• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR ALAMI YANG MEMPENGARUHI JUMLAH BAHAN ORGANIK

8.1 TIU dan TIK

Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan:

1. Mampu menyebutkan faktor alami yang mempengaruhi jumlah bahan organik di dalam tanah

2. Mampu menjelaskan faktor iklim yang mempengaruhi jumlah bahan organik di dalam tanah

3. Mampu menjelaskan faktor lahan yang mempengaruhi jumlah bahan organik di dalam tanah

4. Mampu menjelaskan faktor tanah yang mempengaruhi jumlah bahan organik di dalam tanah

8.2 Pendahuluan

Bahan organik memegang peranan penting dalam kesuburan dan produktivitas tanah. Oleh karena itu, upaya mempertahankan kadar bahan organik agar tetap tinggi perlu dilakukan. Usaha yang bisa dilakukan adalah mencegah kehilangan bahan organik dari dalam tanah, dan menambahkan bahan organik ke dalam tanah. Walaupun demikian, kadar bahan organik di dalam tanah juga sangat dipengaruhi oleh faktor alami. Faktor alami yang mempengaruhi bahan organik di dalam tanah adalah iklim, lahan, tanah, vegetasi atau penggunaan lahan.

8.3 Faktor iklim

Kadar bahan organik di dalam tanah ditentukan oleh penambahan dan kehilangannya. Penambahan dan kehillangan bahan organik di dalam tanah dipengaruhi oleh iklim. Unsur iklim yang mempengaruhi kadar bahan organik di dalam tanah yang utama adalah suhu, curah hujan (kelembaban tanah).

Suhu merupakan komponen iklim yang mempengaruhi aktivitas mahluk hidup, termasuk mahluk hidup di dalam tanah. Respon mahluk hidup terhadap suhu tidak linier atau kuadratik. Pada suhu rendah aktivitas mahluk hidup rendah, seiring dengan peningkatan suhu aktivitasnya meningkat sampai pada suhu tertentu, setelah

itu aktivitasnya menurun. Respon mahluk terhadap suhu dipengaruhi oleh aktivitas enzim di dalam mahluk hidup tersebut.

Berdasarkan suhu, wilayah di dunia dibagi atas tropic, subtropik, … dan … Wilayah tropic adalah wilayah dengan suhu relative tinggi sepanjang tahun. Tingginya suhu di wilayah tropic disebabkan adanya penyinaran matahari sepanjang tahun.

Suhu mempengaruhi mahluk hidup di dalam tanah, baik makro, meso maupun mikroorganisme. Suhu yang tinggi di wilayah tropic menyebabkan aktivitas biota tanah di wilayah tropic lebih tinggi dibandingkan dengan di wilayah subtropik. Tingginya suhu di wilayah tropic menyebabkan aktivitas dekompisisi dan mineralisasi bahan organik di wilayah tropis lebih tinggi dibanding di wilayah subtropics. Atas dasar perbedaan suhu di wilayah tropis yang lebih tinggi inilah yang menyebabkan kadar bahan organik tanah di wilayah tropis lebih rendah dibanding di wilayah subtropics.

Unsur iklim lainnya yang juga mempengaruhi kadar bahan organik di dalam tanah adalah curah hujan. Berdasarkan jumlah curah hujannya, wilayah dibedakan atas wilayah (zone) humid, meso, dan arid,…. Wilayah humid adalah yang memiliki curah hujan tinggi, sedangkan wilayah arid adalah wilayah dengan curah hujan rendah (kering). Sebagian besar wilayah Indonesia (khususnya di wilayah Indonesia bagian barat) tergolong wilayah humid tropic, yaitu wilayah dengan suhu dan curah tinggi. Sebagian besar wilayah Indonesia bagian timur memiliki iklim arid tropic, yaitu wilayah dengan suhu tinggi dengan curah hujan (kelembaban) rendah.

Curah hujan mempengaruhi aktivitas mahluk hidup termasuk tumbuhan (flora) dan binatang (fauna). Curah hujan mempengaruhi kelembaban atau ketersediaan air untuk kehidupan flora dan fauna. Ada korelasi antara sebaran curah hujan dengan sebaran vegetasi. Wilayah humid tropic memiliki vegetasi hutan hujan tropis dengan keragaman vegetasi yang lebih tinggi dibanding wilayah subtropik. Khusus untuk wilayah tropic seperti Indonesia, bila curah hujannya tinggi vegetasinya lebat dibanding vegetasi di wilayah arid. Wilayah arid vegetasinya didominasi rumput sehingga membentuk savanna.

Terdapat hubungan antara curah hujan dengan bahan organik tanah. Pada wilayah dengan curah hujan tinggi memiliki vegetasi yang lebat sehingga sumbangan serasah ke dalam tanah besar. Di wilayah tropic lain yang memiliki curah hujan lebih rendah vegetasinya kurang lebat sehingga sumbangan serasahnya juga lebih rendah. Walaupun demikian kadar bahan organik tanah juga ditentukan oleh jenis vegetasinya. Hubungan vegetasi dengan kadar bahan organikk tanah akan dibahas pada bagian 8.6.

8.4 Faktor tanah

Kadar bahan organik tanah mineral beragam tergantung pada sifat-sifat tanahnya. Sifat tanah mineral yang mempengaruhi kadar bahan organik di dalam tanah adalah tekstur, struktur, aerasi, dan drainase.

Tekstur tanah mineral sering didefinisikan sebagai perbandingan relative antara fraksi pasir, debu dan liat yang dinyatakan dalam persen. Bila faktor lainnya sama, secara umum dapat dikatakan bahwa semakin kasar tekstur tanah maka kadar bahan organik tanahnya semakin rendah. Dengan kata lain, semakin tinggi liat maka semakin tinggi kadar bahan organik tanahnya.

Aerasi adalah sifat fisik tanah yang terkait dengan kemampuan tanah mempertukarkan udara di dalam tanah. Aerasi tanah dipengaruhi oleh tekstur, struktur, dan kadar bahan organik. Tanah yang memiliki aerasi baik umumnbya memiliki kadar bahan organik lebih rendah dibanding tanah dengan erosi yang kurang atau tidak baik. Hal itu disebabkan pada tanah beraerasi baik aktivitas biota tanah yang terlibat dalam proses dekomposisi berjalan dengan baik.

Struktur tanah adalah penyusunan partikel primer tanah membentuk agregat dengan bidang belah alami yang lemah. Secara umum tanah dibedakan atas tanah berstruktur dan tidak berstruktur. Tanah tidak berstruktur kondisinya padat sehingga porositasnya sangat rendah. Berbeda dengan itu, tanah berstruktur memiliki porositas lebih tinggi. Walaupun demikian, antar tipe struktur terdapat perbedaan porositas dan distribusi pori. Struktur tanah dengan porositasnya berpengaruh terhadap aerasi tanah.

Tanah berstruktur remah memiliki prositas dan distribusi pori yang baik, sehingga aerasinya baik dan kemampuan memegang airnya juga tinggi.

Terdapat hubungan antara struktur tanah dengan kadar bahan organik tanah. Tanah berstruktur baik yang disertai aerasi baik seringkali memiliki kadar bahan organik lebih rendah dibanding tanah berstrukktur dengan aerasi tidak baik. Hasil penelitian tanah berstruktur remah dan beraerasi baik memiliki kadar bahan organic yang lebih rendah dibanding tanah berstruktur dan beraerasi kurang baik yakni.

Drainase adalah sifat fisik tanah yang berkaitan dengan kemampuan tanah membuang kelebihan air. Drainase tanah dipengaruhi oleh sifat fisik lain seperti tekstur dan struktur. Drainase mempengaruhi aerasi sehingga berpengaruh terhadap aktivitas biota tanah. Tanah dengan drainase baik memiliki aerasi yang baik, sehingga aktivitas biota tanah dalam proses dekomposisi bahan organik berjalan dengan baik. Dengan demikian, tanah dengan drainase baik memiliki kadar bahan organik tanah lebih rendah dibanding tanah dengan drainase buruk.

8.5 Faktor lahan

Unsur lahan seperti topografi atau kemiringan lahan, tinggi muka air tanah mempengaruhi kadar bahan organik dalam tanah. Hubungan unsure lahan dengan jumlah bahan organik di dalam tanah bersifat tidak langsung. Hal itu disebabkan unsure lahan berpengaruh terhadap drainase atau aerasi yang selanjutnya mempengaruhi aktivitas biota tanah.

Lahan dengan topografi datar memiliki kemiringan 0-3% seringkali memiliki drainase yang terhambat terlebih lagi jika disertai muka air tanahnya dangkal, sehingga aerasinya tidak bai. Kondisi aerasi yang tidak baik tersebut menyebabkan aktivitas biota tanah yang terlibat dalam kegiatan dekomposisi dan mineralisasi bahan organik berjalan lambat. Hal itu yang mengkibatkan kadar bahan organik tanahnya menjadi lebih tinggi dibanding lahan dengan topografi bergelombang atau berbukit. Pada lahan dengan topoografi berbukit yang memiliki kemiringan >25% drainasenya lebih cepat, sehingga aerasinya lebih baik. Kondisi yang disebut terakhir itu yang menyebabkan aktivitas biota tanah yang melakukan dekomposisi dan mineralisasi

bahan organik berjalan lebih intensif. Hal itu yang menyebabkan pada lahan dengan topografi berbukit kadar bahan organik tanahnya lebih rendah.

8.6 Penggunaan Lahan dan Vegetasi

Penggunaan lahan dan vegetasi mempengaruhi kadar bahan organik di dalam tanah. Penggunaan lahan hutan dengan vegetasi yang lebat memiliki bahan organik lebih tinggi dibanding lahan hutan dengan vegetasi jarang, apalagi dengan lahan pertanian yang sering dilakukan pengolahan tanah.

Jenis vegetasi memberikan pengaruh yang berbeda terehadap kadar bahan organik tanah, hutan yang ditumbuhi vegetasi pepohonan berdaun lebar memiliki kadar bahan organik di dalam tanah lebih rendah dibanding lahan yang ditumbuhi vegetasi rumput. Hal itu antara lain disebabkan rumput memiliki siklus hidup yang lebih pendek, sehingga sumbangan bahan organik dari vegetasi rumput dalam satuan waktu yang cukup lama (misalnya satu tahun) lebih tinggi dibanding vegetasi pepohonan berdaun lebar. Selain itu, vegetasi rumput khususnya rumput tropic memiliki kadar lignin yang tinggi, dimana lignin merupakan senyawa organik yang sukar didekomposisi. Alasan lainnya adalah bahwa rumput memiliki akar serabut yang ekstensif yang memiliki siklus lebih pendek, sehingga kontribusinya terhadap bahan organik lebih tinggi.

8.7 Ringkasan

Jumlah bahan organik di dalam tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan alami. Faktor lingkungan alami yang mempengaruhi jumlah bahan organik di dalam tanah adalah iklim, tanah, lahan, dan penggunaan lahan dan vegetasi. Unsur iklim yang terutama mempengaruhi jumlah bahan organik di dalam tanah adalah suhu dan kelembaban tanah atau curah hujan. Sifat tanah yang mempengaruhi kadar bahan organik di dalam tanah adalah tekstur, struktur, aerasi dan drainase. Unsur lahan mempengaruhi kadar bahan organik di dalam tanah secara tidak langsung, melalui pengaruhnya terhadap aerasi dan ketersediaan air di dalam tanah. Unsur lahan tersebut adalah topografi atau kemiringan lahan, drainase, tinggi muka air tanah. Penggunaan lahan mempengaruhi kadar bahan organik dalam tanah melalui efeknya

terhadap kondisi iklim mikro tanah. Lahan dengan jenis vegetasi yang berbeda memiliki kadar bahan organik dalam tanah yang berbeda pula.

8.8 Pertanyaan

Untuk mengevaluasi apakah materi yang telah disampaikan telah dikuasai oleh mahasiswa, maka diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Sebutkan faktor alami yang mempengaruhi jumlah bahan organik dalam tanah ? 2. Jelaskan unsure iklim yang mempengaruhi jumlah bahan organik dalam tanah ? 3. Sebut dan jelaskan sifat tanah yang mempengaruhi jumlah bahan organik dalam

tanah ?

4. Sebut dan jelaskan unsure lahan yang mempengaruhi jumlah bahan organik dalam tanah ?

IX. KEHILANGAN BAHAN ORGANIK DAN

Dokumen terkait