tim penyusun buku Ilmu Pendidikan Islam mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam ada 4 macam, yaitu:

a. Tujuan Umum

Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lainnya. Tujuan ini meliputi aspek kemanusiaan seperti: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa kepada Allah harus tergambar dalam pribadi sesorang yang sudah terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkah-tingkah tersebut.

65

b. Tujuan Akhir

Pendidikan Islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan akhir akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat menglami naik turun, bertambah dn berkurang dalam perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan memperthankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.

c. Tujuan Sementara

Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan instruksional yang dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum dan Tujuan Instruksioanl Khusus (TIU dan TIK).

d. Tujuan Operasional

Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan ini disebut juga tujuan instruksional yang selanjutnya dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum dan Tujuan Instruksional Khusus (TIU dan TIK). Tujuan instruksioanal ini merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit kegiatan pengajaran.66

66

Berdasarkan batasan di atas, para ahli pendidikan (cendikiawan muslim) mencoba merumuskan tujuan pendidikan Islam. Diantaranya al-Syaibani, mengemukakan bahwa tujuan tertinggi pendidikan (agama) Islam adalah mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. Sementara tujuan akhir yang akan dicapai adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, pisik, kemauan, dan akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan fungsinya sebagai kahlifah fi al-ardhi. Pendekatan tujuan ini memiliki makna, bahwa upaya pendidikan (agama) Islam adalah pembinaan pribadi

muslim sejati yang mengabdi dan merealisasikan “kehendak” Tuhan sesuai dengan

syariat Islam, serta mengisi tugas kehidupannya di dunia dan menjadikan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama pendidikannya.67

Tujuan pendidikan agama Islam adalah sesuatu yang ingin dicapai setelah melakukan serangkaian proses pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah. Terdapat beberapa pendapat mengenai tujuan pendidikan agama Islam ini. Diantaranya al-Attas, ia menghendaki tujuan pendidikan agama Islam itu adalah manusia yang baik. Sementara itu, Marimba mengatakan, tujuan pendidikan agama Islam itu adalah terciptanya orang yang berkeperibadian muslim. Berbeda dengan al- Abrasy, menghendaki tujuan akhir pendidikan agama Islam itu adalah terbentuknya manusia yang berakhlak mulia (akhlak al-karimah). Munir Musyi mengatakan tujuan akhir pendidikan islam adalah manusia yang sempurna.

Berbeda dengan pendapat di atas, Abdul Fatah Jalal mengatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah yang

67

bertaqwa („abdullah). Jalal mengatakan, tujuan pendidikan ini akan melahirkan tujuan-tujuan khusus. Dengan mengutip surat At-Takwir ayat 2768 ia mengatakan, bahwa tujuan itu adalah untuk semua manusia. Jadi menurut agama Islam tujuan pendidikan adalah haruslah menjadikan seluruh manusia, menjadi manusia yang menghambakan diri kepada allah. Maksudnya adalah, beribadah kepada-Nya, dengan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Departemen Pendidikan Nasional, Secara lebih operasional tujuan pendidikan agama Islam khususnya dalam konteks keIndonesiaan sebagaimana tertera dalam kurikulum pendidikan agama Islam, ialah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya kepada Allah swt. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.69

Sebagai mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau bahan kajian, pendidikan agama Islam memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu yang membedakannya dengan mata pelajaran lain. Adapun karakteristik mata pelajarn pendidikan agama Islam itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendidikan agama Islam merupakan rumpun mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam agama Islam. Ditinjau dari

68Lihat surat At-Takwir ayat 27. 69

segi isinya, pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi salah satu komponen, dan tidak dapat dipisahkan dari rumpun mata pelajaran yang bertujuan mengembangkan moral dan kepribadian peserta didik. b. Tujuan pendidikan agama Islam adalah terbentuknya peserta didik yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah swt, berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia), memiliki pengetahuan tentang ajaran pokok agama Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta memiiki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Islam sehinga memadai baik untuk kehidupan bermasyarakat maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

c. Pendidikan agama Islam sebagai sebuah program pembelajaran, diarahkan pada: 1) Menjaga aqidah dan ketaqwaan peserta didik

2) Menjadi landasan untuk lebih rajin mempelajari ilmu-ilmu lain yang diajarkan di Madrasah

3) Mendorong peserta didik untuk kritis, kretif dan inovatif, dan 4) Menjadi landasan prilaku dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat d. Pembelajaran pendidikan agam Islam tidak hanya menekankan penguasaan

kompetensi kognitif saja tetapi afektif dan psikomotoriknya

e. Isi mata pelajaran pendidikan agama Islam didasarkan dan dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang ada dalam dua sumber pokok Islam, yaitu Al-Qur‟an dan Sunah Nabi Muhammad saw. Di samping itu, materi pendidikan agama Islam juga diperkaya dengan hasil-hasil istimbath atau ijtihad para ulama sehingga ajaran-ajaran pokok yang bersifat umum lebih rinci dan mendetail

f. Materi pendidikan agama Islam dikembangkan dari tiga kerangka dasar ajaran

konsep iman, syari‟ah merupakan penjabaran dari konsep Islam dan akhlak

merupakan penjabaran konsep ikhsan. Dari ketiga konsep dasar itulah berkembang berbagai kajian keislaman, termasuk kajian-kajian yang terkait dengan ilmu, teknologi, seni dan budaya

g. Out put program pembelajaran pendidikan agama Islam adalah terbentuknya peserta didik ang memiliki akhlak mulia (budi pekerti yang luhur) yang merupakan misi utama dari diutusnya Nabi Muhammad saw di dunia ini.70

Berdasarkan penjelasan dari para tokoh cendikiawan muslim dan juga amandemen yang tertera dalam kurikulum pendidikan agama Islam. Maka tujuan dan fungsi pendidikan agama Islam yang merupakan dasar bagi pengajaran yang bersifat keagamaan dapat terarah dengan baik. Dalam hal ini, diciptakan karena kebutuhan dari mayarakat akan pendidikan yang berlandaskan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan dan penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam dan terutama menigkatkan keimanan kepada Allah swt. Yang keseluruhan prinsip ini telah di legalkan oleh sistem pendidikan negara.