• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

A. Hasil Penelitian

2. Faktor Eksternal (Di Luar Diri Siswa)

Faktor kesulitan belajar yang intens mengganggu siswa dan bersumber dari luar diri siswa yaitu:

a. Kesulitan belajar yang bersumber dari pribadi guru

Faktor kesulitan belajar yang intens mengganggu dan bersumber dari pribadi guru yaitu gaya mengajar/dikdaktis yang dimiliki guru kurang mendukung. Aspek pribadi guru yang mempengaruhi proses belajar-mengajar yaitu kepribadian guru yang diinginkan siswa, guru sebagai pendidik, guru sebagai didaktikus, dan guru sebagai rekan seprofesi. Sulit mengikuti pelajaran dari guru yang berpegang pada buku pelajaran (item no 43) termasuk kesulitan belajar yang disebabkan oleh gaya mengajar yang dimiliki guru/didaktis. Menurut J. Ronggema (Winkel, 2007: 230) membedakan antara gaya mengajar formal dan informal. Ciri-ciri gaya mengajar formal ialah guru sangat terikat pada kurikulum pengajaran yang ditetapkan; menuntut banyak prestasi hafalan; berpegang pada buku pelajaran; bergaya memimpin lebih otoriter; kurang bersedia menerima sumbangan pikiran dari siswa; menekankan perlunya siswa belajar untuk lulus ujian. Ciri-ciri dari gaya mengajar informal yaitu penentuan luas materi pelajaran tergantung dari kebutuhan siswa; mendorong siswa untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran; memberikan pandangan sendiri terhadap materi pelajaran; bergaya memimpin lebih demokratis; menanggapi dengan baik pikiran kritis siswa; menekankan agar siswa belajar demi perkembangan diri

sendiri. Siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang mengalami kesulitan mengikuti pelajaran dari guru yang berpegang pada buku pelajaran disebabkan gaya mengajar formal guru terlalu berlebihan. Guru yang memiliki gaya mengajar formal yang berlebihan cenderung kurang menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa, sehingga ketika mengajar cenderung otoriter. Gaya mengajar guru yang terlalu berpegang pada buku pelajaran membuat guru terlihat kaku sehingga siswa yang memiliki kecenderungan untuk berdiskusi dan berpikir bebas mengenai suatu materi pelajaran mengalami kesulitan mengikuti pelajaran.

b. Faktor kesulitan belajar yang bersumber dari sekolah sebagai institusi pendidikan

Faktor kesulitan belajar yang intens mengganggu dan bersumber dari sekolah sebagai institusi pendidikan yaitu:

1) Kesulitan belajar siswa yang disebabkan sarana dan prasarana yang kurang mendukung

Sulit menggunakan fasilitas dari sekolah (item no 51) termasuk kesulitan belajar yang disebabkan oleh pemahaman akan penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah sehingga sekolah membatasi penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Sarana dan prasarana meliputi hal-hal yang digunakan dan mendukung ketika proses-belajar. Semakin lengkap dan memadai sarana dan prasarana yang ada di sekolah, maka semakin besar

kemungkinan kelancaran proses belajar-mengajar. Sarana dan prasarana selengkap apapun yang ada di sekolah jika tanpa diimbangi oleh pemahaman yang tepat tentang penggunaannya akan membuat sarana dan prasarana yang ada cepat rusak dan dapat mengganggu aktivitas beajar. Kurangnya pemahaman akan penggunaan sarana dan prasarana yang ada disekolah mungkin menjadi penyebab sekolah membatasi penggunaan fasilitas yang ada di sekolah, sehingga siswa merasa bahwa ia mengalami kesulitan belajar dikarenakan ia sulit menggunakan fasilitas yang ada di sekolah.

2) Kesulitan belajar siswa yang disebabkan kurikulum sekolah yang kurang mendukung

Sulit mempelajari bahan pelajaran yang padat (item no 54) dan sulit mencapai target penguasaan materi yang telah ditetapkan oleh guru (item no 55) termasuk kesulitan belajar yang disebabkan oleh kurikulum yang digunakan sekolah kurang mendukung. Kurikulum mengandung makna hal-hal yang sangat pokok bagi pengelolaan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Kurikulum dikatakan baik jika kurikulum yang dibuat disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang mengalami kesulitan mempelajari bahan pelajaran yang padat dan sulit mencapai target penguasaan materi yang telah ditetapkan oleh guru disebabkan

karena kurikulum yang dibuat tidak disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa, sehingga siswa mengalami kesulitan mengikuti proses belajar-mengajar.

3) Kesulitan belajar siswa yang disebabkan pengelompokan tenaga pengajar yang kurang baik

Sulit mengikuti pelajaran dari guru pengganti (item no 59) termasuk kesulitan belajar yang disebabkan oleh pengelompokan tenaga pengajar yang baik. Pengelompokan tenaga pengajar bertujuan agar pengajar dapat merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi pengajaran yang diberikan kepada beberapa kelompok siswa. Pengelompokan tenaga pengajar terlaksana dalam pengajaran tim yang masing-masing anggota tim memiliki tugas masing-masing. Pembagian tugas di antara guru didasarkan pada keahlian dalam bidang studi tertentu, minat, dan keterampilan mengajar guru. Keahlian guru dalam mengelola kelas dan membaur dengan siswa memudahkan guru dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang mengalami kesulitan mengikuti pelajaran dari guru pengganti mungkin dikarenakan keahlian dan keterampilan yang dimiliki guru dalam mengajar kurang baik, sehingga siswa merasa tidak nyaman dan senang ketika ada guru pengganti yang tidak terampil dan ahli dalam mengelola kelas. Perasaan tidak nyaman dan

senang yang dimiliki siswa ketika proses belajar membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran.

c. Faktor kesulitan belajar yang bersumber dari faktor situasional

Faktor kesulitan belajar yang intens mengganggu dan bersumber dari faktor situasional yaitu:

1) Kesulitan belajar siswa yang disebabkan keadaan ekonomis siswa yang kurang mendukung

Sulit mengikuti kegiatan belajar pada saat kondisi ekonomi keluarga sulit (item no 63) termasuk kesulitan belajar yang disebabkan oleh keadaan ekonomis siswa yang kurang mendukung. Keadaan ekonomis yang serba sukar dan memprihatinkan, membuat siswa merasa gelisah dan sulit berkonsentrasi ketika belajar. Sulitnya berkonsentrasi yang dialami oleh siswa ini dikarenakan siswa memiliki beban pikiran terhadap situasi ekonomi keluarganya. Siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang mengalami kesulitan mengikuti kegiatan belajar pada saat kondisi ekonomi keluarga sulit disebabkan beban pikiran terhadap situasi ekonomi keluarga, sehingga membuat siswa merasa gelisah dan sulit berkonsentrasi ketika belajar.

2) Kesulitan belajar siswa yang disebabkan keadaan politik yang kurang mendukung

Sulit mengikuti kegiatan belajar menjelang pemilihan presiden (item no 65) dan sulit mengikuti pelajaran ketika ada

tawuran (item no 66) termasuk kesulitan belajar yang disebabkan oleh keadaan politik yang kurang mendukung. Keadaan politik yang kurang stabil, membuat siswa merasa tidak nyaman dan tenang ketika proses belajar-mengajar. Siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang mengalami kesulitan mengikuti kegiatan belajar menjelang pemilihan presiden dan sulit mengikuti pelajaran ketika ada tawuran disebabkan keadaan psikologis yang dimiliki oleh siswa tidak baik, sehingga siswa merasa tidak nyaman dan tenang ketika belajar. Perasaan tidak nyaman dan tenang yang dimiliki siswa akan mempengaruhi konsentrasi belajar, sehingga membuat siswa sulit memahami materi pelajaran.

3) Kesulitan belajar siswa yang disebabkan alokasi tempat sekolah yang kurang mendukung

Sulit mengikuti pelajaran ketika kondisi di sekitar lingkungan sekolah ramai (item no 68) dan sulit belajar ketika banyak kendaraan yang berlalulalang di sekitar sekolah (item no 69) termasuk kesulitan belajar yang disebabkan oleh alokasi tempat sekolah yang kurang mndukung. Alokasi tempat sekolah yang jauh dari keramaian akan mendukung kelancaran proses belajar-mengajar. Suasana sekolah yang tenang, akan menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa ketika belajar. Kenyamanan dalam belajar, akan memudahkan siswa berkonsentrasi ketika mengikuti pelajaran. Siswa kelas VIII SMP

Santo Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang mengalami kesulitan mengikuti pelajaran ketika kondisi di sekitar lingkungan sekolah ramai dan sulit belajar ketika banyak kendaraan yang berlalulalang di sekitar sekolah disebabkan siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar ketika suasana di sekolah ramai, sehingga siswa mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. 4) Kesulitan belajar yang disebabkan keadaan iklim dan musim yang

kurang mendukung

Sulit mengikuti kegiatan belajar pada saat kondisi cuaca terlalu panas atau dingin (item no 70) termasuk kesulitan belajar yang disebabkan oleh keadaan iklim dan musim. Keadaan iklim dan musim tertentu akan mempengaruhi proses belajar-mengajar. Keadaan iklim yang berlebihan seperti terlalu panas atau dingin akan mempengaruhi konsentrasi yang dimiliki oleh siswa. Siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang mengalami kesulitan mengikuti kegiatan belajar pada saat kondisi cuaca terlalu panas atau dingin dan sulit berangkat ke sekolah ketika hujan turun mungkin disebabkan kondisi tubuh yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan iklim sehingga siswa sulit untuk berkonsentrasi dan mengikuti kegiatan belajar.

Dokumen terkait