• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Antenatal Care (ANC)

2.10 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K4 .1Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan menurut Bloom (1971) dalam Muniarti (2008) adalah hasil

tahu yang dimiliki individu atau dengan memperjelas fenomena sekitar.

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh

seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis,

konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah

benar atau berguna.

Pengetahuan terdiri atas kepercayaan tentang kenyataan (reality). Salah

satu cara untuk mendapatkan dan memeriksa pengetahuan adalah dari tradisi atau

dari yang berwenang di masa lalu yang umumnya dikenal, seperti aristoteles.

Pengetahuan juga mungkin diperoleh berdasarkan pengumuman sekuler atau

kekuasaan agama, negara, atau gereja. Cara lain untuk mendapat pengetahuan

dengan pengamatan dan eksperimen: metode ilmiah. Pengetahuan juga diturunkan

dengan cara logika secara tradisional, otoratif atau ilmiah atau kombinasi dari

pengetesan. Dari pengetahuan dan penelitian ternyata prilaku yang didasari

pengetahuan akan lebih langgeng daripada prilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam domain

mempunyai 6 tingkatan, yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau

objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

baru dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun suatu formula

baru dan formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek.

2.10.2 Sikap

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat

ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata

menunjukkan kondisi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam

kehidupan sehari-hari adalah tindakan atau aktivitas, akan tetapi predisposing

tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan

reaksi terbuka tingkah laku yang terbuka.

Dalam Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 pokok

komponen yaitu:

(a) Kepercayaan (keyakinan) ide dan konsep terhadap suatu objek.

(b) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

(c) Kecendrungan untuk bertindak (tend to behave)

Pengetahuan dan sikap dilakukan dengan secara langsung dan tidak

langsung. Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pertanyaan

responden terhadap suatu objek. Secara langsung dapat dilakukan dengan

2.10.3 Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses ilmiah yang terjadi pada manusia,

merupakan suatu proses dimana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai

hasil dari proses belajar. Menurut Dictionary of Education, pendidikan dapat

diartikan suatu proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan

bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat dan kebudayaan.

Pendidikan adalah proses pengetahuan, sikap dan tingkah laku mengalami

proses pengajaran dan pelatihan. Pendidikan yang beraneka ragam di masyarakat

sangat mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat yang berpendidikan

rendah.Dengan keadaan ini mereka sulit untuk mengikuti petunjuk-petunjuk dari

petugas kesehatan terutama dalam hal perilaku sehat.

Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka masyarakat

diharapkan lebih mudah untuk menerima dan mengerti pesan-pesan kesehatan.

Semakin rendah pendidikan masyarakat maka semakin sulit pula dalam menerima

dan mengerti pesan-pesan kesehatan yang disampaikan.

Menurut Suparlan (2006), pendidikan dalam arti luas yaitu segala kegiatan

pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan

kehidupan. Pendidikan dalam arti sempit yaitu seluruh kegiatan belajar yang

direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam

sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tujuan yang telah

ditentukan. Wanita yang berpendidikan akan lebih terbuka terhadap ide-ide baru

dan perubahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang proposional karena

adalah tahapan pendidikan yangditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan

peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar

(SD/MI/Paket A dan SLTP/MTs/Paket B), pendidikan menengah (SMU, SMK),

dan pendidikan tinggi yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Faktor pendidikan memegang peranan sangat penting dalam menghadapi

segala permalahan yang terjadi, terutama masalah kesehatan ibu tentang

kehamilan. Rendahnya pengetahuan seseorang tentang pendidikan kesehatan akan

mempengaruhi rendahnya kunjungan ibu hamil dalam memeriksakan

kehamilannya.

2.10.4 Paritas

Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram atau

lebih, yang pernah dilahirkan, hidup atau mati. Bila berat badan tidak diketahui

maka dipakai batas umur kehamilannya 24 minggu. Berdasarkan pengertian

tersebut maka paritas mempengaruhi kunjungan kehamilan. Paritas 1 dan paritas

tinggi ( lebih dari 3 ) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih

tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat

ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi

dapat dikurangi atau dicegah dengan keuarga berencana. Sebagian kehamilan

pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan ( Wiknjosastro, 2005 ).

Mempunyai anak lebih dari 4 orang akan meningkatkan risiko terhadap ibu

akan lemah akibat dari seringnya hamil, melahirkan dan menyusui. Sehingga

sering mengakibatkan berbagai masalah seperti ibu yang menderita anemia,

kurang gizi, dan bahkan sering terjadi pendarahan setelah melahirkan yang

membahayakan nyawa ibu. Risiko melahirkan bayi cacat dan Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR) juga meningkat setelah 4 kali kehamilan dan setelah usia ibu 35

tahun.

2.10.5 Jarak Kehamilan

Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara

kehamilan tidak kurang dari 2 tahun, karena kalau jaraknya terlalu dekat dapat

mengganggu tumbuh kembang anak baik fisik maupun mentalnya. Hal ini

disebabkan ASI terpaksa dihentikan, ibu tidak punya waktu untuk menyiapkan

makanan untuk anak, juga berkurangnya perhatian dan kasih faktor. Ibu

memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk memulihkan kesehatannya sebelum

hamil lagi. Kalau ibu hamil terlalu cepat, maka sering melahirkan BBLR

Kematian janin dan kematian neonatal terendah apabila jarak kelahiran

adalah lebih dari 2 tahun. Suatu penelitian epidemiologis di Punjab membuktkan

bahwa kematian bayi terutama kematian neonatal paling tinggi apabila jarak

kelahiran kuran dari 24 bulan (Moersintowarti, 2008).

2.10.6 Pekerjaan

Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang

dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk

bentuk uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan

dianggap sama dengan profesi. Pekerjaan yang dijalani seseorang dalam kurun

waktu yang lama disebut sebagai karier. Seorang mungkin bekerja pada beberapa

perusahaan selama kariernya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama.

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh

manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau

kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Pekerjaan ibu merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi kunjungan pelayanan antenatal. Ibu yang bekerja

mempunyai kesibukan yang banyak sehingga tidak mempunyai waktu untuk

memeriksakan kehamilan. Akan tetapi, pekerjaan tersebut memberikan akses yang

lebih baik terhadap berbaga informasi termasuk kesehatan. Hal ini sesuai dengn

penelitian Pasaribu (2005) yang menyatakan bahwa ibu hamil yang bekerja tidak

hanya mempunyai sumber penghasilan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan

tetapi juga dalam pekerjaannya dapat berinteraksi dengan orang lain yang

memiliki pengetahuan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan

sehingga ibu yang bekerja mendapatkan pengetahuan yang lebih dan memiliki

motivasi untuk memeriksakan kehamilannya.

2.10.7 Kondisi Ibu

Menurut Depkes RI dalam Muniarti (2008), kondisi ibu selama kehamilan

harus dipahami, agar ibu tahu bagaimana keadaan (keluhan)) normal atau tidak.

Keluhan normal yang tidak membahayakan bagi kehamilan seperti perubahan

bentuk tubuh. Keluhan atau keadaan yang membahayakan seperti perdarahan baik

rebahan yang disertai nyeri kepala, mual dan nyeri ulu hati keluar cairan ketuban

sebelum kehamilan cukup umur, janin tidak bergerak atau jarang dalam sehari

semalam dan berat badan tidak bertambah bahkan turun.

Dokumen terkait