• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor Penyebab HR Separation

Dalam dokumen MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 132-138)

BAB VII PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

D. Faktor-faktor Penyebab HR Separation

Kemudian menurut Mutiara S. Panggabean Jenis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ada 4 Jenis, diantaranya:

1) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atas kehendak sendiri (Voluntary turnover) hal ini terjadi jika karyawan yang memutuskan untuk berhenti dengan alasan pribadi.

2) Pemberhentian Karyawan karena habis masa kontrak atau karena tidak dibutuhkan lagi oleh organisasi (Lay Off).

3) Pemberhentian karena sudah mencapai umur pensiun (Retirement). Saat berhenti biasanya antara usia 60 sampai 65 tahun.

Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan atas kehendak pengusaha. Dalam hal ini pengusaha mmutuskan hubungan kerja dengan pekerja mungkin disebabkan adanya pengurangan aktivitas atau kelalian pegawai atau pelanggaran disiplin yang dilakukan pekerja.

Melalui dua sumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis Pemberhentian hubungan kerja (PHK) adalah:

 Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Sementara. Dapat disebabkan karena keinginan sendiri ataupun karena perusahaan dengan tujuan yang jelas.

 Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Permanen. Dapat disebabkan 4 hal, yaitu:

a. Keinginan sendiri b. Kontrak yang Habis c. Pensiun

d. Kehendak Perusahaan

Buku Referensi 121

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

pensiun adalah peralihan dari masa kerja produktif menjadi keadaan tidak produktif.Nyatanya, pensiun bukan melulu dilakukan saat menginjak usia tertentu, namun ada kondisi lain yang bisa mengubah masa pensiun seseorang.

 Pensiun Normal

Pensiun normal merupakan pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun yang ditetapkan perusahaan.Di Indonesia sendiri, usia pensiun normal adalah 55 tahun.

Namun, ada juga yang memberikan pensiun setelah masa bakti tertentu, meski belum menginjak usia pensiun normal.Misalnya,memberikan hak pensiun kepada karyawannya begitu mencapai masa kerja tertentu seperti 30 tahun usia kerja.

 Pensiun Dipercepat

Pensiun dipercepat merupakan jenis pensiun yang diberikan karena kondisi tertentu, misalnya ada pengurangan pegawai di perusahaan tersebut.Jenis pensiun ini memungkinkan karyawan untuk pensiun lebih awal sebelum mencapai usia pensiun normalnya.Biasanya alasan jelas diwajibkan untuk mengajukan permohonan kepada pemberi kerja agar masa pensiunnya dipercepat

 Pensiun Ditunda

Pensiun ditunda merupakan pensiun atas permintaan karyawan, namun usia peminta pensiun belum mencapai usia pensiun. Dana pensiunnya diberikan pada saat peminta sudah termasuk dalam usia pensiun.

b) Pengunduran Diri (Resignation)

Pengunduran diri dari suatu organisasi termasuk dalam jenis pemutusan hubungan karyawan secara sukarela.

Pengunduran diri dapat dilakukan baik oleh karyawan

biasa maupun oleh atasan atau manajer suatu perusahaan. Beberapa faktor atau alasan dari adanya pengunduran diri seorang karyawan adalah sebagai berikut.

 Mendapatkan Penawaran Yang Lebih Baik Saat masih bekerja di suatu perusahaan, ada kalanya perusahaan lain datang memberikan tawaran kerja yang lebih baik. Hal ini bisa menjadi alasan resign yang baik dan justru dapat meningkatkan nilai jual seorang pekerja. Jika perusahaan merasa membutuhkan pekerja tersebut, biasanya akan memberikan kenaikan gaji atau jabatan agar pekerja tidak jadiresignkerja.

 Ketidakseimbangan Pekerjaan dan Hidup Alasan kedua resign adalah ketidaknyaman dengan pekerjaan. Bekerja memang suatu kebutuhan, tapi jika pekerjaan membuat keseimbangan hidup (worklifebalance) terganggu maka tidak ada salahnya mengajukan resign kerja. Perusahaan yang baik harusnya memahami alasan resign kerja ini dan memperbaiki budaya kerjanya. Bagaimana pun, bisnis akan berjalan dengan baik jika pekerjanya sehat.

 Perubahan Karir

Alasan ini bisa menjadi alasan resign yang baik karena adakalanya, pekerjaan yang dikerjakan saat ini dirasa tidak sesuai dengan kemampuan, pendidikan dan keinginan seseorang. Namun, keadaan memaksa mereka untuk tetap bekerja.

 Gaji Yang Tidak Sesuai

Alasan lainnya yang cukup umum alasan resign adalah penghasilan. Gaji yang tidak sesuai dapat mengganggu kinerja seorang pekerja. Oleh

Buku Referensi 123

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

karenanya, mengajukan resign adalah solusi yang tepat daripada harus bekerja dengan terpaksa.

 Melanjutkan Pendidikan

Alasan terakhir resign adalah karena ingin melanjutkan pendidikan memang bukan pilihan yang mudah, Namun, dengan pendidikan yang lebih tinggi, pasti akan bisa mendapat karir yang lebih baik.

c) Penempatan di luar (Outoplacement)

Dalam suatu fungsi penempatan di luar yang dikembangkan dengan baik, pihak yang diberhentikan akan diserahkan kepada bagian penyuluhan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat penempatan tersebut.Masalah utama yang langsung dihadapi adalah penanaman kembali rasa percaya diri dan harga diri karyawan.

Tujuannya agar karyawan yang bersangkutan dapat segera menggunakan waktunya bukan untuk menyesali atau memikirkan diri sendiri, namun untuk mencari pekerjaan. Penyuluhan tersebut diharapkan dapat mengembangkan database bagi seseorang, yang berisi informasi/data mengenai pengalaman kerja, riwayat gaji, latar belakang pendidikan, dan sasaran karir.

Wawancaradan tes psikologis mungkin diadakan untuk membantu menemukan kekuatan-kekuatan (potensi) individual terkait.

Tujuan penyuluhan lainnya adalah memberikan pengetahuan tentang sumber-sumber pekerjaan yang lazim dan memberikan bantuan khusus dalam menyiapkan riwayat hidup (resume) dan surat menyurat dalam proses pencarian pekerjaan yang sebenarnya akan dilakukan.

II. Pemisahan Paksa (InvoluntarySeparation) a) Masalah Organisasi

Masalah organisasi adalah faktor penting lain yang berkontribusi pada pemisahan paksa dari karyawan.

Kinerja keuangan yang buruk dari suatu organisasi dapat menyebabkannya menghentikan layanan beberapa karyawannya sebagai bagian dari tindakan pengendalian biaya. Pengakhiran tersebut juga diklasifikasikan sebagai pemisahan paksa. Demikian pula, otomatisasi, restrukturisasi organisasi, dan rasionalisasi juga dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja, pemecatan atau pemutusan hubungan kerja, yang secara luas disebut pemisahan paksa.

b) Masalah Perilaku dan Kinerja Karyawan

Kinerja yang tidak memuaskan, didefinisikan sebagai kecenderungan untuk terus-menerus gagal melakukan tugas atau mencapai standar, sehingga dapat mengakibatkan karyawan tersebut diberhentikan dari perusahaannya. Selain itu,perilaku yang tidak dapat diterima, adalah pelanggaran yang terus-menerus dan disengaja terhadap peraturan perusahaan juga dapat membuat karyawan tersebut di PHK dari perusahaan.Ketika perilaku karyawan tidak etis atau melanggar kode etik yang berlaku, organisasi dapat melakukan tindakan disipliner, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja.

c) Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan utama yang melumpuhkan karyawan dapat membuat mereka tidak valid atau tidak layak untuk melanjutkan profesinya. Misalnya, kecelakaan yang menyebabkan cacat permanen dan penyakit karyawan seperti stroke otak dan penyakit terminal lainnya dapat menyebabkan perpisahan yang tidak disengaja. Istilah lainnya yaitu pensiun akibat kecacatan.

Buku Referensi 125

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Kematian karyawan adalah faktor lain yang mengakibatkan pemisahan paksa mereka.

d) Pemecatan (Discharge)

Karyawan yang dipecat pada dasarnya dianggap tidak memuaskan dipandang dari segi prestasi dan/atau sikap.Selain pembatasan-pembatasan serikat pekerja atas hak pemecatan, masih ada sumber-sumber pembatasan lain yang mengurangi kebebasan majikan untuk memecat misalnya sebagai berikut:

Tabel 7.1 Sumber-sumber Pembatasan dalam Pemecatan

Sumber Hakikat

Pembatasan

UU Hubungan

Perburuhan Nasional

Kegiatan serikat pekerja

UU Hak Sipil

Ras minoritas, agama, kebangsaan, jenis kelamin

UU Diskriminasi dan

Keselamatan Kerja Umur 40 hingga 70

UU Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Melaporkan pelanggaran-pelanggaran keselamatan

Perwasitan/Perjanjian Serikat Pekerja

Pemecatan karena alasan yang tidak adil

Sumber Hakikat Pembatasan

Berbagi Pengadilan

Pemecatan yang berlawanan dengan kepentingan umum/

yang melanggar persetujuan lisan/

tertentu.

Dalam dokumen MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 132-138)