• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

NoDAERAHjUMLAHfACEBooKINSTAgRAMTWITTERyoUTUBE 7 PaRIgI MOUTONg4

D. PERILAKU PEMILIH PEMILIHAN SERENTAK 2020 DI SULAWESI TENgAH

3. Pemilih Rasional (rational choice)

Perilaku pemilih rasional ini menjadi bagian dari karakter pemilih dalam pemilihan serentak di Sulawesi Tengah. Pemilih rasional dalam pemilihan serentak di Sulawesi Tengah dapat dilihat bahwa alasan mereka memilih disebabkan karena melihat visi, misi dan program yang dikampanyekan oleh Pasangan Calon.

Pemilih rasional, membaca, meneliti dan mengkaji implementasi kebijakan yang nantinya dapat dilaksanakan oleh pasangan calon.

Pemilih rasional mengevaluasi terhadap latar belakang calon. Dua Pasangan Calon gunernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tengah ini adalah mantan kepala daerah dan pejabat di pemerintah daerah Sulawesi Tengah. Pasangan calon Hidayat lamakarate dan Bartolomeus Tandigala adalah dua sosok birokrat yang sedang menjabat dipemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah dimasa kepemimpinan gubernur longki Djanggola. Calon gubernur Hidayat lamakarate dengan jabatan terkahir sebagi Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sedangkan Bartholomeus Tandigala sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Dapat dikatakan bahwa dua sosok ini merupakan kelanjutan dari kepemimpinan longki Djanggola.

Dengan demikian, maka selain kiprah personal maka pemilih akan selalu mengaitkan dengan kepemimpinan gubernur longki Djanggola. apalagi pasangan calon ini diusulkan oleh Partai gerindra dan PDI Perjuangan, dimana longki Djanggola merupakan ketua DPD Partai gerindra dan PDIP merupakan partai pemenang pemilu serta di Sulawesi Tengah Partai gerindra dan PDIP meru­

pakan dua partai besar pemenang pemilu di Sulawesi Tengah.

Pemilih selanjutnya secara rasional mempertimbangkan terhadap latar belakang tersebut. Pasangan calon Hidayat lamakarate dan Bartholomeus Tandigala mengusung Visi, Misi, Program sebagai berikut :

Visi, sulteng bangkit, berdaya saing unggul nasional berbudaya dilandasi iman dan taqwa. Denga 12 program misi hebat yakni ; 1. 100 ribu lapangan kerja baru melalui pembangunan kawasan

industri daerah

2. 20 milyar per kabupaten/kota untuk usaha produktif dan program pemberdayaan

3. BPJS gratis bagi warga kurang mampu serta pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di empat wilayah strategis

4. Bea siswa pendidikan gratis bagi siswa SMK

5. Prioritas bantuan permodalan dan kepastian harga komoditi bagi pertanan, perkebunan dan kelautan

6. Tata ruang tanggap bencana dan percepatan kawasan strategis provinsi

7. Internet kampung 1 desa 1 teknopark

8. Tunjangan dan santunan imam masjid, pendeta, tokoh agama, tokoh adat serta organisasi kepemudaan

9. Festival pariwisata budaya di Kabupaten/Kota 10. Sulteng bebas busung lapar dan stunting 11. Pengembangan wirausaha muda dan milenial

12. Penataan pembangunan jalan lintas antar kabupaten dan pembangunan jalan kantong produksi

Sementara Pasangan Calon H. Rusdy Mastura dan Ma’mun amir masing masing sebagai mantan Walikota Palu dan Bupati Banggai. Dua sosok mantan kepala daerah ini merupakan sosok yang dianggap sukses oleh pemilih dalam memimpin dua daerah ini. Dimana dua kabupaten ini merupakan daerah yang jumlah data pemilihnya lebih besar dari kabupaten yang lain di Sulawesi Tengah.

Sosok H Rusdy Mastura sebagai mantan Walikota Palu Tahun 2005­

2015 dan Ma’mun amir mantan Bupati Banggai 2005­2010 serta mantan anggota DPD pada pemilu 2014 merupakan sosok yang telah banyak mewariskan karya pembanguan di daerahnya masing masing. Pasangan calon ini menawarkan Visi, Misi, dan Program sebagai berikut :

SUlTeNg MaJU & MaNDIRI

1. Peningkatan Pendapatan Daerah Melalui Inovasi Komoditas Unggulan

2. Peningkatan Pendapatan Daerah Melalui Partisipasi Perseroan Daerah dalam Pengelolaan Sumber Daya Minyak dan gas

3. Peningkatan Pendapatan Daerah Melalui Divestasi Perseroan Daerah dalam Kegiatan Hulu dan Hilir Pertambangan Mineral 4. Peningkatan Pendapatan Daerah Melalui Perluasan alat Rekam

Pajak dan Penarikan Retribusi Berbasis Informasi dan Teknologi 5. Program Dana Pembangunan Rp 100 Miliar/Tahun untuk

Kabupaten/Kota Pemekaran 10 Daerah Otonomi Baru

SUlTeNg SeJaHTeRa

Program Bantuan langsung Tunai (BlT) Rp 1 Juta/Kepala Keluarga (KK)

1. Program Sembako Murah Secara Berkala

2. Menciptakan 50 Ribu lapangan Kerja Baru Melalui Sinergi Program Pemerintah dan Swasta

4. Melakukan Bedah Rumah Tidak layak Huni Sebanyak 2.000 Unit Rumah/Tahun

SUlTeNg BeRDaYa

1. Membangun kawasan industri berbasis komunitas rakyat dengan teknomologi ramah lingkungan teknologi Ramah lingkungan

2. alokasi Dana aPBD Rp 50 Miliar untuk Pemberdayaan UMKM Koperasi Desa (Permodalan, Bimbingan, Pengembangan, dan Pemasaran)

3. Program ‘Satu Desa, Satu Komoditas’ untuk Mendorong Perekonomian Desa Berbasis Komoditas

SUlTeNg aKSeS

1. Revitalisasi inprastruktur konektivitas darat, laut dan udara dalam rangka Mewujudkan Sulteng Sebagai Provinsi Penyangga Ibukota Negara 2024

2. Membangun Jalan lingkar Perkotaan di Ibukota Kabupaten 3. Membangun Konektivitas Internet Berteknologi Fiber Optics

untuk Menunjang Industri, Pendidikan, dan Kesehatan SUlTeNg PINTaR

1. Membangun Sekolah Vokasi Berbasis Komoditas Rakyat di Setiap Kabupaten/Kota

2. Memberikan Beasiswa Kuliah Dalam dan luar Negeri kepada 1.500 Mahasiswa / Tahun

3. Menaikan Insentif Pendidikan untuk Warga Miskin SUlTeNg SeHaT

1. Jemput Rawat 24 Jam (Pasien Kritis) RS Pemerintah Provinsi 2. Mengalokasikan Dana aPBD untuk Tunjangan Berbasis Kinerja

Petugas Kesehatan

3. Membangun Poliklinik Bersalin Rawat Inap di Setiap Ibukota Kabupaten/ Kota

SUlTeNg agRO & PeRIKaNaN

1. Penyediaan Tabungan Pangan Desa dan asuransi untuk Petani dan Nelayan

2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana alat­alat Perikanan Tangkap, Budidaya Hasil laut, Konverter Kit, dan Perahu Motor untuk Nelayan

3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Bantuan Pupuk Organik Bersubsidi, Bibit, dan Penerapan Teknologi Pertanian

SUlTeNg NYaMaN

1. Revitalisasi lahan Bekas Tambang untuk Rekreasi Ramah lingkungan Hidup

2. Revitalisasi Hutan­Hutan untuk Tujuan Pendidikan, kesehatan, dan Rekreasi/Wisata Zona Hijau

3. Revitalisasi Waduk, Sungai, Bendungan, dan Sumber­Sumber air Bersih untuk Kebutuhan Warga Sehari­Hari dengan Penerapan Teknologi Mikrohidro

SUlTeNg KReaTIF

1. Membangun Sport Center Berkelas Internasional

2. Pengembangan Wisata Meeting, Incentive, Convention, and exhibition (MICe) Berbasis Komoditas Daerah

3. Revitalisasi Fasilitas Seni, Budaya, Sejarah, dan Wisata Berbasis Kearifan lokal

SUlTeNg MelaYaNI

1. Menerapkan Program Inovasi Integrated Public Services dalam Pelayanan Birokrasi

2. Membangun Mall Pelayanan Publik di Setiap kabupaten/Kota 3. Menaikan Tunjangan Berbasis Kinerja aSN/PNS, guru, Ustadz/

Ustadzah, dan Pendeta

Berdasarkan visi, misi, program yang ditawarkan saat kampanye dan pengalaman kepemimpinan masing masing pasangan calon, maka pemilih dapat menentukan apakah datang memilih atau tidak datang memilih di TPS. Terhadap pemilih yang rasional maka memilih di TPS lebih mempertimbangkan visi, misi, program serta kepribadian calon selama memimpin atau selama menjabat di pemerintahan.

Pemilih rasional juga cendrung pragmatis, sebab pemilih melihat capaian capain dalam visi misi dan program yang dihasilkan. Pemilih yang mempunyai orientasi bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang

benar dengan melihat kepada akibat­akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis bagi dirinya dan daerah.

Dalam kajian sebelumnya, bahwa faktor internal dari ketidak­

hadiran pemilih di TPS pada Pemilihan gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tengah tahun 2020 yakni keraguan terhadap manfaat dari pemiihan. Ketidakhadiran pemilih di TPS selalu dikaitan dengan adanya paradoks tentang pandangan terhadap pemilu. Pandangan ini menyatakan bahwa disatu sisi perlu adanya partisipasi pemilih akan tetapi pada aspek yang lain pemilihan belum memberikan manfaat bagi kesejahteraan dan keadilan.

Di satu sisi, sistem demokrasi menginginkan adanya partisipasi pemilih yang besar, namun pada sisi lain, pemilih kerap dihadapkan pada praktek kekuasaan yang berpotensi terhadap tercederainya hasil pemilu. dengan demikian, pemilih cenderung untuk tidak memanfaatkan hak memilihnya. Misalnya saja ketidakyakinan pemilih tentang kebijakan yang dibuat oleh pemenang pemilu.

Mereka juga tidak cukup mengetahui tentang biaya pemungutan suara dan preferensi pemilih lainnya. Dalam konteks demikian, sebagaimana risaet Palfrey & Rosenthal (1985) menunjukkan bahwa sebagian besar pemilih yang merasa ragu­ragu (dengan pertimbangan di atas) akan memilih untuk abstain. Namun, mereka yang masih melihat potensi keuntungan/kerugian yang sama akan cenderung ikut berpartisipasi.

Dalam konteks demikian, pada Pemilihan gubernur dan Wakil gubernur Sulawesi Tengah perilaku pemilu seperti ini dikategorikan sebagai pemilih pragmatis. Pemilih model ini, memiliki karakter dimana memilih karena mempertimbangkan manfaat dari hasil pemilihan yang berjalan. Para pemilih pragmatis berpandangan bahwa ketidakhadiran mereka di TPS disebabkan karena alasan belum mendapatkan manfaat pemilu dan pemilihan. misalnya saja

alasan belum mendapatkan bantuan sosial, stimulan yang diberikan langsung oleh pemerintah menjadikan mereka tidak datang ke TPS.

Dalam bab penutup ini berisikan simpulan hasil uraian pembasan dalam riset ini dan bagian yang berisi tentang beberapa rekomendasi hasil riset sebagai berikut :

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka hasil riset dapat disimpulkan bahwa :

A. KESIMPULAN

1. Partisipasi Pemilih pada Pemilihan gubernur dan Wakil gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020 sebesar 74,23%, disebabkan oleh beberapa faktor yang dikategorikan bahwa : Pertama ; Faktor yang bersifat Internal mencakup : 1). aspek Keraguan pemilih terhadap kemanfaatan Pemilihan, 2). kesibukan pekerjaan, 3).

Kesadaran Pemilih. Sedangkan kedua ; Faktor yang bersifat eksternal mencakup ; 1). Faktor Teknis Penyelenggaraan Pemilihan yang terdiri dari aspek tahapan kampanye, aspek

BAB V

PENUTUP

daftar pemilih, aspek sosialsasi dan pendidikan pemilih serta aspek pemungutan suara. 2). Faktor administrasi kepen dudukan. 3). Faktor Politik. 4). Faktor Pandemi Covid 19.

2. Dalam Pemilihan gubernur dan Wakil gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020, Perilaku Pemilih dikategorikan dalam Tipologi Pemilih yang terdiri dari tiga tipologi yakni; pertama tipologi sosiologis. Kedua, Tipologi psikologis dan, ketiga tipologi pilihan rasional.

B. REKoMENDASI

1. Dalam peningkatan partisipasi pemilih, perlu adanya kesadaran politik secara sosiologis, psikologis dan rasional bagi pemilih. Selanjutya dalam upaya membangun kesadaran tersebut diperlukan upaya program paradig­

matik, lebih kreatif dan produktif dari KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota selain itu upaya sosialisasi dan pendidikan politik yang dilakukan oleh peserta pemilihan lebih masif dalam melakukan pertukaran gagasan terkait visi, misi program pasangan calon.

2. Dalam upaya peningkatan partisipasi pemilih, maka perlu mendesain strategi sosialisasi dan pendidikan pemilih secara masif melalui tatap muka, penggunaan teknologi informasi dengan konten kreatif berbasis internet dan media sosial.

3. Kedepan sosialisasi dan pendidikan pemilih dapat melibatkan penyelenggara adhoc PPK dan PPS. Penyeleng­

gara adhoc diberikan tugas melekat untuk menjadi duta sosialisasi pada masyarakat yang berbasis di daerah kecamatan dan desa.

4. Mendesain program pendidikan pemilih secara berkelan­

jutan selama siklus pemilu.

5. Pembuatan kerangka hukum pemilu melalui peraturan sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat yang lebih inklusif.

6. Mendesain progam sosialisasi yang berbasis digital dan dengan pendekatan marketing sosial dan membuat segmentasi dan target yang terukur serta berkesinambungan.

BUKU DAN jURNAL

gaffar, afan. 1999. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi.

Jogjakarta: Pustaka Pelajar

arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rieneke Cipta

asy’ari, Hasyim. 2019. Konsolidasi Demokrasi Pergulatan Politik Pemilu di Indpnesia. Yogyakarta : Thafa Media

Barnes,S.H. M. Kaase, at all, eds. 1979. Political Action, Mass Particiption in Five Western Democracies, london: Sage Publications.

Budiardjo, Miriam. 1982. Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta:

PT.gramedia.

________. 2008. Dasar­dasar Ilmu Politik, Jakarta: gramedia Pustaka Utama.

Dokumen terkait