• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor yang Memengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor yang Memengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS KOTA BATU KECAMATAN NA IX-X KABUPATEN LABUHANBATU UTARA Petunjuk Pengisian pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan?

2 .

Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat, sebaiknya dilakukan di pelayanan kesehatan ?

(2)

3 .

Apakah ibu tahu bahwa manfaat pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat?

4 .

Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan penting dilakukan pada kunjungan keemapat? 5

.

Apakah ibu tahu pemeriksan kehamilan pada kunjungan keempat bertujukan melihat resiko kehamilan normal atau tidak normal?

6 .

Apakah ibu tahu ketidak teraturan dalam memeriksakan kehamilan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dalam kehamilan?

2. SIKAP 1 .

Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sekurang-kura g ya ≥ 4 kali

Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat dapat dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, bidan di desa, praktek dokter dan rumah sakit

a. Sangat setuju K4 ibu dan bayi dapat terhindar dari penyulit yang timbul sewaktu melahirkan

Sewaktu memeriksakan kehamilan pada K4, ibu harus mendapatkan keterangan mengenai deteksi letak bayi yang tidak

Ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya di kehamilan 3 bulan terakhir untuk mengambil sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan)

(3)

3. PENDIDIKAN

Pendidikan formal terakhir : a. SD

b. SMP/Sedejarat

c. SMU/Sedejarat

d. Akademi/Perguruan Tinggi

4. PARITAS

Berapa kali ibu perrnah melahirkan?sebutkan……….

5. JARAK KELAHIRAN

Jarak kelahiran yang terakhir dengan kelahiran sebelumnya………..

C. FAKTOR PEMUNGKIN PEKERJAAN

N o.

Pertanyaan Jawaban

1 .

Apakah pekerjaan suami ibu ? a. PNS

b. Wiraswasta / pengusaha

c. Buruh

d. Petani / berkebun e. Karyawan

(4)

FAKTOR KEBUTUHAN

Apakah ibu memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan setelah adanya keluahan kehamilan?

a. Ya b. Tidak

2 .

Jika tidak ada keluhan penyakit tiga bulan terakhir kehamilan, apakah ibu tetap memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan? mengalami kaki bengkak pada kaki?

a. Ya

Apakah selama hamil ibu memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pada tenaga kesehatan dalam kehamilan terakhir?

2 .

(5)

3 .

Pada saat kapan saja ibu melakukan pemikiran kehamilan saat ibu hamil disarana kesehatan ?

(6)

UNIVARIAT

pertanyaan pengetahuan no 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tahu 52 52,0 52,0 52,0

(7)

pertanyaan pengetahuan no 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 25 25,0 25,0 25,0

(8)

Sangat Setuju 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan sikap no 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(9)

Baik 55 55,0 55,0 68,0

Sangat Baik 6 6,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pendidikan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(10)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(11)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(12)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Kategori Pengetahuan * Kategori Kunjungan

Crosstab

Kategori Kunjungan

(13)

Kategori Pengetahuan

Buruk Count 25 10 35

% within Kategori Pengetahuan 76,6% 23,4% 100,0%

Baik Count 50 15 65

% within Kategori Pengetahuan 63,2% 36,8% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori Pengetahuan 75,0% 25,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Kategori Sikap * Kategori Kunjungan

(14)

% within Kategori Sikap 66,7% 33,3% 100,0%

Linear-by-Linear Association ,395 1 ,001

N of Valid Cases 100

Kategori Pendidikan * Kategori Kunjungan

Crosstab

% within Kategori Pendidikan 65,0% 35,0% 100,0%

(15)

Kategori Paritas * Kategori Kunjungan

Kategori Jarak * Kategori Kunjungan

Crosstab

sided) Exact Sig. (1-sided)

(16)

Tidak Dilakukan Dilakukan

Continuity Correctionb 4,500 1 ,034

Likelihood Ratio 5,475 1 ,019

Fisher's Exact Test ,033 ,017

Linear-by-Linear Association 5,500 1 ,019

N of Valid Cases 100

Kategori pekerjaan * Kategori Kunjungan Crosstab

Kategori Kunjungan

Total Tidak

Dilakukan Dilakukan

Kategori pekerjaan penghasilan Tidak Tetap Count 49 21 70

% within Kategori pekerjaan

70,0% 30,0% 100,0%

(17)

% within Kategori pekerjaan

86,7% 13,3% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori pekerjaan

75,0% 25,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 3,111a 1 ,018

Continuity Correctionb 2,286 1 ,131

Likelihood Ratio 3,386 1 ,016

Fisher's Exact Test ,129 ,062

Linear-by-Linear Association 3,080 1 ,049

N of Valid Cases 100

(18)

Chi-Square Tests

Continuity Correctionb 28,814 1 ,065

Likelihood Ratio 30,316 1 ,055

Fisher's Exact Test ,076 ,064

Linear-by-Linear Association 31,241 1 ,067

N of Valid Cases 100

(19)
(20)
(21)
(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R & Sriati Y.S. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Nuha Medika. Yogjakarta.

Depkes RI. 2001. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS)

di Indonesia 2001-2010. Jakarta: Departemen kesehatan & WHO.

, 2004. Penilaian K1 dan K4. Jakarta.

, 2009. Angka Kematian Ibu Tahun 2007. Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2012. Profil Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2012. Medan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. 2014. Profil Kesehatan

Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014. Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

,2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta :Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi. Retrieved from javanewsonline.com website:http//www.javanewsonline.com

Moersintowarti. 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. IDAI, Sagung Seto. Jakarta.

Muniarti. 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan

Pelayanan Antenatal oleh Ibu Hamil di Kabupaten Aceh Tenggara. Tesis, Program Studi Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan. Program Pacasarjana USU. Medan.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

Pasaribu, S. 2005. Pengaruh Faktor Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi

(23)

2015.Skripsi. Universitas Sumatera Utara Medan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14747.

Puskesmas Aek Kota Batu. 2014. Laporan Tahunan Puskesmas Aek Kota

Batu Tahun 2014. Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Saifudin AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sunarsih. 2011. Standar Pelayanan Antenatal. Widya Medika. Jakarta.

Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat.

Syafrudin. 2009. Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

WHO (2008, November). Fact Sheet: Maternal mortality. Oktober 8, 2015.http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/index .html

Wijaya, T. 2010. Analisis Multivariat. Yogyakarta :Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

(24)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan

pendekatan Explanatory research” atau penelitian penjelasan yang bertujuan

menjelaskan faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan K4 di Puskesmas Aek

Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na

IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara. Adapun alasaan pemilihan lokasi ini

berdasakan pertimbangan adalah berdasarkan hasil Laporan KIA Puskesma Aek

Kota batu terjadinya kesenjangan data cakupan K4 antara tahun 2013 96,1%

sedangkan tahun 2014 88,2% terjadinya penurunan cakupan K4. Belum pernah

dilakukan penelitian tentang analisis faktor yang memengaruhi rendahnya

cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten

Labuhanbatu Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian

(25)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil tahun 2014 yang

berdomisili di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten

Labuhanbatu Utara yang berjumlah 807 orang.

3.3.2 Sampel

Besar sampel diperoleh dengan rumus Taro Yamane yang dikutip oleh

(Notoatmodjo, 2005).

n =

Keterangan :

N = Besar Populasi

n = Besar Sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0.10)

Maka,

n =

n = 99, 87

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus diatas diperoleh bahwa

(26)

Cara penarikan sampel dilakukan dengan cara cara acak sederhana (simple

random sampling), yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Digunakan rumus :

Sampel =

x Total sampel

Maka pada masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Sebaran Jumlah Proporsi Responden Ibu Hamil

No. Desa Jumlah Ibu

Hamil

Proporsi Jumlah

1. Aek Kota Batu 127 (127/807) x 100 16

2. Simpang Marbau 85 (85/807) x 100 11

3. Pasang Lelang 68 (68/807) x 100 8

4. Silimajang 115 (115/807) x 100 14

5. Sei Raja 143 (143/807) x 100 17

6. Batu Tunggal 134 (134/807) x 100 17

7. Pematang 48 (48/807) x 100 6

8. Hatapang 17 (17/807) x 100 2

9. Perk Berangir 70 (70/807) x 100 9

JUMLAH (DESA) 807 100

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

data primer dan data skunder.

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan responden,

dengan berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan

(27)

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari laporan

Cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten

Labuhanbatu Utara 2015.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional (DO) 3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini :

a. Variabel Independen (Variabel Bebas) : faktor predisposisi (pengetahuan,

sikap, pendidikan, paritas dan jarak kehamilan), faktor pemungkin

(Pekerjaan) dan faktor kebutuhan (kondisi ibu) .

b. Variabel dependen (Variabel terikat) : Kunjungan 4

3.5.2 Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai

pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan.

2. Sikap adalah reaksi atau respon responden terhadap pentingnya

pemeriksaan kehamilan.

3. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang berhasil ditamatkan

oleh responden berdasarkan ijazah terakhir.

4. Paritas adalah jumlah kelahiran baik lahir hidup maupun lahir mati yang di

alami ibu.

5. Jarak kelahiran adalah kurun waktu (tahun) antara saat kelahiran yang

terakhir dengan kelahiran sebelumnya.

(28)

7. Kondisi ibu adalah ada tidaknya keluhan yang dialami ibu selama

kehamilan. Ada keluhan jika ibu mempunyai masalah kesehatan selama

kehamilan, seperti Keluhan yang diderita ibu dan ada oedema selama

kehamilan. Tidak ada keluhan jika ibu tidak mengalami masalah kesehatan

selama kehamilan. Kondisi ibu dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :

a. Ada keluhan

b. Tidak ada keluhan

8. Kunjungan4 adalah kunjungan responden dengan tenaga kesehatan yang

keempat untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang

(29)

3.6 Aspek Pengukuran 3.6.1 Variabel Independen

Dengan menggunakan sistem pembobotan dan mengkategorikan hasil

ukur, seperti pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Independen

4. Paritas termasuk dalam skala ukur rasio, apabila memiliki anak 1 yaitu

primipara, 2-4 multipara, >4 grandmultipara dengan kategori normal

(primipara dan multipara), kategori risiko tinggi (grandmultipara).

5. Pendidikan termasuk dalam skala ukur rasio dengan kategori pendidikan

rendah (SD, SMP), kategori pendidikan menengah (SMA), kategori pendidikan

(30)

6. Pekerjaan termasuk dalam skala ukur rasio dengan kategori berpenghasilan

tetap (PNS, karyawan swasta), kategori tidak berpenghasilan tetap (buruh,

petani/berkebun, wiraswasta/pengusaha).

7. Jarak kelahiran termasuk dalam ukur rasio dengan kategori normal (>2 tahun),

kategori resiko tinggi (<2 tahun).

3.6.2 Variabel Dependen

Aspek pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabe dependen

3.7 Teknik Analisis Data

Analisa data dilakukan agar dapat menyajikan hasil penelitian dalam

bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan. Adapun tahap analisis data

adalah sebagai berikut :

3.7.1 Analisa Univariat

Untuk mengetahui gambaran distribusi dan proposi dari masing-masing

variabel, baik variabel independent maupun variabel dependent. Data-data

disuguhkan dalam bentuk tabel frekuensi dan proporsi untuk menjelaskan

karakterisktik masng-masing variabel yang diteliti.

NO Variabel Bobot Nilai 1 Variabel

(31)

3.7.2 Analisis Bivariat

Untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dalam hal ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor

predispsisi (pengetahuan, sikap, pendidikan, paritas, jarak kelahiran), faktor

pemungkin (pekerjaan), faktor kebutuhan ( kondisi ibu) dengan kunjungan 4. Uji

hubungan yang digunakan adalah uji Chi-aquare.Uji ini dilakukan dalam rangka

menganalisis hubungan dua variabel kategorik.Uji signifikan dilihat dengan

menggunakan CI 95% (P value < 0,05). Kesimpulan tingkat kemaknaan dapat

dilakukan apabila hasil uji sebagai berikut :

1) P-value ≤ 0,05 menunjukkan hasil adalah signifikan

2) P-value ≥ 0,05 menunjukkan hasil adalah tidak signifikan

3.7.3 Analisis Multivariat

Wijaya (2010) menjelaskan bahwa analisi multivariate digunakan untuk

melihat pengaruh variabel dependen terhadap satu atau lebih vaiabel independen

dengan melakukan uji regresi logistik.Variabel dependen dinyatakan dengan huruf

Y, sedangkan variabel independen dinyatakan dengan huruf X. Dalam peneltian

(32)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4. 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Aek Kota Batu

Kabupaten Labuhanbatu Utara yang beralamat di desa Aek Kota Batu. Keadaan

wilayah kerja Puskesmas Aek Kota Batu berada di pinggir jalan raya, sekitar

perumahan warga dengan luas wilayah kerja 428,75 Ha. Puskesmas Aek Kota

Batu berada pada ketinggian berkisar luas 500 meter diatas permukaan laut.

Puskesmas Aek Kota Batu termasuk wilayah kecamatan Na IX-X dengan batas

wilayah kerjanya sebagai berikut:

Sebelah utara : berbatasan dengan desa Kampung Pajak

Sebelah timur : berbatasan dengan Kecamatan Bilah Barat

Sebelah selatan : berbatasan dengan Tapanuli Utara

Sebelah barat : berbatas dengan kecamatan marbo

Wilayah kerja Puskesmas Aek Kota Batu terdiri dari 8 desa dan 1

kelurahan yaitu Desa Aek Kota Batu, Desa Simpang Marbau, Desa Sei Raja,

Kelurahan Silumajang, Desa Pasang Lela, Desa Perk Berangir, Desa Hatapang,

Desa Batu Tunggal, Pematang.

4.2 Visi dan Misi Puskesmas Aek Kota Batu

Visi pembanngunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah

(33)

sehat yang diinginkan dicapai 4 indikator yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat,

cakupan pelayanan sehat yang bermutu, derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesma adalah

mendunkung terciptanya misi pembangunan nasional sebagai berikut

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja

puskesmas.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi warga dan masyakarat

diwilayah kerja puskesmas.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan

keterjangkauan pelyanan kesehatan yang diselenggarakan.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

4.3 Sarana dan Prasarana Puskesmas Aek Kota Batu

Saat ini Puskesmas Aek Kota Batu memiliki sarana dan prasarana

kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Puskesmas Pembatu : 3

2. Poskesdes : 9

3. Pondok Bersalin : 1

4. Balai Pengobatan Swasta : 3

5. Toko Obat (Swasta) : 5

6. Praktek Dokter : 0

7. Puskesmas Keliling : 1

(34)

9. Posyandu : 40

4. 4Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari

variabel independen dan dependen dalam penelitian yang meliputi : faktor

predisposisi (pengetahuan, sikap, paritas, jarak kehamilan) faktor pemungkin

(pekerjaan suami) faktor kebutuhan (kondisi ibu) dan cakupan K4.

4.4.1 Deskripsi Karateristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil tahun 2014 yang

berdomisili di Puskesmas Aek Kota Batu. Berdasarkan pengumpulan data di

lapangan, diperoleh gambaran karateristik responden secara umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur mayoritas responden adalah

berumur 20-35 yaitu sebanyak 89 % dan >35 tahun 11%. Berdasarkan suku,

sebagian besar responden adalah suku batak yaitu 46% dan jawa 11%.

Berdasarkan alamat responden yaitu Aek Kota Batu sebanyak 16 orang,

Simpang Marbau sebanyak 11 orang, Pasang Lelang sebanyak 8 orang,

Silumajang sebanyak 14 orang, Sei Raja sebanyak 17 orang, Batu Tunggal

sebanyak 17 orang, Pematang sebanyak 6 orang, Hatapang sebanyak 2 orang,

Perk Berangir sebanyak 9 orang. Berdasarkan hasil penelitian dari 100 responden

(35)

Tabel 4.1 Distribusi Kategori Responden Berdasarkan Umur, Suku dan Alamat

No. Karateristik Responden Jumlah 1. Umur

4.4.2 Gambaran Variabel Faktor Predisposisi 4.4.2.1 Pengetahuan

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada

responden dapat diketahui bagaimana pengetahuan responden di Puskesmas Aek

Kota Batu terhadap K4 menunjukkan responden tahu jumlah pemeriksaan

kehamilan selama hamil sebanyak 48 orang (48%).Tahu pemeriksaan kehamilan

kunjungan keempat sebaiknya dilakukan pada pelayanan kesehatan sebanyak 57

orang (57%). Tahu bahwa manfaat pemeriksaan kehamilan pada kunjungan

keempat sebanyak 55 orang (55%).Tahu pemeriksaan kehamilan penting

dilakukan pada K4 sebanyak 55 orang (55%). Tahu pemeriksan kehamilan pada

(36)

sebanyak 48 orang (48%). Tahu ketidak teraturan dalam memeriksakan kehamilan

dapat berdampak buruk terhadapkesehatan ibu dalam kehamilan 43 orang (43%).

Hasil ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2 Distrbusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Kehamilan K4

No. Pertanyaan n %

1. Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan?

a. Tahu 48 48,0

b. Tidak Tahu 52 52,0

Jumlah 100 100,0

2. Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat, sebaiknya dilakukan di pelayanan kesehatan ? penting dilakukan pada kunjungan keempat?

a. Tahu 55 55,0

b. Tidak Tahu 45 45,0

Jumlah 100 100,0

5. Apakah ibu tahu pemeriksan kehamilan pada kunjungan keempat bertujukan melihat resiko kehamilan normal atau tidak normal?

a. Tahu 48 48,0

b. Tidak tahu 52 52,0

Jumlah 100 100,0

6. Apakah ibu tahu ketidak teraturan dalam memeriksakan kehamilan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dalam kehamilan?

a. Tahu 43 43,0

b. Tidak Tahu 57 57,0

(37)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari 100 responden bahwa

mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang kunjungan

keempat, yaitu sebanyak 65 orang (65%). Sedangkan responden yang mempunyai

pengetahuan kurang baik adalah sebanyak 35 orang (35%). Hasil uji statistik

distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan secara rinci dapat dilihat

dari tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan

No. Pengetahuan N %

1. Baik

Kurang baik

65 65,0

2. 35 35,0

Jumlah 100 100,0

4.4.2.2 Sikap

Hasil penelitian mengenai sikap diperoleh data bahwa dari 100 responden,

responden yang memiliki sikap setuju setiap ibu hamil harus memeriksakan

kehamilannya sekurang-kurangnya ≥ 4 kali selama kehamilan sebanyak 42 orang

(42%). Setuju Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat dapat dilakukan

di puskesmas, pustu, polindes, bidan di desa, praktek dokter dan rumah sakit

sebanyak 43 orang (43%).Setuju Dengan memeriksakan kehamilan pada K4 ibu

dan bayi dapat terhindar dari penyulit yang timbul sewaktu melahirkan sebanyak

45 orang (45%). Setuju Sewaktu memeriksakan kehamilan pada K4, ibu harus

mendapatkan keterangan mengenai deteksi letak bayi yang tidak normal, atau

kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit sebanyak 43 orang

(43%).Setuju Ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya di kehamilan 3 bulan

(38)

rujukan)sebanyak 40 orang (40%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.4

berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Pemeriksaan Kehamilan pada Kunjungan Keempat

No. Sikap Responden n %

1. Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sekurang-kura g ya ≥ 4 kali sela a keha ila

a. Sangat setuju 39 39,0

b. Sejutu 42 42,0

c. Tidak setuju 19 19,0

Jumlah 100 100,0

2. Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat dapat dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, bidan di desa, praktek dokter dan rumah sakit

a. Sangat setuju 32 32,0

4. Sewaktu memeriksakan kehamilan pada K4, ibu harus mendapatkan keterangan mengenai deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit kehamilan 3 bulan terakhir untuk mengambil sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan)

a. Sangat setuju 24 24,0

b. Setuju 40 40,0

c. Tidak setuju 36 36,0

(39)

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan

pengkategorian berdasarkan jawaban responden menunjukkan responden

memiliki sikap sangat baik terhadap kunjungan keempat yaitu sebanyak 6

responden (6%). Responden memiliki sikap baik terhadap kunjungan keempat

yaitu sebanyak 55 responden (55%). Responden memiliki sikap tidak baik

terhadap kunjungan keempat yaitu sebanyak 39 responden (39%). Secara rinci

dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Distribusi Respoden Berdasarkan Kategorik Sikap Tentang pemeriksaan kehamilan pada K4

No. Sikap N %

1. Sangat baik 6 6,0

2. Baik 55 55,0

3. Tidak Baik 39 39,0

Jumlah 100 100,0

4.4.2.3 Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden memiliki tingkat

pendidikan terakhir SD sebanyak 10 orang (10%). Responden memiliki tingkat

pendidikan terakhir SMP sebanyak 30 orang (30%). Responden memiliki tingkat

pendidikan terakhir SMA sebanyak 54 orang (54%). Responden memiliki tingkat

pendidikan terakhir Akademi/ Perguruan tinggi sebanyak 6 orang (6%). Secara

rinci dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Ibu Jumlah

n %

1. SD 10 10,0

2. SMP/Sederajat 30 30,0

3. SMA/Sederajat 54 54,0

4. Akademi/Perguruan Tinggi 6 6,0

(40)

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa pendidikan responden sebagian

besar berada pada kategori pendidikan menengah (SMA) yaitu sebanyak 54

responden (54%), kategori pendidikan rendah (SD, SMP) sebanyak 40 responden

(38%), dan 6 responden pada kategori pendidikan tinggi (perguruan tinggi).

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pendidikan Terakhir

Pendidikan n %

Rendah (SD, SMP) 40 40,0

Menengah (SMA) 54 54,0

Tinggi (Akademi/ Perguruan Tinggi 6 6,0

Jumlah 100 100,0

4.2.4.4 Paritas

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunkaan kuesioner kepada

responden dapat diketahui bagaimana paritas responden di Puskesmas Aek Kota

Batu terhadap kunjungan keempat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan

bahwa responden responden pernah melahirkan 2-4 kali sebanyak 33orang (33%)

dan responden pernah melahirkan sebanyak > 4 kali sebanyak 67 orang (67%).

Hasil ini dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Paritas

No. Pernyataan 1 kali

Primipara

2-4 kali Multipara

>4 kali grandmultipara

n % n % n %

1. Berapa kali ibu pernah melahirkan?

(41)

Berdasarkan uraian distribusi paritas responden secara keseluruhan dapat

dikategorikan menjadi dua kategori yaitu responden sebanyak 33 orang (33%)

merupakan paritas normal, paritas resiko tinggi sebanyak 67 orang (67,0%).

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Paritas

Paritas Jumlah Persentasi

n %

Normal 33 33,0

Resiko tinggi 67 67,0

Total 100 100,0

4.4.2.5 Jarak Kelahiran

Berdasarkan jarak kelahiran diketahui bahwa sebagaian besar responden

berada pada kriteria risiko tinggi (<2 Tahun) yaitu sebanyak 60 responden (60%)

dan sebannyak 40 responden (40%) berada pada kriteria normal (>2 Tahun).

Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Kelahiran

No. Kategori Jarak Kelahiran Jumlah

n %

1. Normal > 2 Tahun 49 41,0

2. Risiko Tinggi< 2 Tahun 51 51,0

Jumah 100 100,0

4.4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Faktor Pemungkin 4.4.3.1 Pekerjaan Suami

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunkan kuesioner kepada

responden dapat diketahui bagaimana perkerjaan suami responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Aek Kota Batu terhadap K4 menunjukkan bahwa pekerjaan

(42)

(41%) pekerjaan suaminya adalah sebagai wiraswata, sebanyak 6 responden (6%)

pekerjaan suaminya adalah sebagai buruh, sebanyak 23 responden (23%)

pekerjaan suaminya adalah sebagai petani/berkebun, sebanyak 13 responden

(13%) pekerjaan suaminya adalah sebagai karyawan swasta/hononer. Hasil ini

dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami

No. Pekerjaan Suami Ibu n %

1. PNS 17 17,0

2. Wiraswasta/pengusaha 41 41,0

3. Buruh 6 6,0

4. Petani / berkebun 23 23,0

5. Karyawan swasta / hononer 13 13,0

Jumlah 100 100,0

Berdasarkan uraian distribusi pekerjaan suami responden secara

keseluruhan dikategorikan menjadi dua kategori yaitu sebanyak 70 responden

(70%) berpenghasilan tidak tetap. Terdapat hanya 30 responden berpenghasilan

tetap. Hasil penelitian distribusi responden berdasarkan kategori pekerjaan seperti

yang terdapat di tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pekerjaan Suami

Pekerjaan Suami Jumlah Persentasi

n %

Berpenghasilan tetap 30 30,0

Berpenghasilan tidak tetap 70 70,0

Total 100 100,0

4.4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Faktor kebutuhan 4.4.3.1 Kondisi Ibu

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakna kuesioner kepada

(43)

memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan setelah adanya keluhan

kehamilan sebanyak 67 orang (67%). Responden tetap memeriksakan kehamilan

ke pelayanan kesehatan jika tidak ada keluhan penyakit tiga bulan terakhir

kehamilan sebanyak 63 orang (63%). Responden pernah menderita sakit selama

hamil sebanyak 48 orang (48%).Responden selama hamil ibu pernah mengalami

kaki bengkak pada kaki sebanyak 45 orang (45%). Secara rinci dapat pada tabel :

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Ibu

No. Pertanyaan Jumlah

N %

1. Apakah ibu memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan setelah adanya keluhan kehamilan?

a. Ya kehamilan, apakah ibu tetap memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan?

(44)

Berdasarkan uraian distribusi kondisi ibu berdasarkan jawaban responden

di atas dapat disimpulkan secara keseluruhan dikategorikan menjadi dua kategori

yaitu responden menyatakan ada keluhan yaitu sebanyak 38 orang (38%).

Terdapat hanya 62 orang (62%) yang menyatakan tidak ada keluhan. Secara rinci

seperti terdapat di tabel 4.14 berikut ini.

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kondisi Ibu

Kategori Kondisi Ibu Juml

ah

Pers entase

n %

Ada keluhan 38 38,

0

Tidak ada keluhan 62 62,

0

Jumlah 100 100

,0

4.4.4 Distribusi Variabel Kunjungan Keempat

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada

responden dapat di ketahui bagaimana kunjungan keempat pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Aek Kota Batu menunjukkan bahwa responden yang

menyatakan ya, selama hamil ibu memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pada

tenaga kesehatan dalam kehamilan terakhir sebanyak 25 orang (25%) dan

responden yang menyatakan tidak 75 orang (75%). Responden menyatakan ya,

dalam kehamilan tiga bulan terakhir memeriksakan kehamilan ≥2 kali pada tenaga

kesehatan sebanyak 37 orang (37%) dan menyatakan tidak sebanyak 63 orang

(63%).Pada saat kapan saja ibu melakukan pemeriksaan kehamilan disarana

(45)

dan K3 sebesar 6 orang (6%), K1,K2, K3 dan K4 sebesar 25 orang (25%).Hasil

ini dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini.

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan K4

No. Pertanyaan Jumlah

N %

1. Apakah selama hamil ibu memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pada tenaga kesehatan dalam kehamilan memeriksakan kehamilan≥2pada te aga kesehata

a. Ya

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan

pengkategorian berdasarkan jawaban responden, sebanyak 75 orang (75%) berada

pada kategori tidak kunjungan keempat dilakukan, sebanyak 25 orang (25%)

berada pada kategori melakukan kunjungan keempat. Secara rinci dapat dilihat

pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori K4

Kunjungan keempat Jumlah Persentase

N %

Dilakukan 25 25,0

(46)

Total 100 100,0

4.6 Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden,

responden yang memiliki pengetahuan baik ada sebanyak 50 orang (63,2%) yang

tidak melakukan K4 dan sebanyak 15 (36,8%) orang yang melakukan K4.

Responden yang memiliki pengetahuan buruk ada sebanyak 25 orang (76,6%)

yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 10 (23,4%) yang melakukan K4.

Berarti paling banyak responden mau melakukan K4 adalah responden

yang memiliki pengetahuan yang baik. Hasil analisis statistik dengan

menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,310 > 005. Berarti secara

statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan dengan dilakukan K4 di

Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.17. Hubungan K4 Berdasarkan pengetahuan ibu di Puskesmas Aek Kota BatuKecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Pengetahuan

Pengetahuan K4 Sig

(p) Tidak

Dilakukan

Dilakukan Jumlah

n % N % N %

1. Baik 50 63,2 15 36,8 65 100,0 0,310

2. Buruk 25 76,6 10 23,4 35 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

(47)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden,

responden yang memiliki sikap kurang baik ada sebanyak 29 orang (63,6%) yang

tidak melakukan K4 dan sebanyak 10 (36,4%) orang yang melakukan K4.

Responden yang memiliki sikap baik ada sebanyak 42 orang (76,7%) yang tidak

melakukan K4 dan sebanyak 13 (23,3%) orang yang melakukan K4. Responden

yang memiliki sikap sangat baik ada sebanyak 4 orang (66,7%) yang tidak

melakukan K4 dan sebanyak 2 (33,3%) yang melakukan K4. Berarti paling

banyak responden mau melakukan K4 adalah responden yang memiliki sikap

yang baik. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh

nilai p 0,004 < 005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan

dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat dari

tabel 4.18 berikut :

Tabel 4.18. Hubungan K4 Berdasarkan Sikap ibu di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara. No Sikap

K4 Sig

(p) Tidak

Dilakukan

Dilakukan Jumlah

n % N % N %

1 Kurang Baik 29 63,6 10 36,4 39 100,0 0,004

2 Baik 42 76,7 13 23,3 55 100,0

3 Sangat Baik 4 66,7 2 33,3 6 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

c. Hubungan Pendidikan dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden,

responden yang memiliki pendidikan rendah ada sebanyak 26 orang (65,0%) yang

(48)

Responden yang memiliki pendidikan tinggi ada sebanyak 49 orang (81,7%) yang

tidak melakukan K4 dan sebanyak 11 (18,3%) orang yang melakukan K4. Hasil

analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,369>

005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan dengan

dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.19. Hubungan K4 Berdasarkan Pendidikan Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten

d. Hubungan Jarak Kelahiran dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden,

responden yang memiliki resiko tinggi ada sebanyak 50 orang (83,3%) yang tidak

melakukan K4 dan sebanyak 9 (16,7%) orang melakukan K4. Responden yang

memiliki jarak kelahirannormal ada sebanyak 25 orang (62,5%) yang tidak

melakukan K4 dan sebanyak 16 (37,5%) orang yang melakukan K4. Berarti

paling banyak responden mau melakukan K4 adalah responden yang memiliki

jarak kelahiran normal. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi

(49)

bahwa ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara

rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.20. Hubungan K4 Berdasarkan Jarak Kelahiran Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Jarak Kelahiran

K4 Sig

(p) Tidak lakukan Dilakukan Jumlah

N % n % n %

1 Resiko Tinggi 50 83,3 9 16,7 59 100,0 0,028

2 Normal 25 62,5 16 37,5 41 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

e. Hubungan Paritas dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden,

responden yang memilikiparitas grandmultipara ada sebanyak 55 orang (82,1%)

yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 12(17,9%) orang yang melakukan K4.

Responden yang memiliki paritas multipara ada sebanyak20 orang (60,6%) yang

tidak melakukan K4 dan sebanyak 13(39,4%) orang yang melakukan K4.

Berarti paling banyak responden mau melakukan K4 adalah responden

yang memiliki paritas multipara. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji

Chi square diperoleh nilai p 0,020 < 005. Berarti secara statistik dapat diartikan

bahwa ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara

rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.21. Hubungan K4 Berdasarkan Paritas Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Paritas

K4 Sig

(50)

dilakukan

N % N % n %

1 Resiko Tinggi 55 82,1 12 17,9 67 100,0 0,020

2 Normal 20 60,6 13 39,4 33 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

f. Hubungan Pekerjaan dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden,

responden yang memiliki pekerjaan penghasilan tidak tetap ada sebanyak 49

orang (70%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 21 (30%) orang yang

melakukan K4. Responden yang memiliki penghasilan tetap ada sebanyak 26

orang (86,7%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 4 (13,3%) orang yang

melakukan K4. Berarti paling banyak responden mau melakukan K4 adalah

responden yang memiliki pekerjaan penghasilan tidak tetap. Hasil analisis statistik

dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,018 < 005. Berarti secara

statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas

Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.22. Hubungan K4 Berdasarkan Pekerjaan Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten

(51)

Berdasarkan hasil tabel diperoleh data bahwa dari 100 responden,

responden yang memiliki ada keluhan ada sebanyak 12 orang (38,7%) yang tidak

melakukan K4 dan sebanyak 19(61,3%) orang yang melakukan K4. Responden

yang memiliki tidak ada keluhan ada sebanyak orang63 (91,3%) yang tidak

melakukan K4 dan sebanyak 6 (8,7%) yang melakukan K4. Berarti responden

yang paling banyak mau melakukan kujungan keempat adalah reponden yang ada

keluhan.Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh

nilai p 0,045 < 005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan

dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.23. Hubungan K4 Berdasarkan Kondisi Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Kondisi

K4 Sig

(p) Tidak

Dilakukan

Dilakukan Jumlah

N % N % n %

1 Ada Keluhan 21 38,7 17 61,3 38 100,0 0,045

2 Tidak Ada Keluhan 54 91,3 8 8,7 62 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

4.7 Analisis Multivariat

Analisis statistik multivariate digunakan untuk mengetahui variabel yang

mana lebih mempengaruhi suatu variabel dependen.Analisis multivariate pada

penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model terbaik dalam menentukan

determinan kunjungan keempat di Puskesmas Aek Kota Batu.Dalam penelitian ini

(52)

Batu, yaitu pendidikan, pekerjaan, paritas, jarak kelahiran, kondisi ibu.Terlebih

dahulu dilakukan analisis bivariat pada variabel dependen untuk menentukan

variabel dalam uji multivariate.Dalam hal ini, variabel dependennya adalah K4.

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel

sikap, paritas, jarak kehamilan, pekerjaan, kondisi ibu terhadap K4 dapat

dilanjutkan ke analisis multivariat regresi logistik. Melalui analisis bivariat,

variabel yang memiliki p < 0,25 dan mempunyai makna secara substansi dapat

dijadikan kandidat yang akan dimasukkan kedalam model multivariate.

Hasil uji statistik regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95%

(α=0,05) menunjukkan bahwa:

1. Dari 7 variabel yang diteliti hanya 2 variabel yang berpengaruh terhadap K4

yaitu pekerjaan p = 0,011, sikap p = 0,000, paritas p = 0,035 karena variabel

tersebut mempunyai nilai p < 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24. Hasil Akhir Analisis Regresi Logistik Determinan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Variabel Penelitian B Exp (B) Sig (P) CI 95%

Sikap 17,501 1,059 0,000 0,017 0,299

Pekerjaan -1,321 7,098 0,011 0,016 0,593

Paritas 0,770 3,487 0,035 0,028 0,961

Jarak Kelahiran -1,249 2,090 0,230 0,860 14,143

Kondisi ibu -0,737 9,063 0,080 0,287 3,904 2. Berdasarkan nilai koefisien (B) yang tertinggi adalah variabel sikap yaitu

17,501. Ini menunjukkan variabel tersebut merupakan variabel yang paling

(53)

setelah dikontrol oleh variabel paritas dan pekerjaan (95% CI : 0,770 ;

(54)

57

BAB V

PEMBAHASAN

Hasil uji statistik yaitu dengan menggunakan uji regresi logistik pada

seluruh sampel, sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan regresi logistik menunjukkan

bahwa faktor predisposisi (sikap dan paritas) dan faktor pemungkin (pekerjaan

suami) mempunyai pengaruh terhadap K4 di Puskesmas Aek Kota Batu

Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara dan faktor predisposisi

(pengetahuan, pendidikan, jarak kelahiran), dan faktor kebutuhan (kondisi ibu)

tidak memiliki pengaruh terhadap K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na

IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5.1 Pengaruh Faktor Predisposisi Terhadap K4 5.1.1 Pengaruh Pengetahuan terhadap K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengetahuan tentang

pemeriksaan kehamilan K4 tidak mempunyai pengaruh terhadap dilakukan K4

(p=0310, > 0,05). Artinya Baik responden memiliki pengetahuan yang baik

ataupun buruk tidak memiliki pengaruh terhadap mau melakukan K4.

Pengetahuan merupakan indikator dari orang melakukan tindakan terhadap

sesuatu, jika seseorang didasari pengetahuan yang baik terhadap kesehatan maka

orang tersebut akan memahami bagaimana kesehatan itu dan mendorong untuk

(55)

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan menunujukkan bahwa sebagian

ibu memliki pengetahuan yang baik seperti jadwal pemeriksaan kehamilan serta

segala informasi yang berkaitan yang dengan kehamilan, seharusnya pengetahuan

ini membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya ia sehat (tidak ada keluhan)

dalam kehamilannya dan berusaha agar ia dan bayinya selamat dan sehat sewaktu

lahir tetapi yang ditemukan di lapangan adalah ibu-ibu yang memiliki

pengetahuan yang baik tidak melakukan pemeriksaan kehamilan K4 pada tenaga

kesehatan yang telah disediakan oleh sarana pelayanan kesehatan.

Dari seluruh pernyataan responden dapat disimpulkan bahwa responden

memiliki pengetahun yang baik terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4

sebasar 65 responden (65%) tetapi tidak mempengaruhi mau melakukan K4 di

Puskesmas. Walaupun responden memiliki pengetahuan yang baik terhadap

melakukan pemeriksaan kehamilan K4 tetapi pada kenyataannya tindakan yang

dilakukan tidak sejalan dengan penegetahuan yang dimiliki yaitu tidak melakukan

K4.

Berdasarkan hasil penelitian dibuktikan bahwa tidak selamanya orang

yang memiliki pengetahuan yang baik terhadap melakukan pemeriksaan K4 akan

memiliki tindakan yang baik pula yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan K4

dipuskesmas. Hal ini disebabkan juga yang mempunyai pengetahuan yang baik

belum tentu mandiri untuk melakukan pemeriksaan kehamilan K4. Karena tidak

cukup hanya memiliki pengetahuan yang baik tetapi juga tindakan nyata yaitu

(56)

Peran petugas kesahatan sangat perlu untuk ibu mau mengaplikasikan

pengetahuannya dalam kegiatan pemeriksaan kehamilan K4. Kegiatan

pemeriksaan yang dilakukan petugas tidak disertai mengayomi dan terus meminta

ibu agar mau memeriksakan kehamilannya. Sebagian ibu merasa petugas kurang

ramah untuk melayani ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilannya.

5.1.2 Pengaruh Sikap terhadap K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa sikap responden terhadap

pemeriksaan kehamilan K4 sebesar ( = 0,000< 0,05). hasil penelitian yang

didapat nilai < 0,05 menunjukkan ada pengaruh sikap ibu dengan kunjungan

keempat, artinya sikap memepengaruhi ibu dalam melakukan kunjungan keempat.

Sikap ibu juga memiliki arti merespon apa yang diterima apa yang diterima dari

sumber informasi terutama kesehatan ibu hamil dalam mempersiapkan kelahiran

anak, hal ini didasari perilaku ibu dalam memeriksa kehamilannya.

Menurut Notoatmodjo (2005), sikap merupakan reaksi atau respon

seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi

sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu

dari perilaku yang tertutup. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak, dan merupakan reaksi tertutup.

Asumsi penulis, sikap yang baik akan berdampak ibu mau melakukan

kunjungan keempat. Jika pengetahuan baik tanpa didasari sikap yang baik

(57)

merespon tehadap melakukan kunjungan keempat dengan pelayanan yang

diberikan terhadap ibu diperhatikan.

5.1.3 Pengaruh Paritas ( Jumlah Kelahiran) tehadap melakukan K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa jumlah kelahiran (paritas)

terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4 mempunyai pengaruh (p=

0,035< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang tidak melakukan pemeriksaan

kehamilan K4 dikarena kehamilan sebelumnya juga tidak melakukan K4 dan tidak

terjadi apa-apa, ibu beranggap si anak hidup dan ibu sehat.

Hal ini berpengaruh dengan ibu mau melakukan K4 karena ibu yang sudah

pernah melahirkan dan merasa lebih berpengalaman sulit untuk mau

memeriksakan kehamilannya dalam tiga bulan terakhir. Jika ibu terus-terusan

tidak mau melakukan kunjungan keempat dikhawatirkan ibu dengan jumlah

kelahiran lebih dari empat kali berakibat si ibu lemah dan dapat berakibat

terjadinya kasus kematian ibu dan bayi.

5.1.4 Pengaruh Pendidikan terhadap K4

Hasil uji statistik dapat dilihat bahwa pendidikan tidak memiliki pengaruh

terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4, dengan nilai p= 0,369> 0,05.

Dimana ibu dengan pendidikan tinggi seharusnya lebih banyak terpapar mengenai

pemeriksaan kehamilan K4 selama mereka melakukan pendidikan. Pendidikan

yang tinggi seharusnya dapat meningkatkan taraf hidup, mampu membuat

keputusan menyangkut masalah kesehatan mereka sendiri. Tingkat pendidikan

(58)

Hasil penelitian dilapangan melalui wawancara dengan menggunakan

kuesioner di simpulkan mayoritas responden memiliki jenjang pendidikan terakhir

menengah yaitu SMA. Pendidikan menengah SMA seharusnya pendidikan

kesehatanya yang kegiatan memberikan pendidikan kesehatan yang meningkatkan

pengetahuan tentang kesehatan lebih baik dalam memelihara dan meningkatkan

kesehatan sendiri. Tetapi, lebih mengerti untuk mencari tahu pendidikan

kesehatan apa yang mereka perlukan dan mampu mandiri dalam mengambil

keputusan menyangkut diri mereka sendiri. Kenyataannya dilapangan masih

banyak ibu dengan pendidikan menegah tidak melakukan K4. Karena ibu sulit

menerima masukkan dari orang lain, merasa lebih tau ataupun benar dengan apa

yang ibu lakukan

5.1.5 Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa jarak kelahiran responden

terhadap pemeriksaan kehamilan K4 (P = 0,230> 0,05). Hasil wawancara yang

didapat melalui wawancara langsung dengan berpedoman kuesiner dapat

disimpulkan jarak kelahiran tidak memilki pengaruh dengan mau melakukan

pemeriksaan kehamilan K4. Artinya, jarak kelahiran yang resiko tinggi dan

normal tidak memiliki pengaruh dalam memeriksakan kehamilannya pada

kunjungan keempat.

Menurut moersintowarti (2008), makin kecilnya jarak kelahiran

berhubungan dengan membesarnya morbiditasibu antara lain anemia dan

berkurangnya laktasi, kedua hal tersebut terutama akibat malnutrisi pada ibu

(59)

berkurangnya perhatian dan kasih sayang.Ibu memerlukan waktu sekitar 2 tahun

unutk memulihkan kesehatannya sebelum hamil lagi. Kalau ibu hamil terlalu

cepat, maka sering melahirkan BBLR.

5.2 Pengaruh Faktor Pemungkin Terhadap K4

5.2.1 Pengaruh Pekerjaan Suami terhadap melakukan K4

Faktor pemungkin yang dilihat dalam penelitian ini adalah pekerjaan

suami. Pekerjaan suami merupakan pendukung ekonomi keluarga, merupakan

salah satu bentuk dukungan suami terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi

mulai dari janin. Pekerjaan suami merupakan pendukung kesehatan keluarga,

sebab jika penghasilan cukup untuk membeli makanan yang bergizi maka anggota

keluarga akan mendapat asupan gizi yang lebi baik untuk pertumbuhan dan

perkembangan bagi bayi dan pemeliharaan kesehatan untuk anggota keluarga

dewasa. Kecukupan makanan yang dikonsumsi tentu mendukung status kesehatan

sehingga akan mendukung produktivitas

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang

memiliki pekerjaan tidak tetap sebanyak 70 (70%) orang dan berpenghasilan tetap

sebanyak 30 (30%) orang. Hasil uji statistik dengan uji regresi logistik

menunjukkan bahwa variabel pekerjaan suami dengan mau melakukan K4

memiliki pengaruh yang bermakna dengan nilai p= 0,011< 0,05, karena mayoritas

pekerjaan suami ibu tidak tetap. Menurut asumsi penulis, bahwa bahwa pekerjaan

mempunyai kontribusi besar dalam melakukan kunjungan keempat, bagi ibu-ibu

(60)

sebalikkanya ibu-ibu yang kurang mampu akan kurang melakukan kunjungan

keempat.

Hasil wawancara yang dilakukan penelitian menyimpulkan bahwa ibu

merasa memeriksakan kehamilan butuh biaya mahal dan kebanyakan ibu

memeriksakan tiga bulan sebelum melahirkan ditempat mereka akan melahirkan.

Kebanyakan ibu-ibu lebih memilih melahirkan di dukun bayi yang dapat diutangi

biaya persalinannya karena pekerjaan suami hanya menghasilkan untuk makan

sehari-hari. Sebagian ibu-ibu memiliki kebiasaan sehari-harinya mencari nafkah,

sedangkan si suami duduk manis di warung kopi atau jalan-jalan dengan sepeda

motornya mengitari perkampungan. Hal ini membuat si ibu merasa sayang untuk

mengeluarkan uang untuk memeriksakan kehamilannya pada tiga bulan terakhir

kehamilan.

5.3 Pengaruh Faktor Kebutuhan Terhadap K4 5.3.1 Pengaruh Kondisi Ibu Terhadap K4

Hasil analisis statistik dengan uji regresi logistik menunjukkan bahwa

kondisi ibu memiliki korelasi positif yang signifikan terhadap melakukan K4

dengan nilai p= 0,080> 0,05. Artinya kondisi ibu ada keluhan dan tidak ada

keluhan tidak memiliki pengaruh dengan mau melakukan K4.

Kondisi ibu tidak memiliki pengaruh dengan mau melakukan K4 karena

perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri ibu ditambah dengan adanya

keluhan-keluhan penyakit yang dialami selama kehamilan membuat ibu cemas

terhadap keadaan dirinya sehingga mendorong ibu untuk memeriksakan

(61)

kehamilannya baik karena hormonal, dorongan penekanan atau perubahan bentuk

tubuh akibat pembesaran janin maupun perubahan emosional. Keluhan tersebut

mencemaskan ibu hamil sehingga perlu peranan petugas untuk memberikan rasa

(62)

65

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang signifikan yaitu sikap, pekerjaan suami dan paritas.

Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel sikap.

2. Tidak ada pengaruh pengetahuan, jarak kelahiran, pendidikan dan kondisi

ibu terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4.

6.2 Saran

1. Diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk

memantau pemerataan BPJS kesehatan untuk meringankan biaya

persalinan ibu hamil, sehingga merungai beban ibu hamil yang dapat

meningkatkan pemeriksaan kehamilan kunjungan keempat.

2. Diharapkan kepada Puskesmas Aek Kota Batu untuk memberikan

informasi tentang resiko banyak melahirkan yang dapat membahayakan

ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya sampai kunjungan

keempat pemeriksaan kehamilan.

3. Diharapkan kepada Puskesmas Aek Kota Batu untuk memberikan edukasi

dan mengayomi ibu hamil yang dapat menimbulkan kesadaran ibu hamil

(63)

4. Diharapkan kepada Puskesmas Aek Kota Batu semakin kuat kerja sama

dalam peningkatan pemeriksaan kehamilan kunjungan keempat antar

pemerintah daerah, masyarakat dan sektor swasta, diharap dapat

mendorong tercapinya target cakupan K4.

5. Diharapkan bagi ibu hamil hasil penilitian ini bisa dijadikan dasar dalam

merubah persepsi ibu hamil bahwa sangat penting untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan kunjungan keempat.

6. Dilakukan penelitian lanjut tentang faktor-faktor yang lain ibu hamil mau

melakakukan pemeriksaan kehamilan K4 dengan pengukuran yang tepat

dan besar sampel yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh hasil

(64)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Antenatal Care (ANC)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar

pelayanan antenatal yang ditetapkan (Depkes RI, 2004). Pelayanan antenatal

merupakan upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan, sekaligus

upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Pelayanan

antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (Depkes RI, 2004).

Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care merupakan pemeriksaan ibu

hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,

persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan

normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005). Kunjungan

ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak

ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.

Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila

mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta

ditangani secara memadai (Saifuddin, 2002).

2.2 Tujuan Antenatal Care

Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan sebaik-baiknya fisik

(65)

masa nifas, sehingga keadaan mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya

fisik akan tetapi juga mental. Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan

agar :

a. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang – kurangnya harus

sama sehatnya ataulebih sehat,

b. Kelainan fisik atau psikologi harus ditemukan sejak dini dan

diobati,

c. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat

pula fisik dan metal. (Wiknjosastro, 2005)

2.3 Fungsi Antenatal Care

Menurut Depkes (2004), Fungsi antenatal adalah sebagai berikut :

a. Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas

pendidikan.

b. Melakukan screening, identifikasi wanita dengan kehamilan resiko

tinggi dan merujuk bila perlu.

c. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi dan

menangani masalah yang terjadi (Saifuddin, 2002).

2.4 Manfaat Antenatal Care

Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan,

mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya,

memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya,

(66)

pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan

merawat bayinya, menghindari gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan

membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandung.

2.5 Cara Pelayanan Antenatal Care

Cara pelayanan Antenatal care disesuaikan dengan standar pelayanan

antenatal menurut Depkes RI yang terdiri dari :

a. Kunjungan Pertama

1) Catat identitas ibu hamil

2) Catat kehamilan sekarang

3) Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

4) Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan

5) Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium

6) Pemeriksaan obstetri

7) Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)

8) Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan

mineral lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.

9) Penyuluhan/konseling.

b. Jadwal Kunjungan Ibu Hamil

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya. Wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama

periode antenatal yang terdiri dari:

(67)

2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).

3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36

dan sesudah minggu ke 36) (Saifudin, 2002),

Pada setiap kunjungan pemeriksaan kehamilan perlu melakukan beberapa

hal serta mendapatkan informasi yang sangat penting, yaitu:

a. Trimester pertama sebelum minggu ke 14 (K1)

1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu

hamil.

2. Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia

kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan.

4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi

komplikasi.

5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan

sebagainya.

b. Trimester kedua sebelum minggu ke 28 (K2)

Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai

preeklampsia (tanya ibu tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan

darah, evaluasi edema, periksa untuk apakah ada kehamilan ganda).

c. Trimester ketiga antara minggu 28-36 (K3)

Sama seperti di atas, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui

Gambar

Tabel 3.1 Sebaran Jumlah Proporsi Responden Ibu Hamil
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Independen
Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabe dependen
Tabel 4.1 Distribusi Kategori Responden Berdasarkan Umur, Suku dan       Alamat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Kamis tanggal Sembilan Belas bulan Mei tahun dua ribu enam belas (19-05- 2016), bertempat di Ruang Rapat Kantor Otoritas Jasa Keuangan Jember, telah selesai

1 (satu) orang Site Manager minimal S1 Teknik Sipil/ Arsitektur melampirkan CV, Ijazah, NPWP, Sertifikat yang sesuai serta memiliki pengalaman pekerjaan 3 tahun dengan

Perluasan Ruang Arsip Kantor BKKBN Pusat Tahun Anggaran

• Pernah menangani pekerjaan auditorium/studio/bioskop atau pekerjaan yang sejenis dalam bidang tata suara dibuktikan dengan CV &amp; portofolio.. • Minimal S1 Desain

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Usaha Kecil

Kepada Perusahaan yang dinyatakan sebagai pemenang, diharapkan menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen Biro Umum, Satuan Kerja Sekretariat Utama untuk proses selanjutnya.

Ciri khas Perangkat Lunak pengolah kata secara umum adalah mengolah mulai dari karakter, kata, kalimat, yang akhirnya membentuk suatu paragraf, sekumpulan paragraf membentuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor strategis prioritas yang memerlukan perhatian yang serius dari lembaga untuk melakukan langkah strategis dalam mengelola