• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Agama

Dalam dokumen sma11sos Sosiologi Puji (Halaman 178-188)

Faktor Penyebab Keanekaragaman/Masyarakat Indonesia

5. Faktor Agama

Masuknya agama dapat memengaruhi perkembangan budaya pada suku-suku bangsa tertentu. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan pada budaya suku bangsa. Bangsa Indonesia pada zaman dahulu sudah mengenal kepercayaan yang berupa animisme dan dinamisme sebelum masuknya agama ke Indonesia. Perkembangan lebih lanjut ada sebagian dari masyarakat yang mencampuradukkan antara kepercayaan lokal dengan agama. Adapun proses masuknya dan perkembangan agama-agama di Indonesia akan diuraikan secara singkat sebagai berikut:

a. Agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia hampir bersamaan. Tetapi pada bukti sejarah menyatakan bahwa agama Budha lebih dulu masuk ke Indonesia, baru kemudian agama Hindu. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan candi yang menjadi simbol agama Hindu dan Budha. Agama Hindu berkembang pada masyarakat Bali dan Lombok. Sedangkan pengaruh agama Budha ada di sebagian masyarakat Jawa dan beberapa masyarakat di luar suku Jawa.

b. Agama Islam pada awalnya masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat dari India. Kemudian bangsa Arab datang ke Indonesia sambil melakukan perdagangan. Pengaruh agama Islam tampak nyata dalam perkembangan budaya di beberapa suku bangsa. Suku bangsa yang perkembangan budayanya dipengaruhi oleh agama Islam diantaranya adalah Suku Minangkabau, Aceh, Sunda, Banjar, Makassar, dan sebagainya. c. Agama Katolik yang dibawa oleh bangsa

Portugis berkembang pesat pada suku bangsa Flores dan Timor.

d. Agama Kristen memengaruhi kebudayaan di beberapa suku bangsa diantaranya adalah suku bangsa Ambon, Batak, Minahasa, dan sebagian suku bangsa lainya.

Pada suku bangsa Jawa mempunyai keunikan tersendiri dengan berkembangnya semua agama dan kepercayaan pada masyarakatnya. Pada masyarakat Jawa terjadi perkembangan sinkretisme dari semua agama dan kepercayaan yang terwujud dalam budaya kejawen.

M

Mengenal Tokohengenal Tokoh

Cliford Geertz

Geertz, antropolog Amerika Serikat yang banyak melakukan penelitian di bidang antropologi kebudayaan Indonesia.

Di bidang teori, Geertz dikenal sebagai salah seorang tokoh penganut aliran antropologi simbolis. Sebagai penganut aliran ini, ia tidak hanya melihat gejala sosial di permukaan saja, tetapi juga mencoba memahaminya dalam konteks dunia nilai dari para pelakunya. Misalnya penari rangda yang kebal tusukan keris menunjukkan para dewa masih di pihak mereka. Juga oleh Geertz, istilah Islam abangan serta priyayi dan Islam santri terpateri di dalam perbendaharaan sosial di Indonesia. Menurut dia, Islam abangan ialah penganut Islam yang mengaku beragama Islam, tetapi masih sangat dipengaruhi kepercayaan Jawa. Sebaliknya Islam santri sudah bebas dari kepercayaan jawa.

Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia.2004

P

P

er

lu

as Kha

s

a

n

a

h S

o

si

al er

lu

as Kha

s

a

n

a

h S

o

si

al

Kontribusi Budaya Spiritual bagi Persatuan Bangsa

Budaya spiritual diyakini mempunyai kekuatan dalam menghadapi gelombang dan paham materialisme, kapitalisme, anarkisme, radikalisme, dan ekses demokrasi yang dimaknakan sebagai “bebas berbuat apa saja”. Karena di dalam budaya spritual terkandung ajaran-ajaran yang sangat mendasar dan bernilai luhur yang tidak lekang oleh panas dan tidak lapuk oleh hujan, seperti budi pekerti luhur dan tata krama luhur yang mengatur keharmonisan hubungan antara manusia dan manusia, antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran agar manusia selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa; ajaran untuk saling mengasihi; ajaran untuk berbakti, takut dan hormat kepada orang tua, ajaran untuk tunduk pada hukum dan peraturan-peraturan yang dibuat negara.

P

Porto Sosioorto Sosio

“Mengawali Abad ke-21: Menyongsong Otonomi Daerah, Mengenali Budaya Lokal, Membangun Integrasi Bangsa”

Mengawali milenium ketiga bukanlah merupakan hal yang ringan bagi seluruh bangsa setelah mengalami disintegrasi bangsa dan krisis multidimensi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai daya perlu diupayakan dalam mengatasi berbagai masalah, termasuk perbaikan dan penyuluhan tatanan kehidupan masyarakat. Bertolak dari pengalaman yang pahit dan getir dan apa yang dialami berbagai komunitas lokal dan kelompok masyarakat, disadari perlu upaya yang sungguh-sungguh dalam mengangkat harkat dan martabat segenap insan Indonesia. Untuk itu, pengenalan dan pemahaman yang saksama tentang berbagai dimensi kehiduapn masyarakat dan budaya lokal merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Terutama, dalam era menyongsong otonomi daerah yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang. Perlu kita sadari bahwa tanpa pemahaman yang mendalam tentang kondisi, potensi, ataupun kendala yang dihadapi berbagai kelompok masyarakat, serta melibatkan partisipasi masyarakat lokal itu sendiri, dikhawatirkan bahwa pola penetapan kebijakan dalam mengatasi berbagai kemelut dan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak akan mengalami perubahan mendasar. Implikasi negatif yang justru dapat membawa kehidupan masyarakat setempat ke jurang kehancuran lebih mendalam, akan kembali terulang.

Berdasarkan paragraf di atas lakukanlah studi pustaka untuk menggali dan menghimpun berbagai informasi dan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak dalam mengenali kebudayaan dan kehidupan masyarakat multikultural Indonesia . Kemudian tulislah kesimpulannya dan presentasikan hasilnya di depan kelas!

R

Rangkumanangkuman

Salah satu alat untuk dapat menganalisis keragaman masyarakat multikultural adalah dengan menggunakan pendekatan teoritis, di antaranya adalah:

1. Pendekatan fungsional struktural

Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan.

2. Pendekatan Konƀ ik

Menurut teori ini, masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang ditandai oleh pertentangan yang terus menerus antara unsur-unsurnya.

Dengan memanfaat kedua pendekatan tersebut, kita dapat mengetahui faktor-faktor penyebab keragaman, antara lain:

1. faktor sejarah, 2. faktor geograſ , 3. faktor iklim, 4. faktor letak, 5. faktor agama.

Adanya perbedaan suku bangsa, agama regional, dan pelapisan sosial di Indonesia secara analisis dapat dibicarakan sendiri-sendiri, akan tetapi dalam kenyataannya semua itu jalin-menjalin menjadi suatu kebulatan yang kompetitif, serta menjadi dasar bagi terciptanya kelompok-kelompok masyarakat Indonesia. Adapun bentuk pengendalian konƀ ik-konƀ ik sosial yang terjadi di antara kelompok-kelompok sosial, antara lain:

1. koersif, yaitu bentuk pengendalian sosial secara paksaan.

2. kompromi, yaitu bentuk pengendalian sosial di mana pihak-pihak yang terkait saling mengurangi tuntutannya.

3. mediasi, yaitu bentuk pengendalian sosial dengan mengundang pihak ketiga.

4. konsiliasi, yaitu suatu usaha untuk mempertemakan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suaut persetujuan bersama.

5. arbitrasi, yaitu bentuk penghentian secara langsung oleh pihak ketiga.

6. stalemate, yaitu berhentinya pertikaian dari suaut titik tertentu karena masing-masing pihak memiliki kekuatan seimbang.

G

Glosariumlosarium

Adjudikasi (163) : penyelesaian perkara di pengadilan.

Agama (157, 160) : sistem kepercayaan dan keyakinan terhadap satu Tuhan dan berdasarkan pada wahyu Ilahi (Tuhan).

Analisa (157) : penyelidikan terhadap suatu peristiwa.

Asumsi (158, 159) : dugaan yang diterima sebagai dasar/ landasan berpikir karena dianggap benar.

Arbitrasi ( 163) : bentuk penghentian secara langsung oleh pihak ketiga.

Coercion (158) : proses pengendalian sosial secara paksaan.

Equalibrium (158) : s u a t u k o n d i s i / k e a d a a n y a n g m e m e r l i h a t k a n a d a n y a s u a t u keseimbangan (kesamaan).

Integrasi (158, 159) : penyatuan hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Konsensus (157, 158, 161)

: kesepakatan kata atau pemufakatan bersama yang dicapai melalui kebulatan suara.

Koersif (162, 163) : bentuk pengendalian sosial secara paksaan.

Kompromi (162, 163) : bentuk pengendalian sosial di mana pihak-pihak yang terkait saling mengurangi tuntutannya.

Konsiliasi (162, 163) : suatu usaha untuk mempertemakan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suaut persetujuan bersama.

Majemuk (157, 164) : terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan.

Mediasi (162, 163) : bentuk pengendalian sosial dengan mengundang pihak ketiga.

Pendidikan (157, 158, 160) : usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengadakan perubahan sikap dan perilaku melalui proses pengajaran dan pembelajaran.

Politik (129, 142, 143) : seperangkat aturan dan usaha untuk menentukan tujuan dan cara-cara untuk melaksanakan dan mencapai tujuan tersebut.

Primordial (157) : perasaan kesukaan yang berlebihan.

Profesi (157) : bidang pekejaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya).

Suku bangsa (164, 165) : satu kesatuan sosial atau kolektif yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan budaya.

Stalemate (163) : berhentinya pertikaian dari suaut titik tertentu karena masing-masing pihak memiliki kekuatan seimbang.

U

Uji Kompetensi Siswaji Kompetensi Siswa

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!

1. Perhatikan dasar keanekaragaman masyarakat berikut: (1) Ras

(2) Suku bangsa (3) Jabatan (4) Pendidikan

Berdasarkan dasar keanekaragaman masyarakat di atas, yang merupakan dasar terjadinya masyarakat multikultural adalah ....

a. (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (3) d. (2) dan (4) e. (3) dan (4)

2. Kelompok sosial yang bersumber dari perbedaan ciri ſ sik adalah .... a. suku bangsa

b. politik c. rasial d. pendidikan e. pekerjaan

3. Bangsa asing yang paling banyak terdapat di Indonesia adalah .... a. India

b. Arab c. Cina d. Belanda e. Amerika

4. Menurut sejarah, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah .... a. Melayu

b. Yunan Selatan c. Belanda d. Indocina e. Eropa

5. Golongan pertama yang datang ke Indonesia adalah .... a. Deutro Melayu

b. Belanda c. Proto Melayu d. Indocina

6. Menurut Clifford Geertz beserta masing-masing subsistem dalam masyarakat majemuk terikat oleh ikatan-ikatan yang bersifat ....

a. konƀ ik b. integrasi c. pluralisme d. primordial e. kesatuan

7. Menurut Pierre L. van den Berghe, secara relatif integrasi sosial dalam masyarakat majemuk tumbuh secara ....

a. kompromi b. dominasi c. sadar d. otomatis e. paksaan

8. Tokoh utama teori fungsionalisme struktural adalah .... a. G.H. Mead

b. Max Weber c. Talcott Parsons d. Durkhiem e. Jean Bodin

9. Keragaman agama tidak seharusnya menjadi sumber konƀ ik jika .... a. pemeluknya menerapkan prinsip saling menghargai

b. mengembangkan terus pemikiran yang bersifat stereotipe c. setiap agama dicari sesuatu yang menjadi kesamaan

d. semua agama diramu untuk diambil ajarannya sehingga baik e. membuat daerah pemisah antara agama satu dengan lainnya 10. Kekerabatan dalam masyarakat terjadi karena adanya persamaan ....

a. keinginan b. keturunan c. tempat tinggal d. asal usul e. budaya

11. Faktor paling penting yang memiliki daya mengintegrasikan suatu sistem sosial dalam teori fungsionalisme struktural adalah ....

a. konsensus di antara para anggota masyarakat mengenai nilai-nilai kemasyarakatan tertentu

b. adanya dominasi golongan tertentu terhadap kelompok lain

c. adanya saling ketergantungan di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain

d. adanya dominasi politik e. akomodasi dari konƀ ik

12. Setiap pemeluk agama akan dijamin dalam undang-undang, artinya setiap anggota masyarakat ....

a. wajib melaksanakan agamanya

b. berhak memeluk agama yang diyakini c. bertoleransi dengan agama lain

d. menghargai keberadaan agama lain e. boleh tidak memeluk agama

13. Perhatikan beberapa unsur dalam suku bangsa berikut:

(1) Bahasa (2) Kesenian

(3) Mata pencaharian (4) Jenis makanan

Unsur dalam suku bangsa di atas yang menunjukkan keragaman adalah .... a. (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (3) d. (2) dan (4) e. (3) dan (4)

14. Pembatasan suatu daerah oleh karena keadaan alam disebut ... a. batas wilayah

b. ciri kondisi alam c. gejala alam d. isolasi geograſ

e. batas teritorial

15. Berdasarkan pembagian iklim matahari, iklim di Indonesia secara umum adalah .... a. dingin b. panas c. tropis d. subtropis e. tropis panas

16. Pada umumnya sistem kekerabatan digunakan dalam hal .... a. pemberian nama

b. memilih tempat tinggal c. pemberian hak waris d. pembedaan status e. penggunaan fasilitas

17. Setiap masyarakat terintegrasi atas penguasaan atau dominasi oleh sejumlah orang atas orang-orang yang lain. Hal tersebut merupakan asumsi dasar dari teori ....

a. integrasi b. dominasi c. konƀ ik d. struktural e. fungsional

18. Suatu bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dipaksakan disebut .... a. koersif

b. arbitrasi c. stalemate d. mediasi e. preventif

19. Setiap masyarakat yang beragam pasti akan terdapat potensi konƀ ik, untuk itu perlu dilakukan upaya ....

a. integrasi sosial b. konsolidasi sosial c. interaksi sosial d. stratiſ kasi sosial e. diferensiasi sosial

20. Perbedaan politik adalah hal biasa dalam masyarakat demokratis, asalkan tidak menyebabkan konflik. Langkah terbaik untuk menghindarkan konƀ ik adalah ....

a. melaksanakan pemilu secara langsung b. berpolitik secara sehat dan kompetitif c. menghormati perbedaan pandangan d. berdialog untuk mempertahankan diri e. membentuk kelompok pendukung

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan isian yang

tepat!

1. Menurut asumsi dasar teori fungsionalisme, sistem sosial dalam masyarakat majemuk secara fundamental cenderung bergerak ke arah ... 2. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam mayarakat majemuk sesuai

teori fungsionalisme struktur terjadi tidak secara revolusioner tetapi secara ....

3. Tokoh utama teori konƀ ik adalah ....

4. Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan adalah ....

5. Bentuk penghentian perselishan secara langsung oleh pihak ketiga dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak adalah ....

6. Setiap agama ditandai dengan perbedaan ....

7. Agar tidak terjadi konƀ ik antarpemeluk agama hendaknya dikembangkan sikap ....

8. Agama yang pertama kali masuk di Indonesia adalah .... 9. Cara untuk menghindarkan konƀ ik antarkelas yaitu .... 10. Integrasi sosial dapat berjalan dengan melalui tahap ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan

tepat!

1. Sebutkan ras yang terdapat di Indonesia!

2. Mengapa bangsa Indonesia disebut sebagai masyarakat majemuk?

3. Jelaskan bahwa masyarakat yang beragam dapat menimbulkan potensi konƀ ik!

4. Jelaskan perbedaan sistem kekerabatan dalam masyarakat mengandung timbulnya konƀ ik sosial!

Dalam dokumen sma11sos Sosiologi Puji (Halaman 178-188)