• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Terwujudnya Catur Tertib

2. Faktor Faktor Penghambat

a. Penyuluhan Tidak Merata

Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi dalam melakukan penyuluhan terbentur karena kurangnya biaya yang tersedia, waktudan tenaga yang terampil. Keadaan ini membawa akibat tidak meratanya penyuluhan yang dilakukan oleh kantor pertanahan. Dari hasil penelitian lewat wawancara dengan Kepala Seksi Pendaftaran Tanah maupun petugas kantor pertanahan dan kantor kelurahan ternyata penyuluhan dilakukan secara langsung hanya di daerah-daerah kelurahan yang terkena proyek-proyek operasional agraria seperti Prona dan pengukuran IP4T, sehingga belum sepenuhnya penyuluhan menyentuh masyarakat Kota Tebing Tinggi.

Sedangkan di kelurahan-kelurahan lainnya penyuluhan dilakukan jarang sekali dilakukan, kalaupun ada hanya pada saat dilaksanakan rapat-rapat kelurahan saja.

Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi dalam melaksanakan tugas penyuluhan terbentur karena terbatasnya biaya dan waktu yang tersedia. Keadaan ini dapat mempengaruhi kurangnya pengetahuan masyarakat dalam arti pentingya untuk mendaftarkan tanahnya, sehingga dapat mempengaruhi kurangnya minat masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya secara langsung ke kantor pertanahan.

b. Tingkat Pendidikan

Seperti dapat dilihat pada Bab II Gambaran Umum Wilayah pada tabel 5, bahwa tingkat pendidikan masyarakat di daerah penelitian ini sangat rendah. Karena sekitar 52,78 % masih tamatan sekolah dasar. Jumlah ini adalah persentase terbesar jika dibandingdengan tingkat lainnya. Hal ini berpengaruh dalam menanggapi berbagai Peraturan Perundangan tentang pendaftaran tanah yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Tabel 9 dibawah ini menunjukkan keadaan masyarakat dalam menanggapi Peraturan Pemerintah mengenai pendaftaran tanah sebagai berikut.

Tabel 9

Responden Dalam Menanggapi Peraturan Pendaftaran Tanah Dan Porsentasenya Di Kota Tebing Tinggi

Tanggapan Responden Prekwensi Persentase (%)

Tanggap 15 30

Tidak Tanggap 5 10

Jumlah 50 100

Sumber data : Data Primer tahun 2012

Dari tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa dari 50 responden sekitar 15 orang saja yang tanggap akan adanya Peraturan Pemerintah. Sedangkan yang lainnya kurang tanggap, bahkan ada yang tidak tanggap. Tetapi dari hasil wawancara dengan responden sebagian besar diantara mereka bahwa sertipikat kegunaannya sangat penting. Namun demikian walaupun diantara responden sudah mengetahui arti pentingnya sertipikat tetapi belum sepenuhnya mendaftarkan tanahnya disebabkan keterbatasan biaya.

BAB III

UPAYA KANTOR PERTANAHAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENDAFTARAN TANAH UNTUK TERWUJUDNYA CATUR

TERTIB PERTANAHAN DI KOTA TEBING TINGGI

A. Penerapan Ketentuan Peraturan Pertanahan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Pendaftaran Tanah

1. Kegiatan Pendaftaran Tanah Untuk Pertama Kali

Standar pelayanan pendafataran tanah pertama kali diatur berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Dan Pengaturan Pertanahan yang dilaksanakan melalui prosedure sebagai berikut :

a. Melengkapi Persyaratan Permohonan Hak

- Mengisi dan menendatangani formulir permohonan diatas meterai yang sudah disediakan pada loket kantor pertanahan.

- Surat Kuasa apabila dikuasakan.

- Fotocopy identitas (KTP,KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket.

- Fotocopy akta pendirian dan pengesahan badan hukum yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket.

- Bukti perolehan hak/alas hak.

- SK penunjukkan badan hukum yang dapat memperoleh hak milik dari Kepala Badan Pertanahan Nasional.

- Surat ijin untuk memperoleh hak milik dari Kepala badan Pertanahan Nasinal.

- Fotocopy SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket.

- Melampirkan bukti SSP/PPh sesuai ketentuan.

b. Pengukuran Dan Pemetaan Bidang Tanah

Setelah persyaratan administrasi dipenuhi, selanjutnya dilaksanakan pengukuran dan pemetaan oleh petugas ukur dari Kantor Pertanahan. Sebelum pengukuran dilaksanakan, kepada pemohon diwajibkan untuk memasang tanda-tanda batas bidang tanah, yang ditempatkan pada setiap sudut bidang tanah dan di upayakan pemasangannya mendapat persetujuan dan kesepakatan dari pihak yang berbatasan sebagaimana yang telah ditentukan pasal 17 PP No.24 Tahun 1997. Bentuk tanda-tanda batas berupa patok besi atau patok dan pagar permanen yang telah terpasang pada batas tanah yang di ukur sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Agraria No.3 Tahun 1997.

Adapun prosedur pengukuran dan pemetaan bidang tanah dilaksankan mulai dari pemasangan dan penetapan batas bidang tanah, pengukuran batas - batas bidang tanah yang data ukurannya dituangkan dalam Gambar Ukur DI. 117, selanjutnya digambar dan dipetakan kedalam Peta Dasar

Pendaftaran dan selanjutnya diterbitkan Peta Bidang Tanah yang akan dipergunakan untuk proses pemeriksaan tanah oleh Panitia A. Peta Bidang Tanah menguraikan tentang gambar bidang tanah, ukuran luas, letak dan batas-batas bidang tanah.

c. Pembuatan Aspek Penggunaan Tanah

Pertimbangan pembuatan asfek penggunaan tanah dalam setiap pemberian hak atas tanah bertujuan untuk menjawab apakah pemberian hak atas tanah kepada pemohon telah sesuai dengan Rencana Tata Guna Tanah yang sudah ada yang meliputi kesesuain dengan daya kesanggupan dan kemampuan tanah yang bersangkutan serta telah meemnuhi syarat- syarat khusus mengenai pemeliharaan kesuburan dan pengawetan tanah yang bersangkutan.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pembuatan asfek penggunaan tanah pada setiap permohonan hak atas tanah sebagi berikut : - Melakukan penelitian ke lokasi tanah tentang penggunaan tanah yang

dimohon haknya.

- Melakukan identifikasi kedalam peta tata guna tanah untuk menegetahui kesesuain aspek penggunaan tanah.

- Membuat aspek penggunaan tanah yang sedang dimohon.

d. Penelitian Data Fisik dan Yuridis

Setelah kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan kegiatan penelitian Data Fisik dan Data

Yuridis yang dilaksanakan oleh Tim Panitia A yang susunan pelaksananya dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 12 tahun 2007

Adapun tugas - tugas kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Panitia A sebagai berikut :

- Memeriksa dan meneliti kelengkapan data yuridis atas tanah yanag dimohon.

- Membuat Risalah Hasil Pemeriksaan Tanah.

- Memeriksa dan meneliti kelapangan tentang kesesuaian data yuridis dan data fisik atas tanah yanag dimohon.

- Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Kantor dalam rangka penerbitan Surat Keputusan Pemberian Haknya dan setelah Surat Keputusan Pemberian hak ditanda tangani oleh Kepala Kantor barulah diterbit Surat Ukur untuk dipergunakan dalam rangka pendaftaran hak dan penerbitan sertipikat.

e. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak

Setelah tugas kegiatan Tim Panitia A selesai dilaksanakn, maka oleh seksi Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah mempersiapkan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah yang dimohon untuk ditanda tangani oleh Kepala Kantor Pertanahan sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahn Nasional RI No. 1 tahun 2001. Surat

Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah tersebut menguraikan tentang jenis hak yang diberikan atas tanah yang dimohon dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon dalam rangka untuk penerbitan sertipikat tanah.

f. Pendaftaran Hak Dan Penerbitan Sertipikat

Setelah Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah diterbitkan, selanjutnya oleh seksi Survei Pengukuran Dan Pemetaan menerbitkan Surat Ukur atas tanah tersebut dan selanjutnya dilaksanakan kegiatan pengadministrasian dan pembukuan hak atas tanah kedalam daftar-daftar Isian pembukuan hak untuk penerbitan sertipikat.(lampiran 1). Adapun jumlah sertipikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Tebing Tingi dari tahun 2010 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 10 berikut

Tabel 10

Banyak Penyelesaian Sertipikat Pendaftaran Pertama Kali di Kota Tebing Tinggi

Jenis Akta Tahun Jumlah 2010 2011 2012 -Pendaftaran SK Hak -Konversi -Pengakuan Hak 51 -- -- 39 -- -- 250 -- -- 340 -- -- Jumlah 51 39 250 340

Dokumen terkait