• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok Sosial menurut Ikatannya

Dalam dokumen sma11sos Sosiologi Puji (Halaman 105-109)

Tipe-Tipe Kelompok Sosial

2. Kelompok Sosial menurut Ikatannya

Kelompok sosial ini didasarkan atas keeratan ikatan antaranggotanya. Ferdinand Tonies (Dalam Soerjono Soekanto, 402 ; 2005) membagi kelompok ini menjadi 2 yaitu, Gemeinschaft dan Gesellschaft. Kedua kelompok ini oleh Djojodiguno kemudian dikenalkan dengan istilah Paguyuban dan Patembayan. Untuk lebih jelasnya, bacalah dengan saksama uraian berikut!

a. Paguyuban (gemeinschaft)

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut juga bersifat nyata dan organis, sebagaimana dapat diumpamakan dengan organ tubuh manusia atau hewan. Bentuk paguyuban terutama akan dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain sebagainya.

Paguyuban pada dasarnya merupakan kelompok sosial yang terjadi karena ikatan darah (garis keturunan) misalnya perkawinan, kerabat, suku bangsa, dan sebagainya. Pada kelompok sosial ini, rasa kebersamaan, solidaritas sosial, dan perasaan sangat kuat diantara anggotannya. Contoh dari paguyuban yaitu perkumpulan keluarga Minang di Jakarta, Perkumpulan Darah Martowikraman, dan sebagainya. Selain itu paguyuban juga dipengaruhi oleh ikatan tempat (paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggal) dan paguyuban karena jiwa-pikiran. Paguyuban karena jiwa-pikiran merupakan suatu gemeinschaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran, serta ideologi yang sama. Ikatan dalam paguyuban semacam ini biasanya tidak sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.

C

Curah Pendapaturah Pendapat

Diskusikan bersama Kelompok Anda

mengenai pola kehidupan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Kemudian identi¿ kasikanlah keduanya, apakah termasuk dalam paguyuban atau patembayan! b. Patembayan (gesellschaft)

Patembayan merupakan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar kepentingan tertentu. Seseorang akan menjadi anggota patembayan dengan memperhitungkan untung rugi. Jadi, pada kelompok sosial ini masing-masing anggota menggunakan rasionya untuk bergabung dalam kelompok. Bila anggota merasa sudah tidak perlu lagi terhadap kelompok, maka ia dapat keluar dari kelompok tersebut. Oleh karena itu, ikatan antaranggotanya bersifat longgar. Contohnya perusahaan, Perkumpulan PKK, dan sebagainya.

3. Komunitas

Komunitas merupakan kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah geografis yang jelas. Komunitas ini sering dinamakan dengan istilah masyarakat setempat. Dasar dalam suatu komunitas yaitu batas wilayah dan kesadaran berkelompok. Contohnya RT, RW, Kelurahan, SMA Y, dan sebagainya.

Sumber: Kompas 23 Maret 2006

Gambar 4.8 Sekolah merupakan sebuah komunitas pendidikan yang dibatasi oleh daerah kelompok atau himpunan manusia. Di luar dari komunitas itu berarti sudah merupakan komunitas lain.

Bagaimanakah pola hubungan dan ikatan yang terjalin di antara anggota-anggota suatu komunitas?

S

Sosio Kuisosio Kuis

Adapun unsur-unsur perasaan yang terdapat dalam komunitas adalah: a. Seperasaan, unsur seperasaan ini sebagai akibat seseorang yang berusaha

untuk mengidentiſ kasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang yang berada dalam kelompok tersebut.

b. Sepenanggungan, setiap individu sadar akan perannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat atau kelompoknya sendiri.

c. Saling memerlukan, individu yang tergabung dalam masyarakat setempat merasakan dirinya tergantung pada komunitasnya yang meliputi kebutuhan ſ sik maupun psikologis.

Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat (komunitas), dapat digunakan 4 (empat) kriteria yang saling berkaitan, yaitu:

a. jumlah penduduk,

b. luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk, c. fungsi-fungsi khusus anggota komunitas

terhadap seluruh masyarakat atau komunitas, dan

d. organisasi masyarakat setempat atau komunitas yang bersangkutan.

4. Organisasi Sosial

Kelompok sosial yang paling jelas keberadaannya adalah asosiasi. Kelompok asosiasi ini mempunyai struktur yang jelas dan memiliki kesadaran kelompok yang kuat, tetapi ikatan kelompoknya relatif longgar. Semakin berkembang tingkat kehidupan masyarakat, maka semakin berkembang pula ragam kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dibuatlah wadah-wadah yang dapat mengorganisir anggota kelompok. Oleh karena itu, perkembangan kelompok asosiasi menjadi organisasi sosial semakin nyata. Organisasi merupakan kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas. Jadi, pengertian organisasi sosial adalah kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

a. Ciri-ciri organisasi sosial

Organisasi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Memiliki keanggotaan yang bersifat formal. Artinya, untuk menjadi anggota organisasi tersebut harus melalui seleksi yang ditetapkan oleh organisasi. Dalam organisasi sosial ada ikatan formal pada anggota untuk mematuhi aturan yang ditetapkan organisasi.

2) Status dan peran dari masing-masing anggota sesuai dengan struktur organisasi sehingga jelas. Anggota memainkan perannya sesuai dengan status yang dimilikinya.

3) Rumusan organisasi jelas. Tujuan yang telah ditetapkan organisasi sudah jelas dan

dijunjung tinggi oleh seluruh anggota. Setiap Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar Soerjono Soekanto.2005

M

Mengenal Tokohengenal Tokoh

William Graham Sumner (1940 – 1910)

Sistem sosiologi Sumner (seorang Amerika) didasarkan pada konsep in-group dan out-group. Masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-kelompok sosial. Kebiasaan dan tata kelakuan merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana harus memperlakukan warga-warga sekelompok maupun warga-warga dari kelompok lainnya. Apabila suatu kebiasaan dianggap demikian pentingnya bagi kesejahteraan kelompok sosial, maka kebiasaan tesebut menjadi tata kelakukan atau moral kelompok yang mempunyai sanksi-sanksi tegas. Menurut Sumner ada empat dorongan yang universal dalam diri manusia yaitu rasa lapar, rasa cinta, rasa takut, dan rasa hampa. Dari dorongan tersebut timbullah kepentingan-kepentingan yang menyebabkan terjadinya pola-pola kegiatan kebudayaan.

kegiatan yang dilakukan oleh anggota tidak boleh menyimpang dari tujuan organisasi. Visi dan misi organisasi telah dipahami oleh seluruh anggota.

4) Memiliki identitas yang jelas. Identitas merupakan suatu simbol yang menunjukkan organisasi. Biasanya identitas menjadi suatu kebanggaan para anggota. Identitas mencakup tujuan dan informasi tentang organisasi yang bersifat kolektif. Identitas ini dapat berupa kartu anggota, logo, bendera, dan sebagainya.

Dalam sebuah organisasi sosial, faktor keanggotaan sangat penting karena dapat menunjukkan status dan peran masing-masing anggota. Mengapa keanggotaan organisasi begitu penting? Karena dengan keanggotaan yang jelas dapat ditetapkan pula pembagian kerja yang lebih jelas dan rinci. Misalnya tugas hak dan kewajiban sebagai ketua organisasi, sekretaris, bendahara, seksi, dan sebagainya akan berbeda dengan tugas, hak, dan kewajiban anggota biasa.

Beberapa aspek yang berhubungan erat dengan keanggotaan organisasi ( Huky) yaitu:

1) Keanggotaan diperoleh melalui suatu syarat dengan kualiſ kasi tertentu. Seseorang baru dapat diterima sebagai anggota apabila telah memenuhi syarat tersebut.

2) Seorang anggota mempunyai hak dan kewajiban yang telah ditetapkan. Dalam hal ini seorang anggota akan dituntut untuk melaksanakan kewajibannya.

3) Keanggotaan seseorang dalam organisasi karena adanya dorongan minat terhadap tujuan organisasi tersebut. Dalam organisasi, anggota dapat mengembangkan dan menyalurkan keinginannya.

4) Program kerja disesuaikan dengan tujuan organisasi tersebut. Organisasi sosial akan membuat program kerja yang bertujuan untuk memberikan layanan sosial dan kepuasan sosial. Misalnya organisasi ekonomi (perusahaan) akan membuat program kerja untuk mencapai keuntungan maksimal.

5) Keanggotaan organisasi pada umumnya tercatat dengan daftar keanggotaan. Hal ini akan sangat memudahkan untuk mengatur jalannya organisasi.

6) Organisasi mempunyai sifat relatif langgeng sesuai dengan keberadaan organisasi itu. Walaupun sifatnya langgeng tetapi keanggotaannya memiliki ikatan yang relatif longgar, artinya ketika seorang anggota sudah tidak cocok bergabung dengan organisasi, maka ia dapat keluar dari organisasi tersebut.

b. Tata hubungan dalam organisasi sosial

Dalam sebuah organisasi, antaranggota terjadi hubungan sosial. Hubungan ini sangat penting untuk melaksanakan jalannya organisasi. Sistem manajemen yang handal dalam organisasi berhubungan erat dengan tata hubungan struktur organisasi. Tata hubungan tersebut agar dapat berlangsung dengan baik dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:

1) Ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial, yang dapat diterima oleh anggota kelompok.

Apakah Anda menjadi anggota dari sebuah organisasi? Jika ya, kemukakan pola-pola hubungan yang terjalin di antara anggotanya!

S

Sosio Kuisosio Kuis

Dalam dokumen sma11sos Sosiologi Puji (Halaman 105-109)