• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

SIPASI PRESEN

C. fAKToR yANg MEMPENgARUHI PARTISIPASI PEMILIH DI PEMILIHAN gUBERNUR DAN WAKIL gUBERNUR PRoVINSI

2. Faktor Eksternal

Dalam partsipasi pemilih untuk pemilihan serentak tahun 2020, faktor penyebab partisipasi pemilih di Sulawesi Tengah yakni faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut dapat uraikan bahwa :

a. Faktor Teknis Penyelenggaraan Pemilihan

Faktor teknis penyelenggaraan ini berkaitan dengan penye­

leng garaan pemilihan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu. Penyelenggara pemilihan sebagaimana dalam Undang Undang 10 Tahun 2016 tentang pemilihan gubernur, bupati dan walikota adalah KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/

Kota serta penyelenggara adhoc yakni PPK, PPS dan KPPS yang diberi tugas tambahan untuk melaksanakan sosialisasi pemilihan. faktor teknis penyelenggaraan ini dapat diuraikan sebagai berikut :

(1) Tahapan kampanye.

Dalam pemilihan pilkada seremtak 2020, salah satu tahapan pemilihan yang turut serta mempengaruhi terhadap tingkat partisipasi pemilih yakni tahapan kampanye.

Dalam aspek teknis penyelenggaraan diharapkan secara internal pelayanan kampanye kepada peserta pemilihan dalam hal ini pasangan calon gubernur dan wakil gubernur diharapkan dapat meningkatkan pengenalan pemilih terhadapan pasangan calon. Kampanye merupakan proses pendidikan politik dan penyampaian visi, misi dan program pasangan calon. Diharapkan setelah mengenal visi, misi dan program pasangan calon terjadi peningkatan kesadaran pemilih untuk memilih pasangan calon sesuai visi, misi dan program yang ditawarkan oleh pasangan calon. Tugas KPU Provinsi Suawesi Tengah, memastikan bahwa hak konstitusional pasangan calon dalam hal

ini fasilitasi kampanye dapat maksimal dilaksanakan.

Kampanye merupakan kegiatan untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program calon gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tengah. Kampanye pemilihan gubernur dan Wakil gubernur dilaksanakan oleh Partai Politik Peserta Pemilu DPR, DPD dan DPRD, atau gabungan Partai Politik yang secara bersama­sama bersepakat mencalonkan 1 (satu) Pasangan Calon gubernur dan Wakil gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Pasangan Calon gubernur dan Wakil gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya disebut Pasangan Calon adalah bakal Pasangan Calon yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan. KPU Provinsi Sulawesi Tengah telah memfasilitasi pelaksanaan kampanye sesuai dengan Undang Undang 10 Tahun 2016.

Fasilitasi kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut meliputi metode kampanye yakni : (1) Pemasangan aPK, semua benda atau benyuk lain yang

memuat Visi,misi dan Program Paslon, simbol atau tanda gambar untuk keperluan kampanye mengajak orang memilih Paslon Tertentu

(2) Penyebaran bahan Kampanye, Semua benda yang memuat visi, misi dan program, simbol dan tanda gambar untuk kepentingan kampanye

(3) Iklan Kampanye, penyampaian pesan melalui media cetak dan elektronik berbentuk tulisan, gambar, animasi, promosi,suara,peragaan,sandiwara, debat dan bentuk lainnya

(4) Debat Calon, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang dilaksanakan sebanyak 3(tiga) kali.

Fasilitasi terhadap alat Peraga Kampanye dan bahan Kampanye dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel : Jenis dan Jumlah bahan Kampanye Pasangan Calon gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tengah Tahun 2020

No JeNIS PeR PaSlON

(lembar) RealISaSI (%) I BaHaN KaMPaNYe

1 Poster 945.000 100%

2 Brosur (leaflet) 945.000 100%

3 Selebaran (Flyer) 945.000 100%

4 Pamflet 945.000 100%

II alaT PeRaga KaMPaNYe

1 Baliho 65 100%

2 Umbul­Umbul 3.500 100%

3 Spanduk 4.034 100%

Sumber Data : Diolah dari KPU Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020

Berdasarkan data tersebut bahwa Bahan kampanye berupa poster, brosur, selebaran dan pamplet dicetak berdasarkan Kepala Keluarga di Sulawesi Tengah. Kepala keluarga di Sulawesi Tengah tahun 2020 berjumlah 945.000 dicetak 100%. Sedangkan alat peraga kampanye berupa baliho, umbul, spanduk dicetak sesuai kebutuhan sebagaimana dalam Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Kampanye Pemilihan gubernur dan Wakil gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta walikota dan wakil walikota.

KPU Provinsi Sulawesi Tengah juga telah memfasilitasi metode kampanye dalam bentuk iklan di media cetak dan media televisi. Fasilitasi Iklan Media Cetak dan Media elektronik oleh KPU Provinsi Sulawesi Tengah pada Pemilihan gubernur dan Wakil gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020 sebagai berikut :

Tabel : Jumlah penayangan Iklan Kampanye di Media pada Pemilihan gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tengah

No MEDIA NAMA MEDIA

I Media Cetak

1. Radar Sulteng 2. Metro Sulawesi 3. Mercusuar 4. Sulteng Raya 5. luwuk Pos

II Media Radio

1. RRI

2. Radio Ramayana 3. Radio Nebula 4. MS Radio 5. Radio Nugraha 6. Radio alkhairaat (Ral) 7. Radio RH

8. Radio Suara Morowali 9. SKIP FM

Sumber Data : KPU Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020.

Fasilitasi penayangan iklan kampanye di Televisi Paling Banyak Komulatif 10 Spot berdurasi Paling lama 30 Detik, radio Paling Banyak Komulatif 10 Spot berdurasi Paling lama 60 Detik dan media cetak 1 Halaman maksimal 250 tinggi dan 140 lebar/Pasangan Calon. Dilihat dari aspek waktunya bahwa penanyangan iklan di media dilaksanakan selama 14 hari sebelum masa tenang berakhir. Waktu penanyangan iklan kampanye pemilihan gubenur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah di media sebagaimana tabel diatas di mulai pada 22 November s.d 5 desember 2020.

Berdasarkan hasil riset ini ditemukan bahwa pasangan calon gubernur dan Wakil gubernur atau Tim Kampanya belum maksimal dalam menyebarkan bahan kampanye maupun pemasangan alat peraga kampanye sesuai yang difasilitasi oleh KPU Provinsi Sulawesi Tengah.

Beberapa kabupaten ditemukan alat peraga kampanye tidak dipasang oleh pasangan calon. Bahan kampanye tidak dibagikan secara maksimal kepada pemilih. Bahkan bahan kampanye berupa poster hanya ditempel secara berderetan ditempat tempat publik yang kurang dibaca dan pelajari oleh pemilih. Padahal bahan kampanye disebarkan kepada warga atau pemilih baik dirumah maupun ditempat tempat kampanye dalam tatap muka, dialog atau dalam bentuk pertemuan terbatas.

Di Beberapa kabupaten seperti Kabupaten Morowali, kabupaten Buol, Banggai laut, banggai Kepulauan, Kabuapten Tojo Una Una bahkan Kota Palu, Pemilih tidak melihat atau menerima bahan kampanye yang difasilitasi oleh KPU Provinsi Sulawesi Tengah sehingga pemilih

kurang mengenal visi, misi dan program bagi Pasangan Calon gubernur dan Waki gubernur Sulawesi Tengah.

Salah satu kendala dalam penyebaran bahan kampanye serta pemasangan alat peraga kampanye dikarenakan letak geografis daerah di Sulawesi tengah yang sangat jauh banyak daerah pegunungan dan kepulauan yang tidak tersentuh dan mendapatkan bahan kampanye yang difasilitasi oleh KPU Provinsi Sulawesi Tengah.

akibatnya pemilih tidak secara tuntas mengenal visi, misi dan program pasangan calon. Padahal pemilih yang berkarakter pemilih yang rasional maupun tradisional adalah pemilih yang menentukan pilihannya karena melihat visi, misi dan program pasangan calon gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tengah.

(2) aspek Daftar Pemilih Pemilihan

Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan salah satu aspek utama dalam menopang tingkat partisipasi pemilih dengan baik. Dalam konteks penyelenggaran teknis kepemiluan teradapat 2 (dua) prinsip atas terselenggaranya pemilihan yang demokratis terkait dengan kebijakan pemutakhiaran data pemilih yakni; Pertama, pemenuhan hak pilih yang terkait dengan pendaftaran pemilih, terdaftarnya warga negara dalam DPT dan jaminan atas pelayanan pemilih dalam pemungutan suara (Voter Turn Out) Kedua, pemilu inklusif yakni; pemilih tanpa diskriminasi, jaminan peme­

nuhan hak pilih di rumah sakit, tahanan, TPS yang aksesibel dan kesetaraan pemilih dalam pemilihan. Dalam praktek pemilu atau pemilihan, data pemilih digunakan untuk kontestasi bagi peserta pemilihan, penentuan jumlah TPS,

mencetak surat suara, untuk alokasi logistik pemilihan, untuk sosialisasi dan Kampanye serta untuk pelaksanaan rekapitulasi hasil suara. Dengan peruntukan DPT tersebut, maka DPT menjadi strategis dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu atau pemilihan.

Sejumlah permasalahan terkait DPT yang sudah ditetapkan masing­masing daerah yang Pilkada. Masih ditemukan data ganda dalam DPT. Kedua, terdapat perubahan dan penambahan TPS. Ketiga, masih ditemukan pemilih MS (Memenuhi Syarat) tidak masuk DPT. Keempat, masih terdapat pemilih yang belum merekam e­KTP.

Kelima, potensi persoalan pemilih yang berada di tapal batas. Persoalan DPT ini memang selalu menjadi sorotan dalam setiap pelaksanaan pemilu maupun pilkada. pemilih yang telah tercoret dan TMS (Tidak Memenuhi Syarat) pada Pemilu 2019, namun kembali terdaftar di Daftar Pemilih Model a­KWK Pemilihan serentak 2020. persoalan ini terjadi diduga karena tidak ada hasil sinkronisasi antara daftar pemilih pemilu terakhir dengan DP4 Pilkada 2020.

Selain itu, proses sinkronisasi tidak menghasilkan data akurat, mutakhir dan berkelanjutan seperti diatur dalam Undang Undang.

Selain permasalahan diatas, beberapa permasalahan teknis pemutakhiran data, sampai dengan penetapan DPT Pemilihan yakni ; adanya distribusi Pemilih yang tidak sesuai alamat dan TPS, adanya pemilih yang sudah meninggal, adanya elemen data pemilih seperti NKK/NIK tidak sesuai dengan yang terdapat dalam a.KWK, adanya pemilih yang sudah pindah Domisili, adanya pemilih yang terpisah TPS dalam satu keluarga, masih ada pemilih

yang tidak memiliki KTP. Permasalahan diatas, tentu saja menjadi hambatan atas peningkatan partisipasi pemilih di TPS. Pemilih yang sudah meninggal terutama pada pasca penetapan DPT tentu ini tidak dapat dihapus, tetap ada dalam daftar pemilih mengakibatkan bilangan pembagi pemilih dengan DPT sangat tinggi sehingga penghitungan persentase pemilih menjadi tidak seimbang.

Dalam upaya memperbaiki DPT, agar menghasilkan data pemilih yang akurat, valid dan akuntabel maka KPU Provinsi Sulawesi Tengah melakuakan langka langka bekerja sama dengan pihak Dinas Dukcapil untuk memperbaiki data permasalahan ditas. Berkordinasi dengan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah untuk bersama sama memperbaiki data pemilih pemilihan pilkada tahun 2020. Selain itu, KPU Provinsi Sulawesi Tengah telah melakukan kordinasi dengan Dukcapil Provinsi Sulawesi Tengah juga bersama dengan Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota. KPU Provinsi Sulawesi Tengah melakukan sosialisasi bersama Dukcapil khususnya yang berdomisili di daerah yang melakukan pemilihan, untuk mensosialisasikan perekaman data KTP elektronik (e­KTP). Sehingga, target partisipasi pemilih 77,5 persen di Pilkada 2020 ini dapat tercapai. Berikut data pemilih pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah Tahun 2020 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel : Data Pemilih Pemilihan gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tengah Tahun 2020.

No NAMA

KABUPATEN/

KoTA

Dokumen terkait