• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHILANGAN BAHAN ORGANIK DAN DEGRADASI TANAH

9.1 TIU dan TIK

Setelah mengikuti perkuliahan dengan topik Kehilangan Bahan Organik dan Degradasi Tanah diharapkan:

1. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan penyebab kehilangan bahan organic dalam tanah

2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh kehilangan bahan organic terhadap degradasi tanah

9.2 Pendahuluan

Indonesia merupakan bagian dari ekosistem tropika basah yang tergolong sangat rentan terhadap degradasi jika pengelolaannya tidak tepat. Ekosistem tropika basah meliputi areal sekitar 1,5 milyar hektar lahan dengan populasi manusia sekitar 2 milyar, yang tersebar dalam 60 negara. Dua pupuh lima persen areal tersebut terdapat di Asia. Tanah-tanah lahan kering tropika basah merupakan tanah yang rentan terhadap degradasi, selain disebabkan faktor alami juga akibat campur tangan manusia (Pujianto, 2001). Umumnya faktor-faktor penyebab degradasi tersebut baik secara alami maupun campur tangan manusia menimbulkan kerusakan dan menurunnya produktivitas tanah

9.3 Kehilangan bahan organik tanah

Ada dua penyebab utama kehilangan bahan organic dari dalam tanah, yaitu dekomposisi dan mineralisasi bahan organic serta aliran permukaan dan erosi. Oleh karna kehilangan bahan organic dapat menyebabkan penurunan kadar bahan organic di dalam tanah, maka penyebab dan mekanisme kehilangan tersebut perlu

diidentifikasi. Hal itu penting dilakukan untuk menyusun strategi untuk menekan kehilangan bahan organic tersebut.

Kehilangan bahan organic dari dalam tanah dapat disebabkan oleh dekomposisi dan mineralisasi bahan organic. Selama terdapat decomposer dan factor lingkungan mendukung, maka proses dekomposisi dan mineralisasi secara alami akan berlangsung. Proses dekomposisi dan mineralisasi sebenarnya diperlukan untuk menghasilkan senyawa organic atau humus dan pelepasan unsure hara yang diperlukan untuk perbaikan kesuburan tanah. Namun, harus dikontrol agar kadar bahan organic tanah tidak turun sampai batas yang dapat menyebabkan degradasi tanah.

Kadar bahan organic tanah akan relative stabil pada nilai tertentu sesuai dengan penggunaan lahannya. Perubahan penggdunaan lahan dapat enyebabkan perubahan kadar bahan organic tanah. Perubahan penggunaan lahan hutan menjadi lahan pertanian khususnya pertanian tanaman pangan akan diikuti dengan penurunan kadar bahan organic tanah. Perubahan penggunaan lahan system agroforestri menjadi system monokultur sering diikuti dengan penurunan kadar bahan organic tanah.

Pengolahan tanah dapat menyebabkan kehilangan bahan organic akibat peningkatan dekomposisi dan mineralisasi bahan organic tanah. Peningkatan dekomposisi dan mineralisasi tersebut disebabkan meningkatknya aerasi tanah. Peningkatan aerasi tanah tersebut mendorong mikroba pendekomposisi bahan organic aktif mendekomposisi bahan organic tanah.

Aliran permukaan dan erosi telah lama diketahui sebagai penyebab hilangnya bahan organic dari dalam tanah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahan aliran permukaan dan erosi menurunkan kadar bahan organic tanah.

……….Tabel………

9.4 Dampak penurunan bahan organik terhadap degradasi tanah

Degradasi tanah atau degradasi lahan didefinisikan sebagai lahan yang memiliki tingkat produktivitas yang rendah atau tidak produktif sama sekali bagi kegiatan pertanian. Produktivitas lahan yang rendah atau bahkan tidak produktif

untuk aktivitas pertanian, bisa disebabkan oleh cara pengolahan tanah yang tidak benar dan penggunaan lahan yang dapat memicu timbulnya erosi secara berlebihan (Suwardjo, dkk., 1991 dalam Banuwa, 2013).

Menurut Arsyad (2010) kerusakan tanah atau degradasi tanah dapat disebabkan oleh : 1. Hilangnya unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran. Hilangnya unsur hara dan bahan organik tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti akibat perombakan cepat dari bahan organik, pelapukan mineral, pencucian unsur hara yang cepat di daerah tropika basah, terangkut saat panen, atau akibat pembakaran tanaman. Dalam jangka panjang hal ini akan menyebabkan produktivitas tanah menjadi menurun. 2. Terkumpulnya garam atau senyawa racun bagi tanaman di daerah perakaran. Pada daerah yang beriklim kering, musim kemarau akan menyebabkan garam-garam natrium akan terakumulasi di bagian atas tanah. Pada daerah 7 pasang surut, tanah umumnya banyak mengandung liat asam, yang jika teroksidasi akan mengakibatkan pH tanah menjadi sangat asam. Pada lahan yang banyak menggunakan herbisida, logam berat seperti Fe, Al, dan Zn akan banyak terakumulasi di daerah perakaran tanaman dan dapat membunuh organisme tanah di sekitarnya. 3. Penjenuhan tanah oleh air (water logging). Penjenuhan tanah oleh air bisa disebabkan karena proses alami dan bisa juga disebabkan akibat aktivitas manusia. 4. Erosi. Erosi didefinisikan sebagai berpindahnya tanah atau bagian permukaan tanah ke tempat lain yang disebabkan oleh air atau angin. Dari semua penyebab degradasi lahan diatas, erosi merupakan penyebab utama yang paling berperan dalam degradasi lahan. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik bagi pertumbuhan tanaman, serta menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk menahan dan menyerap air (Banuwa, 2013).

Staben et al. (1997) menyatakan bahwa degradasi tanah akibat pengolahan tanah dimanifestasikan melalui erosi, penurunan kadar bahan organik tanah, kehilangan hara, pemadatan tanah, dan penurunan populasi mikroorganisme. Sementara itu Arsyad (1989) mengemukakan bahwa kerusakan tanah dapat terjadi diantaranya karena kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran dan erosi. Akibat degradasi lahan, pada umumnya status bahan organik lahan kering

di Indonesia berada pada level rendah-sangat rendah (Rachman et al. 2008). Penurunan kadar bahan organik di dalam tanah dapat berakibat buruk pada sifat-sifat tanah tersebut, sehingga kadar bahan organik dapat dijadikan sebagai salah satu parameter penting dalam kaitannya dengan tingkat kesuburan tanah (Sombroek dan Nacktergaele 1993). Rendahnya bahan organik, khususnya fraksi labil karbon organik berkorelasi dengan buruknya sifat fisik dan kimia tanah lainnya seperti berat isi (bulk density), ruang pori total, pori aerasi, dan K tersedia (Nurida, 2006).

Posisi Indonesia yang terletak di wilayah tropis mengakibatkan laju dekomposisi bahan organik tergolong tinggi karena suhu dan kelembaban yang lebih sesuai untuk perkembangan organisme dekomposer. Laju kehilangan bahan organik dari lingkungan tanah relatif tinggi. Tingginya curah hujan di wilayah lahan kering masam serta sifat hujan yang eratik di wilayah lahan kering iklim kering, menyebabkan kandungan bahan organik di lahan kering tergolong sangat rendah-rendah. Keberlanjutan pengusahaan tanah secara intensif pada lahan kering yang telah mengalami degradasi sangat tergantung pada upaya konservasi bahan organik, agar kualitas tanah dapat terjaga dan keberlanjutan usaha tani dapat terjamin (Suwardjo dan Sinukaban 1986). Upaya perbaikan kualitas tanah yang relatif murah adalah pemanfaatan sumber bahan organik in situ, seperti pengembalian sisa tanaman. Penambahan bahan organik secara terus menerus dan terdistribusi secara baik sepanjang tahun sangat diperlukan untuk meningkatkan suplai bahan organik ke dalam tanah dan untuk mengimbangi jumlah yang hilang dari tanah yang tidak dapat dihindari, khususnya pada tanah-tanah yang telah mengalami degradasi.

9.5 Ringkasan

Ada dua penyebab utama kehilangan bahan organic dari dalam tanah, yaitu dekomposisi dan mineralisasi bahan organik, dan aliran permukaan dan erosi. Peubahan kadar bahan organik akibat dekomposisi dan mineralisasi terjadi karena adanya perubahan penggdunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan hutan menjadi lahan pertanian pangan, dan perubahan system agroforestri menjadi system monokultur akan diikuti dengan penurunan kadar bahan organic tanah.

Penurunan kadar bahan organic tanah dapat menyebabkan degradasi tanah. Hal itu disebabkan fungsi bahan organic tanah sebagai sumber unsure hara, perekat dalam pembentukan agregat tanah, dll yang sangat mempengaruhi kesuburan tanah.

9.6 Pertanyaan

Untuk mengevaluasi apakah materi yang telah disampaikan telah dikuasai oleh mahasiswa, maka diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Sebut dan jelaskan penyebab kehilangan bahan organic dalam tanah

2. Jelaskan dampak kehilangan//penurunan bahan organic tanah terhadap degradasi tanah

9.7 Daftar Pustaka

Pujianto. 2001. Sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia. http://www.hayati-ip6.com/rudyet/indiv2001/pujianto.htm. 23 Maret 2009

X. PRAKTEK-PRAKTEK YANG

Dokumen terkait